BERKELAHI

BAB DUA

Di rumah, Kenzhi tidak ada pekerjaan. Berbeda dengan Yoshi, yang mempunyai seabrek kegiatan yang berkelas. Seperti latihan golf, latihan kepribadian dan latihan mata pelajaran lainnya.

Malam itu, Ken mencoba berjalan-jalan di luar mencari udara segar untuk mengisi waktu kosong. Pada waktu yang kebetulan, ia bertemu Yoshi yang baru saja keluar dari sebuah bar bersama kawan-kawannya dan seorang gadis.

"Bukankah kau pergi ke kelas matematik? Kenapa kau ada di sini?" tanyanya.

"Memangnya kenapa? Kau tidak perlu ikut campur urusanku. Urus saja hidupmu yang menyedihkan itu!" jawab Yoshi sambil mabuk.

Ken mengatupkan rahangnya kuat-kuat dan melanjutkan pergi tanpa ikut campur. Sayangnya, Yoshi masih bicara dan bahkan membawa-bawa nama ibu Kenzhi.

"Hey, kau. Anak yang lahir dari gundik ayahku. Bagaimanapun cara kalian menggoda hati ayahku, kalian tidak akan pernah mendapat tempat di daftar hak waris keluarga kami. Asal kau tahu. Tidak akan pernah aku ijinkan itu terjadi," Yoshi mabuk berat sehingga ia mengeluarkan semua yang ada di dalam pikirannya.

Kenzhi menoleh dan mendekati Yoshi, "Apa katamu?"

"Wanita j*lang seperti Kenie, tidak akan pernah mendapat tempat di kartu keluarga kami. Jadi, sebagai anaknya. Kau, jangan pernah berharap untuk mewarisi harta kekayaan ayahku," Yoshi menekan-nekankan jari telunjuknya ke dada Kenzhi.

Merasa ibunya dihina dengan kasar seperti itu, Kenzhi langsung memukul rahang Yoshi. Tanpa waktu yang lama, terjadilah perkelahian antara dua kakak beradik tiri itu.

"Dasar bedebah! Kau boleh menghinaku! Tapi jangan pernah sekali pun menghina ibuku!! Aku tidak akan tinggal diam jika itu terjadi!" teriak Ken marah sambil meninju wajah dan menindih tubuh Yoshi.

Yoshi justru tertawa mendengar teriakan Ken, "Lihat. Anjing kecil si Kenie marah saat induknya dikatai sebagai gundik??"

"Tutup mulutmu!"

Ketika Yoshi dipukuli, kawan-kawannya berusaha memberi pertolongan. Bahkan salah satunya menelepon Rin, ibu Yoshi.

Dan beberapa saat kemudian, Rin datang bersama tuan Kido. Mereka melerai perkelahian yang terjadi di antara putra mereka. Siapa sangka? Lagi-lagi, Kenzhi yang disalahkan dalam perkelahian tersebut.

Bahkan, Yoshi memutar fakta bahwa dirinya lah yang sedang lewat ditempat itu dan menemukan bahwa Ken sedang mabuk dan keluar dari bar bersama seorang wanita.

Ah. Kejam sekali. Bagaimana bisa dia melakukan hal itu pada Kenzhi? Dan lebih disayangkan, tuan Kido sepertinya benar-benar percaya pada ucapan Yoshi. Putra pertama yang menurutnya lebih terpelajar dibandingkan putra keduanya.

Sebenarnya, tuan Kido sangat peduli pada Ken. Sebab, anak itu adalah putra Kenie. Tapi karena beberapa kali Ken membuat masalah, hatinya pun sedikit goyah.

Tanpa mendengar penjelasan dari Ken, tuan Kido menempeleng kepala Ken dengan keras hingga hidung anak itu mengeluarkan darah.

"Ayah... " ucap Ken dengan bibir dan hidungnya yang bergerak-gerak.

"Pulanglah. Jangan membuat keonaran di depan umum!" tuan Kido marah dan berbalik meninggalkan putranya.

Ketika mobil tuan Kido sudah pergi, Rin dan Yoshi pun pergi dengan mobil mereka. Tinggallah Ken seorang diri. Berdiri menatap kepergian keluarganya.

"Kalian meninggalkanku begitu saja? Huh, tidak bisa dipercaya."

Ken tertersenyum kecut seraya mengusap darah yang keluar dari hidungnya.

"Bahkan, kau tidak meluangkan waktumu untuk mendengar penjelasanku, ayah?" gumamnya sedih.

Ditengoknya tempat sekitar yang sempat ramai akibat perkelahiannya. Kini sudah sangat sepi. Kawan-kawannya Yoshi juga sudah melarikan diri dari sana.

Ken berjalan pelan pulang ke rumah. Langkahnya menjadi sangat berat untuk menuju ke tempat tinggalnya. Meski rumah itu megah, ia seperti hidup di neraka.

Srets!

Akhirnya, setelah pulang menempuh jarak jauh dengan berjalan kaki, Ken masuk dan berpapasan dengan asisten rumah tangga yang bernama bibi Yun.

"Tuan muda, anda dipanggil tuan besar ke ruang kerjanya," kata bibi Yun.

"Ya."

Ken berjalan lesu menuju ruang kerja ayahnya. Ia mengetuk pintu tiga kali ketukan dan mendapat ijin masuk.

"Ayah memanggilku?"

"Ya."

Ken diam menundukkan kepala.

"Apa kau menyadari kesalahanmu malam ini?"

Ken menatap ayahnya, "Aku tidak melakukan apa yang Yoshi katakan, ayah. Dia memutar balikkan fakta sesungguhnya."

"Sudah?"

"Apa?"

"Kau sudah selesai menyalahkan kakakmu? Seharusnya kau mencontoh sikap terpelajar Yoshi. Jangan keras kepala dan sekolahlah yang benar," tuan Kido menganggap ucapan Ken hanya sebuah cara untuk melindungi diri.

Lidah Ken tercekat dan merasa kelu saat mendengar perkataan itu keluar dari mulut ayahnya. Entah mengapa, ia merasa hatinya seakan dihianati olehnya.

Bagaimanapun, keberadaannya di tempat itu adalah karena keperluan sekolah. Jadi meskipun ia tinggal bersama mereka di atap yang sama, namun tetap saja kehadirannya tidaklah berarti.

"Baik, ayah, " Kenzhi tidak ingin berlama-lama lagi bicara dengan ayahnya.

Setelah selesai bicara dengan ayahnya, Kenzhi pergi ke kamarnya yang ada di lantai dua. Bersebelahan dengan kamar Yoshi. Seperti biasanya, ia meraih buku gambarnya dan membuat sketsa iblis yang berkuasa. Kebiasaannya itu tercipta beberapa hari sejak ia datang dan tinggal di rumah mewah tersebut.

Setelah bosan, Ken merebahkan tubuhnya ke tempat tidur. Ia teringat pesan ibunya agar menjadi anak baik di rumah ayahnya dan fokus sekolah. Ken menghela nafas.

"Maaf ibu, sepertinya aku tidak bisa memenuhi permintaanmu."

...****************...

SPLASSHH!

Kenzhi membuang kaleng soda minumannya tepat ke dalam tong sampah. Ia lanjut berjalan menuju kelas dan bertemu dengan Suzy di tengah jalan.

"Ken!" panggil seorang teman.

"Eh?" Kenzhi menoleh ke belakang karena seseorang memanggilnya.

"Kau tidak ikut pelajaran pertama?" Suzy bertanya ramah.

"Hmm," Ken mengangguk.

"Aku akan pinjamkan catatanku padamu," Suzy menyodorkan buku catatannya.

Ken menatap Suzy sesaat, kemudian ia mengeluarkan tangan kanannya yang semula berada di saku celana. Kemudian menggerakkan tangan tersebut untuk menerima buku catatan milik Suzy. Baru saja ia hendak menerimanya, kawanan Yoshi lewat dan merebut buku catatan tersebut.

"Wah, wah, wah. Aku rasa ada seorang gadis yang bekerja keras untuk meminjami berandal tengik ini sebuah buku catatan?" Rey mengambil buku milik Suzy dan melemparnya bergantian ke sana kemari.

Sebenarnya Ken merasa kesal. Hanya untuk mengganggunya, Yoshi mempermainkan teman sekelasnya.

"Sudah cukup! Kembalikan buku itu padanya. Aku tidak akan meminjam itu," Ken pergi masuk kelas meninggalkan Suzy dan kawanan Yoshi.

Kawanan Yoshi tertawa senang karena merasa menang. Mereka mengembalikan buku Suzy dan berlalu pergi.

Pada jam pelajaran kedua, guru mata pelajaran mereka benar-benar tidak suka pada Ken. Berulang kali guru itu menegur Ken yang tidak mempunyai masalah serius di kelasnya.

"Kenzhi! Apa yang sedang kau lihat?" guru itu mendekati Ken dan memukul kepala belakang Ken.

BLETAK!

Meski dipukul, Ken tetap diam. Ia tidak merasa melakukan kesalahan hanya karena memperhatikan Linzhi yang sedang berjalan di halaman sekolah, dari jendela kelasnya.

Pada saat guru yang bernama Han tersebut menasehati anak-anak sambil memukul kepala Ken terus menerus, Ken yang kehabisan kesabaran berdiri dan menatap gurunya tersebut.

"Hey! Singkirkan tanganmu, pak guru!" Ken menangkap tangan pak Han.

"A Apa? Oh Astaga!"

Ditatapnya mata sang guru dengan terang-terangan. Ia juga memberi ancaman dengan berbisik di sebelah telinga pak Han, "Sekali lagi berani memukul kepalaku, aku akan mematahkan tanganmu..."

Ken pergi meninggalkan kelasnya. Pak Han, yang tadi sempat gelagapan ditatap oleh Ken segera mengambil nafas dalam-dalam.

Huh!

"Apa itu tadi? Oh ya Tuhan. Anak berandal itu. Memangnya aku takut padanya? Cih! Anak sialan! Mematahkan tanganku, katamu? Sini kalau berani!" Pak Han bergaya menggulung lengan bajunya seakan mau mengajak Ken berkelahi dengan tinjunya.

Tapi kemudian, pak Han terkejut saat Ken kembali masuk dan berdiri di depannya. Ia khawatir jika muridnya yang berandal itu mendengar ucapannya. Maka ia pun berdehem dan berniat ke meja depan dengan gemetaran.

"Maaf, pak. Sepertinya aku mendengar apa yang kau katakan barusan," kata Ken.

Pak Han kembang kempis.

"Sebaiknya kau kembali ke singgasanamu yang ada di depan sana jika tak ingin patah tulang," kata Ken, dilanjut dengan menepuk pantat pak Han tiga kali.

"Heeiyyh...??" pak Han menjengitkan bagian tubuh bawahnya ke depan karena terkejut. Ia ingin sekali marah pada muridnya yang kurang ajar itu, tapi tidak jadi setelah melihat wajah Ken yang serius.

Xixixixi....

Anak-anak kelas 1D menahan tawa mereka saat melihat kebadungan Ken.

Semangat pak Han yang semula berapi-api itu melempem seketika saat melihat wajah Ken yang lebih serius darinya. Nyali pak Han pun menciut. Terlebih karena murid satu kelas menjadi riuh dan terang-terangan menertawakannya.

Apa yang ditertawakan?

Tentu saja gerakan gemulai pak Han saat ditepuk pantatnya oleh Ken. Sebagai pria yang latah, pak Han cukup lincah dalam bergerak. Sebenarnya meski pak Han adalah guru yang sok galak, tetapi ia selalu menjadi bahan candaan bagi anak-anak di sekolah.

Suzy memperhatikan punggung Ken dari bangkunya. Ia tidak menyangka, Ken semakin tak terkendali karena posisinya yang cukup sulit.

Pulang sekolah, Ken berjalan sendirian keluar dari sekolahnya. Ia melihat mobil jemputan Yoshi melintas melewatinya. Ia yakin, dari dalam mobil itu ada seseorang yang menertawakan dirinya. Benar saja.

Yoshi tertawa senang karena melihat Kenzhi harus berjalan jauh untuk pulang. Ia tertawa terbahak-bahak karena mampu menyiksa anak gundik yang bernama Kenie itu.

Sebenarnya, pak Kim yang menjadi supir di keluarga tuan Kido itu sering melihat kelakuan buruk Yoshi. Jika boleh jujur, ia tidak suka dengan perangai buruk Yoshi. Anak itu terlihat sopan dan terpelajar dari luar, tetapi memiliki tabiat buruk di dalam dirinya.

Menurutnya, berbeda lagi dengan Ken. Meski dari luar anak itu dianggap berandal, tidak dapat dikendalikan, tetapi ada ketulusan di dalam hatinya. Beberapa kali, ia mendapat bantuan dari Ken pada saat menurunkan barang belanjaan dari mobil. Dan hal seperti itu, tidak pernah dilakukan Yoshi bahkan anaknya sekalipun.

Namun meski begitu, ia tidak berani melaporkannya pada tuan Kido. Sebab putranya yang bernama Daehan menjadi kawan Yoshi. Sebenarnya bukan kawan, lebih tepatnya bawahan yang dapat dimanfaatkan kapanpun dibutuhkan.

Next episode tiga.......

Terpopuler

Comments

gegechan (ig:@aboutgege_)

gegechan (ig:@aboutgege_)

Si Yoshi nyebelin banget ya, Pak Han juga nyali ciut kenapa sok berani si hahaha...

Semangat terus kak salam dari #ARCTURUS, mari mampir dan saling mendukung

2022-12-25

3

Senajudifa

Senajudifa

baru hadir lagi fany

2022-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 RYU KENZHI
2 BERKELAHI
3 KAMAR GANTI PRIA
4 PAGAR SEKOLAH
5 BERANDAL YANG PEMARAH ATAU BERANDAL YANG MEMBELA KEADILAN?
6 MAKAN MALAM YANG KACAU
7 BOCAH NAKAL
8 AKIBAT CELANA ROBEK
9 PUTRA YANG MALANG
10 TIDAK INGIN PULANG
11 SALAH PAHAM
12 PEDANG DAN SAMURAI
13 PENGUNTIT TAMVAN
14 TRAGEDI PISTOL AIR
15 TRAGEDI DI RUMAH SUZY
16 KASUS DALAM SEL
17 SEMBILAN TAHUN
18 PENUH KEHARUAN
19 KUE MOCHI
20 KHUSUS DEWASA
21 TAMU YANG TERLEWAT
22 AKIBAT JATUH KE KOTAK SAMPAH
23 HANTU WANITA YANG GEMAR MENGGODA PRIA?
24 SIAPA YANG BERHAK DI CINTA?
25 HAL BAIK DAN BURUK
26 AYAM MARINASI
27 YOU'RE MY, MY, MY, MY LOVER
28 KUE MOCHI ATAU PERMEN GULA-GULA
29 KESAL
30 HARI YANG MENYEDIHKAN
31 MISI BARU
32 RAHASIA TIDUR : NGILER
33 MENJARING MASA DEPAN
34 AKHIRNYA LULUS UJIAN
35 BERBAIKAN DENGAN IBU
36 KEKACAUAN BESAR
37 GANGGUAN DI TELINGA
38 LOMBA MEMASAK
39 CERITA MASA LALU
40 AKAL AKALAN
41 TELUR BUSUK
42 KISAH DI BALIK CAT TEMBOK
43 HANDUK
44 DAPATKAH KITA MENGHAPUS KEBURUKAN DI MASA LALU?
45 CINTA KARENA BIASA
46 SHOWER DI KAMAR MANDI
47 PERTARUNGAN DI BAWAH MEJA
48 AKANKAH USAHA MEMBUAHKAN HASIL?
49 GARA GARA CEMBURU
50 SOAL BAYI
51 PENGARUH OBAT HERBAL
52 JATUH DAN BANGKIT KEMBALI
53 WAKTUNYA MEMBUANG BARANG BEKAS
54 AKIBAT RUSAKNYA AC
55 SIDANG MENDADAK
56 SEKALI LAGI
57 YANG PERTAMA KALINYA
58 GAME KEJUJURAN
59 SUZY SAKIT???
60 TES KEHAMILAN
61 KECUPAN MESRA SI IKAN DORI
62 MENGINAP DI RUMAH AYUMI
63 KAMAR PANAS
64 ADA APA DENGAN BOTOL SHAMPO DI KAMAR MANDI?
65 JAMUAN MAKAN MALAM
66 ANJING KENIE YANG SETIA
67 LUKA
68 DONGENG DARI AYAH
69 GADIS BERNAMA KEIKO
70 MALAM TERAKHIR
71 DITERPA ANGIN KENCANG
72 MENGHADAPI UJIAN
73 SIKSAAN
74 BERTEMU KAWAN ATAU LAWAN
75 PUTUSAN HAKIM
76 TARUHAN KONYOL
77 MIMPI BURUK
78 SUARA TANGIS BAYI
79 TENTANG HATI
80 BERTEMU SANG PUTRA
81 OPERASI
82 TANPA UCAPAN PERPISAHAN
83 MENYAMBUT UDARA KEBEBASAN
84 TANGISAN DUKA
85 TAKDIR YANG MEMPERTEMUKANNYA
86 KASIH TAK SAMPAI
87 DALAM KEKALUTAN
88 HARI AYAH PENUH HARU
89 AYAM GORENG
90 KEGEMBIRAAN
91 SATU HARI YANG PENUH ARTI
92 BERISIK
93 LESBIAN
94 MATI SAJA : "KAU!"
95 KEJUTAN
96 KOTAK MAKAN
97 KLUB MALAM
98 LORONG PERTOKOAN
99 KISAH HARI
100 SISI LAIN DIRINYA
101 RAHASIA BOCOR
102 TENTANG YUNA
103 SEBUAH JAKET
104 GANGGUAN
105 KEN VS ARAI
106 HIV (HASRAT INGIN VIVIS)
107 NASI PERA
108 AIR PANAS
109 BULU HIDUNG
110 SALAH TINGKAH
111 TIKUS GOT
112 MUNTAHAN
113 TIDUR
114 KEBENARAN YANG DIDENGAR SUYA
115 PANTAI
116 CINTA YANG TAK TERSISA
117 LAPARRR
118 SAINGAN
119 HANTAMAN KERAS
120 MASAKAN YUNA
121 DUA PILIHAN
122 SEBUAH MISI
123 TERKECOH
124 PABRIK KIMIA
125 TEMBAKAN
126 16 HARI
127 ONIGIRI
128 KELINCI
129 MALINGKAH?
130 GARA-GARA
131 MR. K
132 SIUMAN
133 TAMU LAWAS
134 SATU HARI YANG SIBUK
135 PENONTON GELAP
136 EMPAT...
137 GAGAL KABUR
138 NASEHAT
139 HUJAN
140 GOSIP
141 KETAHUAN
142 PERKARA BARU
143 SINGING
144 UJIAN UNTUK YUNA
145 BULLYING BERUJUNG KEMATIAN
146 BERKABUNG
147 KEPUTUSAN
148 KUNJUNGAN TEMAN
149 KELUARGA
150 MENYONGSONG HIDUP DAMAI
151 PENGUMUMAN TERIMA KASIH
Episodes

Updated 151 Episodes

1
RYU KENZHI
2
BERKELAHI
3
KAMAR GANTI PRIA
4
PAGAR SEKOLAH
5
BERANDAL YANG PEMARAH ATAU BERANDAL YANG MEMBELA KEADILAN?
6
MAKAN MALAM YANG KACAU
7
BOCAH NAKAL
8
AKIBAT CELANA ROBEK
9
PUTRA YANG MALANG
10
TIDAK INGIN PULANG
11
SALAH PAHAM
12
PEDANG DAN SAMURAI
13
PENGUNTIT TAMVAN
14
TRAGEDI PISTOL AIR
15
TRAGEDI DI RUMAH SUZY
16
KASUS DALAM SEL
17
SEMBILAN TAHUN
18
PENUH KEHARUAN
19
KUE MOCHI
20
KHUSUS DEWASA
21
TAMU YANG TERLEWAT
22
AKIBAT JATUH KE KOTAK SAMPAH
23
HANTU WANITA YANG GEMAR MENGGODA PRIA?
24
SIAPA YANG BERHAK DI CINTA?
25
HAL BAIK DAN BURUK
26
AYAM MARINASI
27
YOU'RE MY, MY, MY, MY LOVER
28
KUE MOCHI ATAU PERMEN GULA-GULA
29
KESAL
30
HARI YANG MENYEDIHKAN
31
MISI BARU
32
RAHASIA TIDUR : NGILER
33
MENJARING MASA DEPAN
34
AKHIRNYA LULUS UJIAN
35
BERBAIKAN DENGAN IBU
36
KEKACAUAN BESAR
37
GANGGUAN DI TELINGA
38
LOMBA MEMASAK
39
CERITA MASA LALU
40
AKAL AKALAN
41
TELUR BUSUK
42
KISAH DI BALIK CAT TEMBOK
43
HANDUK
44
DAPATKAH KITA MENGHAPUS KEBURUKAN DI MASA LALU?
45
CINTA KARENA BIASA
46
SHOWER DI KAMAR MANDI
47
PERTARUNGAN DI BAWAH MEJA
48
AKANKAH USAHA MEMBUAHKAN HASIL?
49
GARA GARA CEMBURU
50
SOAL BAYI
51
PENGARUH OBAT HERBAL
52
JATUH DAN BANGKIT KEMBALI
53
WAKTUNYA MEMBUANG BARANG BEKAS
54
AKIBAT RUSAKNYA AC
55
SIDANG MENDADAK
56
SEKALI LAGI
57
YANG PERTAMA KALINYA
58
GAME KEJUJURAN
59
SUZY SAKIT???
60
TES KEHAMILAN
61
KECUPAN MESRA SI IKAN DORI
62
MENGINAP DI RUMAH AYUMI
63
KAMAR PANAS
64
ADA APA DENGAN BOTOL SHAMPO DI KAMAR MANDI?
65
JAMUAN MAKAN MALAM
66
ANJING KENIE YANG SETIA
67
LUKA
68
DONGENG DARI AYAH
69
GADIS BERNAMA KEIKO
70
MALAM TERAKHIR
71
DITERPA ANGIN KENCANG
72
MENGHADAPI UJIAN
73
SIKSAAN
74
BERTEMU KAWAN ATAU LAWAN
75
PUTUSAN HAKIM
76
TARUHAN KONYOL
77
MIMPI BURUK
78
SUARA TANGIS BAYI
79
TENTANG HATI
80
BERTEMU SANG PUTRA
81
OPERASI
82
TANPA UCAPAN PERPISAHAN
83
MENYAMBUT UDARA KEBEBASAN
84
TANGISAN DUKA
85
TAKDIR YANG MEMPERTEMUKANNYA
86
KASIH TAK SAMPAI
87
DALAM KEKALUTAN
88
HARI AYAH PENUH HARU
89
AYAM GORENG
90
KEGEMBIRAAN
91
SATU HARI YANG PENUH ARTI
92
BERISIK
93
LESBIAN
94
MATI SAJA : "KAU!"
95
KEJUTAN
96
KOTAK MAKAN
97
KLUB MALAM
98
LORONG PERTOKOAN
99
KISAH HARI
100
SISI LAIN DIRINYA
101
RAHASIA BOCOR
102
TENTANG YUNA
103
SEBUAH JAKET
104
GANGGUAN
105
KEN VS ARAI
106
HIV (HASRAT INGIN VIVIS)
107
NASI PERA
108
AIR PANAS
109
BULU HIDUNG
110
SALAH TINGKAH
111
TIKUS GOT
112
MUNTAHAN
113
TIDUR
114
KEBENARAN YANG DIDENGAR SUYA
115
PANTAI
116
CINTA YANG TAK TERSISA
117
LAPARRR
118
SAINGAN
119
HANTAMAN KERAS
120
MASAKAN YUNA
121
DUA PILIHAN
122
SEBUAH MISI
123
TERKECOH
124
PABRIK KIMIA
125
TEMBAKAN
126
16 HARI
127
ONIGIRI
128
KELINCI
129
MALINGKAH?
130
GARA-GARA
131
MR. K
132
SIUMAN
133
TAMU LAWAS
134
SATU HARI YANG SIBUK
135
PENONTON GELAP
136
EMPAT...
137
GAGAL KABUR
138
NASEHAT
139
HUJAN
140
GOSIP
141
KETAHUAN
142
PERKARA BARU
143
SINGING
144
UJIAN UNTUK YUNA
145
BULLYING BERUJUNG KEMATIAN
146
BERKABUNG
147
KEPUTUSAN
148
KUNJUNGAN TEMAN
149
KELUARGA
150
MENYONGSONG HIDUP DAMAI
151
PENGUMUMAN TERIMA KASIH

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!