“Mudah saja, ada laser yang mampu memotong tubuh kita dengan hanya menyentuhnya.Kita harus menghindarinya namun ...”
Ray mencari sekitar dengan harapan bisa menemukan sesuatu yang bisa menjadi kunci sukses pelarian mereka. Laser yang dimaksud tak kasat mata namun bukannya tidak ada cara sama sekali untuk melihatnya.
“Jadi maksud dua orang satu gerakan adalah kita harus bergerak bersama dalam tempo yang sama juga? Ini tugas merepotkan.” Justina menghela napasnya dengan kasar.
Ray tak mengidahkan keluhan Justina, dia mulai mengamati setiap sisi dan atap lorong. Tak ada apapun yang bisa lolos dari pengamatannya namun pada akhirnya Ray hanya menemukan kebuntuan.
“Aku yakin ada semacam tombol atau sesuatu agar kita bisa melihat lintasannya.”
“Kalau begitu gunakan Degree milikmu.” Justina menyela selagi mengamati Ray dengan tajam.
“Sayangnya Degree-ku tidak berguna untuk sesuatu seperti ini. Milik Tyson akan lebih berharga untuk digunakan pada situasi ini.” Ray tersenyum tipis.
Meski begitu Justina tampak tidak puas dengan alasan yang dibuat Ray, “Tidakkah kamu tahu pembohong tidak populer?”
“Apa maksudmu? Ini kebenaran bahwa Degree milikku bukan sesuatu yang berguna.”
Ray merasakan beberapa angin tidak enak menusuk kulitnya. Itu karena Justina memiliki kecurigaan tertentu kepadanya.
Terlebih lagi, aku khawatir dengan Degree miliknya. Pikirnya.
Ray tidak tahu Degree seperti apa yang dimiliki Justina namun melihat kepribadian dan penampilannya, Ray mampu menebak beberapa pilihan yang mungkin. Ada sebuah ketakutan besar datang dari membiarkan dirinya berduaan dengan pengguna Degree yang masih belum jelas kekuatannya.
Justina menyerah menekan Ray, “Yah, untuk saat ini mari kita berusaha melewati rintangan di depan.”
Ray menatap Justina yang mengulurkan tangannya tanpa mengatakan apa-apa.
“Apa maksudnya ini?” Ray tidak bergerak untuk menerima uluran tangan tersebut.
“Dua orang satu langkah, ini hal yang mudah. Kita harus bergerak dengan langkah yang sama tanpa ada perbedaan.”
“Aku meragukan bahwa akan sesimpel itu.” Ray tidak bisa mempercayainya. Solusi tanpa pembuktian atau tanpa dasar yang kuat adalah hal berbahaya.
“Huh, merepotkan. Apa kamu akan percaya jika ini sesuatu yang ditemukan Degree-ku?” Justina terlihat jengkel karena ketidakpercayaan yang dimiliki Ray.
Ray tak menjawab. Ada beberapa hal yang ganjil terutama tentang Degree yang dia maksud. Ray tidak tahu seberapa jauh Degree bekerja namun ketimbang evolusi, Serum D seakan membuat manusia menjadi seorang cenayang.
“Kamu terlalu banyak berpikir. Ikutlah aku.” Justina meraih tangan Ray dan menempelkan badannya selayak orang yang hendak berdansa.
Ray merasakan sesuatu yang hangat dan lembut si dadanya. Terkejut karena Justina begitu agresif Ray angkat bicara, “Beri aba-aba jika ingin melangkah bila memang harus bersamaan.”
“Kamu pria yang cerewet meski tampilan luar terlihat lebih banyak diam.”
“Bukan karena kemampuan komunikasi yang buruk, aku lebih banyak diam karena malas membicarakan hal yang menambahkan pikiran.”
“Mari tinggalkan percakapan untuk saat ini.”
Justina memberikan aba-aba pada hitungan ketiga, mereka bergerak bersamaan dan kekhawatiran Ray menghilang. Mereka berhasil melaluinya dengan selamat dan segera menuju ke tempat selanjutnya.
Rintangan awal sudah terlewati, Ray merasa yakin bahwa tebakannya tidaklah salah. Berjalan sedikit lagi yang mereka temukan selanjutnya adalah hal yang lebih aneh dari sebelumnya. Mereka menemukan jalan setapak yang hanya bisa dilalui satu orang dan dikelilingi jurang yang memiliki duri tajam di bawahnya.
Ray dan Justina saling menatap satu sama lainnya sampai sebuah dering dari jam mereka berbunyi.
—Kamu telah mencapai tugas pertama. Mulai dari sini fungsi Market akan tersedia. Silahkan baca rinciannya.—
“Market?” Justina bergumam dan mulai memeriksanya.
Ray juga melakukan hal yang sama dan ada beberapa hal yang menarik minatnya.
Seperti namanya, Market adalah sebuah tempat untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan. Mulai dari makanan, minuman, pakaian, alat elektronik hingga senjata.
Bisa dibilang berbagai kebutuhan tersedia di dalam Market. Untuk membeli barang di Market mereka perlu memiliki DP atau D Point. DP bisa didapatkan dari menyelesaikan tugas yang ada atau merebutnya dari orang lain.
Ray mungkin terkejut bahwa DP bisa dicuri dan itu pasti akan menimbulkan perpecahan, tetapi bagian lainnya lebih berbahaya dan tidak bisa diabaikan. Peraturan lain dan cara terakhir untuk mendapatkan DP. Dikarenakan Ray tak memiliki poin apapun, dia tidak bisa mengakses Market untuk saat ini.
“Sekarang sudah jelas bahwa Secret bukan organisasi yang baik.” Ray menyimpulkan.
“Ya. Ini sama artinya kepercayaan adalah hal paling mahal dan mustahil di tempat ini.” Justina menatap tajam Ray dan mulai menjaga jarak.
Ray mengangkat alisnya dan tersenyum tipis, “Kamu boleh untuk curiga namun aku akan mengatakan bahwa sekarang aku tak memiliki niat melakukannya kepadamu.”
“Kamu tahu aku tak mempercayaimu namun masih mengatakannya. Itu aneh, selain itu, Degree-ku tak bisa memastikan apakah kata-katamu hitam atau putih. Singkatnya itu kalimat yang ambigu.”
Ray hanya tersenyum seperti sebelumnya tanpa membalas perkataannya. Dari perkataan Justina sudah cukup bagi Ray menebak garis besar dari Degree miliknya. Jika begitu maka rahasianya akan berada dalam bahaya.
“Mari sudahi itu. Sekarang yang terpenting adalah kita harus melewati tugas di depan mata.”
“Kamu pergi dulu. Perkataanmu tak bisa dipercaya.” Justina masih memiliki kecurigaan kepada Ray dan tak ingin mengambil risiko.
Ray hanya menurut dan menelitinya jalan setapak di depannya. Melihatnya dinding tidak ada tanda-tanda sesuatu seperti laser sebelumnya, Kemungkinan perangkap tetap ada dan situasinya 50:50, antara ada jebakan atau tidak.
Melihat bahwa Justina tidak menunjukkan tanda akan menyerah, Ray tak memiliki pilihan selain melakukannya. Mengambil langkah pertama, tak terjadi sesuatu. Begitu juga langkah kedua, tiga, empat, lima, hingga akhirnya enam muncul sesuatu yang terbang dengan cepat.
Ray pernah belajar seni bela diri, dia memiliki refleks dan saraf motorik yang bagus sehingga mampu menghindari tombak yang terbang ke arahnya dengan tipis.
Rambutnya sedikit terpotong, dia menemukan tombak besi menancap di dinding besi yang berada di sisi lain.
“Itu berbahaya. Apa tujuan organisasi ini sampai menciptakan sesuatu seperti itu?” Tidak peduli seberapa banyak dia berpikir, tak ada jawaban yang muncul dalam benaknya.
Ray merasa ragu untuk mengambil langkah lainnya, besar kemungkinan bahwa semakin jauh dia melangkah akan semakin sulit rintangannya. Meski begitu dia tidak akan bisa mengambil langkah untuk mundur.
Aku hanya bisa maju dan menghindari semua yang mungkin terjadi. Pikirnya.
Ray kali ini mengambilnya langkah dengan hati-hati. Setiap langkahnya tombak besi kembali muncul dan digandakan. Dengan kemampuannya Ray berhasil menghindari semuanya tetapi ketika dia berhasil separuh jalan, pisau kecil yang nyaris tidak terlihat melesat cepat.
Dengan cepat Ray menunduk di pijakan yang terbatas, dia sedikit terlambat hingga pipinya tergores, dan dia telat menyadari bahwa serangan susulan ditembakkan lagi.
Takkan sempat.
Bunyi benda tajam yang menusuk daging dan darah yang berceceran menetes memunculkan bau amis. Untuk menghindari kepalanya terkena pisau tersebut, Ray mengorbankan telapak tangannya untuk menangkap pisau, tetapi berakhir dengan tangannya tertembus pisau tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Yanuar Sukma Pribadi
mengidahkan : mengindahkan.
2022-05-29
1
Scarlet Nova
hmm kira-kira apa degree milik mc nya?
2022-04-18
1