Berbagi Ingatan Dengan Dua Gadis

Berbagi Ingatan Dengan Dua Gadis

Chapter 1 Gadis Di Kereta

Baiklah mari kita kembali beberapa saat sebelum kehidupanku yang serba biasa ini tiba-tiba berubah.

Jika disingkat Aku adalah seorang pemuda Tokyo, tapi Aku bukanlah penduduk asli.

Aku adalah siswa pindahan dari indonesia, Aku pindah ke Tokyo karena pekerjaan orang tua.

Bukan diriku sombong namun wajahku sedikit tampan, dan prestasi akademik ku cukup tinggi.

Aku selalu berperilaku sopan dan berpakaian secara sederhana. Tentu saja Aku tidak memiliki pacar sekarang.

Beberapa hari yang lalu Aku baru saja menyelesaikan ujian masuk universitas, hasilnya belum keluar tapi Aku seharusnya melakukan ujian dengan cukup baik. Nilaiku seharusnya cukup untuk masuk ke universitas yang terkenal.

Untuk merayakan kelulusanku dari SMA, aku pergi ke China dengan pesawat, kemudian menaiki kereta untuk pergi ke Losuo City sendirian.

Saat kereta yang Aku tumpangi tiba di Xuni City, dua pasangan penumpang suami-istri baru dan dua orang gadis naik ke kereta, kedua gadis itu jika dilihat dari wajahnya mereka pasti bukan orang China.

Posisi dudukku sekarang berada di bagian kanan gerbong dan berada di bangku dekat jendela, salah satu dari kedua gadis itu berhenti dan duduk di kursi seberang sedangkan lainnya duduk di kursi kosong di sebelah kiriku.

Tentu saja tanpa ditanya pun kedua gadis ini pasti sama sekali tidak tertarik denganku, mereka duduk di sebelahku pasti hanya karena nomer tiket kursi mereka di dekatku.

Kedua gadis itu sepertinya juga tidak saling kenal, karena ketika mereka duduk di kereta, mereka sama sekali tidak berbicara.

Gadis yang duduk di depanku memiliki wajah yang dingin, tetapi fitur wajahnya sangat imut seperti boneka, kulitnya putih, rambutnya pirang dan mengenakan gaun gothic hitam yang sering muncul di anime.

Aku cukup sering menonton anime. Namun, melihat orang asli memakai pakaian ini di dunia nyata cukup membuatku tertarik. Aku penasaran apakah dia sedang bercosplay, namun sepertinya tidak.

Sedangkan gadis di sebelah kiriku memancarkan aura feminim yang kuat. Hanya dengan melihatnya membuat orang merasa bahwa mereka telah jatuh cinta.

Ditambah dengan tempramen yang terlihat tenang dan anggun, kemudian rambutnya yang putih halus, membuat Aku ingin mengajaknya berbicara.

Dia mengenakan gaun one-piece putih, sangat kontras dengan gadis di depanku.

Aku ingin menyapa mereka. Namun, sebelum Aku mencoba menyapa kedua gadis itu, gadis di sebelah kiriku berbicara langsung ke gadis di seberangku sambil mengabaikan kehadiranku.

"Hai, nama Saya Naila, bisakah Saya berkenalan dengan Anda?"

"Saya tidak tertarik."

Gadis di seberang tampak dingin, mengabaikan gadis itu dan melihat pemandangan di luar jendela.

Naila hanya sedikit terkejut, lalu dengan sopan bertanya kepada saya.

"Hai, Saya Naila, bisakah kita berkenalan?"

"Baik, perkenalkan nama ku Hajime, salam kenal." Dihadapan gadis cantik, Aku sedikit gugup, dan wajahku sedikit memerah.

Mari kita sedikit penjelasan mengapa namaku seperti orang Jepang. Sepertinya kedua orang tua saya adalah otaku berat hingga menamai anak-anaknya dengan nama orang jepang.

"Hagime?"

Pemahaman bahasa Naila tidak terlalu buruk, dia hanya mengucapkan namaku sedikit salah, apakah karena Bahasa Mandarin dan Jepang termasuk dalam satu kategori, Aku tidak tahu.

"Sedikit salah, ini Ha-ji-me." Aku menjelaskannya lagi dengan sedikit jeda.

"Oh, Hajime." Setelah saya koreksi, Naila akhirnya mengucapkannya dengan benar.

"Bahasa ternyata cukup susah ya." Naila mengangguk dan tersenyum.

"Aku merasa jika bahasa inggris lebih susah."

"глупый человек." (Pria Bodoh)

Gadis di seberang mendadak berbicara, gadis itu tidak berbicara dengan Bahasa China atau Jepang, namun juga bukan Inggris.

Aku yang merasa cukup menguasai banyak bahasa tidak tahu bahasa yang gadis itu gunakan, dari nada bicaranya mungkin bahasa Rusia. Jadi, Aku tetap tidak mengerti arti ucapan gadis itu.

"Apakah Kamu tahu apa yang Dia katakan?" Saya mencoba bertanya pada Naila.

"Saya juga tidak mengerti."

Naila juga tidak mengerti, tetapi udara di sekitar menjadi sedikit tidak nyaman, Aku merasakan sedikit jengkel dan kesal dari mata mereka.

"Hmph!" Neberapa saat kemudian, gadis itu menoleh ke jendela lagi dan mengabaikan kami.

Saya dan Naila hanya bisa diam dengan bingung.

Setelah itu, gadis di seberang sama sekali tidak berbicara.

Aku kemudian berbicara beberapa topik acak dengan Naila. karena Aku kehabisan topik, kami beristirahat dan bersandar di kursi.

Kereta bergerak maju perlahan dan akhirnya mencapai Tanggul Pass saat senja mendekat.

"Perhatian penumpang, kereta akan segera mencapai ke Tanggul Pass. Jika Anda merasa tidak nyaman, segera memberitahu petugas kereta segera." Pengarahan dari radio kereta.

"Tanggul Pass ya." Aku sedikit gugup.

Setelah mendengar dari ibuku, sepertinya Tanggul Pass terkenal dengan ketinggiannya yang membuat beberapa orang yang takut ketinggian akan segera muntah dengan hebat.

Untung kereta melewati Tanggul Pass dengan lancar. Banyak penumpang lain yang bahkan menggunakan tangki oksigen dan berdoa sekuat tenaga saat melewatinya.

"Para penumpang yang tercinta, kereta telah berhasil melewati Tanggul Pass dengan aman. sekarang Kami akan memasuki daerah daratan tinggi."

"Karena ketinggiannya, tolong hindari membuat gerakan berlebih untuk mencegah dari mual dan pusing.''

"Huh~ akhirnya aman." Naila menghela nafas.

"Kami akan memasuki daratan tinggi, Hajime," tambah Naila.

"Ya, tadi itu cukup menakutkan."

Aku juga sedikit lega, lalu Aku melihat daerah pegunungan di kejauhan.

[Hmm~, bintik hitam apa itu?] 

Aku menatap titik hitam dengan seksama, tiba-tiba perasaan buruk datang kepadaku.

Bintik itu semakin besar. Aku dengan cepat mengambil teropong di tas dan melihat ke titik itu.

[Apa itu?] Aku untuk sesaat tidak mengenali nya.

[Tunggu..!] 

Tidak salah lagi karena Aku sering bermain Game FPS, Aku sangat mengenal benda itu.

[Sial...! Roket atau misil, tidak itu bukanlah yang penting sekarang, mengapa ada hal itu di sini!]

Aku terkejut berkeringat dingin, Naila yang menyadari jika ada yang salah mengambil teropongku.

"Semua menunduk, RPG datang!!" Naila berteriak, yang membuat terkejut diriku dan gadis di seberang.

Sebelum dapat bereaksi, ledakan besar meledakan seluruh kereta.

Kereta terjatuh dari jembatan dan terjun bebas ke sungai di bawah jembatan.

Dampaknya yang besar membuat Aku kehilangan kesadaranku dalam sekejap, aku tidak tahu apa yang terjadi setelah itu.

Setelah beberapa waktu berlalu, Aku bangun dari pingsan, diriku terbangun di sebuah gua gelap.

Sepertinya Aku terseret arus dan terbawa ke gua ini, karena ada aliran sungai di dekat tempat diriku terbangun.

Daripada itu tubuhku terasa sakit sekali, untung sepertinya tidak ada tulang yang retak atau patah, tetapi tetap saja itu terasa sangat menyakitkan.

"Apa-apaan tadi? Bagaimana bisa ada hal itu? Dimana keretanya? Dimana penumpang yang lain?" Otak ku penuh dengan pertanyaan dan hatiku merasa tidak nyaman.

"Sial...! Tidak mungkin itu dari militer China. Apakah roket yang hilang kendali? Jika mungkin benar, tidak mungkin militer China akan membiarkannya."

Nama-nama negara besar, organisasi terkenal, sindikat jahat semua muncul dalam sekejap di benak ku, namun aku segera menyingkirkannya.

Tidak mungkin mereka akan menyerang warga sipil, Aku tidak bisa memikirkan manfaat dari menyerang warga sipil.

Jika bukan sindikat yang benar-benar gila mereka tidak akan melakukannya.

Tanggul Pass berada dalam pedalaman China. Tidak mungkin membawa hal seperti itu ke tempat ini, jika memang mungkin, mereka pasti akan menargetkan bangunan penting atau sejenisnya. Tidak ada nilai dalam sebuah kereta umum sipil.

"Apa jangan-jangan ada orang penting di kereta itu?"

Namun, sebelum Aku dapat memikirkan langkah selanjutnya, sakit kepala besar tiba-tiba menyerang otak. Kepalaku kembali lemas dan akhirnya Aku pingsan untuk yang kedua kalinya.

Beberapa waktu telah berlalu.

Ketika bangun lagi, Aku menemukan bahwa diriku terikat pada sebuah altar besar berbentuk segitiga. Posisiku terikat mirip dengan posisi orang yang disalib.

Kaki dan tanganku terikat dengan rantai yang masing-masing rantai terhubung dengan sebuah pilar.

Saat menoleh, Aku menemukan Naila dan gadis Gothic juga terikat. posisi kami saling membelakangi dan membentuk segitiga.

Di sekitar altar berbaris sekelompok orang berbaju hitam putih.

Kami bertiga merasa panik, mereka mengingatkanku pada kultus gila yang sering muncul di buku sejarah. Mereka juga membawa belati aneh di tangan.

Sialan...! Apa-apaan mereka? kultus sesat?

Aku ingin berteriak dan menangis sekarang namun, itu tidak terjadi, kepalaku penuh dengan ketakutan sekarang hingga tidak bisa bicara apapun, keringat dingin terus keluar.

Aku menyesali perbuatanku, mengapa Aku harus terlibat dengan semua hal ini saat dalam perjalanan menuju Tibet.

Aku sangat takut dengan orang-orang gila ini, bahkan Aku sudah menyerah untuk bergerak, aku teringat mungkin inilah hal yang dirasakan orang di film horror saat mereka bertemu hantu.

Naila dan gadis Gothic juga tidak bergerak. Aku melihat beberapa bekas luka sayat di tubuh mereka. Itu pasti perbuatan orang-orang gila itu.

Aku melihat Naila dengan wajah yang terlihat seperti menanyakan, [Apa yang harus kita lakukan?]

Naila menatapku dengan sedih seperti berkata, [Menunggu kematian,] yang membuatku semakin putus asa.

Orang-orang gila ini sepertinya sedang menunggu sesuatu karena mereka tidak segera melakukan sesuatu pada kami.

Waktu berlalu dengan terasa sangat lama, karena tidak bisa melakukan apapun, Aku mencoba menghitung detik.

Mungkin sekarang sudah berlalu sekitar 1 jam. Selama menghitung Aku banyak mengenang di dalam hati.

Orang tua, adik laki-laki, dan adik perempuanku terlintas di kenanganku. Meskipun kami hidup biasa saja sejak kecil, Aku merasa nyaman dan puas akan hal itu.

Benar satu-satunya hal membuat diriku menyesal adalah hingga akhir hidup, Aku belum mempunyai pacar dan akhirnya akan mati sebagai seorang jomblo.

Tidak, Aku tidak mau.

"Hei... Naila, apakah Kamu mempunyai pacar?"

"Seharusnya tidak."

Naila menjawabku tanpa melihat kearahku, dia masih menatap orang-orang gila itu.

"Kalau begitu bisakah Kamu menjadi pacarku?" Aku tersenyum sedih dan pasrah.

"Oke.''

Dia menjawab dengan singkat, pandangannya juga masih tidak tertuju padaku. Dia hanya menyetujuinya dengan santai.

[Ha~ha~] Aku tertawa pasrah, [Setidaknya Aku memiliki pacar sebelum mati.] 

Aku menghibur diriku sendiri di dalam hati, tetapi aku masih ingin meneteskan air mata dengan enggan, [Sialan takdir...!]

Kemudian cahaya bulan purnama menyinari kami bertiga, dan tanpa diberitahu Aku menyadari bahwa waktu kami sudah habis.

[Bahkan jika mati, Aku tidak akan jadi pengecut.] 

Aku mencoba sekuat tenaga menahan untuk menangis seperti orang bodoh. Karena mati dengan cara itu benar-benar memalukan.

Orang-orang gila itu, tiba-tiba mereka bergerak dengan bersamaan, dan disaat kami menutup mata karena berpikir bahwa kami akan tertusuk dan mati, kami tidak tertusuk.

Saat kami membuka mata, yang kami lihat bukanlah mereka yang mencoba membunuh kami namun, mereka yang mencoba bunuh diri.

Orang-orang gila itu bergerak benar-benar seperti orang gila.

Orang di barisan depan sedang melantunkan beberapa mantra atau kutukan lalu menusuk lehernya dengan belati hingga menembus kebelakang.

Kemudian diikuti orang di belakangnya secara bergantian, tanpa rasa takut mereka bunuh diri, dalam hitungan detik hanya tersisa kami bertiga yang hidup.

Hal aneh kemudian terjadi, darah orang-orang gila itu perlahan-lahan bergerak mendekati altar dan menuju kami melewati tekstur aneh di atas altar.

Darah itu bergerak dan akhirnya membentuk semacam tato yang mengikat tubuh kami, kemudian rasa sakit mengalir ke otak kami seperti tertusuk jarum.

Sarafku terasa robek, seperti ribuan jarum menusuk setiap bagian kulitmu dengan bersamaan, dan terus berulang-ulang.

Aku berteriak tak terkendali melampiaskan rasa sakit ini. Naila dan gadis Gothic juga tidak berbeda, mereka tidak terlihat anggun sama seperti sebelumnya. Mereka berteriak sepertiku lagi dan lagi.

Kami terus berteriak, rasa sakit tak tertahankan ini berlangsung beberapa menit.

Saat kami akhirnya berpikir bahwa semua ini akan berakhir. Rasa sakit lebih hebat datang lagi pada kami.

Ketakutan, kegembiraan, kebencian yang luar biasa secara bersamaan menghantam ingatanku, bersama dengan ingatan yang tidak dikenal.

Rasa sakit ini berbeda dengan rasa sakit fisik sebelumnya.

Jika rasa sakit fisik dapat ditahan dengan tekad. Rasa sakit secara mental ini akan terus berlanjut bahkan jika kita pingsan.

Seolah ribuan jarum menusuk kedalam otak bersamaan, kemudian otak anda ditekan dengan mesin press hingga jarum itu patah dan menjadi pecahan jarum yang meleleh ke setiap saraf otak.

Tanpa disadari Aku sudah tidak dapat berteriak seperti sebelumnya. Hanya terdiam lemas tergantung pada rantai. Keadaan Naila dan gadis Gothic sama seperti saya.

Aku tidak tahu waktu tepatnya rasa sakit itu akhirnya berhenti, yang Aku tahu rasa sakit itu berlangsung lebih lama dari yang pertama, mungkin sekitar 1 jam, Aku cukup yakin jika aku tidak di rantai, Aku akan bunuh diri sejak awal.

Rasa sakit semacam ini pasti sudah melampaui batas tubuh manusia. Aku merasa jiwaku akan gila dalam beberapa detik karena tidak dapat menanggung rasa sakit ini.

Namun, setiap kali Aku merasa akan menyerah dan jatuh dalam kegilaan kekuatan misterius terus menerus menahan jiwaku untuk tetap bertahan.

Setelah rasa sakit itu hilang dalam sekejap seperti tidak meninggalkan apapun, Aku yang tiba-tiba merasa kosong, akhirnya jatuh pingsan bersamaan dengan kedua gadis itu.

Terpopuler

Comments

Ya

Ya

keinget waifu gwj🗿🤙

2022-11-09

1

Dealire

Dealire

karya ini menarik, aku akan membacanya.

2022-09-09

1

Del-lKaiser

Del-lKaiser

dimasukin arwah kah?

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Gadis Di Kereta
2 Chapter 2 Ingatan Kami
3 Chapter 3 Buku Suci
4 Chapter 4 Bertiga Di Gunung Salju
5 Chapter 5 Harimau Salju
6 Chapter 6 Setelah Krisis
7 Chapter 7 Ruang Kesadaran
8 Chapter 8 Kekuatan Kami
9 Chapter 9 Orang-orang Gunung
10 Chapter 10 Keturunan Jerman
11 Chapter 11 Kami Bukan Penculik
12 Chapter 12 Saya Vs Monster
13 Chapter 13 Komunikasi
14 Chapter 14 Adegan Pemandian
15 Chapter 15 Perubahan Padaku
16 Chapter 16 Seragam Tempur
17 Chapter 17 Keberangkatan
18 Chapter 18 Plot Tersembunyi
19 Chapter 19 Bahaya Dalam Kehidupan Sehari-hari
20 Chapter 20 Lingkaran Pertemanan
21 Chapter 21 Last Defense Line (1)
22 Chapter 22 Last Defense Line (2)
23 Chapter 23 Linea Adalah Milikku
24 Chapter 24 Layanan Operasi Khusus (1)
25 Chapter 25 Layanan Operasi Khusus (2)
26 Chapter 26 Rencana Masa Depan
27 Chapter 27 Perasaan Kami
28 Chapter 28 Perpisahan Shika
29 Chapter 29 Tentang Adik Spesial Saya
30 Chapter 30 Terlibat Dengan Preman Idiot
31 Chapter 31 Mengalahkan Para Preman
32 Chapter 32 Bertemu Paman Hao
33 Chapter 33 Kehidupan Anehku Secara Resmi Dimulai
34 Ekstra Chapter 1 Diary Hati Linea
35 Special Chapter Volume 1
36 Chapter 34 Prolog Misi
37 Chapter 35 Misi Lanjutan
38 Chapter 36 Kondisi Misi Linea
39 Chapter 37 Ini Yang Disebut Menembak
40 Chapter 38 Pertempuran Linea
41 Chapter 39 Keimutan Naila
42 Chapter 40 Blu-ray III tipe II Twintail
43 Spesial Chapter Karya Baru
44 Chapter 41 Memasuki Gua
45 Chapter 42 Keadaan Gua
46 Chapter 43 Terpojok Dalam Godaan
47 Chapter 44 Tidak Ada Percintaan
48 Chapter 45 Pengkhianatan Yang Tak Terduga
49 Chapter 46 Kesedihan Mereka.
50 Chapter 47 Kemunculan Gadis Cantik Lain
51 Chapter 48 Terikat Dengan Gadis Perak
52 Chapter 49 Ratu Dunia Bawah
53 Chapter 50 Hanya Saya Yang Dapat Menunggangimu
54 Chapter 51 Pertengkaranku Dengan Gadis Iblis
55 Chapter 52 Kode Sandi Hulu Ledak Nuklir
56 Chapter 53 Saya Datang Untuk Melihat Drama, Apakah Kalian Percaya?
57 Chapter 54 Berusaha Melarikan Diri
58 Chapter 55 Bertemu Kembali
59 Chapter 56 Melintasi Dua Dunia
60 Chapter 57 Perbedaan Waktu Dunia
61 Chapter 58 Notebook Dua Puluh Tahun
62 Chapter 59 Saling Menggoda
63 Chapter 60 Elemen Kelas Kedua
64 Chapter 61 Bertemu Dengan Biksu Tinggi Lagi
65 Chapter 62 Kondisi Perang (1)
66 Chapter 63 Kondisi Perang (2)
67 Chapter 64 Oke, Aku Akan Pergi
68 Chapter 65 Bertarung Dengan Paman Hao
69 Chapter 66 Di Luar Kabut Hitam
70 Chapter 67 Perjuangan Hajime
71 Chapter 68 Terhubung Dengan Dunia Lain
72 Chapter 69 Menentukan Hubungan
73 Chapter 70 Lari Dari Altar
74 Chapter 71 Pengejaran Heli
75 Chapter 72 Pertempuran Udara
76 Chapter 73 Pengakuan Linea
77 Chapter 74 Perjalanan Pulang
78 Ekstra Chapter 2 Diary Hati Eresh
79 Edisi Khusus World War II (Prolog)
80 Edisi khusus WW II part 1 (Komandan)
81 Edisi Khusus WW II Part 2 (Pelatihan)
82 Edisi Khusus WW II Part 3 (Pelatihan Kejam)
83 Chapter 75 Awal Kehidupan Yang Tak Biasa
84 Chapter 76 Insiden Pria Idiot
85 Chapter 77 Bertemu Orang Tua
86 Chapter 78 Adik Vs Pacar
87 Chapter 79 Pertempuran Harem Adikku
88 Chapter 80 Ini Hanya Pijatan
89 Chapter 81 Nilai Ujian Masuk Perguruan Tinggi
90 Chapter 82 Kemampuan Baru Linea
91 Chapter 83 Meledaknya Pasar Saham
92 Chapter 84 Virus Buatan Naila
93 Chapter 85 Pembajakan Pesawat
94 Edisi Khusus WW II Part 4 (Lemparan Granat)
95 Edisi Khusus WW II Part 5 (Hati Yang Mendekat)
96 Edisi khusus WW II Part 6 (Ujian Kepercayaan)
97 Edisi Khusus WW II Part 7 (Kristal Pandora)
98 Chapter 86 Pertemuan Canggung
99 Chapter 87 Awal Dari Badai
100 Chapter 88 Pemilihan Perguruan Tinggi
101 Chapter 89 Kunjungan Ke Rumah Kakek
102 Chapter 90 Malam Badai (1)
103 Chapter 91 Malam Badai (2)
104 Chapter 92 Kekacauan Dalam Badai (1)
105 Chapter 93 Kekacauan Dalam Badai (2)
106 Chapter 94 Kekacauan Dalam Badai (3)
107 Chapter 95 Kedamaian Setelah Badai
108 Chapter 96 Pertemuan Teman Lama
109 Chapter 97 Malam Meriah
110 Chapter 98 Kesedihan Adik Perempuan
111 Chapter 99 Pengakuan Kebenaran
112 Chapter 100 Tes Kakek Linea
113 Edisi Khusus WW Part 8 (Teknologi)
114 Edisi Khusus WW II Part 9 (Kamu Milikku)
115 Edisi Khusus WW II Part 10 (Pasangan Hidup)
116 Edisi Khusus WW II Part 11 (Awal Baru)
117 Edisi Khusus WW II Part 12 (Rute Baru 1)
118 Edisi Khusus WW II Part 13 (Rute Baru 2)
119 Chapter 101 Perasaan Aneh
120 Chapter 102 Penerimaan Universitas
121 Chapter 103 Pahitnya Kisah Asmara
122 Chapter 104 Kecantikan Tiada Tara
123 Chapter 105 Kejadian Menghebohkan
124 Chapter 106 Menciptakan Manusia?
125 Chapter 107 Gadis buatan
126 Edisi Khusus WW II Part 14 (Tim Darat)
127 Edisi Khusus WW II Part 15 (Peninggalan Atlantis?)
128 Edisi Khusus WW II Part 16 (Gerbang Batu)
129 Edisi Khusus WW II Part 17 (Kecelakaan Tak Terduga)
130 Edisi Khusus WW II Part 18 (Peradaban Kuno)
131 Edisi Khusus WW II Part 19 (Menjelajahi Reruntuhan)
132 Chapter 108 Asrama
133 Chapter 109 Kebangkitan Twintail
134 Chapter 110 Membuka Harem Itu Tidak Baik, Kan?
135 Ekstra Chapter 3 Diary Hati Naila (1)
136 Ekstra Chapter 3 Diary Hati Naila (2)
137 Edisi Khusus WW II Part 20 (Kunci Gerbang)
138 Edisi Khusus WW II Part 21 (Gadis Misterius)
139 Edisi Khusus WW II Part 22 (Pewaris?)
140 Edisi Khusus WW II Part 23 (Keluar dari Reruntuhan)
141 Edisi Khusus WW II Part 24 (Pulang)
142 Edisi Khusus WW II Part 25 (Menuju Ibukota)
143 Edisi Khusus WW II Part 26 (Ibu Kota Berlin)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Chapter 1 Gadis Di Kereta
2
Chapter 2 Ingatan Kami
3
Chapter 3 Buku Suci
4
Chapter 4 Bertiga Di Gunung Salju
5
Chapter 5 Harimau Salju
6
Chapter 6 Setelah Krisis
7
Chapter 7 Ruang Kesadaran
8
Chapter 8 Kekuatan Kami
9
Chapter 9 Orang-orang Gunung
10
Chapter 10 Keturunan Jerman
11
Chapter 11 Kami Bukan Penculik
12
Chapter 12 Saya Vs Monster
13
Chapter 13 Komunikasi
14
Chapter 14 Adegan Pemandian
15
Chapter 15 Perubahan Padaku
16
Chapter 16 Seragam Tempur
17
Chapter 17 Keberangkatan
18
Chapter 18 Plot Tersembunyi
19
Chapter 19 Bahaya Dalam Kehidupan Sehari-hari
20
Chapter 20 Lingkaran Pertemanan
21
Chapter 21 Last Defense Line (1)
22
Chapter 22 Last Defense Line (2)
23
Chapter 23 Linea Adalah Milikku
24
Chapter 24 Layanan Operasi Khusus (1)
25
Chapter 25 Layanan Operasi Khusus (2)
26
Chapter 26 Rencana Masa Depan
27
Chapter 27 Perasaan Kami
28
Chapter 28 Perpisahan Shika
29
Chapter 29 Tentang Adik Spesial Saya
30
Chapter 30 Terlibat Dengan Preman Idiot
31
Chapter 31 Mengalahkan Para Preman
32
Chapter 32 Bertemu Paman Hao
33
Chapter 33 Kehidupan Anehku Secara Resmi Dimulai
34
Ekstra Chapter 1 Diary Hati Linea
35
Special Chapter Volume 1
36
Chapter 34 Prolog Misi
37
Chapter 35 Misi Lanjutan
38
Chapter 36 Kondisi Misi Linea
39
Chapter 37 Ini Yang Disebut Menembak
40
Chapter 38 Pertempuran Linea
41
Chapter 39 Keimutan Naila
42
Chapter 40 Blu-ray III tipe II Twintail
43
Spesial Chapter Karya Baru
44
Chapter 41 Memasuki Gua
45
Chapter 42 Keadaan Gua
46
Chapter 43 Terpojok Dalam Godaan
47
Chapter 44 Tidak Ada Percintaan
48
Chapter 45 Pengkhianatan Yang Tak Terduga
49
Chapter 46 Kesedihan Mereka.
50
Chapter 47 Kemunculan Gadis Cantik Lain
51
Chapter 48 Terikat Dengan Gadis Perak
52
Chapter 49 Ratu Dunia Bawah
53
Chapter 50 Hanya Saya Yang Dapat Menunggangimu
54
Chapter 51 Pertengkaranku Dengan Gadis Iblis
55
Chapter 52 Kode Sandi Hulu Ledak Nuklir
56
Chapter 53 Saya Datang Untuk Melihat Drama, Apakah Kalian Percaya?
57
Chapter 54 Berusaha Melarikan Diri
58
Chapter 55 Bertemu Kembali
59
Chapter 56 Melintasi Dua Dunia
60
Chapter 57 Perbedaan Waktu Dunia
61
Chapter 58 Notebook Dua Puluh Tahun
62
Chapter 59 Saling Menggoda
63
Chapter 60 Elemen Kelas Kedua
64
Chapter 61 Bertemu Dengan Biksu Tinggi Lagi
65
Chapter 62 Kondisi Perang (1)
66
Chapter 63 Kondisi Perang (2)
67
Chapter 64 Oke, Aku Akan Pergi
68
Chapter 65 Bertarung Dengan Paman Hao
69
Chapter 66 Di Luar Kabut Hitam
70
Chapter 67 Perjuangan Hajime
71
Chapter 68 Terhubung Dengan Dunia Lain
72
Chapter 69 Menentukan Hubungan
73
Chapter 70 Lari Dari Altar
74
Chapter 71 Pengejaran Heli
75
Chapter 72 Pertempuran Udara
76
Chapter 73 Pengakuan Linea
77
Chapter 74 Perjalanan Pulang
78
Ekstra Chapter 2 Diary Hati Eresh
79
Edisi Khusus World War II (Prolog)
80
Edisi khusus WW II part 1 (Komandan)
81
Edisi Khusus WW II Part 2 (Pelatihan)
82
Edisi Khusus WW II Part 3 (Pelatihan Kejam)
83
Chapter 75 Awal Kehidupan Yang Tak Biasa
84
Chapter 76 Insiden Pria Idiot
85
Chapter 77 Bertemu Orang Tua
86
Chapter 78 Adik Vs Pacar
87
Chapter 79 Pertempuran Harem Adikku
88
Chapter 80 Ini Hanya Pijatan
89
Chapter 81 Nilai Ujian Masuk Perguruan Tinggi
90
Chapter 82 Kemampuan Baru Linea
91
Chapter 83 Meledaknya Pasar Saham
92
Chapter 84 Virus Buatan Naila
93
Chapter 85 Pembajakan Pesawat
94
Edisi Khusus WW II Part 4 (Lemparan Granat)
95
Edisi Khusus WW II Part 5 (Hati Yang Mendekat)
96
Edisi khusus WW II Part 6 (Ujian Kepercayaan)
97
Edisi Khusus WW II Part 7 (Kristal Pandora)
98
Chapter 86 Pertemuan Canggung
99
Chapter 87 Awal Dari Badai
100
Chapter 88 Pemilihan Perguruan Tinggi
101
Chapter 89 Kunjungan Ke Rumah Kakek
102
Chapter 90 Malam Badai (1)
103
Chapter 91 Malam Badai (2)
104
Chapter 92 Kekacauan Dalam Badai (1)
105
Chapter 93 Kekacauan Dalam Badai (2)
106
Chapter 94 Kekacauan Dalam Badai (3)
107
Chapter 95 Kedamaian Setelah Badai
108
Chapter 96 Pertemuan Teman Lama
109
Chapter 97 Malam Meriah
110
Chapter 98 Kesedihan Adik Perempuan
111
Chapter 99 Pengakuan Kebenaran
112
Chapter 100 Tes Kakek Linea
113
Edisi Khusus WW Part 8 (Teknologi)
114
Edisi Khusus WW II Part 9 (Kamu Milikku)
115
Edisi Khusus WW II Part 10 (Pasangan Hidup)
116
Edisi Khusus WW II Part 11 (Awal Baru)
117
Edisi Khusus WW II Part 12 (Rute Baru 1)
118
Edisi Khusus WW II Part 13 (Rute Baru 2)
119
Chapter 101 Perasaan Aneh
120
Chapter 102 Penerimaan Universitas
121
Chapter 103 Pahitnya Kisah Asmara
122
Chapter 104 Kecantikan Tiada Tara
123
Chapter 105 Kejadian Menghebohkan
124
Chapter 106 Menciptakan Manusia?
125
Chapter 107 Gadis buatan
126
Edisi Khusus WW II Part 14 (Tim Darat)
127
Edisi Khusus WW II Part 15 (Peninggalan Atlantis?)
128
Edisi Khusus WW II Part 16 (Gerbang Batu)
129
Edisi Khusus WW II Part 17 (Kecelakaan Tak Terduga)
130
Edisi Khusus WW II Part 18 (Peradaban Kuno)
131
Edisi Khusus WW II Part 19 (Menjelajahi Reruntuhan)
132
Chapter 108 Asrama
133
Chapter 109 Kebangkitan Twintail
134
Chapter 110 Membuka Harem Itu Tidak Baik, Kan?
135
Ekstra Chapter 3 Diary Hati Naila (1)
136
Ekstra Chapter 3 Diary Hati Naila (2)
137
Edisi Khusus WW II Part 20 (Kunci Gerbang)
138
Edisi Khusus WW II Part 21 (Gadis Misterius)
139
Edisi Khusus WW II Part 22 (Pewaris?)
140
Edisi Khusus WW II Part 23 (Keluar dari Reruntuhan)
141
Edisi Khusus WW II Part 24 (Pulang)
142
Edisi Khusus WW II Part 25 (Menuju Ibukota)
143
Edisi Khusus WW II Part 26 (Ibu Kota Berlin)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!