RINGU ENSHU
Judul : RINGU ENSHU
Arti : Lingkar Cincin
Oleh : Fany Lili
Genre : Romantis, Keluarga
💕Lakon : Ryu Kenzhi
Panggilan : Ken ( Adik Yoshi )
Kepribadian : Pendiam tapi bisa berubah sangat ceria, berandal yang tidak bisa diatur, baik hati, tidak ada motif tersembunyi
👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
...----------------...
💕Pemeran wanita : Linzhi see
Kepribadian : Manis, ramah, selalu menjaga penampilan, mempunyai tujuan hidup yang tidak dapat ditebak
👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
...----------------...
💕Lawan Lakon : Yoshiwara
Panggilan : Yoshi ( Kakak Kenzhi )
Kepribadian : Pendiam, selalu menjadi juara, tidak dapat dipercaya, tidak mau kalah dan suka memandang rendah adiknya
👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
...----------------...
Pemeran wanita : Suzy
Kepribadian : Ceria, baik hati, tomboi tapi manis, jatuh cinta pada Kenzhi
👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻
...****************...
PROLOG
Ibu Kenzhi adalah wanita muda tuan Kido. Ia adalah seorang dokter yang merawat tuan Kido selama di kota tempatnya dinas keluar kota. Selain itu, jauh sebelum menikah dengan Rin (ibu Yoshi), Kenie adalah kekasih dari tuan Kido.
Kisah pernikahan yang dipaksakan oleh orang tuanya membuat tuan Kido tidak bisa melupakan cinta pertamanya. Begitu orang tuanya meninggal, tuan Kido mencari Kenie dan melanjutkan hubungan mereka.
Sebagai seorang presiden direktur, tuan Kido jarang sekali pulang ke rumah. Ia lebih sering pulang ke rumah Kenie, yang jaraknya tidak jauh dari tempatnya bekerja.
Selain untuk memeriksakan kesehatannya di klinik milik Kenie, tuan Kido juga menghabiskan waktu bersamanya dengan penuh cinta. Dari sanalah, Kenzhi lahir.
...****************...
BAB PERTAMA
Lima belas tahun kemudian, Kenzhi pindah ke rumah tuan Kido untuk sekolah menengah pertamanya. Itulah kali pertama baginya bertemu Yoshi, saudara lain ibu yang tampak tidak suka kepadanya.
Tumbuh sebagai remaja yang pandai berolahraga, Kenzhi memiliki tubuh yang lebih tinggi dan segar dibandingkan Yoshi kakaknya.
Setiap berangkat dan pulang sekolah, seharusnya mereka harus bersama naik mobil dengan sopir. Tetapi Yoshi selalu menolak keberadaan Kenzhi.
"Siapa yang menyuruhmu naik? Cepat turun! Aku tidak suka berbagi kursi dengan anak hina sepertimu!" kata Yoshi kasar sambil mendorong tubuh Kenzhi.
Kenzhi turun dari mobil tanpa banyak kata. Ia tahu, bahwa dirinya hanya anak yang datang dari ibu lain. Sehingga ikatan darah di antara mereka tidaklah kental.
Siapa sangka, di pertengahan jalan, mobil yang ditumpangi Yoshi mengalami kecelakaan. Meski tidak ada luka parah, namun Rin begitu marah pada Kenzhi.
"Bisa-bisanya anak itu pulang menyelamatkan diri sendiri. Apa dia sengaja membuat putraku celaka?" Rin marah-marah di rumah sakit.
Begitu Rin pulang bersama Yoshi, ia segera memanggil Kenzhi yang sedang belajar di kamarnya.
"Di mana anak itu? Panggil dia sekarang!" perintahnya pada asisten rumah tangga.
Begitu Kenzhi turun menemuinya, sebuah tongkat rotan siap memberi pelajaran. Ia memarahi Kenzhi habis-habisan dan memaksa remaja itu menggulung celananya sampai lutut. Kemudian ia memukul dengan sangat kencang kedua betis Kenzhi sampai mengalami luka-luka.
"Akh! Akhh!" suara Kenzhi yang berusaha menahan sakit.
Aduuh...
Kasihan sekali Kenzhi. Kenapa dia yang mendapat hukuman? Apa salah dia coba?
Karena ia tidak ikut serta naik mobil, ibu tua marah sekali padanya.
Bagaimana dengan Yoshi? Bukankah Kenzhi turun dari mobil karena perintahnya?
Aih, aih, aiihh,,,
Lihat anak itu. Dia duduk di kursi sofa menonton kejadian itu sambil tersenyum menyeringai pada Kenzhi tanpa rasa bersalah sedikit pun.
Kejadian itu adalah yang pertama kalinya bagi Kenzhi. Beberapa bulan kemudian, ia sangat sering mendapat perlakuan jahat seperti itu dari ibu tua. Namun, jika ayahnya sedang berada di rumah, ibu tua tidak pernah mengganggunya. Bahkan wanita itu berpura-pura baik kepadanya di hadapan suaminya.
Suatu hari, Kenzhi yang baru keluar dari kelas melihat Yoshi sedang di bully teman satu sekolah mereka. Anak itu dipukuli sampai babak belur dan kacamatanya juga pecah. Kenzhi ingin tidak memperdulikan keadaan kakaknya yang seperti itu. Namun hatinya yang baik tidak bisa diam begitu saja.
Dicengkeramnya tangan anak yang akan memukul wajah Yoshi.
"Hey. Apa yang kalian lakukan?" begitu katanya.
"Mau apa kau? Jangan ikut campur urusan orang lain!" seru anak yang membully Yoshi.
Beberapa kawan pembully itu meraih botol beling yang ada di tong sampah dan memecahkan ujungnya sehingga menjadi senjata tajam yang berbahaya.
Karena Yoshi tidak bisa berkelahi, Kenzhi menangani anak-anak itu sendiri. Saat ia sedang bertarung, Yoshi justru lari menyelamatkan diri sendiri.
"Sial!" Kenzhi melihat Yoshi kabur dan menonton dari jauh.
Tentu saja ia harus berkelahi dengan cepat untuk menuntaskan masalah. Ketika hampir menang, seorang anak akan menikamnya dengan botol kaca yang pecah. Dengan cepat Kenzhi menendang botol tersebut agar tidak mengenainya.
Tapi sayangnya, botol tersebut justru mengenai anak pembully. Sehingga anak itu terluka di bagian pinggang.
NGUUIII NGUII NGUIII!!
Suara mobil polisi yang membawa para korban, Yoshi dan juga Kenzhi. Begitu di kantor polisi, ibu Rin tua datang dan meminta putranya dibebaskan. Ia yakin bahwa putranya tidak ada sangkut pautnya dengan perkelahian anak-anak tersebut.
Ketika orang tua para pelaku pembully datang, ibu Rin mengenali bahwa mereka rupanya teman bisnis suaminya. Maka ia tidak ingin memperpanjang masalah dengan mereka.
Tetapi karena salah satu putra mereka terluka, maka mereka meminta Kenzhi dihukum. Tentu saja ibu Rin tidak merasa keberatan. Ia justru merasa senang jika anak dari Kenie dipenjarakan.
Kenzhi diberi pertanyaan yang memojokkan dirinya sebelum dimasukkan penjara.
"Apa botol itu milikmu?"
"Bukan, pak."
"Lalu mengapa mereka bilang kau menyerang mereka dengan botol tersebut?"
"Aku juga korban, pak. Percayalah padaku."
"Jangan berbohong. Mengaku saja supaya hukumannu jadi ringan!"
"Aku hanya membela diri, pak. Sungguh. Dia melihatnya saat kami bertarung."
Polisi menanyai Yoshi. Tetapi, Yoshi berbohong bahwa ia tidak melihatnya. Dengan pengakuan tersebut, Kenzhi tidak dapat pulang. Ia dipenjarakan dan menjadi tahanan remaja.
"Apa kau melihat bahwa itu hanya pembelaan diri?" tanya polisi pada Yoshi.
"Tidak. Dia yang mulai menyerang mereka, " jawab Yoshi menyudutkan Kenzhi.
"Apa? Dia bohong! Aku datang untuk menyelamatkannya. Bagaimana bisa?" Kenzhi tidak percaya, anak yang diselamatkan olehnya justru menghianatinya.
"Baiklah. Sudah jelas. Kau tinggal di sini dan akan dihukum penjara."
"Tidak. Ini salah faham! Kakak! Tolong bebaskan aku!!" Kenzhi meronta-ronta saat polisi menyeretnya ke dalam sel tahanan.
Namun suaranya yang meminta tolong hanya dianggap seperti angin lalu bagi ibu tua dan Yoshi. Mereka justru menampakkan senyum kebahagiaan di depan Kenzhi.
Setelah menjalani masa hukuman beberapa bulan di penjara, Kenzhi akhirnya dibebaskan. Ia keluar dari penjara tanpa ada yang datang menjemputnya.
"Sungguh keterlaluan. Dia yang melarikan diri mengapa aku yang berakhir di sini?" gumamnya tidak percaya.
Sampai di rumah, ia masih harus menghadapi kemarahan ayahnya. Ia di cap sebagai anak nakal dan tidak mampu bersikap dewasa seperti kakaknya. Anak yang di mata orang tuanya begitu sopan, baik dan pintar.
Cih!
Kenzhi merasa kesal dan melampiaskan kekesalannya di dalam kamar. Bahkan setelah ia dimarahi ayahnya pun, Yoshi tidak mengatakan hal yang sebenarnya terjadi di depan orang tua mereka. Anak itu juga tidak datang meminta maaf kepadanya atas apa yang terjadi.
Beberapa tahun kemudian, mereka berdua lulus dari SMP. Tuan Kido sudah mendaftarkan mereka di SMA yang sama. Namun begitu, perlakuan antara Yoshi dan Kenzhi terlihat jelas berbeda.
Yoshi begitu dipuja-puja di sekolah. Sedangkan Kenzhi dikenal sebagai anak nakal yang pernah masuk penjara.
"Dia itu anak nakal yang mengerikan. Jangan berteman dengannya," kata seorang teman satu kelas yang tidak sengaja didengar oleh Kenzhi.
"Dengar-dengar, dia juga suka memukuli orang dan pernah dipenjara. Menakutkan sekali. Anak seperti itu seharusnya tidak pernah datang kemari," sahut yang lain.
DEG!
Kenzhi yang baru datang ke sekolah menghentikan langkahnya di depan kelas. Meski awalnya ia hendak masuk kelas, akhirnya ia mengurungkan niat dan pergi ke sayap timur sekolah.
Di gedung kosong tersebut, Kenzhi duduk bersandar dengan satu kaki yang ditekuk. Ia membuang nafas berulang kali karena merasa amat kesal. Pada waktu ia hendak berbaring di lantai, datang seorang gadis manis dengan kulit putih ke tempat yang sama.
Gadis itu terkejut saat melihat Kenzhi sudah mendahuluinya di sana. Dengan tangannya yang membawa kotak makan, gadis yang bernama Linzie itu berniat pergi kembali.
"Berhenti. Kenapa pergi begitu saja? Kau mau makan siang di sini, kan?" tanya Kenzhi.
Linzie mengangguk dan terus menundukkan kepalanya. Melihat gadis yang satu kelas dengan Yoshi itu hanya berdiri mematung, Kenzhi bangkit dan menarik tangan Linzie agar duduk bersamanya.
"Duduklah. Kau bisa makan di sini. Aku akan lanjutkan tidurku," kata Kenzhi sambil merebahkan dirinya.
Linzie makan dan tetap diam. Ia memperhatikan Kenzhi yang tampan dengan rambut agak gondrongnya.
"Kau Ryu Kenzhi anak 1D itu kan?" tanya Linzie tiba-tiba.
"Eh? Apa kau mengenal namaku?" Kenzhi heran.
"Hmm. Semua anak yang sekolah di sini, aku rasa mengenal namamu."
"Aaah. Pasti karena rumor itu, ya?" Kenzhi tersenyum kecut.
Mereka kembali diam. Angin siang di sayap timur sekolah berhembus dengan lembut. Memainkan rambut Linzie hingga bergerak menari-nari. Gadis itu manis. Kenzie langsung jatuh hati padanya.
Cinta pada pandangan pertama?
Kau yakin?
Yakin sekali.......
Gadis itu menikmati makan siangnya dengan manis tanpa bersuara. Benar-benar cantik dan anggun. Melihat wajah Linzie yang tenang, perasaan Kenzhi menjadi damai.
...----------------...
Bersambung ke episode dua..... 😀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
gegechan (ig:@aboutgege_)
Ya ampun Kenzhi nasibmu kejam sekali...
"ARCTURUS" mampir kak, mari mampir juga...
2022-11-28
2
Senajudifa
psikopat blm up y Fany
2022-05-27
1
Lee
"Menikah karena Mandul" mampir kak othor..
slam kenal ya
semangatt..
2022-05-06
1