TERJERAT CINTA MASALALU
Jangan dekati aku, jauh-jauh hus ...hus ...hus ..." ucap seorang gadis dengan nada ketus.
" Kau pikir aku mau berdekatan dengan mu, heh ... menjijikan." balas sang pria tak kalah ketus dengan tatapan mengejek.
"Hey ... jaga ucapan mu dasar pecundang!" Kali ini gadis itu tak hanya bicara namun, ia juga melempar bantal tepat mengenai wajah si pria.
"Diam kau gadis bar-bar!" si pria tak mau kalah ia juga mengambil kembali bantal dan balas melempar hingga mengenai wajah si wanita.
"Dasar laki-laki tak tahu malu, pengecut, pecundang!"
"Hei ... jaga batasan mu cewek jadi-jadian."
"Kau!"
"Kau!"
Brakk! Brak! Brak!
"Hei ... berisik bisa tidak si kalian diam!" gebrakan pintu dan ucapan dari luar seketika membuat dua insan yang berada dalam kamar menjadi diam. Pertengkaran yang terjadi di dalam sana memang sudah diprediksi kan. Kedua orang tua itu sudah menduga jika hal ini sudah pasti akan terjadi dan jika harus ada yang disalahkan atas semua keadaan ini. Jelas kedua orang tua merekalah yang patut di salahkan.
Adhisti dan Aditiya sama-sama masih berstatus sebagai pelajar. Adhisti yang baru berusia tujuh belas tahun dan masih duduk di bangku kelas dua SMA. Sementara Aditya yang berusia dua puluh satu tahun dan baru berkuliah semester empat jurusan manajemen bisnis. Ia sedang menyelesaikan S1nya. Namun, karena satu alasan mereka akhirnya dinikahkan meski banyak sekali perbedaan.
Sikap Aditya sangat kontras pembawaannya saat di kampus dan dirumah sangat berbeda. Jika di rumah ia akan bersikap seenaknya dan terkesan konyol. Namun, saat di kampus ia akan berubah menjadi sosok dingin dan cool.
Sementara Adhisti adalah gadis yang tegas, pintar cantik namun tak seperti wanita pada umumnya yang suka menjaga image, agar terlihat feminim. Adhisti malah terlihat bar-bar, ia juga memiliki keahlian bela diri taekwondo. Namun, baik Adhisti mau pun Aditya mereka mempunyai satu kesamaan. yaitu mereka sama-sama dari keluarga yang berada.
Alasan kedua orang tua mereka menikahkan keduanya tak lain dan tak bukan ialah karena keinginan kakek mereka. Kedua kakek mereka telah sepakat jika mereka akan memberikan warisan kepada putra mereka masing-masing jika cucu mereka di nikahkan. Sontak kedua orang tua itu langsung memutuskan untuk menikahkan mereka meski mereka masih berusia belia. Alasannya agar mereka tidak terlibat cinta dengan yang lain. Egois mungkin, demi harta kedua orang tua malah mengorbankan masa remaja putra putri mereka.
flash back on
"Papah akan mewariskan semua harta papah jika Adhisti dinikahkan dengan Aditya!" ucap tegas Tuan Ricardo Sanjaya pria berusia 67 tahun, pada sang putra. Meski sedang dalam keadaan terbaring dengan selang infus di tangannya tak membuatnya lemah.
"Dan itu juga berlaku buat ayah. Ayah akan menyerahkan semua warisan ayah, jika kalian menikahkan Aditya dengan Adhisti." imbuh Tuan Antonio Bernando, pria paruh baya sahabat dari Tuan Ricardo. Mereka berdua sudah sepakat ingin menjodohkan cucu mereka berdua.
Meski dahulu mereka merencanakan ingin menjodohkan putra putri mereka. Namun, dikarenakan anak-anak mereka yang sama-sama berjenis kelamin laki-laki. Membuat rencana mereka urung terlaksana, dan sekaranglah rencana mereka baru bisa terwujud saat cucu-cucu mereka terlahir.
Pernyataan dua pria paruh baya tersebut, sontak membuat kedua anak mereka yakni Tuan Alan Sanjaya, putra semata wayang tuan Ricardo Sanjaya dan Tuan Abraham Bernando yang juga putra semata wayang dari Tuan Antonio Bernando, terbelalak tak percaya.
Pasalnya putra putri mereka masih sangat muda dan masih mengenyam pendidikan. Tuan Alan yang memiliki seorang putri yang bernama Adhisti Bunga Sanjaya dan putra tuan Abraham yang bernama Aditya Bernando. Mereka masih sama-sama berstatus pelajar dengan usia yang masih sama-sama belia.
Namun, mau tak mau mereka harus menikahkan anak-anak mereka karena kedua pria paruh baya itu mengancam akan menyerahkan seluruh harta mereka pada yayasan amal.
Setelah mendiskusikan tentang perjodohan putra putri mereka. Penolakan keras keluar dari kedua belah pihak karena baik Adhisti maupun Aditya sama-sama tidak ada yang menerima perjodohan ini. Namun, lagi-lagi karena ancaman, kedua orang tua mereka yang akan menghentikan segala fasilitas mereka. Membuat mereka akhirnya mau tak mau menerima pernikahan ini.
Dan akhirnya mereka sepakat menikahkan putra putri mereka sebulan setelah pernyataan tuan Ricardo dan tuan Antonio. Meski Adhisti sempat berencana untuk kabur namun, urung ia lakukan karena rasa sayangnya yang teramat terhadap kakeknya. Adhisti takut jika keputusannya akan berdampak buruk pada kondisi kesehatan sang kakek. Mereka akhirnya menikah, meski acaranya sangat sederhana karena hanya di hadiri oleh keluarga inti dari kedua belah pihak.
flash back off
Suasana di meja makan kediaman keluarga sanjaya berubah hening. Hanya denting sendok yang terdengar nyaring diiringi tatapan tajam kedua pasangan pengantin baru. Mereka sama-sama melempar tatapan tajam penuh kebencian. Ternyata baik Adhisti dan Aditya sudah saling mengenal sebelumnya.
Sahabat Aditya yang ternyata pernah menjalin kasih dengan sahabat dekat Adhisti. Mereka sempat terlibat perdebatan bahkan perkelahian saat sahabat Adhisti yang bernama Clara memergoki Roni sahabat Aditya sedang berselingkuh. Kejadian itu membuat Adhisti dan Clara langusng melabrak Roni, dan saat itu Aditya yang juga ada di tempat kejadian membela Roni dan terjadilah perdebatan antara mereka berdua.
Adhisti menganggap bahwa Aditya sama halnya dengan Roni yang memiliki sifat playboy bahkan mungkin Casanova. Membuat Adhisti merasa jijik terhadap pria dihadapannya yang kini berstatus sebagai suaminya.
Sedangkan Aditya, ia juga sangat membenci Adhisti karena Adisti adalah wanita pertama yang menunjuk bahkan menampar dirinya, di depan umum.
'Liat aja cowok Players gue bakalan bikin lo kapok kalo sampe lo macem-macem!' batin Adisti geram sambil menusuk roti tawarnya dengan kasar, dan melempar tatapan tajamnya, pada Aditya.
'Dasar sok cantik liat aja gue bakalan bikin perhitungan atas penghinaan yang pernah lo lakuin' batin Adhitya tak kalah geram, yang juga menatap tajam pada Adhisti.
Pasangan pengantin baru itu menaiki mobil yang sama. Meski dalam satu mobil namun, mereka terlihat seperti musuh. Tidak ada percakapan diantara mereka, hanya keheningan disepanjang jalan yang mereka rasakan.
Jalanan yang macet semakin membuat sesak dalam diri Adhisti. Bagaimana tidak ia jadi harus berlama-lama bersama laki-laki arogan dan dingin disampingnya. Jarak yang biasanya di tempuh hanya sekitar tiga puluh menit kini sudah empat puluh lima menit dan itupun baru setengah perjalanan.
Dering ponsel Adhisti memecah keheningan sekaligus kebosanan yang sedang melanda Adhisti saat ini. Tertera nama Bayu disana membuat senyum merekah dibibir Adhisti saat ini. Dengan cepat ia menggeser ikon hijau dan menjawab telfon dari Bayu se ketua OSIS sekaligus siswa terpopuler di sekolahnya.
"Hello Bay," ucap Adhisti mengangkat telpon.
"Udah sampe mana Dhis aku nunggu di depan gerbang nih, inget tugas yang kemrin kita bahas tinggal dua yang belum kita selesaikan," ujar Bayu.
"Iya aku akan segera sampai, jalanan macet," ucap Adhisti seraya memanyunkan bibirnya.
"Biasanya juga nggak selama ini," ujar Bayu merasa jika tidak biasanya Adhisti terlambat.
"Ya maklum Bay ... supir baruku amatiran, lelet mungkin baru belajar mengemudi!" Adhisti tersenyum miring seraya melirik Aditya.
Tanpa dosa Adhisti malah mengejek Aditya, membuat Aditya seketika meradang dan langsung menginjak rem. Sontak sambungan telfon antara Adhisti dan Bayu terputus dan membuat Adhisti membentur dasboard.
"Brengsek lo bisa nyetir nggak se hah!" bentak Adhisti sambil memegangi keningnya yang terasa nyeri akibat benturan.
"Hehh ... bukannya lo yang bilang kalo gue ini supir amatiran, lelet terus baru belajar nyetir." Aditya kemudian tertawa mengejek saat melihat raut wajah kesal Adhisti.
"Dasar cowo Players nggk punya perasaan, tega ya lo nyakitin cewe!"
Aditya terdiam, ada rasa bersalah dalam dirinya. namun, urung ia tunjukan rasa gengsi nya mengalahkan rasa iba nya. Aditya mencondongkan tubuhnya, menyingkirkan anak rambut Adhisti dan melihat kening gadis itu.
Seketika tatapan mereka terkunci dan saling pandang. Baik Adhisti maupun Aditya sama-sama merasakan getaran. Aditya memandang wajah ayu Adhisti begitu pula Adhisti memandang wajah tampan Aditya.
"Khem ..." Adhisti berdehem mencairkan suasana canggung yang sempat melanda.
'Dasar player mesum' ucap Adhisti lirih.
"Ngomong apa lo?"
"Ngomong apa nggak ada, baper banget jadi cowo."
"Gue nggak budek ya"
"Kalo nggak budek, ngapain nanya gue tadi ngomong apa," ucap Adhisti sewot.
"Dasar bar-bar cewek jadi-jadian." Aditya begitu geram, pagi-pagi moodnya sudah dibuat berantakan oleh gadis menyebalkan disampingnya dan sialnya gadis menyebalkan ini adalah istrinya teman hidupnya.
Seumur hidup oh ... mungkin kah bisa melewati seumur hidupnya bersama wanita yang sangat menyebalkan..Jangankan membayangkan seumur hidup sebulan atau setahun saja membuatnya begidik ngeri." Stop!" teriakan Adhisti membuyarkan lamunan Aditya akan masa depannya dengan Adhisti.
"Udah sampe!" Adhisti keluar dari mobil dan mengebrak pintu mobil dengan kasar. Membuat Aditiya terlonjak kaget.
"Woi ... dasar cewe jadi-jadian" Aditya berteriak tidak terima. Namun, hanya dibalas juluran lidah dari Adhisti.
"Bisa gila gue lama-lama." gerutu Aditya.
🌻To be continued ....🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Yani Cuhayanih
Bagus bagus lannnjutin aah
2022-11-11
0
🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍
mampir KK 🤗
2022-05-13
1