SUAMI KU DAUN MUDA
Sinar matahari yang menyeruak ke indra penglihatan wanita cantik usia 27 tahun itu membuat mata nya berkedip kedip,ia yang datang ke tempat peristirahatan manusia untuk terakhir kalinya ini tengah menikmati harinya dengan sang suami yang kini sudah berada di alam yang berbeda dengannya.
Bati nisan yang bertuliskan Arya Satya Hermawan itu ia usap lembut,seakan akan takut jika ia akan merintih kesakitan jika terlalu berlebihan.
Ia mulai menyenandungkan doa,berharap suami tercintanya mendapatkan tempat yang indah bersama orang orang yang baik dan beriman di sisiNya.
Setiap minggu pagi ia pasti datang ke makam yang tak jauh dari kediaman orangtua suaminya ini,ia tak pernah absen kecuali,ketika ia sedang kedatangan tamu bulanan saja.
Pria yang ia kenal dalam waktu singkat,Secara langsung melamarnya saat usia pacaran mereka baru 3 bulan.Waktu itu Salwa sang wanita cantik keturunan Jawa-Betawi ini baru saja lulus kuliah.
Satya nama panggilan si Pria adalah pemilik kafe dimana Salwa dan teman temannya sering menghabiskan waktu,satya yang melihat Salwa untuk pertama kalinya langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.
Namun sayang,takdir tak mampu menyatukan mereka walau kata sah sudah terucap.bahkan acara resepsi yang sudah di rencanakan pun berganti dengan acara tahlillan untuk Satya.
Salwa yang terluka akan kepergian sang suami hingga kini ia bahkan tak terpikirkan untuk kembali menikah,karena ia takut jika menikah kembali kejadian Satya yang masih sangat membekas di pikirannya akan terulang.
" Sudah siang nih mas,Salwa pulang dulu ya,minggu besok Salwa kesini lagi,ia usap pelan batu nisan bertuliskan nama suaminya itu.Salwa mulai berdiri dan memgambil kursi kecil ya selalu di pinjamkan penjaga makam untuknya.
" Pak dar,ini kursinya dan ini buat jajan Rio ya ? " Salwa menyerahkan kursi itu bersamaan dengan amplop kecil yang selalu ia bawa.
" Ya ampun mba Salwa,selalu begini enggak usah mba Salwa." Pak Dar menolak,bukan tanpa Alasan Salwa sudah terlalu sering melakukannya.
" Enggak apa - apa pak Dar,rezeki Bapak.Salwa pun mengambil tangan renta itu dan menyerahkan amplop yang berisikan uang ke pria paruhbaya yang menjadi tukang bersih bersih makam yang selalu baik kepada Salwa.
" Terima kasih ya mbak Salwa,semoga mbak Salwa segera mendapat jodoh kembali." Salwa hanya tersenyum.
.
.
.
Disebuah kafe yang semakin ramai karena kinerja Sang istri yang kini menjadi janda kembang itu tengah ada perdebatan antara pria dan wanita yang sama sama tak ingin mengalah,hanya karena masalah sepele.
" Eh,Jack aku dulu !"
" Aku dulu !" pria bernama Jack itu terus mendorong wanita disampingnya agar menjauh.
Salwa yang baru datang dan melihat dua temannya itu berdebat hingga saling senggol hanya karena masalah absen pun mendekat dan berbisik di tengah tengah mereka.
" Kalian aku kawinin.!" Bisik Salwa.
" Ogah !! " mereka spontan langsung saling menjauh.
Salwa yang melihat itu langsung terbahak." Lagian cuma masalah begini aja ribut mulu sih,heran aku." Salwa langsung menghindar dan berjalan menuju ruangannya.
" Jack sang pria langsung menekan Alat absen dan berjalan menyusul Salwa begitupun teman baik Salwa dari jaman mereka masih ingusan hingga kini usia mereka sudah dewasa.
" Enak aja,di jodohin sama kutu kupret ini,mending suamiku kemana mana." Ujar Yanti sahabat Salwa.
" Wah,hinaan lo bener bener ngejatuhin harga diri aku Yan !" Seru Jack.bukan takut namun Yanti justru tertawa terbahak begitupun Salwa.
" Kalau kamu enggak mau di ledek terus,cari pacar sana,biar laku." Ujar Yanti dan Salwa bersamaan.
Jika sudah begini,Jack pasti kicep ia tak bisa melawan dua wanita lambe turah itu.
" Bukan enggak mau,jomblo emang pilihan ku,bukannya enggak laku." Kesalnya.
" Selalu begitu." Ujar Salwa,umur udah berapa Jack,udah pantas tahu punya istri !" Seru Salwa.
" Kamu saja duluan," Yanti langsung melebarkan matanya kepada Jack.
Jack yang keceplosan langsung memukul mukul mulutnya," Dasar mulut enggak punya rem." Benak nya.
Salwa hanya menggelengkan kepalanya,perdebatan riuh sahabat sekaligus bawahan itu berakhir setelah chef yang ada di dapur tak menemukan kepala dapurnya yang ternyata masih mengghibah ria di ruangan sang bos.
***
Sore yang di temani senja merah di ufuk barat,kini berganti dengan pekatnya malam.Jika pemilik kafe yang lain mungkin sudah di rumah dan menyerahkan pekerjaan kepada karyawannya,tetapi tidak dengan Salwa.
Selama ia mengambil alih Kafe yang di bangun dari nol oleh Satya sang suami,ia tak pernah sekalipun pulang duluan,tetapi ia akan pulang setelah kafe tutup pukul 11 malam.
" Sal,aku duluan ya ? " Ujar Yanti.
" Oke Yan," Salwa mengajungkan jempolnya.
" Kafe tutup langsung pulang,awas jangan ketiduran lagi,aku enggak mau,lagi enak enak di ganggu mak lampir." Salwa tertawa lebar karena ia tahu persis siapa itu Mak Lampir.
Setelah berpamitan Yanti yang sudah di jemput oleh suami tercintanya langsung menuju ke parkiran kafe.sedangkan Jack ia selalu pulang bersama dengan Salwa,terkadang jika terlalu malam,Jack juga mengantar Salwa sampai ke rumahnya.
" Agghh ! " Salwa merentangkan kedua tangannya ke atas setelah berjibaku dengan angka angka yang membuat mata nya seakan berputar.
Kafe yang dulu di rintis Satya ini hanyalah kafe milenial biasa,namun di tangan Salwa kafe ini merambah menjadi sebuah resto.
Tidak sebentar Salwa bisa menjadikan kafe suaminya ini berkembang hingga seperti sekarang,butuh hampir 5 tahun Salwa berjuang bersama Bima abangnya,hingga bisa sebesar sekarang.Bahkan tanah kosong yang ada si sebelah kafe bisa Salwa beli untuk memperluas kafenya menjadi sebuah resto seperti ini.
Ia selalu merasa bahwa sepeninggal suaminya ia harus menjadi tulang punggung bagi keluarga Satya setelah sang ayah mertua terkena stoke dan tak bisa bekerja kembali,Salwa semakin meniatkan hatinya untuk terus berjuang agar keluarga suaminya tidak kehabisan pendapatan.
" Tok Tok "
" Masuk ! "
Jack membuka pintu itu dan masuk kedalam ruangan Salwa," ini hasil rekap gaji para karyawan bu Salwa.
" Aku belum ibu ibu,panggil nyonya." Seru Salwa.
" Iya,nyonya menir." Sialan ! " Ucap Salwa.Jack tertawa renyah,serenyah kue lebaran.
Salwa mulai membaca hasil kerja jack dan memeriksa setiap rinciannya." Oke Jack," Jack tersenyum,seperti biasa kinerjanya selalu baik.
Jika Salwa dan Jack masih membahas pekerjaan di waktu yang sudah larut ini,beda hal nya dengan pria yang justru sedang ada di dalam ruangan GYM nya untuk mencari ketenangan dan mengubah kalori di tubuhnya menjadi keringat keringat yang selalu menambah kesan seksi yang selalu melekat di dalam dirinya.
Otot otot di perutnya menandakan bahwa ia adalah pria yang sangat menjaga tubuhnya,Pria berusia 22 tahun ini adalah Seorang CEO di perusahaan milik Ayahnya yang bergerak di bidang periklanan dan percetakan berskala besar.
Siapa yang tak mengenal ART MEDIA,perusahaan periklanan yang selalu menjadi langgangan pengusaha dan para pejabat pemerintahan ini.
...🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻...
Ini cerita ke tiga ku,walau yang satu enggak aku lanjutin...heeeheee
Untuk Readers tolong tinggalkan jejak ya,jangan kasih boomlike,tolong baca perbab agar tahu jalan ceritanya,biar bisa kasih aku komen indah kalian ...😁😁
Kritik boleh asal pada tempatnya,jangan mengumpat...karena tidak semua penulis berhati baja..🙏🙏
Salam Hangat,Salam sehat
Sichuz
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
ꭱⷽᴀᷡꭲᷡⲙⷽ ͽ֟֯͜᷍ꮴ🔰π¹¹™
Halo, kak. Aku Ana dari platform sebelah mampir 🤭
2022-05-26
4
💗Ani Sumarni💗
sy mampir thor
2022-05-22
1
Umaymay Sifa
aku baru mampir,, awal yang 💗
2022-05-22
1