Note: (sejarah, kejadian, nama dalam cerita berikut, tidak semua adalah fiksi. apabila ada sejarah asli yang salah maafkan saya.)
Bau darah dan bangkai mulai menyebar ke udara, membuat syaraf kami terasa tercekik.
[Apa yang sebenarnya terjadi pada kita?]
[Saya juga ingin tahu, lalu bagaimana dengan orang-orang ini?]
[Untuk sekarang mari Kita keluar dulu.]
Kami bertiga menyetujui hal itu, pertama turun dari altar dan berjalan menuju satu-satunya jalan keluar melangkahi tumpukan mayat yang berserakan.
Aku merasa cukup aneh, bahkan dengan mayat menumpuk sebanyak ini di dekat altar, Aku tidak merasakan hal khusus. Jika Aku yang dulu pasti akan ketakutan melihat semua ini.
[Apakah ini karena Aku berbagi ingatan?]
[Hah~ apakah Kamu masih belum tahu siapa Saya?] Linea menertawaiku diam-diam.
Aku belum memeriksa semua ingatan Naila dan Linea, jadi mungkin ada beberapa rahasia yang tidak aku ketahui.
Setelah Aku tahu dia menertawaiku Aku segera menjelajahi ingatan Linea lebih dalam.
[Aku tidak akan tahu jika Aku tidak memeriksanya.]
Aku terkejut setelah mengetahui kebenaran. Linea adalah seorang pembunuh kelas atas dengan codename: Raven. Dia telah membunuh banyak orang dengan kedua tangannya.
Dia juga seorang hacker handal yang berulang kali menggunakan virus komputer untuk membunuh dan merampok rekening orang.
Dia memiliki banyak kasus kejahatan yang belum terselesaikan dan dilabeli sebagai “kecelakaan”.
[Jika dilihat dari pola pikirmu.]
Aku menatap tajam ke arahnya, karena takut jika dia akan pergi membunuhku.
[Jangan khawatir, untuk sekarang Saya tidak akan membunuhmu hingga kebenaran terungkap.]
[Jadi Kau akan membunuhku jika semua ini telah selesai.]
[Tentu saja.]
Linea menjawabku dan memberikan tatapan kearah dengan rasa haus darah.
Untuk berjaga-jaga Aku juga menelusuri kembali ingatan Naila, dan dia juga memiliki kebenaran tidak kalah dari Linea. Naila adalah remaja jenius dalam ahli biologi ilmu kedokteran.
Dia telah banyak melakukan eksperimen gelap dan bahkan bekerja sama dengan sindikat gelap international untuk menghasilkan senjata biologis. Dia bahkan masih dicari oleh berbagai negara.
[Mereka benar-benar gila, tunggu kalau begitu hanya Aku yang biasa saja.]
Benar jika dibandingkan dengan mereka berdua, riwayat hidup saya benar-benar biasa.
Aku lahir di keluarga biasa dengan orang tua yang normal, memiliki saudara biasa, masuk sekolah dasar biasa, lalu ke sekolah menengah pertama biasa dan berakhir dengan sekolah menengah atas biasa, tanpa pencapaian dan penghargaan yang berarti, dapat dikatakan seluruh hidup saya adalah biasa saja.
[Kehidupanmu adalah sampah.]
Linea memeriksa ingatanku, dan menatapku dengan pandangan menghina.
[Ugh....]
Aku tidak dapat membantahnya sama sekali, dibandingkan dengan mereka, lagi pula Aku hanyalah orang normal.
Naila sama sekali tidak tertarik dengan kehidupan biasaku, lagi pula, dia hanya tertarik pada gadis-gadis cantik.
Kami berjalan lurus dan mencapai sebuah aula di ujung lorong.
Ada meja aneh di tengah-tengah aula, dan terdapat sebuah buku di tengah meja tersebut.
Buku tersebut memiliki banyak ornamen seperti kulit domba, bulu gagak, permata dan beberapa relief aneh.
Saat kami mendekat, kami semua terkejut dengan apa yang tertulis di buku tersebut. Di buku itu tertulis.
[Kisah Jalan Surga.]
[Kisah Para Rasul.]
[Kisah Para Nabi.]
Judul buku itu berbeda-berbeda saat kami membacanya. Meski berbeda semua isinya sama, yaitu sebuah ramalan nasib umat manusia.
[Hajime, pergi dan buka buku itu.] Linea mendorongku.
[Ha! mengapa Aku yang membukanya, bukalah sendiri…! apakah kau tidak tahu jika rasa ingin tahu membunuh kucing.] Aku membalas dengan kesal.
[Lagipula Kamu akan mati, setelah membuka buku itu jadi mengapa tidak sekalian saja.]
Dia menjelaskan padaku jika Aku akan segera mati, Aku lalu beradu argumen dengan Linea.
[Hmm~]
Naila melihat kepada kami yang sedang bertengkar, lalu mengalihkan pandangannya ke buku itu dan memejamkan mata.
[Mungkin saja.]
Sementara perkelahianku masih berlanjut, Naila melakukan beberapa gerakan aneh, lalu berdoa, dan akhirnya mengambil buku itu dan mencoba membalik halaman pertama buku itu.
[Apa yang Kau lakukan, cepat letakan itu kembali!!]
Aku dan Linea mencoba menghentikannya, namun Naila tetap membalik halaman pertama.
Melalui ingatan Naila, kami juga melihat isi halaman pertama
[Ditulis pada tahun 65 M, penulis: petrus. ]
Kami bertiga menghela nafas. Bagi saya sendiri itu cukup mengejutkan, namun Hal itu tidak terlalu berdampak padaku. Berbeda denganku Linea dan Naila sudah gemetaran tanpa henti.
Petrus adalah seorang tokoh dalam “Alkitab” dia adalah salah satu dari 12 rasul Yesus yang berarti dia telah diajar oleh Yesus Kristus.
Dalam arti tertentu, buku ini adalah ramalan yang telah disahkan oleh tuhan, yang berarti bahwa segala sesuatu yang tertulis dalam buku ini adalah ramalan nyata tentang masa depan umat manusia. Fakta-fakta yang tidak tergoyahkan.
Naila dengan gemetar terus membaca hingga bawah, isi dari jilid pertama ini masih bisa kita terima, jilid ini pada dasarnya menjelaskan isi khotbah Yesus dan penyaliban di dalam Alkitab.
Tapi tidak dengan jilid kedua. Di awal jilid kedua, berisi tentang kejatuhan Kekaisaran Romawi dan kebangkitan Jerman, dan di bagian tengah berisi penyatuan peradaban Arab akhirnya hingga dinasti tang didirikan.
Isi yang tertulis dalam ramalan ini hampir persis dengan sejarah yang sebenarnya.
Buku ini ditulis pada tahun 65 M. Jika dihitung hingga kemunculan dinasti tang itu sekitar 600 tahun kemudian.
Bukannya aku meremehkan namun, apakah benar mungkin Petrus yang hidup pada tahun 65 M dapat mengetahui sejarah 600 tahun kedepan.
Bahan buku kulit domba tidak dapat dipalsukan, jika dihitung buku itu sudah berumur hampir 2000 tahun.
Kami bahkan lebih terkejut pada buku ini yang sama sekali tidak hancur.
Jilid ketiga berisi tentang jatuhnya Dinasti Tang, pembelahan Arab, kebangkitan Gereja Katolik Eropa, dan munculnya monarki feodal.
Tidak ada yang aneh dalam jilid ini, seperti biasa semua sejarah itu hampir sama dengan aslinya.
Lanjut ke jilid keempat, berisi tentang pembantaian arab oleh crusaider, dan kemudian cambuk tuhan muncul, mongolia bangkit, menyapu seluruh benua Eurasia.
Mulai dari sini gulungan kulit domba juga penuh dengan warna merah darah, kami semua hanya bisa terdiam, seolah olah kami melihat adegan tentara mongol membantai peradaban besar, hingga utara Tsar Rusia.
Pembawa kematian tidak hanya berasal dari tentara mongol, tetapi juga Black Death.
Wabah Black Death ini membunuh sepertiga dari penduduk Eropa, dan prestise Tahta Suci sangat berkurang.
Jilid kelima adalah Reinansce Barat, pelayaran Zheng He dari Timur ke Samudera Barat, rekonstruksi peradaban.
Jilid keenam berisi dimulainya revolusi industri pertama di barat dan budak kulit hitam yang tak terhitung jumlahnya dimakamkan di Samudera Atlantik.
Jilid ketujuh adalah pecahnya konflik antara Timur dan Barat, dan Timur terpaksa membuka jalur perdagangan untuk bergabung dengan perdagangan dunia.
Jilid kedelapan berisi Revolusi Industri Kedua berakhir dan Perang Dunia Pertama pecah. Dibangun kembali setelah perang dan genjatan senjata selama 20 tahun.
Perang Dunia Kedua pecah dan banyak peradaban yang berubah menjadi reruntuhan, setelah perang, pola bipolar terbentuk. Uni Soviet hancur dan USA menjadi pusat sistem global.
Membaca semua ini, kami mulai tidak berani untuk membaca lebih dalam lagi, jika sebelumnya hanyalah sejarah, maka kali ini adalah masa depan.
Manusia pada dasarnya takut akan masa depan, dan tidak satupun dari kita yang siap menerima sejarah yang tragis.
Apa yang mungkin terjadi ke depan? Perang nuklir, Perang Biologis, Invasi Alien, Hari Kiamat? Hanya dengan memikirkan kemungkinan-kemungkinan ini, hati kami merasa semakin takut.
Walau kami ragu-ragu, kami masih memberanikan diri membuka jilid berikutnya.
Namun, jilid berikutnya sama sekali tidak menceritakan tentang dunia, melainkan kisah setelah kereta api ke Losuo jatuh saat melewati Tanggul Pass.
[Apa…! Bukankah ini cerita Kita.]
Kami bertiga merasakan hal yang sama, buku ini meramalkan kisah kita, apapun yang terjadi menakutkan bagi saya.
[Mari kita berhenti disini.] Aku menyarankan itu.
Namun mereka berdua mengabaikan saya. Naila adalah seorang Yahudi dan Linea adalah Kristen Ortodoks.
Kesucian buku ini telah membuat mereka tenggelam, dan rasa takut tidak dapat menghentikan mereka membacanya.
Di jilid kesembilan, seorang pria dan dua wanita sedang naik kereta api melalui Tanggul Pass. Sebuah kultus misterius meledakan kereta api itu dengan roket.
Ketiganya jatuh ke sungai dan dibawa ke altar misterius melalui arus bawah tanah.
Kedua gadis itu adalah yang pertama kali ditangkap, dan kemudian mencoba melarikan diri dengan berbagai cara.
Namun, orang-orang ini telah mengetahui gerakan mereka dan melalui ramalan dan menangkap mereka lagi. Akhirnya lokasi pria itu juga tertangkap.
Sekelompok orang berpakaian hitam putih itu melakukan bunuh diri di sekitar altar saat sinar bulan purnama muncul, ingatan mereka saling terhubung dan memberi mereka kekuatan yang berbeda.
Karena ingatan mereka bersama, ketiganya menikmati pengalaman yang tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa. Ketiganya kemudian datang ke buku ramalan dan membaca buku itu.
[Cukup, sampai disini saja membacanya!]
Aku merasa ramalan itu sangat berbahaya, dan mencoba menghentikan mereka.
Namun, Linea segera menendang perutku dan membuat diriku terlempar jauh ke belakang.
Aku memegang perutku yang sakit dan menatap Linea dengan marah, mereka juga menekan perut mereka karena rasa sakit dari berbagi ingatan.
Naila kemudian mencoba membuka bagian belakang buku, tetapi isinya tidak jelas dan kami tidak bisa membacanya.
Naila melanjutkan untuk membalik beberapa halaman, dan langsung menuju akhir jilid. Sebuah baris kalimat kemudian muncul.
[Tiga orang yang sebelumnya terpisah, bersatu menjadi satu, dan bersama-sama menyaksikan masa depan umat manusia.]
Naila mencoba untuk terus membalik ke halaman selanjutnya, tetapi tidak peduli sekuat apapun dia mencoba, dia tidak dapat membukanya.
Naila menutup buku itu dengan kesal, dan berusaha menghancurkan meja itu.
“Saya tidak bisa menerimanya. Kenapa Saya harus menjadi satu denganmu? Saya jelas memiliki banyak gadis yang baik. Bahkan ditambah Linea, bagaimana Saya bisa menjadi milikmu”
“Sejak kapan Saya menjadi milikmu!” Linea berkomentar dengan pernyataan Naila
[Hah~ kan Aku sudah bilang untuk berhenti, apakah anda tau prinsip kucing Schrodinger? Jika kotak belum dibuka, masih ada peluang, dan sekali anda membukanya, semuanya berakhir.]
Aku juga menjawab dengan kesal sambil tiduran. Aku akui bahwa aku menyukai gadis-gadis cantik, tetapi Aku tidak dapat menerima bahwa Aku harus menghabiskan hidupku dengan dua gadis yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan diriku tanpa alasan jelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 143 Episodes
Comments
Del-lKaiser
satu dalam pikiran ato 3 in one kah??🌚🌚
2022-07-05
1
Del-lKaiser
jika seseorang mengetahui masa depannya berarti masa depannya sudah berubah🗿🗿
2022-07-05
1
Del-lKaiser
daqin kapan bang??
2022-07-05
1