Di dalam sebuah gua yang berada di bagian dalam hutan perbatasan...
Lin Xi duduk didepan gua sambil menatap bulan yang bersinar terang ditengah gelapnya malam.
Sedangkan Xiao Mei sendiri masih tidak sadarkan diri dan bersandar di dinding gua.
Bulu matanya lentik, wajah yang menampilkan kecantikan sempurna serta air liur yang menetes membuat penampilanya saat ini terlihat sangat lucu.
Jika Xiao Mei mengetahui hal ini dan dilihat banyak orang, mungkin dia tidak akan pernah keluar istana lagi karena merasa malu dan kehilangan muka dan wibawanya di hadapan semua orang yang mengenalnya.
Mata Xiao Mei perlahan terbuka, pandanganya buram karena masih dalam keadaan setengah sadar membuatnya tidak bisa melihat jelas benda di sekitarnya.
"Kau sudah bangun?" suara yang sangat familiar terdengar telinganya. Xiao Mei langsung menoleh kearah sumber suara dan tersenyum ketika melihat Lin Xi yang sedang duduk di depan pintu gua dengan membelakangi dirinya.
Xiao Mei kemudian berdiri dari tempatnya dan berjalan kearah Lin Xi. Dia tidak tahu alasan kenapa dia tertidur dan entah kenapa dia merasa telah melupakan sesuatu hal yang penting.
"Aku tidak pernah menyangka jika kau akan menyelamatkanku." Xiao Mei duduk di samping Lin Xi dan melihat kearah yang Lin Xi lihat... itulah dugaan Xiao Mei yang mengirah jika Lin Xi telah menyelamatkanya dan membawanya kedalam gua.
"Jangan salah paham.. Aku hanya menolongmu sebagai bentuk balas budi karena tadi kau telah menolongku dan setelah itu kau tidak boleh meminta pertolonganku lagi." ucap Lin Xi yang tidak ingin terlibat banyak pihak dari kekaisaran.
Xiao Mei mengangguk dan sepertinya dia mulai mengerti dengan cara berpikir Lin Xi selama ini.
"Apa kau tahu? tidak semua apa yang kau lihat yang menurutmu buruk akan selamanya menjadi buruk, cobalah melihat dari sudut pandang lain."
Lin Xi tidak menanggapi perkataan Xiao Mei.
Lin Xi memang ingin bermimpi menjadi seorang pahlawan dan menolong semua orang. Tapi beda cerita dengan pihak kekaisaran karena dia tahu betapa buruk dan liciknya orang-orang yang berada di dalam kekaisaran.
Semua orang di sana akan mementingkan kepentingan pribadi mereka daripada rakyat yang menjadi tanggung jawab mereka.
Lin Xi mengetahui hal itu karena dari kecil Lin Xi merupakan anak seorang pedagang dan dia juga tahu bahwa kedua orang tuanya mengeluhkan pembayaran pajak yang berlebihan sehingga membuat kedua orang tuanya berkerja lebih keras.
Walaupun tidak semua anggota kekaisaran seperti yang dia pikirkan, tapi hal tersebut sudah cukup sebagai alasan Lin Xi untuk tidak ikut campur dalam urusan mereka.
"Kemana tujuan kita selanjutnya?" Karena perkataanya tadi diabaikan maka Xiao Mei mengalihkan pembicaraan untuk menggantikan suasana.
"Aku akan pergi kebagian Paling dalam hutan perbatasan. Aku juga merasakan 1000 kultivator yang sedang beristirahat sekitar 9 mil dari sini, kemungkinan mereka adalah kultivator yang ikut serta, jika kau ingin pulang maka ikutlah dengan mereka."
"1000? tunggu.. bukankah seharusnya orang yang ikut serta lebih dari itu?"
"Bodoh! Apa kau pikir hutan ini adalah hutan tempat bermain anak-anak? sudah tentu sebagian dari mereka telah menjadi santapan binatang buas yang ada di dalam hutan ini."
Lin Xi menghelah nafas. Dia tidak terlalu terbiasa berbicara segitu banyaknya dengan orang lain semenjak kepergian Yan Liyan.
"Bagaimana dengan keadaan Zhang Fei? Apa dia baik-baik saja?"
"Aku tidak tahu." nada perkataan Lin Xi tiba-tiba saja berubah dan pandangan tajam Lin Xi tertuju kearah sebuah batu besar yang berada tidak jauh dari tempat mereka berdua.
Wusss!
Aura berwarna ungu tiba-tiba saja keluar dari dalam tubuh Lin Xi.
Lin Xi langsung mengeluarkan pedang 2 elemen dan melemparkanya kearah batu besar tersebut.
Pedang itu melesat dan menancap dibatu besar dan tidak lama kemudian batu itu hancur oleh banyaknya sabit angin yang muncul pada bilah pedang.
Sosok ular tiba-tiba muncul dari balik batu. Ular itu memiliki tanduk seperti tanduk naga dan permata hitam pekat yang indah dikepalanya.
Xiao Mei terkejut melihat binatang yang muncul tidak jauh di depannya itu.
"Sepertinya aku terlalu meremehkanmu manusia." ular itu berbicara dan sesekali menjulurkan lidah panjangnya.
Lin Xi menarik pedangnya dan langsung bersiap dengan membentuk kuda-kuda untuk memulai pertarungan.
Ular tersebut yang melihat Lin Xi sama sekali tidak merasa takut kepadanya menjadi keheranan karena biasanya manusia akan lari jika bertemu denganya.
"Menarik! Aku tidak pernah menyangka jika ada seorang manusia yang akan dengan beraninya melawan naga sepertiku." ular tersebut mengeluarkan auranya untuk menekan Lin Xi.
Lin Xi tidak gentar dan malah balik menguatkan auranya sehingga aura yang tadinya berwarna ungu berubah warna menjadi biru serta muncul gelembung-gelembung air di sekitarnya yang bertujuan untuk menangkis aura milik ular yang diarahkan kepadanya.
Tapi beda halnya dengan Xiao Mei yang bergetar ketakutan dan dia sudah tidak mampu lagi menahan tekanan dari sebagian aura dari ular tersebut.
"Cih.. Menyusahkan." Xiao Mei berdecih dan melambaikan tangannya kearah Xiao Mei.
Muncul kubah angin yang berdiri kokoh melindungi Xiao Mei di dalamanya.
"Tetaplah di situ jangan keluar dari kubah itu, jika kau masih ingin hidup lebih lama." ucap Lin Xi yang memperingatkan Xiao Mei.
Pandangan Lin Xi kemudian tertuju kepada ular di sekitarnya. Dia tersenyum sinis kepada ular di depannya.
"Kau menyebut dirimu naga? jika ras naga akan mendengar perkataanmu tadi, mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak sambil mengejek ular kecil sepertimu." ucap Lin Xi dengan senyuman megejek untuk memprovokasi ular di depannya.
"Kau!" ular itu benar-benar sangat marah. Walaupun dia mengetahui jika dirinya bukan ras naga, tapi mendengar hal itu dari manusia rendahan di depannya membuat ular tersebut sangat murka.
Wuuss!
Lin Xi melesat, dia mengalirkan Qi kepadanya. Pedangnya tiba-tiba berubah warna menjadi putih dan biru dikedua sisinya.
"Teknik Pedang dua elemen! Ombak yang menyapu!"
Wuss!
Dari segala sisi muncul air yang berjumlah sangat banyak air itu membentuk pusaran ombak dan berpusat kepada ular di depannya.
Ular yang melihat jika gadis kecil di depannya memiliki teknik dan kekuatan yang luar biasa membuat ular itu sangat terkejut karena biasanya manusia yang dia temui paling tinggi berada di tahapan kekuatan Petapa Agung dan mereka tidak akan bisa mengeluarkan teknik semacam itu kecuali mereka membakar esensi darah diri mereka sendiri.
Ular itu memincingkan matanya, ekornya yang panjang melibas ombak yang menuju kearahnya sehingga membuat ombak terbelah menjadi dua bagian.
Baru saja ular itu menangkis serangan ombak. Tiba-tiba saja muncul ratusan siluet bulan sabit tajam dan berukuran besar yang terbentuk dari elemen angin menuju kearahnya.
Ular tersebut menggunakan auranya membukus dirinya sebagai perisai dan sisiknya yang keras sebagai perisai kedua.
Booommm!!
Walaupun serangan tadi tidak menembus pertahanan dari ular di depannya tapi cukup untuk membuat ular itu terpental dan menabrak sebuah bukit yang membuat bukit yang ditabraknya terbelah menjadi dua bagian.
"Dasar ular bodoh." ucap Lin Xi sambil tersenyum karena sudah lama sekali dia tidak melawan musuh yang kuat.
Melihat senyuman Lin Xi semakin membuat ular itu marah karena merasa di hina oleh manusia di depannya.
"Jangan remehakan Aku manusia!" Ular itu membesar tubuhnya menjadi tiga kali lipat lalu mengeluarkan dua aura berbentuk ular seperti dirinya dan kemudian aura itu membentuk klon yang memiliki bentuk dan kekuatan yang hampir sama denganya.
"Aku tidak menyangka aku akan menggunakan setengah kekuatanku demi melawan Manusia rendahan sepertimu, tapi bersyukurlah karena kau akan mati oleh kekuatanku"
Tiga ular yang berukuran sangat besar melesat menuju kearah Lin Xi.. Klon ular itu dikendalikan oleh pikiran pemiliknya, jadi serangan mereka berdua terarah dan lebih mudah membentuk formasi yang mengepung Lin Xi.
Lin Xi yang menyadari dirinya terkepung oleh tiga ular besar masih tetap tenang bahkan tidak ada sedikitpun perasaan takut yang muncul pada dirinya.
Lin Xi kemudian melemparkan pedang dua Elemenya keatas lalu membuat segel tangan.
"Teknik Perubahan bentuk! Naga dua elemen!"
Wusss!
Muncul deruh angin yang membentuk tornado dan dari dalam tornado itu muncul seekor naga yang berukuran sama dengan ular itu.
Dan dari langit tiba-tiba turun hujan deras yang dan dari gelapnya awan muncul seekor naga yang meliak-liuk menunjukkan dominasinya.
GRRROOAARR!!
Kedua naga itu mengaum dengan sangat keras lalu melesat menuju kearah tiga ular yang diam terpaku karena baru saja melihat seekor naga yang sesungguhnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Matt Razak
mantulsss
2023-01-30
1
Arjuna Nyasar
gagal suka pahlawan cewek hadeeh
2022-08-04
1
Edi Sudrajat
🐲🤭
2022-07-31
1