Bab 4 - Kematian Nisha

"Mama sudah ngk ada Sayang!" ucap Bashan dengan isak tangisnya.

"Apa? Om pasti bohong!" ucap Tania memukul dada Bashan dengan keras namun, tidak sedikit pun memberikan efek sakit bagi pria itu.

"Papa, Bu'de masih hidup!" ucap Vania dengan tegas yang kini sudah berada di bawah tubuh Bashan.

Bashan kembali membungkukan badanya dan juga mengendong anaknya itu.

"Bu'de sudah ngk ada!" ucap Bashan dengan menatap kedua bola mata anaknya itu dengan sendu.

"Mamaaaaaa!" teriak Tania hingga bubur yang di bawanya terjatuh kelantai dan berserakan di tempat itu bahkan ia meronta ronta di dalam gendongan Bashan membuat pria itu hampir saja kewalahan menahan tubuh Tania hingga akhirnya ia harus menurunkan Vania dari gendonganya.

Tifani jangankan untuk memperhatikan anak dan keponakanya bahkan ia sendiri pun tidak bisa mengendalikan dirinya, ia masih terisak isak dalam tangis dan belum dapat mengikhlaskan kepergian kakaknya itu.

Kejadian dan Nostalgia beberapa tahun lalu, itu kembali menghantui Tifani, ia merasa sangat bersalah dan berdosa karena telah menyetujui pernikahan Tania dengan Lendra yang membuat Tania melarikan diri di acara pernikahanya.

"Ma sudah dong Ma!" ujar Vania meletakan kepala ibunya itu di atas bahunya dan mengelus rambut Tifani dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Sedangkan Evandi membopong tubuh Tania kedalam mobilnya dan membawanya kerumahnya.

Sesampainya di kediamanya.

"Non Widya!" teriak Sari saat melihat majikanya itu membopong tubuh seorang gadis keatas sofa yang terletak di ruang keluarga itu dengan lap yang masih menempel di bahunya.

"Bi bantu saya mengobati Widya!" ucap Evandi sembari mengelus kepala sahabatnya itu dengan lembut.

"Non Widya kenapa Den?" tanya Sari lagi. Kini ia mengambil tisu yang terletak di atas meja dan mengelapkanya kekening gadis itu.

"Aku menemukanya di pinggir jembatan Bi dan ia pingsan ketika menghampiri ku, saya juga tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya." jelas Evandi.

"Astaga Den, Kondisi Non Widya sangat lemah!" ucap Sari setelah meraba seluruh bagian tubuh Tania.

Sari merupakan pembantu di rumah Evandi, hubungan antara Sari pun dengan Tania dapat di bilang cukup dekat dan akrab karena keduanya sudah saling mengenal, terlebih Sari yang sudah menganggap Widya layaknya anak kandungnya.

"Den, Silahkan kekamar dahulu biar Bibi ganti pakaian Non Widya!" ucap Sari kemudian.

"Saya titip Widya ya Bi!" pamit Evandi sebelum benar benar meninggalkan Tania dan Sari serta berjalan menuju anak tangga rumahnya menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

Di dalam kamar, Evandi juga menganti pakaiannya dengan sebuah kaos putih dan celana pendek berwarna hitam, ia sebenarnya sudah ingin kembali keruang keluarga untuk kembali melihat kondisi Tania namun, mengingat hal ini masih terlalu cepat, mungkin saja Sari belum selesai menganti pakaian sahabatnya itu dan akhirnya ia memilih untuk merebahkan tubuhnya sejenak di atas kasurnya.

Evandi merogoh sakunya dan mengambil sebuah benda yang berdering di dalamnya dan meletakan benda itu dekat dengan wajahnya.

"Halo Brey, Ada apa?" tanya Evandi yang kini sudah mendudukan bokongnya di atas kasur miliknya.

"Lo gimana sih, loh ngk datang di pernikahaan Lendra, temen loh sendiri? parah sih loh!" ucapnya melalui sambungan telpon yang sudah terhubung.

"Iya, tadi gue sudah berangkat tapi gue nemui Widya di pinggir jembatan,"

"Iya mungkin Widya lagi cari suasana luar dan sekarang loh ngk ada di acara pernikahan Lendra, bos sekaligus teman loh?"

Mendengar jawaban dan pertanyaan yang Rusdi lontakan padanya membuat Evandi hanya mampu menghembuskan nafasnya panjang dan segera mematikan sambungan telponya secara sepihak.

"Kebiasaan ini anak!" kesal Rusdi yang sejak tadi sudah berada di acara pernikahan Lendra, tepatnya pernikahan Lendra dan Tania.

Lendra segera menghampiri rak handuknya dan mengambil benda berbahan lembut itu dan segera masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan ritual mandinya dan membersihkan seluruh bagian tubuhnya.

Selesai mandi, pria itu segera mengenangkan setalan jas berwarna hitam di bagian tubuhnya dan memasangkan arloji di pergelangan tanganya untuk menambah pesona fashionnya saat hadir keacara pernikahan Lendra.

Dengan terburu buru Lendra menuruni setiap anak tangga dan segera menghampiri Sari yang masih mengompres kening Tania.

"Bi!" panggil Lendra. Sari segera memutarkan pandanganya mengarah pada sumber suara yang menampakan Evandi dengan busana yang sudah sangat rapi. Ia memperhatikan secara detail penampilan majikanya itu dari atas hingga bawah yang tampak perfeck dan sempurna.

"Mau kemana Den?" tanya Sari.

"Mau ke acara pernikahan temen Bi," jawabnya sembari memperhatikan kembali penampilanya karena ia masih binggung dengan tatapan yang Sari lontarkan padanya. Apakah ada yang salah dengan penampilanya? pikirnya.

"Bi, Saya bisa titip Widya ke Bibi sampe nanti Widya sadar?" tanyanya dan hanya di balas anggukan oleh Sari.

"Ada yang salah dengan penampilan saya Bi?" tanya Evandi pula.

"Ngk kok Den, semua tampak sempurna!" ucap Sari pula dengan senyum manisnya.

"Tinggal cari calon pendamping aja Den!" ucap Sari pula dengan candaanya.

"Bibi bisa aja, kan sudah ada calonya Bi," balas Evandi pula dengan senyum malunya.

"Siapa Den?" tanya Sari penasaran.

"Itu Bi!" ucap Evandi pula dengan mencuri pandangan pada Tania yang masih terbaring di atas sofa. Sari yang mengerti dengan maksud anak muda yang ada di hadapanya hanya dapat tersenyum gembira.

Baru saja Evandi memparkirkan mobilnya di depan rumah Lendra yang juga menjadi tempat acara pernikahanya, semua mata kini tertuju padanya, terutama kaum hawa yang menatapnya dengan tatapan kagum dan ingin memilikinya.

Memasangkan kedua bola matanya dengan kacamata hitam yang menambah pesona dan ketampanannya. Dengan langkah santainya ia berjalan di tengah keramaian itu.

"Hai Bro!" sapa Evandi yang kini sudah berhadapan dengan Rusdi, orang yang menelponya tadi. Lelaki itu kini tengah duduk di salah satu kursi sembari memakan cemilan yang ada di atas meja.

"Lendra mana?" tanya Evandi setelah menyapukan seluruh pandanganya keisi ruangan namun, tak di temukanya juga sosok yang di carinya itu.

"Biasa di kamar!" jawabnya santai dan hanya di "oh" kan saja oleh Evandi.

"Maklumlah baru nikah!" lanjutnya lagi.

"Loh kenapa?" tanya Rusdi yang melihat wajah Evandi murung sejak tadi biasanya sahabatnya ini selalu terlihat ceria.

"Gue masih khawatir sama kondisi Widya sekarang,"

"Emang Widya kenapa?"

"Gue juga belum tanya sama dia!"

"Loh sejak pagi sudah di sini?"

"Bukan sejak pagi lagi tapi juga gue yang bantu persiapan pernikahan Lendra!"

"Loh tau ngk sih kalau istri Lendra ada dua?"

"Hah? Beneran loh?" tanya Evandi yang mulai tercenggang dengan mulut yang terbuka.

"Kalau ngk salah nama istri pertamanya Tania dan istri keduanya Safania!"

"Hahahaha hampir mirip gitu ya namanya," ucap Evandi pula dengan tawa renyahnya.

"Miripnya di mana bro?" tanya Rusdi mulai binggung.

"Sama sama Nia belakangnya!" ucapnya pula yang masih tertawa terbahak bahak.

Perlahan Evandi mulai memelankan volume tawanya, saat menyadari kalau dirinya menjadi tontonan bagi tamu yang lain.

"Iya bener juga sih yang loh bilang!" jawab Rusdi pula yang seakan dia lupa dengan kondisi Tania sekarang dan ikut memakan cemilan yang ada di depanya.

"Malas gue dekat loh!" ucap Rusdi pula dengan sinis secara tiba tiba.

"Aneh loh!" jawab Evandi dengan santai sembari memilah makanan yang hendak di makanya.

"Tuh lihat, karena loh gue juga ikutan di lihati orang orang kayak gue punya hutang aja!"

"Iya wajarlah, lohkan sekarang lagi sama orang ganteng kek gue!'

Terpopuler

Comments

ratu adil

ratu adil

kmu gmn thor...tania jdi widya evendy jdi widya..evendy jdi lendra....di perhtikn dlu sblm d dlpas buat di up biar g membingungkn pembacaa

2022-08-20

1

Imarin

Imarin

Hello kak aku mampir baca bawa like dan favorit...
mampir juga yuk dinovelku

2022-07-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2 Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3 Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4 Bab 4 - Kematian Nisha
5 Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6 Bab 6 - Tania di usir
7 Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8 Bab 8 - Terlantar di jalanan
9 Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10 Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11 Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12 Bab 12 - Meminta makan
13 Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14 Bab 14 - Vania salah paham
15 Bab 15 - Putus
16 Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17 Bab 17 - Safania di usir
18 Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19 Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20 Bab 20 - Menemui Rafa
21 Bab 21 - Safania tidak di anggap
22 Bab 22 - Foto Tania
23 Bab 23 - Kerumah Vania
24 Bab 24 - Tertabrak
25 Bab 25 - Hargai istri mu!
26 Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27 Bab 27 - Sejuta kenangan
28 Bab 28 - Naila berulah
29 Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30 Bab 30 - Kantor
31 Bab 31 - Tania di culik
32 Bab 33 - Berprangsangka buruk
33 Bab 34 - Sakit kok barengan?
34 Bab 32 - Kecurigaan Naila
35 Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36 Bab 36 - Tifani meninggal
37 Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38 Bab 38 - Makananya tidak enak
39 Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40 Bab 40 - Mencari Tania
41 Bab 41 - Kiara mulai genit
42 Bab 42 - Terkunci di kamar
43 Bab 43 - Tania pingsan
44 Baba 44 - Naila membantah
45 Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46 Bab 46 - Pemakaman Tifani
47 Bab 47 - Liora Krisis
48 Bab 48 - Memberikan ginjal
49 Bab 49 - Menentang Safania
50 Bab 50 - Kehancuran Nadya
51 Bab 51 - Permohonan Lendra
52 Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53 Bab 53 - Nadya bersama Preman
54 Bab 54 - Mulai melawan
55 Bab 55 - Menangkap Preman
56 Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57 Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58 Bab 58 - Kekesalan Safania
59 Bab 59 - Balas Dendam
60 Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61 Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62 Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63 Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64 Bab 64 - Vania ternyata sombong
65 Bab 65 - Rencan Licik
66 Bab 66 -Tidak sopan
67 Bab 67 - Kenangan manis
68 Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69 Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70 Bab 70 - Sikap manis Lendra
71 Bab 71 - Berebut makanan
72 Bab 72- Kagum
73 Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74 Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75 Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76 Bab 76 - Tania capek
77 Bab 77 - Hanya Safania
78 Bab 78 - Anak Arhan
79 Bab 79 - Makanan
80 Bab 80 - Sulit diartikan
81 Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82 Bab 82 - Memasak
83 Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84 Bab 84 - Naila cemburu
85 Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86 Bab 86 - Jangan sentuh aku
87 Bab 87 - Dikroyok
88 Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89 Bab 89- Menjadi istri resmi
90 Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91 Bab 91 - Perdebatan
92 Bab 92 - Surat izin
93 Bab 93 - Lendra kecelakaan
94 Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95 Bab 95 - Lumpuh
96 Bab 96 - Hasutan
97 Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98 Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99 Bab 99 - Keputusan Delino
100 Bab 100 - Delino mengintai Safania
101 Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102 Bab 102 - Pengalihan hak waris
103 Bab 103 - Kesedihan Kiara
104 Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105 Bab 105- Tanggung jawab
106 Bab 106 - Setega itu
107 Bab 107 - Kiara jahat?
108 Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109 Bab 109 - Berdua dengan Vania
110 Bab 110 - Safania ketauan
111 Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112 Bab 112 - Kisah sedih
113 Bab 113 - Naila marah
114 Bab 114 - Fitnah
115 Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116 Bab 116 - Keberuntungan
117 Bab 117 - Meninggalkan
118 Bab 118 - Kedatangan Tania
119 Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120 Bab 120 - Lendra meminta maaf
121 Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122 Bab 122 - Keputusan
123 Bab 123 - Binggung
124 Bab 124 - Sikap Rusdi
125 Bab 125 - Sepi
126 Bab 126 - Kepulangan Lendra
127 Bab 127 - Perkara Taksi
128 Bab 128 - Lendra Cemburu
129 Bab 129 - Aku ingin berubah
130 Bab 130 - Keanehan Lendra
131 Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132 Bab 132 - Naila galau parah
133 Bab 133 - Pertengkaran kecil
134 Bab 134 - Manja
135 Bab 135. Perencanaan pergi
136 Bab 136 Rumah Baru
137 Bab 137 - Rumah Baru
138 Bab 138 - Fans
139 Bab 139 - Jangan marahi Tania
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2
Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3
Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4
Bab 4 - Kematian Nisha
5
Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6
Bab 6 - Tania di usir
7
Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8
Bab 8 - Terlantar di jalanan
9
Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10
Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11
Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12
Bab 12 - Meminta makan
13
Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14
Bab 14 - Vania salah paham
15
Bab 15 - Putus
16
Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17
Bab 17 - Safania di usir
18
Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19
Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20
Bab 20 - Menemui Rafa
21
Bab 21 - Safania tidak di anggap
22
Bab 22 - Foto Tania
23
Bab 23 - Kerumah Vania
24
Bab 24 - Tertabrak
25
Bab 25 - Hargai istri mu!
26
Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27
Bab 27 - Sejuta kenangan
28
Bab 28 - Naila berulah
29
Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30
Bab 30 - Kantor
31
Bab 31 - Tania di culik
32
Bab 33 - Berprangsangka buruk
33
Bab 34 - Sakit kok barengan?
34
Bab 32 - Kecurigaan Naila
35
Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36
Bab 36 - Tifani meninggal
37
Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38
Bab 38 - Makananya tidak enak
39
Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40
Bab 40 - Mencari Tania
41
Bab 41 - Kiara mulai genit
42
Bab 42 - Terkunci di kamar
43
Bab 43 - Tania pingsan
44
Baba 44 - Naila membantah
45
Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46
Bab 46 - Pemakaman Tifani
47
Bab 47 - Liora Krisis
48
Bab 48 - Memberikan ginjal
49
Bab 49 - Menentang Safania
50
Bab 50 - Kehancuran Nadya
51
Bab 51 - Permohonan Lendra
52
Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53
Bab 53 - Nadya bersama Preman
54
Bab 54 - Mulai melawan
55
Bab 55 - Menangkap Preman
56
Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57
Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58
Bab 58 - Kekesalan Safania
59
Bab 59 - Balas Dendam
60
Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61
Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62
Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63
Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64
Bab 64 - Vania ternyata sombong
65
Bab 65 - Rencan Licik
66
Bab 66 -Tidak sopan
67
Bab 67 - Kenangan manis
68
Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69
Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70
Bab 70 - Sikap manis Lendra
71
Bab 71 - Berebut makanan
72
Bab 72- Kagum
73
Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74
Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75
Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76
Bab 76 - Tania capek
77
Bab 77 - Hanya Safania
78
Bab 78 - Anak Arhan
79
Bab 79 - Makanan
80
Bab 80 - Sulit diartikan
81
Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82
Bab 82 - Memasak
83
Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84
Bab 84 - Naila cemburu
85
Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86
Bab 86 - Jangan sentuh aku
87
Bab 87 - Dikroyok
88
Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89
Bab 89- Menjadi istri resmi
90
Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91
Bab 91 - Perdebatan
92
Bab 92 - Surat izin
93
Bab 93 - Lendra kecelakaan
94
Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95
Bab 95 - Lumpuh
96
Bab 96 - Hasutan
97
Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98
Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99
Bab 99 - Keputusan Delino
100
Bab 100 - Delino mengintai Safania
101
Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102
Bab 102 - Pengalihan hak waris
103
Bab 103 - Kesedihan Kiara
104
Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105
Bab 105- Tanggung jawab
106
Bab 106 - Setega itu
107
Bab 107 - Kiara jahat?
108
Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109
Bab 109 - Berdua dengan Vania
110
Bab 110 - Safania ketauan
111
Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112
Bab 112 - Kisah sedih
113
Bab 113 - Naila marah
114
Bab 114 - Fitnah
115
Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116
Bab 116 - Keberuntungan
117
Bab 117 - Meninggalkan
118
Bab 118 - Kedatangan Tania
119
Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120
Bab 120 - Lendra meminta maaf
121
Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122
Bab 122 - Keputusan
123
Bab 123 - Binggung
124
Bab 124 - Sikap Rusdi
125
Bab 125 - Sepi
126
Bab 126 - Kepulangan Lendra
127
Bab 127 - Perkara Taksi
128
Bab 128 - Lendra Cemburu
129
Bab 129 - Aku ingin berubah
130
Bab 130 - Keanehan Lendra
131
Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132
Bab 132 - Naila galau parah
133
Bab 133 - Pertengkaran kecil
134
Bab 134 - Manja
135
Bab 135. Perencanaan pergi
136
Bab 136 Rumah Baru
137
Bab 137 - Rumah Baru
138
Bab 138 - Fans
139
Bab 139 - Jangan marahi Tania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!