Bab. 05 - Sekelompok Penjahat

”Yang Mulia! Sebaiknya kita kembali. Hari sudah semakin malam.” ucap Liu Zhenqi. Ia adalah teman belajar Putra mahkota kekaisaran bernama, Shu Yinzhi yang sebentar lagi akan diangkat menjadi Kaisar berikutnya.

”Tapi, pemandangannya sedang bagus. Mengapa kau ingin pergi begitu saja? Setidaknya bersantai lah sebentar. Jangan terlalu patuh pada peraturan yang ada di Istana.” ucap Shu Yinzhi sambil melahap manisan tanghulu.

”Kaisar memerintahkan padaku untuk terus mengawasi Yang Mulia. Karena itu, sebaiknya kita kembali ke istana!” ucap Liu Zhenqi dengan nada memaksa sambil berjalan dan menarik tangan Shu Yinzhi agar ia mau ikut dengannya.

”Lepaskan! Aku bisa berjalan sendiri!” ucap Shu Yinzhi yang langsung melepas tangannya dan berjalan di sebelah Liu Zhenqi dengan tatapan kesal.

Dan baru saja beberapa langkah meninggalkan tempat tersebut, tiba-tiba saja langkah Shu Yinzhi terhenti kembali ketika dia mendengar suara yang tidak bersahabat dengan suasana kota kekaisaran saat ini.

Liu Zhenqi langsung berkata, ”Yang mulia! Sudah kubilang untuk kembali, bukan? Mengapa tetap berhenti di sini?”

Shu Yinzhi menutup mulut Liu Zhenqi yang tidak bisa diam sambil berkata, ”Ada pedang di sini. Aku merasa kalau ada sebuah pertarungan yang terjadi di dekat sini.” ucapnya sambil memperhatikan kejadian yang ada di sekelilingnya.

Liu Zhenqi langsung menyingkirkan telapak tangan Shu Yinzhi yang masih menutup mulutnya dan berkata, ”Yang Mulia bicaranya aneh sekali. Kota sedang ramai! Mungkin saja apa yang didengar Yang Mulia hanyalah bagian dari pertunjukan.” ucapnya dengan malas.

Shu Yinzhi mengabaikan apa yang dikatakan oleh Liu Zhenqi padanya. Ia pun segera berlari menuju sumber suara yang jaraknya sedikit lebih jauh darinya. Laksana burung hantu yang mengepakkan sayapnya di tengah malam, ia merasa kalau suara tersebut berasal dari sebuah gang sepi yang tak diterangi cahaya.

”Ahh! Anak itu benar-benar merepotkan.” gerutu Liu Zhenqi yang merasa kesal karena Shu Yinzhi yang tak pernah mengikuti apa yang diucapkan olehnya karena ia hanya akan menuruti keinginannya saja.

Di waktu yang bersamaan, pakaian putih Shu Qingzhi telah berlumur darah dari para penjahat. Pisau belati yang ada di tangannya begitu tajam karena tampaknya, Fu Yiren telah menajamkannya berkali-kali dan untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu pada Tuan Putrinya.

Kini, hanya tersisa dua orang berbadan besar di depannya. Meskipun seluruh tubuhnya telah tergores pedang dan tombak sehingga menciptakan sebuah gumpalan darah yang bermunculan dari dalam tubuhnya, hal itu sama sekali tidak membuat Shu Qingzhi tampak kelelahan.

Ia seperti tak merasakan sakit sama sekali dan bahkan, racun yang ada di dalam tubuhnya mampu diabaikan olehnya.

”Putri Iblis! Gadis macam apa dia itu?!” gumam pemuda yang tampak terkejut setelah melihat kemampuan Shu Qingzhi yang telah berhasil menjatuhkan tiga orang sekaligus.

Shu Qingzhi mengusap pisaunya menggunakan pakaian putihnya. Ia juga menyeka bekas darah kering yang melekat di kulit wajahnya.

Melihat kedua orang ini yang begitu ketakutan saat melihatnya, membuat Shu Qingzhi semakin ingin membunuh mereka. Ia pun menunjukkan senyumnya yang tampak mengerikan di depan mereka berdua.

”Benar-benar pemandangan yang bagus. Ekspresi itu, aku sangat menyukainya!”

Shu Qingzhi akhirnya bergerak dengan langkah yang sangat cepat menghampiri mereka. Senyumnya yang lebar begitu mengancam dan membuat semua orang bergidik karena berpikir, dia adalah seorang Putri gila sekaligus seorang pembunuh. Namun, tiba-tiba saja dua anak panah melesat ke arahnya dan menancap tepat di kedua bahunya.

Karena hal itu, langkahnya sempat terhenti selama beberapa saat. Dua orang penjahat ini tampaknya sangat senang begitu anak panah mereka telah berhasil menancap dan akan membunuhnya secara perlahan.

Akan tetapi, Shu Qingzhi malah mengabaikan luka yang ada di sekujur tubuhnya. Ia kembali berlari dengan ujung pedang yang bersiap untuk menghabisi mereka.

Benar saja, tak perlu memerlukan waktu yang sangat lama, Shu Qingzhi telah membunuh keduanya. Akan tetapi, salah satu dari mereka sempat melakukan perlawanan dengan menebas pinggang Shu Qingzhi hingga membuatnya berdarah-darah. Namun, Shu Qingzhi sudah terbiasa dengan luka seperti ini sehingga, ia tetap membunuh keduanya dengan mudah.

”Senang sekali akhirnya aku bisa bertemu dengan orang-orang seperti kalian. Setidaknya, aku bisa menimpakan kemarahanku pada kalian semua. Para Putri selir harus berterima kasih pada kalian berlima karena mereka selamat dan tak berakhir mengerikan seperti kalian.” batin Shu Qingzhi sambil tersenyum seringai menatap sebuah mayat yang ada di bawah kakinya.

”Ada apa ini? Apa yang terjadi pada mereka?” seru seorang pemuda yang terlihat sangat terkejut setelah ia melihat beberapa mayat pemuda berjubah hitam yang bergelimpangan dimana-mana.

Shu Qingzhi langsung menatap ke arah pemuda yang baru saja mendatanginya padahal, pertunjukan telah selesai. Dengan bola mata yang memiliki warna yang sama dengannya lalu, bentuk kepalanya yang hampir sama dengannya, tidak salah lagi, dia adalah Shu Yinzhi. Orang yang sedang dicari-cari oleh Shu Qingzhi.

Shu Yinzhi yang memperhatikan mulai menyadari sesuatu tatkala ia menatap wajah para penjahat-penjahat ini. ”... Tidak salah lagi. Mereka adalah kriminal yang selalu muncul di dokumen negara. Pelaku pemerasan dan penipuan. Jika tertangkap, mereka juga akan mendapatkan hukuman mati.” batin Shu Yinzhi yang memperhatikan.

”Ah, Nona! Kau baik-baik saja. Lukamu sangat parah sekali.” tanya Shu Yinzhi yang langsung berlari menghampiri Shu Qingzhi.

Saat Shu Yinzhi menatap wajah Shu Qingzhi dengan jarak yang cukup dekat, seketika ekspresinya menjadi sangat terkejut begitu ia sadar kalau Shu Qingzhi memiliki wajah yang sama dengannya. Ia berpikir kalau semua ini hanyalah kebetulan saja. Jadi, ia tidak perlu mempermasalahkannya.

”Aku akan segera membawamu kembali. Bisa katakan, dimana tempat tinggal mu?” tanya Shu Yinzhi sambil membawa Shu Qingzhi yang terluka di atas kedua tangannya.

Saat Shu Yinzhi membawanya, rasa sakit itu tiba-tiba saja terasa sampai ke ujung kepala. Ia mencengkram pundak Shu Yinzhi bahkan sampai membuatnya berkeringat dingin karena tak kuat menahannya lagi.

”Kalau sudah parah seperti ini, dia tidak akan bisa menjawab pertanyaan ku.” gumam Shu Yinzhi yang memperhatikannya.

”Yang Mulia! Apa yang terjadi di sini? Kau membunuh mereka semua?” tanya Liu Zhenqi yang telah sampai di sana. Namun, wajahnya tampak tak terkejut sama sekali karena pemandangan seperti ini sudah biasa ditunjukkan padanya.

”Tak ada waktu untuk bertanya. Gadis ini sekarat! Kita harus segera kembali!” ucap Shu Yinzhi sambil berlari kembali ke kediamannya. Namun, saat sedang berlari, tanpa sengaja secarik kertas yang dibawa oleh Shu Qingzhi terjatuh ke tanah dan hal itu sama sekali tidak disadari oleh Shu Yinzhi yang sedang terburu-buru.

Terpopuler

Comments

HNF G

HNF G

yaahh... kertasnya jatuh☹️

2023-03-16

0

Anita_Kim

Anita_Kim

Semangat up nya Kak..

2022-04-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!