Aku Bukan Pelakor
Ambar, 26 tahun dan Damar 30 tahun, adalah pasangan suami istri yang sangat bahagia. Mereka baru saja menikah dua bulan lalu, setelah hampir 8 tahun berpacaran.Tak heran jika kehidupan rumah tangga mereka begitu hangat dan sedang romantis-romantisnya. Dunia terasa milik berdua, yang lainnya hanya numpang lewat.
Keduanya lahir dari keluarga kaya raya. Damar adalah anak pertama dari dua bersaudara, sedangkan Ambar, dia putri tunggal dari pengusaha asal kalimantan yang terkenal paling kaya.
Damar memiliki wajah yang tampan. Dan Ambar, dia juga sangat cantik, elegan dan fashionable. Mereka benar-benar pasangan yang sempurna dimata semua orang. Mereka juga di cap sebagai pasangan yang romantis dan bahagia.
Damar sekarang menjadi Ceo di perusahaanya, sedangkan Ambar sendiri menjadi seorang desainer dan juga pemilik beberapa butik ternama. Semakin hari karirnya semakin menanjak, dan semakin dikenal.
Setelah menikah, Damar langsung membawa istrinya tinggal disebuah rumah yang telah dibeli satu bulan sebelum mereka menikah. Rumah mewah yang sangat besar dan indah, bahkan lebih besar dari rumah kedua orang tua Damar, sengaja dia belikan untuk sang istri tercinta.
Pasangan bahagia itu sepakat tidak akan buru-buru memiliki momongan. Selain masih ingin menikmati momen indah berdua saja, karir Ambar juga sedang benar-benar bagus. Dia ingin tetap fokus pada karirnya, dan merasa belum siap menjadi ibu. Dia takut tidak bisa mengurus anaknya dengan baik, karena fokusnya saat ini memang masih pada karirnya.
Damar selalu mendukung apapun keputusan istrinya, karena bagi Damar kebahagian Ambar adalah hal yang terpenting dalam hidupnya. Dia akan melakukan apapun untuk membahagiakan istrinya, karena dia ingin selalu melihat senyum manis yang membuat Ambar terlihat semakin cantik dimatanya.
Disisi lain....
Kebahagian juga tengah dirasakan pasangan lainya yaitu Ayu (20 tahun) dan Ridwan (24 tahun). Mereka juga adalah pasangan pengantin yang baru saja menikah, dan merasakan indahnya kehidupan rumah tangga yang penuh kehangatan dan keromantisan seperti pasangan Ambar dan Damar, hanya kasta dan keadaan mereka saja yang berbeda.
Kalau Damar dan Ambar tinggal dirumah besar dan mewah, maka Ayu dan Ridwan hanya tinggal disebuah kontrakan kecil di pinggiran ibu kota.
Ridwan bekerja sebagai pengemudi ojol, sedangkan Ayu, sebelum menikah Ayu bekerja disebuah toko kue, tapi sekarang setelah menikah, Ridwan melarangnya bekerja. Ayu membujuk suaminya agar tetap mengijinkan bekerja sampai Ayu hamil nanti. Ridwan setuju, Ayu sangat senang.
Ayu berasal dari Cianjur, dan merantau ke jakarta, tinggal bersama ayahnya yang bekerja menjadi sopir angkot. Dia memiliki adik yang tinggal di kampung. Sedangkan ibunya sendiri sudah lama meninggal. Kehidupan ekonomi Ayu dan Ridwan berbanding terbalik dengan kehidupan Damar dan Ambar. Walau begitu mereka merasakan kebahagiaan yang sama.
.
.,
.
*6 bulan kemudian Dirumah Damar.
Malam itu Damar dan istrinya sedang bermesraan dikamar mereka. Damar mencumbu istrinya yang selalu terlihat cantik dan selalu menggairahkan. Mereka sudah bersiap akan bercinta malam itu, namun sepertinya Damar belum puas mencumbui Ambar.
Mereka berdua hanyut dalam kemesraan dan dunia mereka sendiri sampai tidak menyadari kalau ada bahaya yang sedang mengintai. Mata Ambar terpejam saat merasakan sentuhan lembut suaminya.
Ambar merasa sedikit heran dalam hati, saat dia tidak merasakan sentuhan suaminya. Dia lalu membuka matanya karena ingin protes pada suaminya. Namun tiba-tiba saja matanya membulat, saat mendapati ada orang lain dikamar pribadi mereka, tidak hanya satu, tapi enam orang sekaligus. Keenam orang itu berbadan tinggi besar, dan membawa senjata laras panjang, juga memakai penutup kepala.
Ambar tidak percaya kalau rumah mereka kedatangan tamu tak diundang. Untung saja saat itu mereka berdua masih menggunakan pakaian, walau tidak lengkap. Damar masih menggunakan celana boxer nya. Tapi Ambar, walau dia berpakaian, tetap saja dia terlihat telanjang, karena hanya menggunakan lingerie seksi, yang semakin menampilkan keindahan tubuhnya.
Dua orang diantara mereka sedang memegangi Damar, dan juga membekap mulutnya. Damar berontak, berusaha melawan penjahat itu, tapi dengan cepat mereka memukul tengkuk damar dengan senapan yang dipegangnya, juga menendang burung Damar yang sudah dalam keadaan siap terbang. Damar meringis menahan sakit yang luar biasa. Mereka lalu mengikat Damar di kursi.
Ambar ingin berteriak minta tolong, tapi dua orang lainnya langsung membekap mulut Ambar dan memegangi kedua tangannya, lalu mengikat kedua tangannya di ranjang besi yang sangat kokoh.
Ambar berteriak, tapi percuma saja, karena tidak ada yang akan mendengarnya. Selain kamar mereka kedap suara, orang-orang yang ada dirumah itu sudah mereka lumpuhkan dengan obat bius.
Mereka mulai mengacak-acak kamar Damar, mencari sesuatu yang mereka. Entah apa yang mereka cari, Ambar dan Damar juga tidak tahu.
Setelah itu, salah satu diantara mereka mengajak kawanannya pergi. Mereka berunding seperti sedang merencanakan sesuatu. Dua orang pergi meninggalkan kamar Damar, sedangkan empat orang lainya masih berada disana.
Dua orang dari mereka maju mendekati Ambar dan mulai melakukan tindakan tak senonoh pada Ambar didepan suaminya sendiri, Damar. Sedangkan dua orang lainya masih berdiri di dekat Damar, sambil menyalakan kamera hp, merekam kejadian dikamar itu.
Damar sangat geram melihat dua orang perampok menggerayangi tubuh mulus istrinya dengan tangan dan kini bahkan mereka mulai mencumbui Ambar dengan bibir mereka.
Ingin sekali rasanya Damar mematahkan tangan penjahat itu. Damar berusaha melepaskan tali yang mengikatnya, tapi kedua orang penjahat itu kembali memukulnya. Damar merasa menjadi laki-laki bodoh yang tidak berguna.
Ambar berusaha berontak tapi percuma saja, karena kini salah dari mereka memegangi kedua kakinya. Ambar merasa sangat terhina mendapat perlakuan seperti ini.
Penjahat itu menarik lingerie Ambar hingga sobek, menampilkan tubuh putih mulus tanpa cela, yang langsung membuat hasrat kedua perampok yang sedang menggerayangi tubuhnya naik seketika.
Dan tanpa berlama-lama salah satu diantara mereka langsung melakukan penyatuan pada tubuh Ambar. Ambar hanya bisa menangis, harga dirinya terasa hancur malam itu.
Damar semakin naik pitam, rasanya dia ingin membunuh laki-laki yang kini tengah berada diatas tubuh istrinya. Harga dirinya sebagai seorang suami sudah benar-benar diinjak-injak oleh penjahat itu.
Damar terus berusaha melepaskan diri, tapi semakin dia mencoba, kedua penjahat yang ada didekatnya kembali memukulnya sampai dia benar-benar tak berdaya.
Cukup lama penjahat itu berada diatas tubuh Ambar, hingga terdengar suara lenguhan panjang dari mulutnya, tanda dia sudah mendapatkan kepuasan. Dia lalu turun sambil berkata" Tubuh anda tidak hanya indah nyonya, tapi juga sangat nikmat." Ucapnya dengan senyum di bibirnya. Ambar tidak berkata apapun. Sekarang giliran penjahat yang satunya menikmati tubuh indah Ambar.
Damar hanya bisa menangis menyaksikan dan mendengar suara des*han dan lenguhan pria yang berada diatas tubuh istrinya saat ini. Sayup-sayup, Damar juga mendengar suara d*sahan istrinya, yang biasa dia dengar saat mereka bercinta, membuat telinga dan hatinya sangat sakit.
Apa dia juga menikmatinya?.Tanya Damar dalam hati.
Damar benar-benar merasa menjadi lelaki paling bodoh dan tak berguna, karena tidak bisa berbuat apa-apa saat itu. Rasanya dia ingin sekali menguliti kedua bajingan yang telah berani menyentuh istrinya.
"Lo berdua mau juga?. Lumayan gratisan. "Tawar penjahat yang baru saja menikmati tubuh Ambar.
"Ga mau gue, bekas elo. Takut ketularan penyakit, Hahahaha." Kedua penjahat yang berdiri didekat Damar tertawa terbahak.
"Ya udah. Kita cabut." Lalu mereka pun pergi meninggalkan rumah besar itu.
Sebelum pergi penjahat itu berkata:" Terima kasih banyak jamuannya nyonya Damar. Servis anda sangat memuaskan. Kapan-kapan kami boleh kan datang lagi menikmati tubuh dan milik anda yang luar biasa nikmat itu kan, hahaha."
Mendengar ucapan penjahat itu, rasanya Damar ingin memotong lidahnya saat itu juga. Dia benar-benar geram pada mereka dan pada dirinya sendiri yang tak bisa berbuat apa-apa. Damar berjanji akan mencari siapa yang telah berani melakukan semua ini dan tidak akan melepaskannya. Dia akan mencarinya sampai ke ujung dunia sekalipun.
Damar menatap Ambar yang masih berbaring di ranjang besar mereka tanpa busana. Dia diam saja dari tadi. Pandanganya seperti kosong. Damar mengerti, istrinya itu pasti mengalami trauma setelah kejadian ini.
.
.
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Hay🙋Jangan lupa meninggalkan jejaknya ya🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Aas Azah
aku mampir dan baca bab selanjutnya
2022-11-10
1
Dayel
💪
2022-10-27
1
Langitⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈N⃟ʲᵃᵃ࿐
semangat mom💪
2022-07-24
2