Sang Pelindung
Di tepi danau seorang gadis cantik berusia sekitar 17 tahun meniup seruling Dengan alunan nada yang sangat indah.
Terlihat pandangan nanar dari gadis tersebut tertujuh kearah matahari yang mulai terbenam.
Angin sejuk berhembus serta alunan nada seruling yang menggema indah membuat suasana di tempat itu kian damai.
Ketika matahari telah terbenam sepenuhnya, suara alunan nada dari seruling perlahan menghilang dan hanya menyisakan aura kesunyian malam berbalut dengan indahnya cahaya rembulan yang bersinar terang.
"Hah, sampai kapan aku seperti ini? Apa guru akan menjemputku dan membawaku pergi bersamanya?" ucap sosok gadis itu dengan ekspresi wajah sendu ketika mengingat gurunya yang merupakan orang yang menolongnya dulu.
"Kakak Liyan Aku sangat merindukanmu." ucap pelan sosok tersebut lalu perlahan matanya menutup Karena perasaan sedih serta kelelahan menderai tubuhnya.
Sosok itu adalah Lin Xi yang merupakan sosok yang diselamatkan oleh Yan Liyan dari serangan binatang buas beberapa tahun yang lalu.
Ketika Lin Xi tertidur sinar berwarna hijau muncul dalam kehampaan lalu masuk kedalam tubuhnya.
sinar misterius tersebut masuk kedalam tubuhnya tanpa Lin Xi sadari.
Keesokan harinya...
Di kekaisaran Qing sedang terjadi kehebohan besar diakibatkan putri kekaisaran Qing mengungumkan akan membuka hutan perbatasan antara kekaisaran Qing dan 4 kekaisaran lainya untuk dieksplorasi secara umum dan legal.
Letak geografis dari kekaisaran Qing berada di tengah 4 benua dan dikelilingi oleh hutan lebat. Dan Hutan perbatasan tersebut menyimpan sumberdaya yang melimpah dan sangat bermanfaat bagi kultivator.
Tentu saja berita tentang keputusan putri kekaisaran Qing sangat mengejutkan banyak pihak, karena dari ratusan tahun yang lalu, pihak kekaisaran melarang seluruh wargan untuk mengeksplorasi hutan tersebut kecuali bagian luarnya saja, karena Konon katanya di bagian dalam hutan tersebut terdapat binatang buas tingkat mistik dan suci yang dapat mengancurkan kekaisaran Qing jika terbangun dari tidur panjangnya.
Berita tersebut dipercayai oleh masyarakat setempat hingga ratusan tahun lamanya, kecuali beberapa orang yang memang berani untuk pergi kedalam hutan namun orang-orang yang berani melakukan itu tidak pernah kembali.
Namun meskipun banyak sekali berita buruk dan menyeramkan tentang bagian dalam hutan perbatasan, tetapi banyak para kultivator dari yang muda sampai yang tua berkumpul di depan hutan kabut untuk masuk kedala hutan dan mencari peruntungan.
Di depan hutan itu juga Lin Xi berdiri dengan dua orang yaitu Xiao Mei dan Zhang Fei.
Xiao Mei merupakan anak perdana mentri kekaisaran Qing yang berpenampilan sangar sama seperti ayahnya.
Walaupun begitu Xiao Mei merupakan gadis yang cantik dan punya sisi keanggunan yang berbeda dengan gadis lainya.
Zhan Fei sendiri merupakan anak dari kepala pelayan istana Qing, Dia berpenampilan sederhana dan selalu tersenyum menandakan dia rama terhadap semua orang.
"Saudari Lin menurutmu apakah Ini merupakan hal yang baik?"
"Tentu saja ini adalah hal baik. Aku sangat yakin dengan semua keputusan tuan putri." Zhang Fei menanggapinya dengan penuh semangat.
Selain ramah Zang Fei juga selalu semangat dan percaya diri.
Plak!
Xiao Mei langsung memukul kepala Zhang Fei, dengan ekspresi kesal.
"Aku tidak bertanya kepadamu dasar Bocah!"
"Ha! Bocah? Apa kau tidak tahu jika umur kita berdua hanya terpaut 5 bulan." Zhang Fei tidak terima dikatakan bocah oleh seorang yang umurnya tidak jauh berbeda denganya.
"Tetap saja aku lebih kakak darimu, jadi terima saja itu sudah menjadi nasibmu."
"Oh, begitu ya.. Baiklah bibi, mulai sekarang aku mengerti." Zhang Fei berkata dengan setengah tertawa.
Xiao Mei yang ingin membalas perkataan Zhang Fei seketika terhenti karena Lin Xi dan seluruh kultivator melesat menuju kearah hutan perbatasan secara bersamaan.
"Hei.. Kawan tunggu aku!"
Xiao Mei mengejar Lin Xi dan mengekor dibelakangnya diikuti oleh Zhang Fei.
"Hei Saudari Lin.. Kau belum menjawab pertanyaan ku?"
"Aku tidak tahu pasti jawaban dari pertanyaanmu Nyonya Xiao Mei, dan Juga berhentilah memanggilku saudari. Orang-orang akan menganggapku sebagai penjilat jika jika mereka mendengarnya." Lin Xi berkata seperti itu karena dia hanya menganggap Xiao Mei adalah temanya saja.
Hal itu diawali pada saat Lin Xi menyelamatkan dua temannya itu dari kepungan bandit yang ingin menjarah harta mereka berdua disaat Xiao Mei dan Zhang Fei akan berkunjung ke kediaman bangsawan yang berada di barat ibu kota.
Dan pada saat itulah Xiao Mei memanggil Lin Xi dengan sebutan saudari sebagai bentuk rasa terimakasih dan simbol kedekatan diantara mereka.
"Hehehe.. Baiklah Lin Xi. Dan sekarang kita akan menuju kemana?"
Lin Xi berhenti ketika mendengar pertanyaan dari Xiao Mei.
"Aku akan pergi sendiri. Sebaiknya kalian ikuti rombongan di depan."
Wuss!
Lin Xi melesat kearah lain meninggalkan Xiao Mei dan Zhang Fei di tempat itu.
"Huft.. Orang itu dingin sekali." ucap Zhang Fei melihat Lin Xi dari kejauhan.
"Kau benar, tapi itulah yang membuatku semakin tertarik dengannya?" biasanya orang luar yang dekat dengan seseorang yang berada di pihak istana akan mencoba memanfaatkan posisinya demi keuntungan dengan menggunakan cara apa pun termasuk menjadi penjilat, tapi berbeda dengan Lin Xi yang sepertinya tidak tertarik dengan semua itu.
"Hah?" Zhang Fei menutup mulut menggunakan tanganya sambil memandang Xiao Mei dengan pandangan jijik.
"Hei.. lihatlah disekitarmu. Aku masihlah tampan dan cocok bersanding denganmu daripada kau bersama de..
Booomm!
Belum sempat Zhang Fei menyelesaikan perkataannya, pukulan keras mendarat di pipinya sehingga membuat Zhang Fei terhempas.
"Dasar bodoh!" Xiao Mei sangat kesal dengan Zhang Fei yang salah mengartikan maksud perkataannya tadi.
"........."
Ditempat lain...
Lin Xi berjalan kaki dan menyusuri hutan rimbun dan sangat gelap.
Lin Xi mendengar suara dengungan yang terdengar familiar untuknya sehingga tadi Lin Xi memutuskan untuk memisahkan diri dari rombongan dan mencari asal suara yang dia dengar.
Setelah lama Lin Xi berjalan, dia akhirnya berdiri disebuah pohon yang sangat besar. Besar dari Pohon tersebut bahkan dapat menutupi seluruh hutan dari sinar matahari.
"Aneh.. kenapa pohon sebesar ini tidak dapat aku lihat pada saat aku terbang tadi." gumamnya.
Mengenyampingkan hal aneh yang dia lihat. Pandangan Lin Xi kemudian tertuju pada sinar hijau yang berada pada akar besar pohon tersebut.
Pohon besar itu mempunyai banyak akar namun yang paling mencolok adalah akar yang paling besar dan mengeluarkan cahaya kehijauan.
Karena penasaran Lin Xi ingin menyentuh akar pohon yang mengeluarkan sinar hijau itu.
Disaat tangan Lin Xi hampir menyentuhnya...
Tanganya tiba-tiba terhenti dan tertarik kebelakang seolah ada yang menariknya.
"Dasar bodoh! Apa kau berencana mengakhiri hidupmu." suara yang sangat familiar terdengar di telinga Lin Xi.
"Xiao Mei?"
Xiao Mei melepaskan lilitan tali tipis dari tubuh Lin Xi yang merupakan alat yang dia gunakan untuk menarik Lin Xi tadi.
pandangan Xiao Mei kemudian tertuju kearah pohon besar yang akan disentuh oleh Lin Xi tadi.
"Pohon ini.. Aku pernah membaca tentang keberadaan pohon seperti dari buku milik ayahku. Pohon ini bernama pohon ilusi yang merupakan pohon yang menjebak seseorang dengan suatu ilusi untuk mengarah padanya lalu kemudian pohon ilusi akan menyerap energi kehidupan yang ada di dalam tubuh korbannya.
Semakin banyak pohon ini menyerap energi maka semakin besar dan semakin kuat pula ukuran dan kekuatan pohon ilusi tersebut."
Jelas Xiao Mei sambil memandang pohon ilusi di depannya. Muncul rasa keraguan dalam hati Xiao Mei karena menurut dari buku yang pernah dia baca, jika pohon ilusi hanya berada di dunia ilusi dan orang yang dapat masuk ke dunia ilusi hanyalah orang dengan kekuatan jiwa yang kuat atau orang yang mempunyai binatang kontrak tipe kekuatan ilusi.
"Apa yang sebenarnya terjadi?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Edi Sudrajat
apa ini bertemakan system
2022-07-31
1
🅽ᵗ•farah☯️➢✭
di sistem penguasa, kesannya kx kayak dipaksa tamat ya..
2022-06-18
2
Dewa Arak
LANJUTIN SISTEM PENGUASA THORR
2022-04-18
4