Pohon Ilusi

Xiao Mei yang kebingungan dengan apa yang dia lihat sekarang ini, tiba-tiba saja dikejutkan dengan munculnya sinar hijau di leher Lin Xi.

Sinar tersebut sama persis dengan sinar hijau yang berada diakar pohon ilusi.

Sedangkan Lin Xi sendiri merasakan perasaan aneh dalam tubuhnya. Qi dalam tubuhnya bergejolak seperti bereaksi terhadap pohon ilusi, Dan semakin Lin Xi menahan gejolak Qi yang ada dalam tubuhnya, maka semakin kuat pula gejolak Qi yang ada dalam tubuhnya.

Sampai kemudian liontin yang ada dileher Lin Xi terbuka dan menyerap semua sinar hijau yang ada pada akar pohon ilusi dan memasukanya kedalam tubuh Lin Xi.

Lin Xi merasakan perasaan hangat pada tubuhnya saat cahaya berwarna hijau itu masuk kedalam tubuhnya. Lin Xi dapat melihat bayangan kedua orang tuanya yang telah meninggal sedang tersenyum kearahnya.

Hal itu semakin membuat Lin Xi merasa tenang dan ingin menutup matanya karena merasa ketenangan yang luar biasa. Namun bayangan kedua orangtuanya tiba-tiba saja buyar dia merasakan rasa sakit yang luar biasa menjalar ke seluruh tubuhnya.

Lin Xi langsung tersadar. Kedua matanya terbuka dan terkejut ketika melihat Xiao Mei menancapkan sebuah belati di telapak tangannya.

"Huh! Syukurlah kau masih sadar." Xiao Mei menghela nafas panjang, merasa tenang karena Lin Xi tidak terbawa lebih jauh oleh ilusi karena jika hal itu terjadi maka akan lebih sulit untuk menyadarkanya kembali.

"Apa yang terjadi?" Lin Xi kebingungan dengan apa yang terjadi dengan dirinya sendiri.

"Kau terbawa ilusi dari pohon ilusi, Dan aku melukaimu agar kau selamat."

Mendengar jawaban Xiao Mei, Lin Xi tersenyum dan mengucapkan terimakasih. Terlihat raut wajah Lin Xi menunjukkan kesedihan karena tadi dia berharap kejadian tadi bukankah ilusi.

"Sekarang tidak ada waktu untuk bersedih, jadi bangunlah. Kita akan mencari jalan untuk keluar dari tempat ini."

Lin Xi mencabut belati ditangannya dan seketika luka yang ada ditangan perlahan menutup dan tidak lama kemudian menghilang.

Xiao Mei berdecak kagum ketika melihat sekilas kecepatan penyembuhan dan regenerasi Lin Xi.

'Ini benar-benar tidak masuk akal. Bukankah kemampuan seperti itu hanya dimiliki oleh kultivator tingkat pertapa?' batin Xiao Mei tidak henti-hentinya merasa kagum pada Lin Xi.

Setelah Lin Xi mencabut belati yang menancap ditanganya. Lin Xi kemudian mengeluarkan sebuah buku dari dalam cincin penyimpananya.

Buku tersebut mengeluarkan aura hijau sehingga membuat Lin Xi terkejut karena pada awalnya buku itu tidak mengeluarkan aura semacam itu.

Buku itu sendiri merupakan buku pemberian gurunya Yan Liyan, sehingga ketika ada perubahan pada buku itu, Lin Xi langsung antusias dan membuka buku tersebut.

Dan betapa terkejutnya Lin Xi ketika dia melihat apa yang ada di dalam buku itu.

Muncul gambar Pohon yang sama persis dengan pohon ilusi di depannya pada lembaran kosong buku tersebut.

"Ini...

Belum sempat Lin Xi menyelesaikan ucapannya Buku tersebut tiba-tiba mengeluarkan sinar hijau yang lebih besar dan menyebar keluar lalu terpusat pada pohon ilusi dan menyelimutinya.

Tidak lama kemudian aura kehijauan yang menyelimuti pohon ilusi menghilang. Buku tersebut juga secara tiba-tiba menutup dan kemudian muncul simbol pohon pada sampul buku itu.

Suasan tempat Lin Xi dan Xiao Mei berada yang awalnya terang oleh cahaya hijau tiba-tiba berubah menjadi temaram oleh sinar bulan dan bintang yang ada dimalam hari.

Mereka berdua tiba-tiba berada diatas bukit yang ada dalam wilayah bagian dalam hutan perbatasan.

Peristiwa itu membuat Xiao Mei kebingungan dengan perubahan yang tiba-tiba. Pandanganya tertuju pada Lin Xi untuk meminta penjelasan padanya.

Namun Linxi menggeleng pertanda tidak tahu juga dengan apa yang terjadi. Hal itu membuat Xiao Mei kecewa dan kemudian pandanganya tertuju pada buku yang berada di tangan Lin Xi.

Mata yang awalnya teduh dan garang tiba-tiba berubah menjadi penuh keserakahan. Muncul keinginan untuk mengambil buku tersebut dan memilikinya sendiri.

Lin Xi yang menyadari hal itu langsung memasukkan buku tersebut kedalam cincin penyimpanan. Lin Xi kemudian melesat dengan cepat dan menotok Xiao Mei tepat pada leher sehingga menyebabkan Xiao Mei langsung pingsan.

"Maafkan aku. Buku ini adalah kekuatan yang tidak bisa diketahui banyak orang sekaligus kutukan untuk pemiliknya selain itu guruku telah memberikannya padaku jadi aku harus menjaganya dengan nyawa sebagai taruhannya." gumam Lin Xi yang kemudian menempelkan jari telunjuknya kedahi Xiao Mei.

Cahaya keunguan kemudian memasuki kepala Xiao Mei. Itu merupakan teknik yang di gunakan oleh seorang mata-mata untuk menghapus sebagian ingatan lawanya agar identitasnya tidak diketahui tanpa melakukan pembunuhan.

Lin Xi kemudian membawa Xiao Mei yang pingsan kedalam sebuah gua yang berada tidak jauh dari tempat itu.

Sementara diistana putri kekaisaran Qing yang bernama Qing Tzuyu sedang berlutut di depan seseorang yang berada diatas singgasana yang merupakan kaisar kekaisaran Qing sekaligus merupakan Ayahnya.

"Putriku... Apa kau sudah menemukan apa yang kau cari di bagian dalam hutan perbatasan itu?" tanya kaisar Qing dengan penuh wibawah.

"Belum Ayah. Hingga saat ini Para mata-mata elit yang aku utus belum menemukan apa yang aku cari, tapi aku akan berusaha untuk menemukanya demi membagakan wilayah kekaisaran Qing." ucap Qing Tzuyu dengan penuh tekad.

Hal itu dikarenakan satu bulan lagi akan diadakan pertandingan antar kekaisaran di kelima benua yang akan menghadirkan banyak orang-orang hebat.

Mungkin jika beberapa tahun yang lalu hal tersebut sangat mustahil karena kesenjangan kekuatan yang sangat jauh antara benua tengah yang dikuasai kekaisaran Qing dengan benua-benua lainya.

Namun 6 tahun yang lalu tiba-tiba saja fenomena aneh terjadi dimana gerbang dimensi aneh terbuka lebar yang menyebabkan aura Qi yang berasal dari tempat misterius menyeruak keseluruhan benua selama 1 jam.

Hal itu menyebabkan seluruh benua mempunyai tingkatan Qi yang sama dan menyebabkan banyak orang diseluruh benua menerobos secara bersamaan.

Dikarenakan hal itu 4 kekaisaran lain mulai menunjukkan dominasi mereka dan mulai melupakan janji leluhur yang menurut mereka sudah tidak berlaku.

Untuk tetap menunjukkan siapa yang lebih mendominasi maka diadakan pertandingan antar kekaisaran di lima benua untuk menunjukkan kekuatan generasi yang ada di kekaisaran mereka masing-masing.

Hal tersebut tentu saja merupakan suatu kesempatan untuk 4 kekaisaran lain namun merupakan suatu tantangan bagi kekaisaran Qing karena kualitas dan tingkatan kultivasi yang dimiliki oleh setiap orang mungkin sudah setara.

Dan hal tersebutlah yang membuat Qing Tzuyu semakin giat berlatih dan melakukan apa pun untuk memenangkan pertandingan itu termasuk dengan cara mengelabui para kultivator pengembara yang tidak tahu apa-apa mengenai rencananya.

Kaisar Qing tersenyum kecut melihat kelakuan putrinya itu.

"Kau kejam sama seperti ibumu." gumamnya mengingat sosok ibu Qing Tzuyu yang dulunya merupakan ahli strategi perang yang ditugaskan untuk mencega pemberontakan. Dan ibu Qing Tzuyu terkenal dengan kekejamanya.

Terpopuler

Comments

Matt Razak

Matt Razak

Mantul

2023-01-30

1

Edi Sudrajat

Edi Sudrajat

semoga rutin update nya ''AMINN"🤲🤲

2022-07-31

1

Sahat Hutagalung

Sahat Hutagalung

ini lanjutan sistem penguasa si yan liyan ya Thor .sori...skip aja...ntar kayak sistem penguasa..tamat nya dipaksakan ..GK jelas ..lagian GK suka pendekar cew ..

2022-04-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!