Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah

Rumah mewah berlantai 3 milik keluarga Hadinata ini selalu sepi setiap paginya,keluarga kaya raya ini memiliki dua anak,laki laki dan perempuan namum dari istri yang berbeda.

Arion Axelle Hadinata yang kini sedang menjabat menjadi CEO diperusahaan sang ayah adalah anak kedua dari istri kedua,sedangkan Anita Arcelia Hadinata adalah anak pertama dari istri pertama,Nyonya Mayara Arsanti.

Perbedaan usia mereka berdua cukup jauh yaitu 9 tahun,tidak hanya usia kebiasaan mereka juga sangat amat berbeda,jika Axel menghabiskan waktu untuk bekerja,berbeda dengan sang kakak,ia justru menghabiskan waktunya untuk bermain main hingga terkadang lupa akan waktu.

" Axel,apa kah tidak perlu kamu mengganti dokter pribadimu itu ? " tanya sang ayah.

Axel menatap sang ayah dan menghentikan makannya.Axel kecil pernah mengalami kejadian yang membuatnya mengalami trauma panjang,kejadian dimana ia harus kehilangan sang ibu juga seseorang yang selalu dalam ingatan nya namun samar.

Semenjak kejadian itu ia mengalami claustrophobia dan membuatnya menjadi orang yang sangat waspada walau itu orang orang terdekatnya,Claustrophobia adalah sindrom dimana penderitanya memliki kecemasan atau ke takutan pada ruangan gelap dan sempit.

Namun untuk kasus Axel sedikit berbeda,jika pada umumnya penderita ini hanya takut akan kondisi yang menjadi pokok utama,namun Axel tidak sindrom itu merambah ke hal lain yaitu Axel tak suka disentuh sembarangan walau itu keluarganya sendiri.

Dan semenjak ia SMA ia memiliki dokter pribadi untuk membuatnya agar tetap dalam kondisi emosi yang stabil dan bisa memimpin perusahaan ayahnya itu.

" Axel rasa tidak perlu,cukup ayah tekan saja gosip yang beredar di kantor dengan cara ayah,itu sudah cukup.

" Tapi,semua orang pasti lama lama akan tahu jika kamu mengidap sindrom itu Axel." Geram sang ayah.

" Itu urusan ayah,Axel sudah mengatakan jika dari awal semua hal yang ada pada diri Axel akan menjadi masalah,namun ayah masih kekeh menjadikan Axel sebagai CEO,bukankah aku sudah menyarankan untuk menjadikan putri ayah yang terkenal itu menjadi penerus." Axel menatap tajam sang ayah.

" Axel ! " Geram sang ayah.

" Aku sudah cukup,Farhan sudah menungguku di depan." Axel berdiri dari duduknya dan berlalu begitu saja.

" Sudah lah yah,biarkan ia dengan pendiriannya,dari kecil bukannya Axel tak pernah mau menurut aturanmu." Ujar Sang istri,nyonya besar Hadinata.

" Semenjak ibunya pergi,ia semakin dingin dengan ku." Ucapnya lesu.

Bagus ia pergi,karena dari awal hanya aku nyonya di rumah ini," benak Nyonya Maya.

Sang istri hanya bisa mengusap punggung sang suami untuk menenangkannya.walau sebenarnya ia tidak pernah sepaham namun demi rekeningnya yang terus update setiap bulannya ia hanya bisa diam dan menikmati jerih payah seorang anak piatu itu.

Karena memang hanya Axel yang bisa di andalkan semenjak tuan Erland jatuh sakit dan harus pasang ring di jantungnya.

.

.

.

Diperusahaan seperti biasa jika Axel datang para pegawai selalu menyambut kedatangannya dengan berjejer rapi sembari menundukkan kepala mereka hormat,hal ini di lakukan semenjak Axel menjadi CEO 5 tahun lalu di usianya yang terbilang sangat muda,17 tahun.

Jika para petinggi perusahaan akan berada di lantai paling atas,namun tidak dengan Axel,karena penyakitnya ia memilih lantai dua untuk ruangan pribadinya.jadi ia tak perlu naik lif,namun hanya naik tangga yang di desain khusus untuknya.

" Sebenarnya kenapa sih,dia enggak naik lift dan setiap ia datang kita harus berjejer begini,pegel tahu." Ujar salah satu karyawan.

" Mungkin kalau rumor yang mengatakan ia punya penyakit aneh itu bener,dia enggak bisa masuk kedalam lift." Ujar yang lain setengah berbisik.

Axel yang selalu mendapat gunjingan bahkan cibiran tentang kebiasaan anehnya ini tak pernah ambil pusing,karena baginya itu sama sekali tidak penting.

" Apa agenda saya hari ini Sania ? "

Sania,sekretaris yang ia pilih khusus dengan melalui banyak penilaian seperti halnya Farhan sang asisten,mereka berdua adalah orang orang kepercayaannya,serta masih ada beberapa di setiap jajaran yang menjadi orang kepercayaan Axel.

Karena di perusahaan ini ada beberapa dari keluarga ibu tirinya yang selalu menjadi musuh bagi Axel,maka dari itu syarat utama ia menyetujui perintah sang ayah adalah,ia akan memilih jajaran nya sendiri dan ternyata ayahnya setuju asal Axel mau menggantikan dirinya.

" Hari ini ada beberapa pertemuan pak seperti biasa akan di lakukan di ruangan anda." Ujar Sania.

" Oke,lalu ? "

" Pukul 3 anda ada temu janji dengan Nona Jihan pak." Ucap sania sedikit pelan.

" Apa aku sudah menyetujui nya ? " Sania mengangguk.

" Oke,jadwalkan saja,dan ingatkan saya." Baik pak." Jawab Sania.

***

Jika Axel sudah berada di kantor nya untuk bekerja,tetapi tidak dengan wanita berusia 27 tahun sang janda kembang ini.

Kakak ipar rasa ibu tiri itu,sedang mondar mandir tak jelas di depan kamar adik iparnya dengan mulutnya yang komat kamit.

" Tok tok "

" Ya ampun,jam berapa ini.masih belum bangun juga,kebiasaan lagi kamar pasti di kunci.

" Dor dor "

Wanita berhijab syari itu bukan lagi mengetuk namun ia mengendor pintu berwarna coklat yang terdapat adik dari suami tercintanya itu.

Klek

Pintu terbuka pelan,dan tampaklah wanita yang berstatuskan janda itu dalam kondisi acak acakkan khas bangun tidur.

" Ya Allah anak perawan tapi janda,jam berapa ini Salwa ? " Pekiknya.

" Apaan sih kak." Ucapnya lemas,sambil menggaruk garuk pipinya.kebiasaan Salwa setiap bangun dari tidurnya.

" Tidak bisakah kami bangun pagi dikit saja."

" Setiap hari Salwa bangun pagi loh kak,jam 3 udah bangun tahajud lanjut subuh,habis itu Salwa baru tidur lagi.masa iya masih aja salah sih." Hoaammm".Salwa menguap lebar.

" Gimana mau punya suami lagi kalau begini hidupmu Salwa." Mulaialah kultum pagi kakak iparnya,ini lah salah satu alasan Salwa selalu mengunci pintu setelah ia solat subuh.

Ceramah tujuh menit kali tujuh menit ini selalu Salwa dengar hampir setiap pagi,namun Salwa tak pernah kesal ataupun marah,justru ia senang karena kakak iparnya ini selalu memeperhatikannya walau dengan omelan.

" Bangun sarapan,dan jalan jalan aja sana.jangan kerja terus ! kamu sudah banyak membantu keluarga itu Salwa.mau sampai kapan kamu akan mengabdikan diri kepada keluarga yang tak pernah menghormatimu." Seru nya.

Salwa hanya bisa diam dan tak bisa bersuara," Lalu bagaimana aku bisa menebus kesalahan itu."batinnya.

" Jangan terus menyalahkan dirimu sendiri,sudah jalannya begitu,umur Satya enggak panjang." Sang kakak ipar duduk dihadapan Salwa dan berhenti merapikan tempat tidur itu.

" Sayangi dirimu Salwa,kakak dan abangmu sedih jika kamu terus seperti ini." Ujarnya sendu.

Karena hanya ia yang tahu persis bagaimana ia hidup dalam penyesalan selama ini,walau pada kenyataannya bukan ia yang menyebabkan Satya meninggal namun karena memang sudah takdir dari Allah.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Ira Wati

Ira Wati

next

2022-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2 Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3 Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4 Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5 Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6 Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7 Bab 7 - Menawarkan investasi
8 Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9 Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10 Bab 10 - Kedatangan keluarga
11 Bab 11 - Pernyataan Axel
12 Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13 Bab 13 - Suplemen tambahan
14 Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15 Bab 15 - Mengulik identitas
16 Bab 16 - Mengunjungi mertua
17 Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18 Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19 Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20 Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21 Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22 Bab 22 - Taktik dua kubu
23 Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24 Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25 Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26 Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27 Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28 Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29 Bab 29 - Nonya besar Terarra
30 Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31 Bab 31 - Kepulangan Salwa
32 Bab 32 - Kediaman pribadi
33 Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34 Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35 Bab 35 - Pelajaran Agama
36 Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37 Bab 37 - Video amatiran
38 Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39 Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40 Bab 40 - Larut dalam cinta
41 Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42 Bab 42 - Tua-tua Keladi
43 Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44 Bab 44 - Suami Bucin
45 Bab 45 - Si pria Gurun
46 Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47 Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48 Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49 Bab 49 - Hanya Kamu
50 Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51 Bab 51 - Wanita itu tahu
52 Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53 Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54 Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55 Bab 55 - Gangguan datang
56 Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57 Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58 Bab 58 - Naluri istri
59 Bab 59 - Janji Bima
60 Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61 Bab 61 - Ingatan yang kembali
62 Bab 62 - Ayah Mertua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam puluh empat
65 Bab - Enam Puluh lima
66 CAKAP CAKAP OTHOR
67 Bab 67 - Apartemen Baru
68 Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69 Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70 Bab 70 - Rolling, Honey!
71 Pengumuman
72 Bab 72 - Pengawalan Baru
73 Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74 Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2
Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3
Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4
Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5
Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6
Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7
Bab 7 - Menawarkan investasi
8
Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9
Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10
Bab 10 - Kedatangan keluarga
11
Bab 11 - Pernyataan Axel
12
Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13
Bab 13 - Suplemen tambahan
14
Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15
Bab 15 - Mengulik identitas
16
Bab 16 - Mengunjungi mertua
17
Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18
Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19
Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20
Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21
Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22
Bab 22 - Taktik dua kubu
23
Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24
Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25
Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26
Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27
Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28
Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29
Bab 29 - Nonya besar Terarra
30
Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31
Bab 31 - Kepulangan Salwa
32
Bab 32 - Kediaman pribadi
33
Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34
Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35
Bab 35 - Pelajaran Agama
36
Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37
Bab 37 - Video amatiran
38
Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39
Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40
Bab 40 - Larut dalam cinta
41
Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42
Bab 42 - Tua-tua Keladi
43
Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44
Bab 44 - Suami Bucin
45
Bab 45 - Si pria Gurun
46
Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47
Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48
Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49
Bab 49 - Hanya Kamu
50
Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51
Bab 51 - Wanita itu tahu
52
Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53
Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54
Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55
Bab 55 - Gangguan datang
56
Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57
Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58
Bab 58 - Naluri istri
59
Bab 59 - Janji Bima
60
Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61
Bab 61 - Ingatan yang kembali
62
Bab 62 - Ayah Mertua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam puluh empat
65
Bab - Enam Puluh lima
66
CAKAP CAKAP OTHOR
67
Bab 67 - Apartemen Baru
68
Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69
Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70
Bab 70 - Rolling, Honey!
71
Pengumuman
72
Bab 72 - Pengawalan Baru
73
Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74
Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!