The Degree
Tahun 2050, sebuah undangan misterius dari organisasi yang tidak diketahui tersebar ke sepuluh ribu orang dari berbagai negara. Tidak tercantum organisasi yang mengirimkannya dan setiap orang yang menerima undangan tersebut boleh menolak dengan syarat memberikan undangannya kepada orang lain atau mati.
Meski mencurigakan namun setiap orang yang diundang tidak menolaknya karena tercantum hal menarik dari kata-kata yang terukir pada suratnya:
“Kepada siapapun yang menerima undangan ini, kalian adalah orang terpilih dari milyaran manusia. Bagi siapapun yang ikut serta, tolong simpan undangan ini. Kami berjanji akan mengabulkan apapun yang kalian inginkan jika menerima undangan kami. Manusia harus berevolusi. Kalian akan menjadi orang pertama yang menyaksikannya.”
Sebagian mencurigai undangannya, sebagian tertarik mengikutinya. Berbagai macam pendapat muncul namun pada akhirnya sepuluh ribu orang bergabung. Mereka dijemput oleh petugas misterius dan diarahkan ke sebuah tempat yang jauh dari dunia luar.
Ray Morgan, pria berusia dua puluh tahun yang menerima undangan misterius. Mata hitam yang tampak membosankan, juga rambut hitam acak-acakan. Wajahnya terbilang bagus dan seperti blasteran, pria yang memiliki tampilan biasa-biasa saja di luarnya namun wajahnya membuat apapun yang dia gunakan jadi cocok.
“Ada cukup banyak orang dari belahan dunia lain.”
Mulai dari orang asia, barat hingga afrika juga hadir. Ray mengagumi bagaimana organisasi misterius ini memiliki uang berlimpah untuk mengumpulkan semua orang dari negara yang berbeda di sini.
Lebih hebatnya lagi tempat mereka saat ini sangatlah tertutup, terakhir Ray ingat, mereka masuk dengan cara turun dari lift.
Memang cara terbaik menyembunyikan sesuatu dari muka bumi adalah masuk ke dalamnya. Pikirnya.
Ray tidak tahu ada di kedalaman berapa dia berada namun yang pasti kerahasiaan tempat ini sangat terjaga. Baik langit-langit maupun lantainya terbuat dari beton. Tempatnya tidak dingin ataupun hangat, dan membuat temperatur suhu yang cocok untuk semua kalangan. Ruangannya juga tidak gelap, mereka tidak mampu melihat apapun selain besi.
“Aku harap tidak menjadi kelinci percobaan untuk menghirup gas beracun.” Ray hanya memiliki kekhawatiran tentang apa yang harus dia lakukan nantinya. Jika itu percobaan terhadap gas beracun maka tawaran yang ada di undangan adalah palsu.
Jika itu gas beracun, berhasil atau tidaknya tetaplah sebuah bencana.
“Aku juga takut itu terjadi.”
Gadis cantik dengan ponytail dan sedikit pendek menyela. Wanita yang terlihat cantik dengan kemeja putih dan rok hitam serta kaus kaki hitam, gambaran nyata sekertaris wanita.
Ray yakin wanita itu berbicara kepadanya, dengan tangan yang Dilipat ke belakang, gadis itu menatap Ray dan memperkenalkan dirinya.
“Aku Terumi Sakura, panggil saja Terumi.” Terumi tersenyum dengan lembut dan cantik.
“Ray Morgan. Panggil saja Ray. Namamu sangat khas dari Jepang namun bahasa yang kamu gunakan Indonesia. Apa mungkin blasteran atau kamu menetap dalam waktu lama?”
Hanya ada dua kemungkinan antara dia memiliki salah satu orang tuanya dari Jepang atau merantau ke negara ini untuk bekerja. Yang terakhir sedikit meragukan karena mau bagaimanapun gadis itu terlihat masih muda.
“Aku orang Jepang asli namun aku telah tinggal di Indonesia dua tahun lalu sejak mulai kuliah dan mempelajari budayanya.”
“Begitu. Jika kamu tertarik dengan budayanya itu bagus karena ada begitu banyak hal yang bisa kamu pelajari.”
Indonesia adalah salah satu negara dengan budaya terbanyak di dunia. Jika ingin mempelajari semuanya maka seseorang tidak akan pernah bisa mengatakan telah mempelajari semuanya. Ada banyak pulau dengan ras dan bahasa berbeda, siapapun yang mencintai budaya tidak akan pernah bosan dengannya.
“Ya. Aku ingin mempelajari sebanyak mungkin tetapi undangan ke tempat ini menarik minatku lebih dari apapun. Bagaimana denganmu?” Terumi mencondongkan kepalanya seraya bertanya.
“Aku ... sama denganmu. Sudah cukup lama aku merasa bosan dan undangan ini menjadi harapanku menghilangkan kebosanan.”
Ray memasukkan tangannya ke kantung jaketnya, keduanya tidak lagi bertukar kata. Tak lama sesuatu berupa drone raksasa turun dari langit-langit dan menghadap semua orang. Seorang pria berjas hitam yang bagian kepalanya ditutupi sepenuhnya berdiri di atas drone.
“Aku baru melihat drone sebesar itu. Menurutmu siapa pria itu?” Terumi bertanya dengan tatapan yang masih fokus kepada pria tersebut.
Jika orang itu bersusah payah menyembunyikan seluruh wajahnya, mengubah suaranya, orang yang tampak mampu mengendalikan drone tersebut sesuai keinginannya maka hanya satu jawaban yang seratus persen tepat.
“Dia pasti bagian dari organisasi rahasia yang menyebarkan undangannya. Aku yakin itu.” Ray menunjukkan tatapan sedikit tajam ke pria itu.
“Tetapi aku tidak mengerti apa tujuannya dengan menunjukkan dirinya.” Terumi menempelkan telunjuknya di dagu seraya berpikir.
“Pastinya untuk menunjukkan bahwa ini bukan sebuah gurauan.”
Ray dan Terumi menatap ke arah lain, kepada pria yang berbicara. Ray hampir salah mengira pemuda itu sebagai anak SMP namun tidak seharusnya anak SMP memiliki kumis.
“Aku Leo Anggara. Meski tubuhku kecil, aku sudah kuliah.”
“Panggil aku Ray.”
“Terumi.”
Menyelesaikan perkenalan kecil mereka, sesuatu berdering dari surat undangan yang mereka terima. Bukan hanya mereka tetapi semua partisipan menemukan hal yang sama.
“Ini ... bukan kertas biasa?” Terumi bingung karena ada hologram notifikasi di kertas hitamnya.
Semua tulisan yang ada sebelumnya telah menghilang dan menyisakan kertas hitam kosong yang menampung layar hologram.
Ray menyentuh notifikasi tersebut dan segera setitik cahaya biru muncul dan menuju keningnya. Semua partisipan mengalami hal yang sama selama beberapa detik sebelu cahaya tersebut menghilang.
“Dengan ini kalian semua bisa memahaminya satu sama lain terlepas dari mana asal kalian.” Pria yang berdiri di atas sebuah drone akhirnya berbicara.
Semua orang terkejut dan menjadi berisik. Bukan karena tidak percaya namun mereka terkejut karena kini bisa memahami ucapan satu sama lain. Banyak yang menuntut penjelasan namun Ray hanya diam karena yakin orang itu akan mengungkapkannya.
“Tak perlu terkejut. Kami hanya menanamkan chip kecil ke dalam otak kalian melalui sinar sebelumnya untuk memungkinkan kalian memahami bahasa satu sama lain.” Pria itu kemudian menepuk tangannya satu kali, lampu di ruangan padam dan menampilkan layar besar di belakangnya.
“Ini terlambat namun kami ucapkan selamat datang. Kalian adalah sepuluh ribu orang beruntung yang akan menjadi manusia-manusia pertama yang berevolusi. Pertama dan paling utama, kami adalah organisasi rahasia, kalian bisa memanggil kami dengan sebutan, Secret. Tujuan kami hannyalah satu, mendorong manusia menuju ke tahap selanjutnya.”
Semua orang menjadi hening karena ucapannya. Evolusi, kata yang tentunya tidak asing di telinga. Manusia selama ini mencoba mendorong peradaban dan berevolusi menjadi benar-benar modern juga canggih. Tetapi, sangat sedikit bahkan tidak ada sama sekali yang mencoba evolusi langsung terhadap manusia itu sendiri.
Di dunia ini, percobaan terhadap manusia terbilang tabu atau ilegal. Karena itu mereka sangat membatasi informasi, kah. Pikir Ray.
Jika perlu pengawasan informasi seketat itu, maka artinya tak ada cara apapun untuk semua orang yang ada di sini pergi membeberkan. Ray menduga bahwa arah dari uji coba ini akan menuju ke arah mana.
“Sebagian dari kalian pasti menyadari bahwa ini adalah revolusi besar, sebagian merasa takut dan khawatir, dan sebagian menantikannya. Kalian datang dari negara berbeda-beda dan tujuan berbeda-beda. Ada yang datang karena tertarik kepada hadiah yang ditawarkan, ada yang datang untuk merubah hidup. Lalu ada juga yang datang karena bosan.”
Pria itu terus berbicara, sampai layar besar di belakangnya menampilkan sesuatu bertuliskan, "Degree".
Pria itu merentangkan kedua tangannya dengan dramatis, “Kalian ... akan jadi orang-orang beruntung yang merasakan kemewahan dari bagian evolusi manusia, Degree.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Gusti Rahmat
gw dari smp kls 3 udah bekumis
2023-05-07
1
InSaf
well.....
2022-09-18
0
belzebub
kok saya ga dapet undangannya?
2022-04-22
3