Bab 4 - Pertarungan Dadakan

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Tangisan sedih gadis berambut sebahu dengan dres berwarna hijau tosca itu sungguh menyayat hati siapapun yang mendengar termasuk Jack dan Yanti.

Tapi walau begitu,hal ini masih tidak bisa menggetarkan hati seorang Axel.

" Maaf Jihan,jawaban ku tetap sama seperti sebelumnya.jadi tolong jangan bertanya hal ini lagi kepada ku.jika sudah tidak ada yang ingin kamu bicarakan,aku permisi.

Axel mengambil ponselnya yang ada diatas meja,membuka pintu dan keluar.

" Ayo Han ! " Baik pak ! " Farhan mengikuti langkah Axel dari belakang.

" Axel ! "teriak Jihan,namun Axel tak ingin menghentiakan langkahnya yang akan membuat wanita iti kembali berharap padanya.

Sedangkan Yanti yang melihat Axel sekilas menganga hampir saja airliurnya menetes.

" Oi,mangap aja ! " Seru Jack.

" Itu tadi bukannya Arion Axell Hadinata ya jack ? " Yanti masih tak percaya siapa yang barus saja ia lihat.

Jack yang tak peduli siapa pria tadi memilih meninggalkan Yanti dan kembali ke ruangan Salwa.

" Oi jack ! " his,aku di tinggal.Yanti berlari kecil mengikuti kemana langkah Jack.

Jihan,wanita yang Axel tinggalkan begitu saja hanya bisa mengusap airmata yang selalu menjadi daya magnet untuknya,namun sayang nya magnet itu tak bisa menarik perhatian seorang Arion Axell Hadinata.

Setelah sedikit merapikan penampilannya ia keluar dari resto & kafe milih Salwa menuju mobil yang ia kendarai.

" Sial ! " gimana lagi aku harus membuat drama agar Axel tertarik dan luluh," arrggggg ! " Jihan sangat kesal hingga ia lampiaskan dengan memukul setir mobilnya.

...*****...

Bulan purnama penghias langit,namun bintang tak ada disisi,seoalah menggambarkan perasaan Salwa kali ini,bersinar namun kosong.setelah sang suami meninggal Salwa tak pernah lagi memiliki cita cita untuk meraih kembali sebuah mahligai pernikahan.

Ia hanya ingin hidup tenang dan bekerja seumur hidupnya agar keluarga Almarhum suaminya tidak kesusahan.hanya itu saja,kenginannya sekarang.Tapi tanpa Salwa sadari,bahwa tuhan sudah menggariskan seseornga untuk menemani seumur hidupnya nanti.

Pertemuan sekilas beberapa waktu lalu,akan membangunkan kenangan lama,yang telah ia lupakan.

Dan sekarang,ia sedang merapikan pekerjaan nya dan bersiap untuk pulang.

"Yakin enggak di antar Sal ? " perasaan aku enggak enak lo." Ujar Jack.

"Halah,enggak enak apaan coba,biasa juga pulang sendiri Jack." Salwa membenahi baju nya dan naik di atas moge yang ia beli 3 tahun lalu atas keinginannya sendiri.

"Dah yuk pulang,jam 12 nih !" Salwa menggeber motornya pelan.Jack yang sudah nangkring di atas motor matic miliknya pun mulai menarih gas dan.

Weng.....

Mereka mulai menyusuri jalan di tengah malam itu bersama,namun setelah pertigaan pertama,mereka berpisah,Salwa ke utara sedangkan Jack tetap Lurus.

" Kok dingin banget ya,apa karena purnama." gumam Salwa di balik helm fullface nya.

" Apaan tuh?" Salwa menghentikan laju kendaraannya,karena melihat Di kejauhan ada beberapa pria saling adu kekuatan."Hem,5 lawan dua.bantuin enggak ya,yang dua pakai jas lengkap,jelas korban nih,"Salwa menimamg nimang.karena hatinya merasa tak enak,akhirnya Salwa turun dari motornya dan mengambil sapu tangan lalu ia ikatkan di wajahnya.namun sebelum itu iya menghubungi panggilan darurat yang terhubung ke kantor polisi.

Tanpa menunggu lama,Salwa sedikit berlari namun tetap dalam posisi siaga.ia melompat dan langsung menendang salah satu pria berbaju hitam hingga tersungkur.

Dua pria berjas itu pun sempat terkejut dengan aksi wanita yang datang ntah dari mana.

"Wah mau jadi pahlawan lo ! " siapa pahlawan?" tanya Salwa.

"Ya anda nona !" Ucap salah satu pria berjas."Salwa hanya manggut manggut saja.

"Guys,ektra ! " Seru pria yang mungkin adalah ketua mereka.mereka berlima langsung menyerang Salwa dan dua pria berjas itu bersaman.

" Wih,kroyokan ! " Pekik Salwa.

Salwa,dan kedua pria itu langsung mengerahkan seluruh kekuatan yang mereka punya,tetapi mereka tetap saja kalah jumlah,sedangkan para pernjahat yang berjumlah 5 orang dengan tubuh yang sangat kekar sepertinya sudah sangat ahli,Apa lagi mereka juga membawa tongkat bisball sebagai senjata mereka.

"Sreeettt !!" Argghhh!" Teriak salah satu dari mereka.Dua pria berjas yang tak lain adalah Axell dan Farhan ini nampak terkejut.

" Sorry bro,kulit kalian kaya badak,jadi mau enggak mau aku nguluarin senjata." Ucap Salwa santai.

Wiuw wiuw ...

Bersamaan dengan itu,bunyi sirine mobil dan motor polisi memekakak telinga mereka,5 penjahat yang tak ingin berurusan dengan polisi pun segera kabur masuk ke dalam mobil mereka.Beserta seorang pria yang menyaksikan kejadian itu dari kejauhan juga ikut pergi.

" Gue bales lo !"Aku tunggu !" Ucap Salwa sembari terkekeh.

Polisi segera turun dari mobil dan motor mereka,"Selamat malam pak dan nona,ada aksi apa ini,kami mendapat kabar jika ada penyerangan dan pembegalan.

"Itu saya pak,yang menghubungi panggilan darurat,lagian tuh dah pada kabur."Tunjuk Salwa pada mobil yang melaju kencang.

Axel dan Farhan benar benar terpana dengan keahlian serta kesigapan wanita dihadapannya ini.mereka mengucapkan terima kasih pada nya,serta kepada polisi yang tiba tiba datang dan akhirnya membuat para penjahat itu langsung kabur.

"Wih panas!"Salwa membuka sapu tangan yang melekat di wajahnya.

Mata Farhan membola menatap wanita di hadapannya,"Nona yang bertemu dengan pak Bima,karyawan di kantor ART MEDIA kan ?"tanya Farhan.

Salwa pandang wajah Farhan dengan seksama," bapak yang mau naik lift tapi enggak jadi ?".Farhan mengangguk.sedangkan Axel mengamati Salwa dengan seksama,tanpa ia sadari kakinya melangkah seolah ada magnet yang menariknya lebih dekat dengan wanita superhero dadakan itu.

"Baik pak,bisa salah satu dari kalian..

"Bruk"Axel terjatuh tepat disamping Salwa setelah merasakan pusing di kepalanya.

"Ya Allah,pak Axel !"Seru Farhan.

Salwa yang juga terkejut langsung duduk di atas aspal dan mengambil kepala Axel dan ia taruh di pahanya.

"Masih nafas,tapi pelan."Bawa masuk mobil pak,kita bawa kerumah sakit."Pekik Salwa.

Farhan langsung menuju mobil mereka,membuka pintu dan membantu Salwa mengangkat Axel untuk masuk kedalam mobil.

"Kami kerumah sakit,besok pengacara kami akan ke kantor pak." Baik pak !" Ujar sang polisi.

"Loh nona mau kemana ?".Tanya Farhan spontan karena Salwa kembali keluar dari dalam mobil.

"Saya naik motor,ikutin dari belakang.ya kali motor aku tinggal,mahal tuh." Sungut Salwa,membuat Farhan menggaruk tengkuknya.

Farhan pun melajukan kendaraan sedikit kencang."Bangun pak Axel enggak perlu drama dengan saya,saya tahu bapak terkena pukul tongkat tapi tidak di bagian Vital.

Axel terkekeh namun tetap dalam kondisi yang sama,tertidur layaknya orang sakit."aku nyaman dengan sentuhanya,siapa dia sebenarnya."lirih Axel namun masih terdengar oleh Farhan.

...🖤🖤🖤🖤🖤🖤...

Terpopuler

Comments

Ira Wati

Ira Wati

wah axsel pinter jg akting ya 😂

2022-04-29

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2 Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3 Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4 Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5 Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6 Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7 Bab 7 - Menawarkan investasi
8 Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9 Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10 Bab 10 - Kedatangan keluarga
11 Bab 11 - Pernyataan Axel
12 Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13 Bab 13 - Suplemen tambahan
14 Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15 Bab 15 - Mengulik identitas
16 Bab 16 - Mengunjungi mertua
17 Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18 Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19 Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20 Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21 Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22 Bab 22 - Taktik dua kubu
23 Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24 Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25 Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26 Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27 Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28 Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29 Bab 29 - Nonya besar Terarra
30 Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31 Bab 31 - Kepulangan Salwa
32 Bab 32 - Kediaman pribadi
33 Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34 Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35 Bab 35 - Pelajaran Agama
36 Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37 Bab 37 - Video amatiran
38 Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39 Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40 Bab 40 - Larut dalam cinta
41 Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42 Bab 42 - Tua-tua Keladi
43 Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44 Bab 44 - Suami Bucin
45 Bab 45 - Si pria Gurun
46 Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47 Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48 Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49 Bab 49 - Hanya Kamu
50 Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51 Bab 51 - Wanita itu tahu
52 Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53 Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54 Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55 Bab 55 - Gangguan datang
56 Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57 Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58 Bab 58 - Naluri istri
59 Bab 59 - Janji Bima
60 Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61 Bab 61 - Ingatan yang kembali
62 Bab 62 - Ayah Mertua
63 Bab Enam Puluh Tiga
64 Bab Enam puluh empat
65 Bab - Enam Puluh lima
66 CAKAP CAKAP OTHOR
67 Bab 67 - Apartemen Baru
68 Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69 Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70 Bab 70 - Rolling, Honey!
71 Pengumuman
72 Bab 72 - Pengawalan Baru
73 Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74 Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75 Pengumuman Hiatus
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Bab 1 - Mengunjungi Suami tercinta
2
Bab 2 - Kehidupan tak selalu indah
3
Bab 3 - Menolak untuk kesekian kalinya
4
Bab 4 - Pertarungan Dadakan
5
Bab 5 - Mencari tahu lebih dalam
6
Bab 6 - Mendatangi Wanita Superhero
7
Bab 7 - Menawarkan investasi
8
Bab 8 - Kesenangan berbalut Bisnis
9
Bab 9 - Perpustakaan saksi bisu
10
Bab 10 - Kedatangan keluarga
11
Bab 11 - Pernyataan Axel
12
Bab 12 - Berdesir namun berbeda
13
Bab 13 - Suplemen tambahan
14
Bab 14 - Pengawalan Rahasia
15
Bab 15 - Mengulik identitas
16
Bab 16 - Mengunjungi mertua
17
Bab 17 - Obsesi cinta para manusia
18
Bab 18 - Pagi yang tak terduga
19
Bab 19 - Si kaya dan si miskin
20
Bab 20 - Bertemu calon mertua baru
21
Bab 21 - Wanita miskin yang tegas
22
Bab 22 - Taktik dua kubu
23
Bab 23 - Bukan makan malam berdua
24
Bab 24 - Nona dewasa yang terjebak
25
Bab 25 - Penyelamatan yang tak terduga
26
Bab 26 - Membara di atas awan,jatuh bagai batu
27
Bab 27 - Efek obat untuk Salwa
28
Bab 28 - Axel tetap pada tekadnya
29
Bab 29 - Nonya besar Terarra
30
Bab 30 - Adik kakak dalam kubangan masalah
31
Bab 31 - Kepulangan Salwa
32
Bab 32 - Kediaman pribadi
33
Bab 33 - Mewujudkan keinginan anak muda itu
34
Bab 34 - Bersama dalam satu ikatan sakral
35
Bab 35 - Pelajaran Agama
36
Bab 36 - Kalah sebelum berperang
37
Bab 37 - Video amatiran
38
Bab 38 - Seruan yang menggagalkan
39
Bab 39 - Tragedi di kantor Axel
40
Bab 40 - Larut dalam cinta
41
Bab 41 - Cinta tak Salah Alamat
42
Bab 42 - Tua-tua Keladi
43
Bab 43 - Juna sang pengawal setia
44
Bab 44 - Suami Bucin
45
Bab 45 - Si pria Gurun
46
Bab 46 - Saling mencari titik kelemahan
47
Bab 47 - Salwa mendaftar jadi ART
48
Bab 48 - Mulai merasakan efeknya
49
Bab 49 - Hanya Kamu
50
Bab 50 - Masa lalu yang abu-abu
51
Bab 51 - Wanita itu tahu
52
Bab 52 - Sungguh aku tak berdaya
53
Bab 53 - Cukup Cinta Mu Saja
54
Bab 54 - Dia muda, tapi Predator
55
Bab 55 - Gangguan datang
56
Bab 56 - Penyusup dalam kendali
57
Bab 57 - Kemalangan sang CEO muda
58
Bab 58 - Naluri istri
59
Bab 59 - Janji Bima
60
Bab 60 - Sesak yang tak biasa
61
Bab 61 - Ingatan yang kembali
62
Bab 62 - Ayah Mertua
63
Bab Enam Puluh Tiga
64
Bab Enam puluh empat
65
Bab - Enam Puluh lima
66
CAKAP CAKAP OTHOR
67
Bab 67 - Apartemen Baru
68
Bab 68 - Senam Jantung ala Axell
69
Bab 69 - Kecurigaan Salwa
70
Bab 70 - Rolling, Honey!
71
Pengumuman
72
Bab 72 - Pengawalan Baru
73
Bab 73 - Tak Pandang Bulu
74
Bab 74 - Tepat seperti dugaan
75
Pengumuman Hiatus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!