Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya

Panas terik Matahari menyinari kening Salwa di dalam helm nya,satu jam lalu Salwa mendapat telpon dari kakak iparnya jika Bima,abang Salwa salah membawa laptop ke kantornya,sedangkan sore nanti isi dari laptop itu akan menjadi bahan rapat dengan para bawahan Bima.

" Selalu aku,kak Nayla nih kan bisa suruh abang ojek online buat anterin.lagian mas Bima ada ada saja,file itu simpem di flashdisk,ini simpen di laptop,his ! " Salwa mengomel di balik helmnya disepanjang jalan kenangan.

.

.

Besar juga ya Perusahaannya." Benak Salwa setelah ia masuk kedalam perusahaan yang bertuliskan ART MEDIA itu.

" Permisi Nona ? ".Sapa Salwa pada resepsionis wanita yang tengah menelpon.

" Iya ada apa mbak ? " tanya nya setelah ia meletakkan gagang telpon tersebut.

" Saya mau antar laptop ini,untuk pak Bimasena Manager Keuangan." Tutur Salwa.

" Aaa,iya Mbak,anda sudah di tunggu di ruangan beliau di lantai empat ya." Ujarnya,Salwa langsung menuju Lift yang ada di sebelah timur resepsionis.

" Lantai empat,berarti harus naik Lift.lift yang mana nih ? " Gumamnya.

Salwa berdiri beberapa detik,mengetuk ngetuk bibirnya menggunakan jari telujuk hanya karena bingung mau naik lift yang mana,padahal mah tinggal naik.wkwkwk

" Ada yang bisa saya bantu nona ? " tanya pria dengan setelan jas rapi serta senyum yang tak lupa ia tunjukkan.

" Saya mau naik lift kelantai empat,tapi apa lift ini semua di pakai untuk umum ? " tanya Salwa.

Pria itu tertawa kecil,jika di perusahaan lain ada lift khusus petinggi perusahaan namun tidak di ART MEDIA,karena petingginya sang CEO tak menggunakan lift tersebut.

" Semua bisa di gunakan nona,santai saja.siapa yang ingin anda temui ? "

" Saya mau ke ruangan manager keuangan pak." Ujar Salwa.

" Mari bersama,saya juga ingin kesana."Salwa mengangguk.

Namun sebelum ia dan pria itu masuk ke dalam lift seseorang memanggil pria disebelahnya.

" Farhan ! " Seru Pria tampan,badan tinggi tegap serta wajahnya yang masih terlihat sangat muda.

Farhan yang mendengar teriakan dari Atasannya langsung menoleh begitupun Salwa.

Axel yang melihat wanita di sebelah Farhan sedikit mengernyitkan dahinya,karena merasa tak pernah melihatnya.

" Saya duluan ya pak ! " oh iya nona.Salwa pun masuk kedalam lift menuju lantai dimana Abangnya berada.

"Siapa ? "Farhan yang ditanya kalimat singkat itu bingung.

" Wanita tadi siapa ? " Farhan membentuk huruf O pada bibirnya.

" Saya juga tidak tahu pak,ia hanya mengatakan akan menemui pak Bima,Manager keuangan kita di lantai empat.

Axel yang memang membutuhkan Farhan langsung mengajak nya kembali ke ruangannya.Sedangkan Salwa tengah berjalan di koridor serta tengok sana sini untuk mencari keberadaan ruangan abangnya,Bima.

" Puk "

" Allahuakbar ! " seru Salwa memegang dada nya erat.

" Kaya maling saja,tengok sana sini." Ujar pria usia matang yang merupakan abang nya sendiri.

" Abang ngagetin ! " Seru Salwa sambil memukul lengan Bima.

" Nih,lepinya ! " Salwa menyerahkan laptop sang abang yang menjadi pesanannya.

Salwa tanpa mau berlama lama langsung pamit begitu saja,sedangkan Bima ia hanya mewanti wanti adeknya agar pelan pelan membawa motor besar yang selalu Salwa pakai untuk menemani hari harinya.bukan perkara motornya namun karena tubuh Salwa yang tidak tinggi membuat bima terkadang was was.

Salwa melajukan langkahnya menuju pintu keluar dan langsung mengambil motornya di parkiran khusus tamu.

" Wau,ternyata wanita pendek seperti dia bisa pakai moge." Gumam Farhan yang tanpa sengaja berpapasan dengan Salwa di lampu merah dekat kantor.

Axel yang sedang berada di sebelahnya hanya mengikuti kemana mata bawahannya itu melihat.

" Siapa Han ? " tanya nya penasaran,padahal Axel tak pernah merasa penting dengan urusan orang lain.

" Oh,itu wanita tadi yang menemui pak Bima.badan sependek itu bisa pakai moge." Farhan terkekeh.

Axel melihat Salwa dengan seksama,namun karena wajah Salwa tertutup helm fullface yang ia kenakan membuat Axel tak dapat melihat wajah itu.

" Kenapa aku penasaran hanya karena melihat sekilas dia tadi." Benak Axel.

Namun Axel tak ingin berprasangka apapun,ia lalu kembali fokus kepada jalanan yang padat di depannya.

***

Setibanya Salwa di Satya Resto yang dulu bernama Arsa kafe ini langsung menuju ke dapur untuk meminta minuman dingin kepada Yanti dan meminta diantar keruangannya.

" Tok tok "

" Masuk Mita," pintu yang dalam keadaan terbuka membuat Mita salah satu karyawannya melenggang masuk dengan mudah.

" Ini pesanan kak Salwa." Ujarnya.

" Terima kasih Mit,kamu boleh kembali." Mita mengangguk," permisi kak.

Salwa meminum jus tomat kesukaannya itu perlahan sembari menikmati dinginnya dari es batu yang bercampur menjadi satu kesatuan.

" Aa,leganya." Alhamdulillah." lanjutnya terkikik.

.

.

.

Sore hari ditemani gerimis kecil membuat Salwa hampir saja menjatuhkan kepala nya diatas meja karena kantuk yang tiba tiba datang serta hawa sejuk yang tiba tiba menerpanya.

" Kalau ngantuk pindah sofa sana ! " seru pria manis semanis gula jawa walau ia asli dari Medan,Ujarnya dulu kepada Alisha.

Salwa menguap,menandakan ia benar benar mengantuk." Ada apa Jack ?" tanya Salwa.

Jack mendekat kearah Salwa dan menarik Salwa pelan agar pindah ke sofa panjang yang ada disana.

" Nanti saja,kamu istirahat dulu.satu jam lagi aku bangunkan." Salwa yang memang kurang tidur semalam memilih merebahkan tubuhnya sesuai anjuran Jack.

Jack memandang Salwa yang memejamkan mata sedikit cermat," andai saja kita sama." Batin nya bergumam.setelah itu ia keluar dari ruangan Salwa menuju ruangannya sendiri.

Namun ketika ia hampir sampai di ruangannya tiba tiba Yanti datang sedikit berlari kearahnya.

" Ada apa sih yan,lari lari kaya bocah ! " serunya.

" Bocah bocah gundulmu,itu si Salwa mana ? "

" Dia tidur di ruangannya ada apa sih ? bingung gitu.

" Yuk yuk ! " Yanti tanpa aba aba langsung menarik jack hingga membuatnya hampir menubruk pintu.

" Untung temen kalau bukan,udah aku jedotin kepala nya ke pintu." Sungut jack.

" Aku krungu ! " Ujar Yanti tertahan.

Setibanya di ruang VIP jack yang mendengar ada orang menangis langsung mengetuk pintu itu bersama Yanti disampingnya.

" Klek "

Keluarlah pria tampan dengan setelan jas mewah berwarna abu menyambut mereka.

" Maaf pak,saya mendengar suara tangisan." Tutur Jack yang di angguki oleh Yanti.

Si Pria tampan menutup pintu itu perlahan dan sedikit menjauh." Tidak ada apa apa,maklum pertengkaran antar kekasih tapi saya jamin tidak akan terjadi apa apa." Tuturnya.

Jack dan Yanti bernafas lega,mereka takut jika kondisi itu akan menjadi heboh dan dapat mengganggu aktifitas pelanggan yang lain.

Sedangkan di dalam sana..

" Aku sudah katakan padamu,aku hanya menanggapmu teman dan tidak bisa lebih dari itu Jihan." Ucap Axel datar.

" Iya,tapi kenapa ? " tanya Jihan dengan wajah penuh derai air mata.

Axel tak bisa menjawab karena selama ini ia memang tak pernah bisa terpaut dengan wanita manapun,bahkan sudah ada puluhan wanita yang ibu tirinya sodorkan tapi Axel selalu menolak tanpa mamandang siapa gadisnya.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Jamilah Mila

Jamilah Mila

masih nyimak yah,aku lanjut baca

2022-05-23

1

Ira Wati

Ira Wati

semoga nanti Excel di pertemukan dengan orang yang baik 😊

2022-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2 Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3 Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4 Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5 Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6 Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7 Bab 7 - Menawarkan investasi
8 Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9 Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10 Bab 10 - Kedatangan keluarga
11 Bab 11 - Pernyataan Axel
12 Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13 Bab 13 - Suplemen tambahan
14 Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15 Bab 15 - Mengulik identitas
16 Bab 16 - Mengunjungi mertua
17 Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18 Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19 Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20 Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21 Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22 Bab 22 - Taktik dua kubu
23 Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24 Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25 Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26 Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27 Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28 Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29 Bab 29 - Nonya besar Terarra
30 Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31 Bab 31 - Kepulangan Salwa
32 Bab 32 - Kediaman pribadi
33 Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34 Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35 Bab 35 - Pelajaran Agama
36 Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37 Bab 37 - Video amatiran
38 Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39 Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40 Bab 40 - Larut dalam cinta
41 Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42 Bab 42 - Tua-tua Keladi
43 Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44 Bab 44 - Suami Bucin
45 Bab 45 - Si pria Gurun
46 Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47 Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48 Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49 Bab 49 - Hanya Kamu
50 Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51 Bab 51 - Wanita itu tahu
52 Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53 Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54 Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55 Bab 55 - Gangguan datang
56 Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57 Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58 Bab 58 - Naluri istri
59 Bab 59 - Janji Bima
60 Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61 Bab 61 - Ingatan yang kembali
62 Bab 62 - Ayah Mertua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam puluh empat
65 Bab - Enam Puluh lima
66 CAKAP CAKAP OTHOR
67 Bab 67 - Apartemen Baru
68 Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69 Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70 Bab 70 - Rolling, Honey!
71 Pengumuman
72 Bab 72 - Pengawalan Baru
73 Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74 Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2
Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3
Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4
Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5
Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6
Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7
Bab 7 - Menawarkan investasi
8
Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9
Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10
Bab 10 - Kedatangan keluarga
11
Bab 11 - Pernyataan Axel
12
Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13
Bab 13 - Suplemen tambahan
14
Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15
Bab 15 - Mengulik identitas
16
Bab 16 - Mengunjungi mertua
17
Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18
Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19
Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20
Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21
Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22
Bab 22 - Taktik dua kubu
23
Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24
Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25
Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26
Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27
Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28
Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29
Bab 29 - Nonya besar Terarra
30
Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31
Bab 31 - Kepulangan Salwa
32
Bab 32 - Kediaman pribadi
33
Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34
Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35
Bab 35 - Pelajaran Agama
36
Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37
Bab 37 - Video amatiran
38
Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39
Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40
Bab 40 - Larut dalam cinta
41
Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42
Bab 42 - Tua-tua Keladi
43
Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44
Bab 44 - Suami Bucin
45
Bab 45 - Si pria Gurun
46
Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47
Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48
Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49
Bab 49 - Hanya Kamu
50
Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51
Bab 51 - Wanita itu tahu
52
Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53
Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54
Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55
Bab 55 - Gangguan datang
56
Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57
Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58
Bab 58 - Naluri istri
59
Bab 59 - Janji Bima
60
Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61
Bab 61 - Ingatan yang kembali
62
Bab 62 - Ayah Mertua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam puluh empat
65
Bab - Enam Puluh lima
66
CAKAP CAKAP OTHOR
67
Bab 67 - Apartemen Baru
68
Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69
Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70
Bab 70 - Rolling, Honey!
71
Pengumuman
72
Bab 72 - Pengawalan Baru
73
Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74
Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!