Madu Dihari Pernikahan

Madu Dihari Pernikahan

Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi

Tania Lavendra Widiani Putri menatap dengan seksama  lelaki yang kini duduk di sebelahnya, pria yang mengunakan kopiah berwarna hitam dan baju berwarna hitam dengan di alas kemeja berwarna putih di dalamnya mengunakan dasi yang senada dengan pakaianya.

Tak terasa air mata dari pelupuk matanya terjatuh, ia hanya dapat menelan ludahnya saat ini, menyesali atas kalimat yang di ucapkanya dua minggu yang lalu.

"Bagaimana aku akan menjalani hidup dengannya, melakukan hari hari ku dengannya sedangkan ia masih memiliki wanita yang sangat mencintainya, Apakah nanti aku berhadapan dengan wanita itu?" gumam Tania yang masih menatap lelaki yang dalam hitungan detik akan menjadi suami sahnya dalam agama maupun negara.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu yang masih menjabat tangan Lendra dengan menolehkan kepalanya kearah kanan maupun kiri.

"Sah!" jawab orang yang ada di situ dengan serempak.

"Usailah sudah hidupmu!" gumam Lendra menatap Tania dengan sinis selesai penghulu itu melepas jabatan tanganya denganya dan kini lantunan doa sedang di panjatkan.

"Ku harap ini adalah yang terbaik dari alur hidup ku!" gumam Tania yang kini mengusapkan kedua telapak tanganya kewajahnya secara bersamaan, kemudian ia mencium punggung lelaki yang kini sudah menjadi suaminya itu.

"Wanita perusak!" teriak seorang wanita yang baru saja datang kedalam acara pernikahan mereka dengan mengenangkan dres selutut yang menampakan lekukan tubuhnya di ikuti oleh dua security di belakangnya yang berusaha untuk menahan wanita itu agar tidak merusak acara majikanya.

Semua mata kini tertuju pada Tania yang baru saja selesai melakukan ijab qabul. Apakah benar Tania mendapat calonya dengan merusak kebahagian wanita lain?. Pikir beberapa tamu, apalagi Tania yang mereka kenal adalah seorang gadis baik yang penuh dengan sopan santun, lalu bagaimana bisa ia melakukan hal semenjijikan itu?.

Tania mengelengkan kepalanya seakan mengerti dengan tatapan yang orang orang lontarkan padanya. Gelengan itu seakan menjelaskan bahwa ia tidak melakukan hal seperti yang dikatakan wanita itu.

"Ia telah mengambil pasangan ku!" teriaknya lagi tampa rasa malu dan langsung menarik ujung rambut Tania dengan kuat. Mendapat perlakuan seperti itu, Tania melemparkan pandanganya pada Lendra berharap agar lelaki itu menolongnya dari amuk wanita aneh ini.

Tetapi nihil, Lendra sedikit pula tidak melakukan pembelaan pada Tania, ia justru membiarkan wanita itu terus menjambak Tania dan pergi meninggalkan kedua wanita yang telah merusak moodnya hari ini.

"Kenapa Mas Lendra tidak membela ku?" pikir Tania menatap Lendra yang kini mulai menjauh dari tempatnya dengan kepala miring karena wanita itu tak kunjung melepas jambakanya.

"Ingat ya Lendra punyaku!" gumamnya lagi dengan menekan kata Lendra yang keluar dari mulutnya, kemudian melepas jambakannya dan pergi meninggalkan ruangan yang masih di penuhi oleh tamu undangan dan pergi menyusul Lendra keluar ruangan.

Sedangkan Tania ia hanya dapat menunduk dengan tatapan tatapan sinis yang orang orang berikan padanya. Ia merasa sangat malu dengan kejadian hari ini padahal menurutnya tidak sedikit pun ia melakukan perebutan dari wanita yang merusak acaranya.

"Apa bener yang di ucapkan wanita tadi?" tanya Nora yang kini sudah menghampiri Tania yang masih berdiri di tempatnya.

"Tania ngk melakukan ini Bi?" bela Tania pada dirinya yang kembali mengelengkan kepalanya.

"Bibi kecewa sama kamu!" jelas Nora kemudian pergi meninggalkan Tania dengan menyandang tas sandang silver miliknya.

"Bi!" panggil Tania dengan suara lemah.

"Ngk nyangka ya!" ucap beberapa tamu undangan yang ikut meninggalkan ruangan tampan izin darinya dahulu.

"Tania ngk sejahat itu!" gumamnya.

Mendengar cemohan dan kata kata yang meraka lontarkan padanya tentu membuat gadis itu sakit hati dan memilih untuk pergi dan meninggalkan beberapa tamu yang masih tersisa.

"Lendra, kenapa kamu menikahi gadis itu?" tanya Safania. Safania adalah wanita yang saat ini masih menjalin hubungan dengan Lendra dan merupakan kekasih Lendra.

"Itu bukan urusan mu!" ketus Lendra sekilas menatap wanita yang berdiri di belakangnya.

"Jangan lupa aku juga masih menjadi pacarmu!" jawab wanita itu dengan sedikit sombong.

"Tapi aku berhak menentukan pilihan hidup ku!" jawabnya lagi.

"Kau pernah bilang kau akan menikah ku, mana buktinya?" tuntut Safania yang kini sudah berdiri di sebelah Lendra.

Lendra menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan, kemudian ia mengandeng tangan Safania untuk masuk kembali kedalam ruangan. Di kursi yang sebelumnya di duduki oleh Tania, Lendra mendudukan Safania di atas kursi itu dan masuk kedalam ruangan yang lain.

Seperti sudah sangat mengetahui isi rumah ini, Lendra membuka salah satu pintu yang menampakan tubuh seorang gadis yang tengah di carinya. Hal yang sama di lakukan Lendra ia juga mengandeng tangan Tania keluar dari dalam kamar setelah menghapus air mata yang membasahi wajah Tania.

Tania tersenyum mendapat perlakuan manis yang suaminya berikan padanya mungkin ini adalah sebagian dari permintaan maaf karena tadi Lendra tidak membelanya, pikirnya.

Tania tercenggang saat melihat wanita yang tadi menjambaknya kini duduk di atas kursi yang tadinya di duduki olehnya dan anehnya tiba tiba saja Safania tersenyum mungkin ia berfikir kalau Lendra akan menyuruh wanita itu untuk meminta maaf padanya.

Lendra mengengam kedua tanganya dan kemudian memeluk Tania dengan hangat, kemudian mencium kening wanita itu membuat Safania semakin panas di buatnya, sebenernya apa yang ingin di lakukan oleh Lendra padanya, apa ia hanya ini membuat dirinya merasa cemburu.

Safania menatap Tania dengan sinis, penuh dengan kejijikan.

"Aku benci pemandangan ini!" ujarnya mulai bangkit dari kursi yang di dudukinya dan hendak meninggalkan ruangan yang mulai  di selimuti oleh keheningan. Semua tamu undangan tercenggang saat melihat apa yang akan di lakukan oleh pria itu pada Tania.

"Izinkan aku menikah lagi!" bisik Lendra tepat di telinga Tania. Tania sedikit membuka mulutnya karena terkejut dengan apa yang telah suaminya itu katakan. Apa yang dimaksud oleh suaminya itu?.

Pernikahanya belum sampai 60 menit tetapi, ia sudah mendapat ucapan yang tidak di inginkanya dan sekarang suaminya meminta izin padanya untuk menikah lagi? Apa yang di pikirkan oleh Lendra.

Perlahan Tania melepas dan menjauhkan tubuhnya dari Lendra, kini matanya sudah berkaca kaca berusaha untuk menahan tangisnya agar tidak tumpah di tempat ini.

"Izinkan aku menikah lagi atau aku tidak akan melanjutkan biaya administrasi untuk adik mu!" ucap sekaligus ancam Lendra dengan suara lembut khas miliknya.

"Kita baru saja menikah Mas!" jawab Tania tertunduk dan air mata yang sudah menetes.

"Baiklah aku akan membatalkan pernikahan ku dan juga membatalkan niat ku untuk membiayai perobatan adikmu!".

Tania kembali meneteskan air matanya mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Lendra. Dia tidak ingin di madu namun, ia juga tidak mungkin untuk membiarkan ibunya terbaring di rumah sakit dan memberhentikan biaya administrasi adiknya.

Terpopuler

Comments

ratu adil

ratu adil

biarkn sja dia mnkh biar u aman tak hrus melyni dia jgn bodoh tania..dia g mncintaimu knpa hrus repot2

2022-08-20

0

susi lawati

susi lawati

mampir

2022-07-17

1

MEMEY

MEMEY

salam kenal kak dari terbayang kenangan mantan dan wanita simpanan 😁

2022-07-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2 Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3 Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4 Bab 4 - Kematian Nisha
5 Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6 Bab 6 - Tania di usir
7 Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8 Bab 8 - Terlantar di jalanan
9 Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10 Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11 Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12 Bab 12 - Meminta makan
13 Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14 Bab 14 - Vania salah paham
15 Bab 15 - Putus
16 Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17 Bab 17 - Safania di usir
18 Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19 Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20 Bab 20 - Menemui Rafa
21 Bab 21 - Safania tidak di anggap
22 Bab 22 - Foto Tania
23 Bab 23 - Kerumah Vania
24 Bab 24 - Tertabrak
25 Bab 25 - Hargai istri mu!
26 Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27 Bab 27 - Sejuta kenangan
28 Bab 28 - Naila berulah
29 Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30 Bab 30 - Kantor
31 Bab 31 - Tania di culik
32 Bab 33 - Berprangsangka buruk
33 Bab 34 - Sakit kok barengan?
34 Bab 32 - Kecurigaan Naila
35 Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36 Bab 36 - Tifani meninggal
37 Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38 Bab 38 - Makananya tidak enak
39 Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40 Bab 40 - Mencari Tania
41 Bab 41 - Kiara mulai genit
42 Bab 42 - Terkunci di kamar
43 Bab 43 - Tania pingsan
44 Baba 44 - Naila membantah
45 Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46 Bab 46 - Pemakaman Tifani
47 Bab 47 - Liora Krisis
48 Bab 48 - Memberikan ginjal
49 Bab 49 - Menentang Safania
50 Bab 50 - Kehancuran Nadya
51 Bab 51 - Permohonan Lendra
52 Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53 Bab 53 - Nadya bersama Preman
54 Bab 54 - Mulai melawan
55 Bab 55 - Menangkap Preman
56 Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57 Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58 Bab 58 - Kekesalan Safania
59 Bab 59 - Balas Dendam
60 Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61 Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62 Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63 Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64 Bab 64 - Vania ternyata sombong
65 Bab 65 - Rencan Licik
66 Bab 66 -Tidak sopan
67 Bab 67 - Kenangan manis
68 Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69 Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70 Bab 70 - Sikap manis Lendra
71 Bab 71 - Berebut makanan
72 Bab 72- Kagum
73 Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74 Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75 Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76 Bab 76 - Tania capek
77 Bab 77 - Hanya Safania
78 Bab 78 - Anak Arhan
79 Bab 79 - Makanan
80 Bab 80 - Sulit diartikan
81 Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82 Bab 82 - Memasak
83 Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84 Bab 84 - Naila cemburu
85 Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86 Bab 86 - Jangan sentuh aku
87 Bab 87 - Dikroyok
88 Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89 Bab 89- Menjadi istri resmi
90 Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91 Bab 91 - Perdebatan
92 Bab 92 - Surat izin
93 Bab 93 - Lendra kecelakaan
94 Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95 Bab 95 - Lumpuh
96 Bab 96 - Hasutan
97 Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98 Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99 Bab 99 - Keputusan Delino
100 Bab 100 - Delino mengintai Safania
101 Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102 Bab 102 - Pengalihan hak waris
103 Bab 103 - Kesedihan Kiara
104 Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105 Bab 105- Tanggung jawab
106 Bab 106 - Setega itu
107 Bab 107 - Kiara jahat?
108 Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109 Bab 109 - Berdua dengan Vania
110 Bab 110 - Safania ketauan
111 Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112 Bab 112 - Kisah sedih
113 Bab 113 - Naila marah
114 Bab 114 - Fitnah
115 Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116 Bab 116 - Keberuntungan
117 Bab 117 - Meninggalkan
118 Bab 118 - Kedatangan Tania
119 Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120 Bab 120 - Lendra meminta maaf
121 Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122 Bab 122 - Keputusan
123 Bab 123 - Binggung
124 Bab 124 - Sikap Rusdi
125 Bab 125 - Sepi
126 Bab 126 - Kepulangan Lendra
127 Bab 127 - Perkara Taksi
128 Bab 128 - Lendra Cemburu
129 Bab 129 - Aku ingin berubah
130 Bab 130 - Keanehan Lendra
131 Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132 Bab 132 - Naila galau parah
133 Bab 133 - Pertengkaran kecil
134 Bab 134 - Manja
135 Bab 135. Perencanaan pergi
136 Bab 136 Rumah Baru
137 Bab 137 - Rumah Baru
138 Bab 138 - Fans
139 Bab 139 - Jangan marahi Tania
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2
Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3
Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4
Bab 4 - Kematian Nisha
5
Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6
Bab 6 - Tania di usir
7
Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8
Bab 8 - Terlantar di jalanan
9
Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10
Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11
Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12
Bab 12 - Meminta makan
13
Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14
Bab 14 - Vania salah paham
15
Bab 15 - Putus
16
Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17
Bab 17 - Safania di usir
18
Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19
Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20
Bab 20 - Menemui Rafa
21
Bab 21 - Safania tidak di anggap
22
Bab 22 - Foto Tania
23
Bab 23 - Kerumah Vania
24
Bab 24 - Tertabrak
25
Bab 25 - Hargai istri mu!
26
Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27
Bab 27 - Sejuta kenangan
28
Bab 28 - Naila berulah
29
Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30
Bab 30 - Kantor
31
Bab 31 - Tania di culik
32
Bab 33 - Berprangsangka buruk
33
Bab 34 - Sakit kok barengan?
34
Bab 32 - Kecurigaan Naila
35
Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36
Bab 36 - Tifani meninggal
37
Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38
Bab 38 - Makananya tidak enak
39
Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40
Bab 40 - Mencari Tania
41
Bab 41 - Kiara mulai genit
42
Bab 42 - Terkunci di kamar
43
Bab 43 - Tania pingsan
44
Baba 44 - Naila membantah
45
Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46
Bab 46 - Pemakaman Tifani
47
Bab 47 - Liora Krisis
48
Bab 48 - Memberikan ginjal
49
Bab 49 - Menentang Safania
50
Bab 50 - Kehancuran Nadya
51
Bab 51 - Permohonan Lendra
52
Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53
Bab 53 - Nadya bersama Preman
54
Bab 54 - Mulai melawan
55
Bab 55 - Menangkap Preman
56
Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57
Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58
Bab 58 - Kekesalan Safania
59
Bab 59 - Balas Dendam
60
Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61
Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62
Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63
Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64
Bab 64 - Vania ternyata sombong
65
Bab 65 - Rencan Licik
66
Bab 66 -Tidak sopan
67
Bab 67 - Kenangan manis
68
Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69
Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70
Bab 70 - Sikap manis Lendra
71
Bab 71 - Berebut makanan
72
Bab 72- Kagum
73
Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74
Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75
Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76
Bab 76 - Tania capek
77
Bab 77 - Hanya Safania
78
Bab 78 - Anak Arhan
79
Bab 79 - Makanan
80
Bab 80 - Sulit diartikan
81
Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82
Bab 82 - Memasak
83
Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84
Bab 84 - Naila cemburu
85
Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86
Bab 86 - Jangan sentuh aku
87
Bab 87 - Dikroyok
88
Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89
Bab 89- Menjadi istri resmi
90
Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91
Bab 91 - Perdebatan
92
Bab 92 - Surat izin
93
Bab 93 - Lendra kecelakaan
94
Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95
Bab 95 - Lumpuh
96
Bab 96 - Hasutan
97
Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98
Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99
Bab 99 - Keputusan Delino
100
Bab 100 - Delino mengintai Safania
101
Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102
Bab 102 - Pengalihan hak waris
103
Bab 103 - Kesedihan Kiara
104
Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105
Bab 105- Tanggung jawab
106
Bab 106 - Setega itu
107
Bab 107 - Kiara jahat?
108
Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109
Bab 109 - Berdua dengan Vania
110
Bab 110 - Safania ketauan
111
Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112
Bab 112 - Kisah sedih
113
Bab 113 - Naila marah
114
Bab 114 - Fitnah
115
Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116
Bab 116 - Keberuntungan
117
Bab 117 - Meninggalkan
118
Bab 118 - Kedatangan Tania
119
Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120
Bab 120 - Lendra meminta maaf
121
Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122
Bab 122 - Keputusan
123
Bab 123 - Binggung
124
Bab 124 - Sikap Rusdi
125
Bab 125 - Sepi
126
Bab 126 - Kepulangan Lendra
127
Bab 127 - Perkara Taksi
128
Bab 128 - Lendra Cemburu
129
Bab 129 - Aku ingin berubah
130
Bab 130 - Keanehan Lendra
131
Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132
Bab 132 - Naila galau parah
133
Bab 133 - Pertengkaran kecil
134
Bab 134 - Manja
135
Bab 135. Perencanaan pergi
136
Bab 136 Rumah Baru
137
Bab 137 - Rumah Baru
138
Bab 138 - Fans
139
Bab 139 - Jangan marahi Tania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!