Panas terik Matahari menyinari kening Salwa di dalam helm nya,satu jam lalu Salwa mendapat telpon dari kakak iparnya jika Bima,abang Salwa salah membawa laptop ke kantornya,sedangkan sore nanti isi dari laptop itu akan menjadi bahan rapat dengan para bawahan Bima.
" Selalu aku,kak Nayla nih kan bisa suruh abang ojek online buat anterin.lagian mas Bima ada ada saja,file itu simpem di flashdisk,ini simpen di laptop,his ! " Salwa mengomel di balik helmnya disepanjang jalan kenangan.
.
.
Besar juga ya Perusahaannya." Benak Salwa setelah ia masuk kedalam perusahaan yang bertuliskan ART MEDIA itu.
" Permisi Nona ? ".Sapa Salwa pada resepsionis wanita yang tengah menelpon.
" Iya ada apa mbak ? " tanya nya setelah ia meletakkan gagang telpon tersebut.
" Saya mau antar laptop ini,untuk pak Bimasena Manager Keuangan." Tutur Salwa.
" Aaa,iya Mbak,anda sudah di tunggu di ruangan beliau di lantai empat ya." Ujarnya,Salwa langsung menuju Lift yang ada di sebelah timur resepsionis.
" Lantai empat,berarti harus naik Lift.lift yang mana nih ? " Gumamnya.
Salwa berdiri beberapa detik,mengetuk ngetuk bibirnya menggunakan jari telujuk hanya karena bingung mau naik lift yang mana,padahal mah tinggal naik.wkwkwk
" Ada yang bisa saya bantu nona ? " tanya pria dengan setelan jas rapi serta senyum yang tak lupa ia tunjukkan.
" Saya mau naik lift kelantai empat,tapi apa lift ini semua di pakai untuk umum ? " tanya Salwa.
Pria itu tertawa kecil,jika di perusahaan lain ada lift khusus petinggi perusahaan namun tidak di ART MEDIA,karena petingginya sang CEO tak menggunakan lift tersebut.
" Semua bisa di gunakan nona,santai saja.siapa yang ingin anda temui ? "
" Saya mau ke ruangan manager keuangan pak." Ujar Salwa.
" Mari bersama,saya juga ingin kesana."Salwa mengangguk.
Namun sebelum ia dan pria itu masuk ke dalam lift seseorang memanggil pria disebelahnya.
" Farhan ! " Seru Pria tampan,badan tinggi tegap serta wajahnya yang masih terlihat sangat muda.
Farhan yang mendengar teriakan dari Atasannya langsung menoleh begitupun Salwa.
Axel yang melihat wanita di sebelah Farhan sedikit mengernyitkan dahinya,karena merasa tak pernah melihatnya.
" Saya duluan ya pak ! " oh iya nona.Salwa pun masuk kedalam lift menuju lantai dimana Abangnya berada.
"Siapa ? "Farhan yang ditanya kalimat singkat itu bingung.
" Wanita tadi siapa ? " Farhan membentuk huruf O pada bibirnya.
" Saya juga tidak tahu pak,ia hanya mengatakan akan menemui pak Bima,Manager keuangan kita di lantai empat.
Axel yang memang membutuhkan Farhan langsung mengajak nya kembali ke ruangannya.Sedangkan Salwa tengah berjalan di koridor serta tengok sana sini untuk mencari keberadaan ruangan abangnya,Bima.
" Puk "
" Allahuakbar ! " seru Salwa memegang dada nya erat.
" Kaya maling saja,tengok sana sini." Ujar pria usia matang yang merupakan abang nya sendiri.
" Abang ngagetin ! " Seru Salwa sambil memukul lengan Bima.
" Nih,lepinya ! " Salwa menyerahkan laptop sang abang yang menjadi pesanannya.
Salwa tanpa mau berlama lama langsung pamit begitu saja,sedangkan Bima ia hanya mewanti wanti adeknya agar pelan pelan membawa motor besar yang selalu Salwa pakai untuk menemani hari harinya.bukan perkara motornya namun karena tubuh Salwa yang tidak tinggi membuat bima terkadang was was.
Salwa melajukan langkahnya menuju pintu keluar dan langsung mengambil motornya di parkiran khusus tamu.
" Wau,ternyata wanita pendek seperti dia bisa pakai moge." Gumam Farhan yang tanpa sengaja berpapasan dengan Salwa di lampu merah dekat kantor.
Axel yang sedang berada di sebelahnya hanya mengikuti kemana mata bawahannya itu melihat.
" Siapa Han ? " tanya nya penasaran,padahal Axel tak pernah merasa penting dengan urusan orang lain.
" Oh,itu wanita tadi yang menemui pak Bima.badan sependek itu bisa pakai moge." Farhan terkekeh.
Axel melihat Salwa dengan seksama,namun karena wajah Salwa tertutup helm fullface yang ia kenakan membuat Axel tak dapat melihat wajah itu.
" Kenapa aku penasaran hanya karena melihat sekilas dia tadi." Benak Axel.
Namun Axel tak ingin berprasangka apapun,ia lalu kembali fokus kepada jalanan yang padat di depannya.
***
Setibanya Salwa di Satya Resto yang dulu bernama Arsa kafe ini langsung menuju ke dapur untuk meminta minuman dingin kepada Yanti dan meminta diantar keruangannya.
" Tok tok "
" Masuk Mita," pintu yang dalam keadaan terbuka membuat Mita salah satu karyawannya melenggang masuk dengan mudah.
" Ini pesanan kak Salwa." Ujarnya.
" Terima kasih Mit,kamu boleh kembali." Mita mengangguk," permisi kak.
Salwa meminum jus tomat kesukaannya itu perlahan sembari menikmati dinginnya dari es batu yang bercampur menjadi satu kesatuan.
" Aa,leganya." Alhamdulillah." lanjutnya terkikik.
.
.
.
Sore hari ditemani gerimis kecil membuat Salwa hampir saja menjatuhkan kepala nya diatas meja karena kantuk yang tiba tiba datang serta hawa sejuk yang tiba tiba menerpanya.
" Kalau ngantuk pindah sofa sana ! " seru pria manis semanis gula jawa walau ia asli dari Medan,Ujarnya dulu kepada Alisha.
Salwa menguap,menandakan ia benar benar mengantuk." Ada apa Jack ?" tanya Salwa.
Jack mendekat kearah Salwa dan menarik Salwa pelan agar pindah ke sofa panjang yang ada disana.
" Nanti saja,kamu istirahat dulu.satu jam lagi aku bangunkan." Salwa yang memang kurang tidur semalam memilih merebahkan tubuhnya sesuai anjuran Jack.
Jack memandang Salwa yang memejamkan mata sedikit cermat," andai saja kita sama." Batin nya bergumam.setelah itu ia keluar dari ruangan Salwa menuju ruangannya sendiri.
Namun ketika ia hampir sampai di ruangannya tiba tiba Yanti datang sedikit berlari kearahnya.
" Ada apa sih yan,lari lari kaya bocah ! " serunya.
" Bocah bocah gundulmu,itu si Salwa mana ? "
" Dia tidur di ruangannya ada apa sih ? bingung gitu.
" Yuk yuk ! " Yanti tanpa aba aba langsung menarik jack hingga membuatnya hampir menubruk pintu.
" Untung temen kalau bukan,udah aku jedotin kepala nya ke pintu." Sungut jack.
" Aku krungu ! " Ujar Yanti tertahan.
Setibanya di ruang VIP jack yang mendengar ada orang menangis langsung mengetuk pintu itu bersama Yanti disampingnya.
" Klek "
Keluarlah pria tampan dengan setelan jas mewah berwarna abu menyambut mereka.
" Maaf pak,saya mendengar suara tangisan." Tutur Jack yang di angguki oleh Yanti.
Si Pria tampan menutup pintu itu perlahan dan sedikit menjauh." Tidak ada apa apa,maklum pertengkaran antar kekasih tapi saya jamin tidak akan terjadi apa apa." Tuturnya.
Jack dan Yanti bernafas lega,mereka takut jika kondisi itu akan menjadi heboh dan dapat mengganggu aktifitas pelanggan yang lain.
Sedangkan di dalam sana..
" Aku sudah katakan padamu,aku hanya menanggapmu teman dan tidak bisa lebih dari itu Jihan." Ucap Axel datar.
" Iya,tapi kenapa ? " tanya Jihan dengan wajah penuh derai air mata.
Axel tak bisa menjawab karena selama ini ia memang tak pernah bisa terpaut dengan wanita manapun,bahkan sudah ada puluhan wanita yang ibu tirinya sodorkan tapi Axel selalu menolak tanpa mamandang siapa gadisnya.
...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Jamilah Mila
masih nyimak yah,aku lanjut baca
2022-05-23
1
Ira Wati
semoga nanti Excel di pertemukan dengan orang yang baik 😊
2022-04-29
1