Bab 5 - Sekamar dengan Safania

"Aku bahagia sekali bisa menikah dengan mu!" ucap Safania sembari memasuki kamar penganti bersama Lendra yang seharusnya kamar itu di persiapkan untuk Tania dan Lendra.

Safania memutarkan seluruh pandanganya kearah seluruh sudut ruangan yang berada di dalam kamar Lendra, kamar yang terlihat simple namun, terlihat sangat elegan. Perlahan kakinya juga melangkah mendekati balkon serta menikmati indahnya udara melalui jendela kamar Lendra yang berada di lantai atas, semua tampak menyenangkan.

"Aku pasti betah tinggal di sini!" gumam Safania yang berada di tepi jendela memandangi setiap kendraan yang berlalu lalang di bawah kemudian seuntai senyum terbit di bibirnya saat melihat Lendra yang juga mengarah padanya dengan senyum manis yang Lendra miliki.

Merasa gerah dengan pakaiannya, Lendra membuka jasnya dan meletakannya di atas meja yang berada di dekat ranjangnya, Ia juga merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya.

"Hufhhhhh!"

Setelah helaan nafas itu Lendra memajamkan sejenak matanya untuk menghilangkan sedikit rasa lelah di tubuhnya sedangkan Safania ia masih saja berkeliling di kamar Lendra yang berukuran tiga kali lipat dari ukuran rumahnya.

Wanita itu menarik panjang nafasnya kemudian menghembuskannya perlahan. Ia memutarkan pandangannya dan mengarahkan penglihatanya pada Lendra yang sudah terlelap. Safania membuka hilsnya dan memasuki kamar mandi Lendra.

Setelah menekan beberapa tombol di layar ponselnya akhirnya gadis itu dapat berbicara dengan orang lain via telpon suara walau di dalam kamar mandi.

"Pa, Safania sudah menikah dengan Lendra!" ucap Safania dengan berbisik setelah sambungan udara itu sudah terhubung.

"Baik Pa!" lanjut Safania yang kemudian langsung mematikan telponya dan segera keluar dari dalam kamar mandi.

"Sayang!" panggil Lendra dengan manja. Safania yang baru saja keluar segera menghampiri Lendra dan duduk di atas ranjang yang berada di sebelah lelaki itu.

"Iya Sayang!" balas Safania tersenyum.

"Aku ngantuk!" ucap Lendra lagi yang langsung memutar arah kepalanya dan meletakanya di atas paha Safania.

"Suami aku ngantuk?" tanya Safania pula dengan lembut dan mengelus rambut Lendra dengan penuh kasih sayang.

Mendapat pertanyaan seperti itu lelaki itu malah mendudukan bokongnya di hadapan Safania dan memasang wajah kekanak kanakanya.

"Iya!" jawab Lendra seraya merengek dan langsung memeluk tubuh wanita itu kedalam dekapanya.

"Yang, lepas dulu Yang!" ucap Safania yang sebenarnya tidak nyaman dengan perlakuan Lendra yang di anggapnya terlalu lebay dan melepaskan pelukan suaminya itu.

"Sayang aku pengen di peluk!" ucap Lendra lagi dengan wajah yang semakin cemberut dan tangan yang sudah merentang lebar.

"Sayang di luarkan masih ada acara dan pernikahan kita belum selesai mending sekarang kita keluar dan sambut tamu yang datang lagi, kamukan tau istri kamu yang satu lagi ngk peduli dengan acara pernikahaanya malah pakai acara kabur kaburan lagi!" ucap Safania yang sudah berlalu dari hadapan Lendra dan kini wanita itu malah berdiri di sebuah cermin untuk melihat pantulan dirinya melalui kaca dan melihat dirinya yang masih cantik dan mempesona.

"Yaudah deh!" jawab Lendra malas dengan mulut yang masih menguap lebar.

"Ternyata Lendra aslinya jorok ya!" gumam Safania menatap Lendra dengan tatapan menjijikan dan ia segera mengambil jas Lendra dan memberikanya pada pria itu.

"Sayang tungguin!" teriak Lendra yang hendak menuruni anak tangga sembari membenahi penampilanya yang sedikit berantakan karena tidur tiduran tadi sedangkan Safania sudah berjalan sendiri di ujung anak tangga tampa menunggu dirinya dahulu.

Kini Safania dan Lendra kembali duduk di kursi pengantin dan tamu dengan ramainya kembali menyalami mereka secara bergantian dengan membawa kado masing masing dan banyak di antara tamu undangan tersebut merasa jengkel terhadapa Lendra terutama para tamu yang merupakan pihak Tania karena ketidakhadiran Tania di dalam acaranya. Padahal dalam surat undangan yang para tamu terima atas nama Lendra dan Tania tetapi yang ada di atas pelaminan bukan orang yang mereka kenali.

Setelah merasa sepi dan hanya sedikit tamu undangan yang tersisa Evandi dan Rusdi segera menghampiri keduanya.

"Ciee dah nikah aja Bro!" sapa Evandi dengan semangatnya dan langsung menjabat tangan Lendra dan juga memeluknya dengan khas cara mereka sendiri dan Rusdi hanya menyaksikannya saja.

"Loh sendiri aja datangnya Bro?" tanya Lendra dan Evandi hanya menganguk pelan.

"Makanya cari cewek dong!" ucap Rusdi pula dengan bangganya sembari melipat kedua tanganya dan di letakanya di atas dadanya dan membuang arah pandanganya dari Evandi.

"Tau nih sih Evan, kagak jelas!" ucap Lendra.

"Lohkan pada tau, gue tuh suka sama sahabat gue sendiri dan gue ngk tau gimana cara ngungkapkannya, gue malah takut nanti kalo gue bilang persahabatan gue malah hancur dan dia pergi dari kehidupan gue!"

"Ya terus loh mau sama kapan begini?" tanya Rusdi yang kini memasang wajah serius.

"Bro, cari yang pasti pasti aja deh!"

"Emang cewek di dunia ini cuma dia doang ya?" tanya Safania pula yang kini ikut dalam pembicaraan dan dengan nada angkuhnya itu, membuat Evandi langsung memberikan penilaian buruk terhadap istri sahabatnya itu.

"Dengar dengar loh nikahin dua cewek sekaligus!" ucap sekaligus tanya Evandi berusaha untuk mengalihkan topik pembicaraan yang terus mengarah padanya.

"Ia!" singkat Lendra.

"Terus ini binik keberapa loh?" tanya Evandi dengan jari telunjuk mengarah pada Safania tampa melihat sosok wanita yang di maksudnya.

"Dua!" Lendra.

"Kayak ngk ada cewek lain aja!"

Selesai berkata demikian Evandi pergi meninggalkan tempat itu. Ia kembali memakai kacamatanya saat berjalan menuju parkiran mobilnya.

Terpopuler

Comments

Pia Palinrungi

Pia Palinrungi

ywd tania sm evan aja

2023-02-28

0

ratu adil

ratu adil

gmna rasax evan saat tau jk atnia istri pertamax

2022-08-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2 Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3 Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4 Bab 4 - Kematian Nisha
5 Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6 Bab 6 - Tania di usir
7 Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8 Bab 8 - Terlantar di jalanan
9 Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10 Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11 Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12 Bab 12 - Meminta makan
13 Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14 Bab 14 - Vania salah paham
15 Bab 15 - Putus
16 Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17 Bab 17 - Safania di usir
18 Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19 Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20 Bab 20 - Menemui Rafa
21 Bab 21 - Safania tidak di anggap
22 Bab 22 - Foto Tania
23 Bab 23 - Kerumah Vania
24 Bab 24 - Tertabrak
25 Bab 25 - Hargai istri mu!
26 Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27 Bab 27 - Sejuta kenangan
28 Bab 28 - Naila berulah
29 Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30 Bab 30 - Kantor
31 Bab 31 - Tania di culik
32 Bab 33 - Berprangsangka buruk
33 Bab 34 - Sakit kok barengan?
34 Bab 32 - Kecurigaan Naila
35 Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36 Bab 36 - Tifani meninggal
37 Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38 Bab 38 - Makananya tidak enak
39 Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40 Bab 40 - Mencari Tania
41 Bab 41 - Kiara mulai genit
42 Bab 42 - Terkunci di kamar
43 Bab 43 - Tania pingsan
44 Baba 44 - Naila membantah
45 Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46 Bab 46 - Pemakaman Tifani
47 Bab 47 - Liora Krisis
48 Bab 48 - Memberikan ginjal
49 Bab 49 - Menentang Safania
50 Bab 50 - Kehancuran Nadya
51 Bab 51 - Permohonan Lendra
52 Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53 Bab 53 - Nadya bersama Preman
54 Bab 54 - Mulai melawan
55 Bab 55 - Menangkap Preman
56 Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57 Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58 Bab 58 - Kekesalan Safania
59 Bab 59 - Balas Dendam
60 Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61 Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62 Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63 Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64 Bab 64 - Vania ternyata sombong
65 Bab 65 - Rencan Licik
66 Bab 66 -Tidak sopan
67 Bab 67 - Kenangan manis
68 Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69 Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70 Bab 70 - Sikap manis Lendra
71 Bab 71 - Berebut makanan
72 Bab 72- Kagum
73 Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74 Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75 Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76 Bab 76 - Tania capek
77 Bab 77 - Hanya Safania
78 Bab 78 - Anak Arhan
79 Bab 79 - Makanan
80 Bab 80 - Sulit diartikan
81 Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82 Bab 82 - Memasak
83 Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84 Bab 84 - Naila cemburu
85 Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86 Bab 86 - Jangan sentuh aku
87 Bab 87 - Dikroyok
88 Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89 Bab 89- Menjadi istri resmi
90 Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91 Bab 91 - Perdebatan
92 Bab 92 - Surat izin
93 Bab 93 - Lendra kecelakaan
94 Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95 Bab 95 - Lumpuh
96 Bab 96 - Hasutan
97 Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98 Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99 Bab 99 - Keputusan Delino
100 Bab 100 - Delino mengintai Safania
101 Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102 Bab 102 - Pengalihan hak waris
103 Bab 103 - Kesedihan Kiara
104 Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105 Bab 105- Tanggung jawab
106 Bab 106 - Setega itu
107 Bab 107 - Kiara jahat?
108 Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109 Bab 109 - Berdua dengan Vania
110 Bab 110 - Safania ketauan
111 Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112 Bab 112 - Kisah sedih
113 Bab 113 - Naila marah
114 Bab 114 - Fitnah
115 Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116 Bab 116 - Keberuntungan
117 Bab 117 - Meninggalkan
118 Bab 118 - Kedatangan Tania
119 Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120 Bab 120 - Lendra meminta maaf
121 Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122 Bab 122 - Keputusan
123 Bab 123 - Binggung
124 Bab 124 - Sikap Rusdi
125 Bab 125 - Sepi
126 Bab 126 - Kepulangan Lendra
127 Bab 127 - Perkara Taksi
128 Bab 128 - Lendra Cemburu
129 Bab 129 - Aku ingin berubah
130 Bab 130 - Keanehan Lendra
131 Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132 Bab 132 - Naila galau parah
133 Bab 133 - Pertengkaran kecil
134 Bab 134 - Manja
135 Bab 135. Perencanaan pergi
136 Bab 136 Rumah Baru
137 Bab 137 - Rumah Baru
138 Bab 138 - Fans
139 Bab 139 - Jangan marahi Tania
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Bab 1 - Aku yang menjadi pegantin, dia yang kau nikahi
2
Bab 2 - Suamiku menikahi wanita lain
3
Bab 3 - Hancurnya Pernikahan ku
4
Bab 4 - Kematian Nisha
5
Bab 5 - Sekamar dengan Safania
6
Bab 6 - Tania di usir
7
Bab 7 - Mencari keberadaan Tania
8
Bab 8 - Terlantar di jalanan
9
Bab 9 - Rafa dalam bahaya
10
Bab 10 - Evandi masuk rumah sakit
11
Bab 11 - Lendra terbawa emosi
12
Bab 12 - Meminta makan
13
Bab 13 - Berdua dengan Nadya
14
Bab 14 - Vania salah paham
15
Bab 15 - Putus
16
Bab 16 - Kedatangan orang tua Lendra
17
Bab 17 - Safania di usir
18
Bab 18 - Evandi kehilangan ingatanya
19
Bab 19 - Sekamar dengan Lendra
20
Bab 20 - Menemui Rafa
21
Bab 21 - Safania tidak di anggap
22
Bab 22 - Foto Tania
23
Bab 23 - Kerumah Vania
24
Bab 24 - Tertabrak
25
Bab 25 - Hargai istri mu!
26
Bab 26 - Bagaimana jika adikmu mendapat perlakuan yang sama?
27
Bab 27 - Sejuta kenangan
28
Bab 28 - Naila berulah
29
Bab 29 - Rusdi menabrak Rafa
30
Bab 30 - Kantor
31
Bab 31 - Tania di culik
32
Bab 33 - Berprangsangka buruk
33
Bab 34 - Sakit kok barengan?
34
Bab 32 - Kecurigaan Naila
35
Bab 35 - Lendra tidak akan membantu ku
36
Bab 36 - Tifani meninggal
37
Bab 37 - Safania juga Kakak Ipar mu
38
Bab 38 - Makananya tidak enak
39
Bab 39 - Keinginan terakhir Tifani
40
Bab 40 - Mencari Tania
41
Bab 41 - Kiara mulai genit
42
Bab 42 - Terkunci di kamar
43
Bab 43 - Tania pingsan
44
Baba 44 - Naila membantah
45
Bab 45 - Lendra di larang masuk!
46
Bab 46 - Pemakaman Tifani
47
Bab 47 - Liora Krisis
48
Bab 48 - Memberikan ginjal
49
Bab 49 - Menentang Safania
50
Bab 50 - Kehancuran Nadya
51
Bab 51 - Permohonan Lendra
52
Bab 52 - Nadya dalam bahaya
53
Bab 53 - Nadya bersama Preman
54
Bab 54 - Mulai melawan
55
Bab 55 - Menangkap Preman
56
Bab 56 - Pengorbanan Lendra
57
Bab 57 - Pendonor untuk Liora.
58
Bab 58 - Kekesalan Safania
59
Bab 59 - Balas Dendam
60
Bab 60 - Aku bukan kawanan mereka
61
Bab 61 - Aku ingin bertemu Ayah
62
Bab 62 - Pengkhiatan oleh orang terdekat
63
Bab 63 - Aku kembali memiliki Ibu
64
Bab 64 - Vania ternyata sombong
65
Bab 65 - Rencan Licik
66
Bab 66 -Tidak sopan
67
Bab 67 - Kenangan manis
68
Bab 68 - Permintaan aneh Papa
69
Bab 69 - Keponakan untuk Naila
70
Bab 70 - Sikap manis Lendra
71
Bab 71 - Berebut makanan
72
Bab 72- Kagum
73
Bab 73 - Ada apa dengan Vania?
74
Bab 74 - Nadya bersama pria lain
75
Bab 75 - usia mu masih terlalu kecil
76
Bab 76 - Tania capek
77
Bab 77 - Hanya Safania
78
Bab 78 - Anak Arhan
79
Bab 79 - Makanan
80
Bab 80 - Sulit diartikan
81
Bab 81 - Kemarahaan Sendro
82
Bab 82 - Memasak
83
Bab 83 - Tak ingin di jodohkan
84
Bab 84 - Naila cemburu
85
Bab 85 - Apa yang akan terjadi pada Lendra.
86
Bab 86 - Jangan sentuh aku
87
Bab 87 - Dikroyok
88
Bab 88 - Lendra bersama wanita lain
89
Bab 89- Menjadi istri resmi
90
Bab 90 - Jangan bahas hal ini
91
Bab 91 - Perdebatan
92
Bab 92 - Surat izin
93
Bab 93 - Lendra kecelakaan
94
Bab 94 - Akankah perpisahan menjadi jalan terakhir?
95
Bab 95 - Lumpuh
96
Bab 96 - Hasutan
97
Bab 97 - Safanaia bersama pria lain
98
Bab 98 - Perkataan menyakitkan
99
Bab 99 - Keputusan Delino
100
Bab 100 - Delino mengintai Safania
101
Bab 101 - Rusdi membujuk Kiara
102
Bab 102 - Pengalihan hak waris
103
Bab 103 - Kesedihan Kiara
104
Bab 104 - Safania mencelakai Delino
105
Bab 105- Tanggung jawab
106
Bab 106 - Setega itu
107
Bab 107 - Kiara jahat?
108
Madu 108 - Ada apa dengan Tania?
109
Bab 109 - Berdua dengan Vania
110
Bab 110 - Safania ketauan
111
Bab 111 - Pemutusan kontrak kerja
112
Bab 112 - Kisah sedih
113
Bab 113 - Naila marah
114
Bab 114 - Fitnah
115
Bab 115 - Kiara dalam bahaya
116
Bab 116 - Keberuntungan
117
Bab 117 - Meninggalkan
118
Bab 118 - Kedatangan Tania
119
Bab 119 - Kiara dan Rusdi
120
Bab 120 - Lendra meminta maaf
121
Bab 121 - Menjenguk Rusdi
122
Bab 122 - Keputusan
123
Bab 123 - Binggung
124
Bab 124 - Sikap Rusdi
125
Bab 125 - Sepi
126
Bab 126 - Kepulangan Lendra
127
Bab 127 - Perkara Taksi
128
Bab 128 - Lendra Cemburu
129
Bab 129 - Aku ingin berubah
130
Bab 130 - Keanehan Lendra
131
Bab 131 - Perubahan sikap Lendra
132
Bab 132 - Naila galau parah
133
Bab 133 - Pertengkaran kecil
134
Bab 134 - Manja
135
Bab 135. Perencanaan pergi
136
Bab 136 Rumah Baru
137
Bab 137 - Rumah Baru
138
Bab 138 - Fans
139
Bab 139 - Jangan marahi Tania

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!