Wanita Surga Bidadari Dunia
...وَاَ نَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَ بْكٰى ...
..."Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,"...
...(QS. An-Najm 53: Ayat 43)...
...🌪️🌪️🌪️...
Namaku Aisha Rumaisha, dipanggil Aish. Tahun ini aku telah genap berusia 18 tahun dan sedang duduk di bangku sekolah SMA swasta di kota ku.
Tidak seperti namaku yang islami dan memiliki arti yang baik, aku adalah gadis yang tidak suka terikat dan menyukai kebebasan. Aku tidak mau mengikuti aturan yang kurasa sejujurnya merugikan diriku sendiri seperti menutup aurat atau menggunakan jilbab misalnya.
Paham, kok. Pasti kalian akan berpikir bahwa aku adalah gadis yang gila dan nakal karena menutup aurat adalah perintah dari Allah yang pasti memiliki kebaikan untuk diriku sendiri.
Tapi hei,
Kebaikan itu sungguh tidak aku harapkan. Yah, dalam artian tanpa menutup aurat pun aku masih mendapatkan kebaikan untuk diriku sendiri.
Ngomong-ngomong kita sedang membicarakan tentang kecantikan, okay.
Jujur saja, aku tidak ingin terlihat sok pamer atau merasa sok cantik di depan kalian tapi beginilah adanya, aku memang terlahir dengan paras cantik yang tidak bisa tidak membuat kalian cemburu.
Usiaku masih muda tapi laki-laki yang telah menyampaikan ketertarikannya kepada ku semuanya terbentang dari adik kelas ku hingga laki-laki dewasa yang telah bekerja. Ugh, aku sama sekali tidak tertarik main-main dengan mereka karena aku adalah gadis yang setia.
Benar, sekali!
Aku sudah memiliki seorang kekasih. Kami berada di sekolah yang sama dan tahun ajaran masuk yang sama tapi tinggal di kelas yang berbeda. Jika dia adalah anak IPA, anak-anak yang diagung-agungkan karena kecerdasan mereka, maka aku berada di kelas IPS, dimana penghuninya selalu disalahpahami dan mendapatkan kesan buruk dari para guru.
Ugh, sejujurnya apa yang guru pikirkan tidak salah. Anak-anak di kelasku sendiri cenderung bebas dan menginginkan kebebasan sama halnya dengan diriku.
Tapi, aku ingin bertanya-tanya apa kebebasan itu salah?
Jika tidak, lalu kenapa aku dan yang lainnya selalu dipandang salah dan mendapatkan kesan buruk?
Jika benar, lalu kenapa Allah menciptakan kebebasan di dunia ini?
Aku kesulitan memahaminya.
Oh, mari kita kembali ke topik pembicaraan mengenai menutup aurat atau menggunakan jilbab. Kita bicarakan ini secara serius dan masuk akal tanpa perlu menggunakan emosi.
Baik, Allah menciptakan wanita dengan keindahannya dan Allah juga sangat menyukai keindahan. Maka aku simpulkan dari sini bila wanita adalah mahluk yang sangat Allah cintai karena wanita diciptakan dengan paras cantik, bentuk tubuh yang sempura, dan memiliki kasih sayang lembut.
Ya, Allah menciptakan wanita dengan kasih-Nya yang berlimpah. Lalu, kenapa kami para wanita harus menyembunyikan keindahan tersebut?
Kenapa kami harus menutupi keindahan yang telah Allah berikan kepada kami?
Bukankah sudah sepatutnya kami memperlihatkannya kepada semua orang bahwa inilah kami, mahluk yang Allah ciptakan dengan indah dan bukannya menyembunyikan dari pandangan?
Oh, orang-orang sok suci di sekeliling ku pernah mengatakan bila ini untuk melindungi diriku sendiri dari kejahatan syahwat dan pandangan jahat kaum laki-laki.
Oh, astaga. Jangan katakan itu lagi. Tatapan jahat yang dimaksud itu adalah tatapan kagum dari kaum laki-laki dan menurutku itu baik-baik saja. Lalu, berbicara mengenai syahwat. Aku pikir ini tergantung pada kecerdasan masing-masing. Bila kamu bodoh maka kamu akan menyerahkan harga dirimu pada kaum laki-laki tapi jika kamu cerdas, kamu tidak akan pernah mau melakukannya karena itu adalah kehormatan mu sebagai kaum wanita
Ini juga untuk aku, sekalipun aku ingin bebas dan juga telah memiliki kekasih, tapi aku tidak pernah bertindak bodoh menyerahkan kehormatan ku kepadanya. Karena aku pribadi sangat menghargai sebuah pernikahan.
Tentunya, akankah baiknya jika itu pernikahan sekali seumur hidup.
Tok
Tok
Tok
"Kak Aish?"
Ah, suara menyebalkan itu lagi. Apa kalian tahu siapa pemilik suara menyebalkan itu? Tidak?
Baiklah, biar aku beritahu.
Dia Aira Zahira, adikku dari ibu yang berbeda. Usiaku dan usianya hanya terpaut beberapa bulan saja, inilah sisi yang paling menyebalkan nya.
Apa?
Tidak, jangan salah paham. Mamaku tidak tahu jika Ayah diam-diam menikah di belakangnya. Jika aku tidak salah dengar Ayah terpaksa menikahi Mama karena permintaan Kakek dan malangnya, Mama ku selalu mengira jika Ayah mencintainya.
Sampai Mama mengetahui bila Ayah ternyata memiliki istri lain di luar sana. Pernikahan Ayah dan wanita itu telah diketahui oleh semua anggota keluarga Ayah kecuali Mama pastinya. Mamaku patah hati, dia merasa bodoh karena di rumah itu hanya dialah satu-satunya yang tidak mengetahui kebenaran itu. Dia semakin hancur saat melihat istri kedua Ayah menggendong seorang bayi. Sekali lihat saja Mama tahu bila bayi itu memiliki usia yang hampir sama seperti diriku, 2 tahun, saat itu aku masih berusia 2 tahun.
Karena masalah itu Mamaku menjadi depresi tapi dia tidak pernah mengatakan kepada Ayah bahwa ia sudah mengetahui semuanya. Mamaku bersikap seolah tidak mengetahui apa-apa tapi kesehatan mentalnya terus merosot hari demi hari.
Sampai suatu hari Mama tidak bisa menahan semuanya lagi dan menghembuskan nafas tepat saat usiaku masuk 3 tahun.
Hahaha, ini memang menyakitkan tapi hal yang paling menyiksa adalah setelah 5 hari kepergian Mama, Ayah pulang membawa wanita serta anak itu, kejamnya.
Bukankah mereka terlalu kejam?
Aku pikir seharusnya mereka bisa menunggu beberapa minggu lagi sampai suasana berkabung selesai. Tapi mereka terlalu tidak sabaran dan menjadi bahan cemoohan dari keluarga pihak Mama.
Hah, sekarang kalian tahu bukan kenapa aku menganggap Aira menyebalkan?
"Kak Aish sudah bangun? Ayah bilang Kak Aish harus segera turun ke bawah untuk sarapan bersama." Suara sok polosnya benar-benar menganggu.
Sama seperti Ibunya, Aira adalah gadis yang sangat licik!
Dia sering bersikap baik, seolah-olah dia adalah anak yang baik dan dia juga sering bersikap polos, seakan-akan dia adalah gadis yang murni dan tidak tahu apa-apa.
Ugh, bukankah dia lebih layak disebut sebagai manusia rubah?
"Kak Aish-"
"Diam!" Teriakku jengkel.
Oh astaga, kenapa dia sangat suka bersandiwara seolah-olah kami adalah orang yang sangat akrab?
Menjengkelkan!
"Ayah dan Bunda bilang Kak Aish harus turun ke bawah untuk sarapan." Suaranya mencicit dari balik pintu.
Aku mengambil nafas panjang. Mengambil tas sekolahku yang ada di atas meja rias dan menyampaikannya ke punggungku.
"Pergilah, aku akan segera menyusul." Usir ku sambil memperhatikan penampilan ku di depan cermin kamar ku.
Ugh, betapa cantiknya aku. Bahkan aku sendiri tidak bisa memalingkan wajahku dari depan cermin, hehe..
"Baik, Kak Aish."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
HARTATIK AYA
loh kok ceriranya sama kayak mengerjar cinta sang habib
2023-02-27
0
Ummi Alfa
Masih menyimak dulu......tapi sepertinya ceritanya menarik.
2022-12-06
1
نور✨
lanjut kka.... ceritanya seru 👍.... semangat kka jangan gantung ya😁
2022-04-21
2