Mereka berjalan beriringan dimana tempat memarkirkan motor mereka berada.
Mereka menaiki motornya sambil mengobrol kecil ketika ditengah jalan. Satu jam kemudian sampailah pasangan muda itu di tempat yang indah danau dipinggiran kota.
Adelia yang baru turun dari motornya Ivan begitu melihat pemandangan cantik itu langsung berlari.
"Wahhhh keren sekali tempat ini, aku ingin jika nanti kita menikah foto prewedding nya di sini" Celotehnya
"Baiklah aku akan mewujudkannya" Ivan
Pasangan yang sedang di mabuk asmara itu menghabiskan setengah harinya di danau itu mereka berfoto mesra dengan berbagai pose, lalu membeli snack dan memakannya sambil bercerita apa saja keinginan Adelia jika sudah menikah nanti.
Saat ini mereka telah merencanakan banyak hal namun tak tahu jalan hidup seseorang itu kedepannya seperti apa.
"Jika sudah lulus nanti kakak akan kuliah dimana" tanya Adelia
"Kakak akan kuliah di jerman, apa kamu tak apa sayang jika kakak kuliah di sana"
"Aku sih tak ada masalah, tetapi aku khawatir jika kakak akan berpaling padaku" Adelia sambil menunjukkan muka sedihnya
Ivan yang gemas langsung mencubit hidung mancung Adelia, sang empunya yang dicubit malah balik membalas dengan menggelitiki Ivan.
"Tak ada perempuan lain yang lebih istimewa dihati kakak selain dirimu Sayang" Apa kakak menikahimu dulu lalu kamu kakak bawa ke Jerman aja bagaimana" Ide konyol Ivan muncul begitu saja
"Tidak, aku rasa aku akan menyulitkan keinginan kakak nantinya" tegas Adelia
"Lalu" Ivan
"Aku akan menunggu kakak kuliah sampai selesai" Adelia
"Lalu kamu ingin kuliah dimana nanti" tanya Ivan
"Aku ingin kuliah di University of Dundee kak nanti"
"Berarti kamu akan bersekolah di Inggris nantinya" Ivan
"Mungkin saja iya kak, tetapi kita kan masih bisa meneruskan hubungan ini kan" kata Adelia
Iya Adelia berkeinginan mengambil jurusan Desain Perhiasan nantinya. Di sana Adelia belajar bagaimana cara membuat konsep dan menggambar rancangan perhiasan di berbagai tahap desain, baik secara manual maupun digital. Mereka juga akan diperkenalkan pada berbagai jenis material - seperti metal dan batu mulia - serta cara mengolahnya menjadi perhiasan. Saat lulus, mahasiswa akan memiliki portfolio yang bisa digunakan untuk memasuki dunia kerja.
Mereka bercerita tentang keinginan masing-masing sambil memakan cemilan yang di beli tadi. Hingga sore hari baru akan kembali, namun sebelum pulang mereka mampir makan terlebih dahulu.
Saat ini mereka berada di restauran tempat langganan mereka dengan konsep outdoor yang menyuguhkan pemandangan yang indah serta lampu-lampu yang cantik jika malam hari dan sangat sejuk ketika siang hari.
"Mau pesan apa" tanya Ivan
"Aku jus lemon dan juga steak saja kak"
"Hemm baiklah, samakan saja dua iya mbk" kata Ivan pelayan yang telah menghampiri mereka itu.
"Kak apa tidak apa-apa jika kita memilki hubungan jarak jauh" tanya Adelia
"Kenapa, bagiku tak masalah" Ivan dengan santai
Kini mereka melanjutkan perbincangan tadi, hingga pesanan mereka datang.
****
Keesokan pagi seperti biasa rutinitas Adelia yaitu pergi sekolah terkadang mengikuti ekstrakurikuler menari, berbeda dengan Ivan, Ivan mengikuti ekstrakurikuler bola basket di sekolahannya.
Hari ini akan ada pertandingan Bola basket antar sekolah dan teman-teman sekolah diminta untuk menjadi support.
Pertandingan akan di mulai pukul tiga sore dengan sekolah Tunas Harapan dari luar kota.
Seluruh siswa siswi sudah menyiapkan perbekalan apa saja untuk menjadi support nanti.
"Kak Ivan akan ikut pertandingan dengan sekolah luar kota, kali ini harus mensupport kak Ivan dengan totalitas deh kamu"
"Kalau masalah itu tidak usah kamu suruh juga sudah kulakukan neng" Adelia
"Baiklah aku juga akan bersiap"
"Hemm" balas Adelia bergumam sambil merapikan barang-barangnya dan siap berangkat.
Mereka telah sampai dilokasi lapangan basket, sedangkan dari kejauhan Nita memandang Vera dan juga Adelia tak suka.
Nita merupakan team support kakak sepupunya yang bernama Raka, berbeda dengan Adelia dan juga Vera yang merupakan team support Ivan.
Raka yang merupakan kakak sepupu Nita namun berbeda sekolahan, Raka setingkat dengan Ivan yang artinya sebentar lagi mereka akan lulus sekolah.
Pertandingan sebentar lagi dimulai, Adelia berjalan memasuki ruangan basecamp laki-laki.
"Aduhhh" tak sengaja dirinya menabrak seseorang hingga handuk kecil yang berada di tangannya itu jatuh.
Diambil oleh Raka, "Ini nona, lain kali kalau jalan tak usah terburu-buru" Raka berlalu pergi setelah mengambilkan handuk Adelia yang jatuh itu.
Adelia sempat terdiam sebentar melihat Raka tak ada yang dia pikirkan, kemudian meneruskan jalannya sambil menggelengkan kepalannya.
"Kak Ivan ini handuk untukmu" setelah sampai di depan pacarnya itu
Ivan menerima handuk itu dengan senyum hangatnya
" Terimakasih" Ivan
"Aku akan duduk paling depan, semangat kak semoga kakak berhasil kali ini" Adelia menyemangati
"Oke kakak akan semangat kalau mendengar suara teriakan kamu nanti " godanya
"Aku akan bersorak menyemangati kak Ivan nanti, jangan khawatirkan kalau soal itu" Adelia berbicara sambil tersenyum, senyum yang sangat menawan.
"Baiklah aku akan kesana dulu iya" pamit Adelia pada Ivan
"Baiklah" sambil melihat kepergian Adelia sampai menghilang tak terlihat dari pandangannya.
"Persiapan akan segera dimulai" Ivan
Sebelum persiapan kelompok Ivan telah melantunkan doa bersama dengan di pimpin Ivan, Mereka menyanyikan lagu yel-yel sebelum acara pertandingan bola basket itu.
Begitupun sama dengan yang dilakukan oleh kelompok Raka dari sekolah Tunas Harapan.
Saat ini mereka yang akan bertanding sudah berada di kelapangan, guru pemandu pertandingan basket telah meniupkan peluitnya tanda pertandingan di mulai.
Adelia dan kawan-kawannya bersorak ramai, begitupun sama dengan yang dilakukan oleh Nita dan kawan-kawannya.
Pada awal pertandingan dimenangkan penuh oleh Ivan tetapi sebaliknya di akhir pertandingan malah dimenangkan oleh gruop dari sekolah Tunas Harapan.
Hingga pertandingan berakhir seluruh upaya dan tenaga Ivan telah dikeluarkan semampunya namun tanpa di duga Ivan terjatuh ditengah lapangan dan seluruh anggota tim basket dengan spontan menghampirinya.
"Kak Ivan" Panik Adelia
"Sudahlah kamu tenang saja, jangan menangis, mungkin kak Ivan hanya jatuh saja" Vera menenangkan
Ternyata kaki Ivan keseleo, karena tak kunjung pulih sehingga di larikan dirumah sakit terdekat, dengan di dampingi guru pembina dan juga teman-teman dekat Ivan.
Dirumah sakit, Ivan telah di tangani dokter ahli sehingga mengharuskan dirinya menginap satu malam untuk pemulihan. Adelia yang sedari tadi belum makan, dan ganti baju duduk di pinggir Ivan karena teman-teman Ivan sudah pada pulang serta Vera teman dekat Adelia.
Sedangkan orang tua Ivan setelah di hubungi oleh Guru pembina, sedang dalam perjalanan menuju kerumah sakit Surya Medika.
"Kakak bagaimana ini bisa terjadi" tanya Adelia hati-hati
"Kamu jangan khawatir nanti juga sembuh, aku tak apa" Ivan menenangkan kekasihnya sambil mengusap air matanya yang turun tanpa permisi itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments