Bab 002: Arselan

"Pendaftaran driver. Mohon isi data diri Anda."

Suara itu terus mengganggu Ats sebelum Profesor Han datang. Ia baru mengerti situasinya setelah dijelaskan oleh profesor terkemuka itu. Ia pun kembali ditanya, "Nak, apa Kamu mau bekerja sama denganku? Aku jamin ini akan berguna untukmu di masa depan. Yah, tergantung bagaimana Kamu menggunakannya sih."

Ats masih terlihat ragu dengan tawaran pria di hadapannya itu. Ia menimbang-nimbang baik-buruknya menerima tawaran itu. Tentu saja ia sudah diberi tahu mengenai risiko yang terjadi jika tidak dapat mengendalikan benda yang kini melilit tangannya itu.

"Sudahlah, terima saja," Fang memberi dukungan. Ia tertarik dengan penelitian yang dikembangkan oleh Profesor Han. Kalau saja ia bisa menggunakannya sendiri, tentu saja ia akan mengambilnya. Akan tetapi, ia tidaklah bodoh dan tahu diri. Kemampuan intelegensi terkristalnya kurang untuk bisa menerima sistem yang berat bagi otak. Ia tidak akan mau menerima risiko yang berbahaya itu. Untung saja Ats memiliki kualifikasi untuk menggunakannya.

"Aku tidak akan memaksa, itu adalah pilihanmu sendiri," Profesor Han tersenyum ramah. Ada harapan besar di sana. Fang pun juga begitu.

"Em ... mungkin aku akan mencobanya dulu," akhirnya Ats setuju dengan sedikit ragu-ragu. Ia juga penasaran dengan penelitian itu.

"Data diri driver diterima,

Nama: Atssuria Asir

Kode Nama: Ats

Usia: 16

Status: Murid (dasar)

Afiliasi: Akademi Altair

...."

Ada beberapa detail lainnya yang perlu dimuat. Ats mengisinya selengkap mungkin. Profesor Han membimbingnya setiap kali ada sesuatu yang membingungkan.

"Asir?" Profesor Han tertarik dengan marga yang melekat pada nama Ats, "Sudah lama aku tak mendengarnya. Kalian adalah keluarga yang hebat."

"Haha, itu hanya cerita di masa lalu," Ats menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia bisa mengerti maksud pujian Profesor Han. Di masa lalu, Keluarga Asir adalah keluarga yang paling berjasa dalam menyelamatkan Klan Zarah dari kehancuran. Keluarga Kekaisaran Altair ingin memberi mereka tanda jasa, tapi mereka semua menolak.

"Hm, apa kamu selalu diajari untuk merendah seperti itu?" tanya Profesor Han.

"Yah, mungkin," Ats tersenyum simpul, "Itu adalah budaya yang sudah mendarah daging di keluarga kami."

"Mohon masukkan nama pada sistem untuk menyelesaikan kontrak."

Sebuah jendela hologram menyala di mata Ats bersamaan dengan munculnya notifikasi di gawai Profesor Han. Pria paruh baya itu pun berseru senang. Ia langsung memperhatikan Ats yang tidak terdampak setelah sistem level pertamanya selesai diinstal.

"Kamu bisa melihatnya, kan, Ats?" Profesor Han memastikan. Ia pun bertanya setelah Ats mengangguk, "Apa kamu merasa pusing?"

"Tidak," Ats menatap gelang di tangannya, "Saya baik-baik saja."

"Hebat! Kita sukses melakukan instalasi level satu," senyum di wajah Profesor Han semakin melebar, "Beri dia nama dan selesaikan kontraknya, Nak. Kalau kamu merasa sakit, segera beri tahu aku."

Fang memperhatikan dengan seksama. Sejak tadi, ia duduk manis dengan tenang agar tidak menggangu proses yang disebut "instalasi" oleh Profesor Han. Sembari menunggu, ia berdebat aksara dengan sohib akrabnya di kolom obrolan dunia maya. Tentu saja, ia mengutarakan alasan agar tidak dihukum.

"Nama apa lagi? Sistem itu?" Ats mengerutkan keningnya dan melirik layar hologram di matanya. Ada sebuah kolom kosong di sana. "Buat apa aku harus memberinya nama?"

"Untuk mempermudah pemberian perintah pada sistem," jelas Profesor Han, "Sistem ini dibuat berdasarkan karakteristik gen Klan Zarah. Mereka dapat melebur bersama drivernya ketika digunakan. Karena itu, dibutuhkan pengikatan kontrak nama agar sistem tidak tertukar."

"Tertukar?" Fang tidak mengerti maksudnya.

"Yah, kalian pasti sudah mempelajarinya di kelas tingkat dasar, bukan?" Profesor Han mengelus janggut tipis di dagunya, "Klan Zarah dapat meleburkan tubuh ke dalam dimensi ruang yang sangat kecil sebagai partikel tak terhitung. Dibutuhkan kekuatan yang besar ikut meleburkan obyek lain yang menyertainya seperti pakaian. Karena itu, sistem ini diprogram untuk meminimalisasi penggunaan kekuatan Zarah yang berlebihan."

"Aku mengerti," Ats menimpali, "Jadi, pengikatan kontrak nama digunakan untuk memungkinkan driver menjalankan perintah di segala kondisi, termasuk saat kita menjadi butiran partikel."

"Tepat sekali," Profesor Han menepuk tangannya sekali, senang dengan kecepatan Ats menangkap informasi baru, "Jadi, nama apa yang akan kamu berikan pada sistemmu?"

"Aku suka emblem singa ini," Ats menatap lambang kepala singa yang terbentuk di gelangnya. Ia memejamkan mata untuk berpikir. Jendela hologram itu otomatis menghilang dari pandangannya saat memejamkan mata, "Aslan, Arslan, Arselan. Ya, Arselan. Itulah namamu."

Ats membuka matanya. Kolom nama pun terisi otomatis ketika Ats menyerukan nama yang dipikirkannya. Proses instalasi lanjutan segera berproses.

"Arselan. Nama telah diberikan. Kontrak dengan driver telah selesai. Senang bertemu dengan Anda, Tuan Ats."

Profesor Han tersenyum senang melihat notifikasi di gawainya. Sama seperti Fang, ia juga tidak melihat hologram di mata Ats. Hanya ada notifikasi khusus yang muncul di gawainya. Tampilannya jauh berbeda dengan hologram yang ada di mata Ats.

"Profesor, apa saja yang bisa kulakukan dengan ini?" tanya Ats ingin tahu. Belum sampai Profesor Han menjawab, Arselan sudah lebih dulu menjelaskan.

"Tuan, dengan bantuan saya, Anda akan dapat mengendalikan perangkat terpaut secara instan dengan pikiran. Saya juga memiliki berbagai fitur-fitur lainnya. Silakan pilih kolom untuk mempelajari fitur terkait."

"Mengendalikan perangkat?" Ats memikirkan maksudnya. Fang kembali menatapnya heran, sementara senyum di wajah Profesor Han kembali mengembang.

"Oh, pasti sistem itu sudah memulai fungsi asistensinya," jelas Profesor Han. Ats pun mengangguk paham. Fang masih bertanya-tanya dan mengabaikan omelan kawannya di kolom obrolan maya.

"Coba pautkan perangkat droid ini pada ... apa tadi namanya?" Profesor Han mengeluarkan sebuah benda seukuran genggaman tangannya. Bentuknya seperti kubah. Ada kaki capit dan belalai di bawahnya. Profesor Han pun menekan bagian atasnya.

Suara desingan terdengar pelan. Robot itu pun melayang di udara. Ats yang baru pertama kali melihatnya menatap kagum. Robot itu jadi terlihat seperti ubur-ubur yang bercahaya.

"Arselan," Ats baru menjawab setelah ditanya kembali oleh Profesor Han. Ia diminta untuk menautkan sistemnya dengan droid yang mirip ubur-ubur itu. Akan tetapi, ia sama sekali tidak tahu caranya.

"Anda cukup memfokuskan pandangan pada obyek terkait, Tuan," Arselan menjelaskan.

"Tautan diizinkan. Apa Anda ingin mengikat perangkat J.M-52?"

Sebuah hologram seketika muncul di atas robot ubur-ubur itu. Ats terkejut. Ia masih belum terbiasa dengan fitur yang selalu keluar tiba-tiba itu.

"J.M? Apa itu nama droid ini?" tanya Ats memastikan. Profesor Han mengangguk dan mengatakan, "Aku sudah memberikan akses pada Arselan untuk menautkannya. Sekarang, cobalah!"

"Tautan berhasil dibuat. Legalisasi terverifikasi," Arselan melaporkan, "Otorisasi pada J.M-52 diberikan."

Ats mengerutkan kening ketika mendapat notifikasi itu. Ia pun mencoba memberikan perintah sederhana pada J.M-52. Droid ubur-ubur itu seketika melayang maju perlahan. Profesor Han memperhatikan dengan antusias. Uji cobanya berjalan dengan lancar. Padahal, para driver di laboratorium pusat yang notabenenya adalah orang militer tidak dapat menyelesaikan kontrak sama sekali.

"Bagus, Kamu melakukannya dengan baik, Nak," puji Profesor Han.

J.M-52 terus melaju sampai ke tempat Fang yang tengah terkantuk-kantuk. Ats berniat menjahilinya. Senyum tipis mengembang di bibir murid baru itu.

"Auw!? Apa-apaan ini?" Fang menepis sesuatu yang mencubit hidungnya.

Ats sudah bersiaga. Ia segera menarik J.M-52 sebelum Fang menepuknya. Profesor Han pun terkekeh keras. Ia tidak menyangka robot reparasinya dapat melakukan hal seperti itu juga.

"Nak, jangan gunakan sistem itu dengan sembarangan," Profesor Han mengingatkan. Ats pun mengangguk. Ia berniat mengembalikan J.M-52 kepada pria paruh baya itu, tetapi Profesor Han menolaknya, "Itu sudah jadi milikmu. Gunakanlah ia untuk meningkatkan kemampuanmu mengendalikan sistem. Mulai sekarang, kita akan bekerja sama. Beristirahatlah di sini. Malam sudah sangat larut. Asrama pasti sudah dikunci sekarang."

Fang menguap. Ia samar-samar mendengar tawaran itu. Saking beratnya kantuk yang ia derita, wakil ketua OSIS itu langsung kembali tertidur. Ats yang melihatnya hanya dapat menghela napas pelan, lalu berterima kasih dengan sopan kepada Profesor Han.

"Oh, ya. Bagaimana caranya melepas gelang ini? Tidak mungkin aku terus menggunakannya, kan?" pertanyaan itu baru terlintas saat Ats mulai berbaring. Ia pun kembali duduk dan meraba permukaan gelang platinum di tangannya. Dicarinya tombol yang mungkin dapat membantunya.

"Peringatan! Pencopotan piranti akan mencabut semua otoritas perangkat terpaut. Anda yakin?"

"...!?" Ats sedikit terkejut dengan peringatan yang menyala merah itu. Ia tak menyangka bahwa akan ada notifikasi seperti itu. Sampai sekarang, ia masih belum terbiasa dengan sistem yang didapatkannya. Ia bahkan merasa bahwa semua ini adalah mimpi.

"Ya," kata Ats tanpa ragu. Gelang di tangan Ats pun merenggang dengan sendirinya dan otomatis berubah ke bentuk awal, yaitu lencana pentagon. Lencana itu terjatuh di tangan Ats. Ia pun memasukkannya ke dalam saku.

Terpopuler

Comments

📸

📸

Keren kak

2022-05-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 001: Proyek yang Gagal
2 Bab 002: Arselan
3 Bab 003: Spesialisasi Arselan
4 Bab 004: Izin Khusus
5 Bab 005: Menghilang dari Muka Bumi
6 Bab 006: Sistem Itu Berbahaya!
7 Bab 007: Anak Dari Keluarga Asir
8 Bab 008: Anggota Keluarga Kekaisaran!?
9 Bab 009: Jatuh Lagi
10 Bab 010: Suara Gadis Kecil Itu
11 Bab 011: Keegoisan Sang Pangeran
12 Bab 012: Masuklah ke Kelas Zarah
13 Bab 013: Ekspresif
14 Bab 014: Ujian dari Master Khaled
15 Bab 015: Teknik Zarahian
16 Bab 016: Rekomendasi Kelas
17 Bab 017: Orientasi Politik Magister Snoug
18 Bab 018: Tur Ibu Kota
19 Bab 019: Tekad Sang Ilmuwan
20 Bab 020: Anak Berbakat
21 Bab 021: Tugas Keseharian
22 Bab 022: Kelas Sejarah
23 Bab 023: Murid Payah yang Mencurigakan
24 Bab 024: Kelas Zarah
25 Bab 025: Praktisi Ahli
26 Bab 026: Suara Dalam Mimpi
27 Bab 027: Perasaan Gundah Dalam Hati
28 Bab 028: Tragedi Sepuluh Tahun Lalu
29 Bab 029: Kelas Kepemimpinan
30 Bab 030: Uji Coba yang Terlalu Mulus
31 Bab 031: Situasi Tak Terduga
32 Bab 032: Benang Kuantum
33 Bab 033: Dokter Razana Asir
34 Bab 034: Panggilan dari Profesor Han
35 Bab 035: Jaga Kesehatanmu dengan Baik
36 Bab 036: Obrolan dengan Iskandar
37 Bab 037: Pembicaraan Rahasia
38 Bab 038: Lelah
39 Bab 039: Peternakan
40 Bab 040: Bukan Soal Apa yang Kamu Gunakan
41 Bab 041: Guru Baru?
42 Bab 042: Pertandingan dengan Arka
43 Bab 043: Penolakan
44 Bab 044: Pemuda Sok Akrab
45 Bab 045: Tim dari Akademi Neo-Altair
46 Bab 046: Penguntit Menyebalkan
47 Bab 047: Sang Nenek
48 Bab 048: Janji
49 Bab 049: Bukan Bocah yang Istimewa
50 Bab 050: Bukit Belakang
51 Bab 051: Di Balik Jurang
52 Bab 052: Anasiya Zivana
53 Bab 053: Kunjungan dari Awan Putih
54 Bab 054: Penolakan Tegas
55 Bab 055: Panggilan Darurat
56 Bab 056: Ikatan Rahim
57 Bab 057: Izin
58 Bab 058: Pergi
59 Bab 059: Perasaan dalam Hati
60 Bab 060: Melihat Jurang
61 Bab 061: Surat dan Pesan
62 Bab 062: Kembali ke Ibu Kota
63 Bab 063: Tuan Muda Asir
64 Bab 064: Sampai di Akademi
65 Bab 065: OSIS
66 Bab 066: Pendaftaran OSIS
67 Bab 067: Seleksi
68 Bab 068: Nama yang Hilang
69 Bab 069: Yang Baru
70 Bab 070: Kesibukan Mereka
71 Bab 071: Persiapan Festival
72 Bab 072: Area Virtual
73 Bab 073: Arena Dimulai
74 Bab 074: Arena Pertama
75 Bab 075: Tidak, Kita Menang
76 Bab 076: Analisis Data Pertempuran
77 Bab 077: Semifinal Arena
78 Bab 078: Pembalasan Kilat
79 Bab 079: Kehebatan Solar
80 Bab 080: Arena Finaaal!!!
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 001: Proyek yang Gagal
2
Bab 002: Arselan
3
Bab 003: Spesialisasi Arselan
4
Bab 004: Izin Khusus
5
Bab 005: Menghilang dari Muka Bumi
6
Bab 006: Sistem Itu Berbahaya!
7
Bab 007: Anak Dari Keluarga Asir
8
Bab 008: Anggota Keluarga Kekaisaran!?
9
Bab 009: Jatuh Lagi
10
Bab 010: Suara Gadis Kecil Itu
11
Bab 011: Keegoisan Sang Pangeran
12
Bab 012: Masuklah ke Kelas Zarah
13
Bab 013: Ekspresif
14
Bab 014: Ujian dari Master Khaled
15
Bab 015: Teknik Zarahian
16
Bab 016: Rekomendasi Kelas
17
Bab 017: Orientasi Politik Magister Snoug
18
Bab 018: Tur Ibu Kota
19
Bab 019: Tekad Sang Ilmuwan
20
Bab 020: Anak Berbakat
21
Bab 021: Tugas Keseharian
22
Bab 022: Kelas Sejarah
23
Bab 023: Murid Payah yang Mencurigakan
24
Bab 024: Kelas Zarah
25
Bab 025: Praktisi Ahli
26
Bab 026: Suara Dalam Mimpi
27
Bab 027: Perasaan Gundah Dalam Hati
28
Bab 028: Tragedi Sepuluh Tahun Lalu
29
Bab 029: Kelas Kepemimpinan
30
Bab 030: Uji Coba yang Terlalu Mulus
31
Bab 031: Situasi Tak Terduga
32
Bab 032: Benang Kuantum
33
Bab 033: Dokter Razana Asir
34
Bab 034: Panggilan dari Profesor Han
35
Bab 035: Jaga Kesehatanmu dengan Baik
36
Bab 036: Obrolan dengan Iskandar
37
Bab 037: Pembicaraan Rahasia
38
Bab 038: Lelah
39
Bab 039: Peternakan
40
Bab 040: Bukan Soal Apa yang Kamu Gunakan
41
Bab 041: Guru Baru?
42
Bab 042: Pertandingan dengan Arka
43
Bab 043: Penolakan
44
Bab 044: Pemuda Sok Akrab
45
Bab 045: Tim dari Akademi Neo-Altair
46
Bab 046: Penguntit Menyebalkan
47
Bab 047: Sang Nenek
48
Bab 048: Janji
49
Bab 049: Bukan Bocah yang Istimewa
50
Bab 050: Bukit Belakang
51
Bab 051: Di Balik Jurang
52
Bab 052: Anasiya Zivana
53
Bab 053: Kunjungan dari Awan Putih
54
Bab 054: Penolakan Tegas
55
Bab 055: Panggilan Darurat
56
Bab 056: Ikatan Rahim
57
Bab 057: Izin
58
Bab 058: Pergi
59
Bab 059: Perasaan dalam Hati
60
Bab 060: Melihat Jurang
61
Bab 061: Surat dan Pesan
62
Bab 062: Kembali ke Ibu Kota
63
Bab 063: Tuan Muda Asir
64
Bab 064: Sampai di Akademi
65
Bab 065: OSIS
66
Bab 066: Pendaftaran OSIS
67
Bab 067: Seleksi
68
Bab 068: Nama yang Hilang
69
Bab 069: Yang Baru
70
Bab 070: Kesibukan Mereka
71
Bab 071: Persiapan Festival
72
Bab 072: Area Virtual
73
Bab 073: Arena Dimulai
74
Bab 074: Arena Pertama
75
Bab 075: Tidak, Kita Menang
76
Bab 076: Analisis Data Pertempuran
77
Bab 077: Semifinal Arena
78
Bab 078: Pembalasan Kilat
79
Bab 079: Kehebatan Solar
80
Bab 080: Arena Finaaal!!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!