DIA, ISTRIKU!

DIA, ISTRIKU!

DI 1

20 Tahun telah berlalu, kehidupan Mora dan Putra Putri nya pun berjalan dengan baik. Mereka tidak menemukan kerikil yang menghalau jalannya sama sekali, namun ada satu yang menghalau kebahagian Putra dari Mora yaitu menghilang nya Arrabela Wiraatmaja.

Yaps, Agus dan Putri nya Atma menghilang entah kemana setelah berencana akan pergi ke Jakarta. Pesawat yang di tumpangi nya jatuh dan satupun tidak ada yang tertolong.

Semua keluarga sudah mengikhlaskan nya, kecuali Wiraa. Dia masih bersikeras mencari dimana keberadaan Adik kecil nya sampai saat ini, karena Wiraa tidak percaya bahwa mereka sudah meninggal.

Kehidupan Wiraa hanya seputar pekerjaan dan pekerjaan saja, ia menenggelamkan semua nya di dalam pekerjaan.

Sudah 3 tahun ini dia memimpin perusahaan, menggantikan sang Daddy yang pensiun.

*Tok

Tok*

"Masuk" ucap Wiraa dengan suara berat dan serak nya.

Ceklek.

"Papa Om" teriak anak perempuan kecil yang sangat menggemaskan, dan itu semua mengalihkan perhatian Wiraa dari berkas yang ada di hadapannya.

Wiraa beranjak dari tempat duduk nya, ia langsung saja menggendong anak kecil itu.

"Abang" panggil seorang perempuan yang baru saja masuk bersama Suami nya.

"Hei, kapan kalian datang? Kenapa tidak memberitahu aku" tanya Wiraa dengan wajah datar nya.

"Suples Papa" celetuk anak kecil di gendongan Wiraa.

Wiraa terkekeh dan mengecup pipi gembul anak tersebut, ia lalu duduk di sofa.

"Miraa, Jonas, tumben kalian pulang ke tanah air?" tanya Wiraa pada sang Adik.

"Mas Jonas ada pekerjaan disini selama 1 bulan , jadi aku dan Erika memutuskan untuk ikut" jawab Miraa

Miraa menatap Jonas dengan menganggukan kepala nya, mereka memang ada hal penting yang akan mereka bicarakan pada Wiraa.

"Apakah kamu kenal dengan wanita ini, Bang?" tanya Jonas dengan memberikan sebuah poto pada Wiraa.

Wiraa mengambil nya, ia lalu melihat dengan teliti siapa wanita itu. Hingga pada akhir nya mata nya terbelak dan jantung nya berdegub kencang.

"A atma, ya ini Adik Atma ku" ucap Wiraa dengan sangat yakin.

"Kenapa Abang terlihat yakin? Padahal belum tentu dia itu Adik Atma kita" celetuk Miraa.

Wiraa menatap Adik nya dengan tersenyum, ia bahkan mengelus poto tersebut.

"Karena dia memakai selalu anting pemberianku, anting tersebut hanya ada 1 di Dunia karena aku meminta Aunty Fira membuat nya khusus" ucap Wiraa dengan tersenyum bahagia.

"Aku hanya mendapatkan laporan itu dari anak buah ku, Bang. Makannya aku kesini karena aku akan menyuruh mu untuk memastikannya dan biarkan perusahaan akan aku ambil alih" timpal Jonas sambil mengusap lengan sang Kakak Ipar.

"Dimana dia, Jonas?" tanya Wiraa dengan cepat.

Jonas menghela nafas, ia menatap Abang Ipar nya dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Di Club terbesar di Negara ku, saat itu dia akan di jual oleh salah satu temannya dan untung saja saat itu aku ada disana dan aku membeli nya dengan mahal. Aku menyuruh salah satu anak buah ku membawa nya ke Rumah yang ada disana , namun sayang nya wanita itu malah kabur" jawab Jonas dengan menjeda ucapannya.

Lalu ia menatap sang Abang dengan yang sedang mengepalkan tangannya kuat.

"Dan terakhir yang mereka ketahui, wanita itu kabur bersama Ayah nya kesini dan lebih tepatnya mereka ke Kota Papua" lanjut Jonas kembali.

Wiraa langsung saja bangun dan memanggil Asistennya, ia memerintahkan anak buah nya untuk mencari wanita tersebut dengan memberikan poto dari Jonas dan memberikan poto Agus juga.

Ia akan menyuruh anak buah nya langsung mencari ke setiap penjuru yang ada di Kota Papua. Dan dia sendiri akan kesana besok pagi.

"Semoga saja itu Atma kita, Bang. Pergilah cari kebahagian mu yang selama ini hilang" ucap Miraa dengan penuh haru.

"Aku titip Mommy dan Daddy ya, aku juga titip perusahaan padamu Jonas" balas Wiraa dengan tersenyum.

Jonas dan Miraa sontak langsung saja menganggukan kepala mereka. Setelah nya, mereka tersenyum saat melihat senyum tulus Wiraa.

"Aku sangat bahagia melihat senyuman itu, Bang. Berbahagialah selalu" batin Moraa dengan tulus.

*

Dalam perjalanan menuju mansion utama, Wiraa terus saja menyunggikan senyuman nya. Dia tidak berhenti tersenyum karena penantiannya selama beberapa tahun ini akan berakhir.

"Semoga saja kali ini benar-benar kamu Adik kecil, tunggu aku" batin Wiraa dengan tersenyum.

Dan tanpa sadar mereka sudah sampai di mansion, Wiraa membawa Erika ke dalam gendonganny dan kedua orangtua nya mengikuti langkah Wiraa.

"Momm, Dadd" teriak Wiraa dengan tak sabaran.

"Opa, Oma salamikum" ucap Erika dengan semangat.

Wiraa terkekeh dan mengecupi pipi Erika dengan gemas nya.

Miraa dan Jonas pun ikut terkekeh melihat Putri nya.

Dan mereka langsung saja ke ruang keluarga karena Mommy dan Daddy nya pasti berada disana.

Dan benar saja saat mereka sampai, terlihat kedua nya sedang bersantai.

"Mom, Dad" panggil Wiraa kembali.

Mora dan Wildan langsung mengalihkan pandangannya, ia menatap Wiraa dengan tersenyum.

"Wah ada Cucu Oma, kapan kalian datang?" tanya Mora pada Putri dan menantu nya.

"Tadi Mom, kami langsung ke perusahaan Abang terlebih dulu" jawab Miraa dengan lembut.

Miraa memeluk Mommy dan Daddy nya bergantian, begitupun dengan Jonas.

Setelah nya, mereka duduk bersama dengan kedua orangtua nya.

"Apa ada hal yang penting?" tanya Daddy pada Jonas.

Jonas hanya mengangguk saja sambil menatap Wiraa dengan tersenyum.

"Hal penting apa sampai-sampai kalian datang kemari?" tanya Mommy nya dengan tatapan bingung.

Wiraa lalu menceritakan semuanya dengan rinci, ia juga menceritakan rencana nya akan pergi ke Papua. Terlihat pancaran bahagia di wajah Wiraa, yang mana itu membuat Mommy dan Daddy nya ikut bahagia.

"Kejarlah Nak, itu kebahagian mu" ucap Mommy Mora lembut.

"Iya Mom, Do'akan aku ya" balas Wiraa dengan tersenyum.

"Kami akan selalu mendo'akan kalian, Nak. Pergilah istirahat agar besok pagi kamu bugar" ucap Daddy Wildan.

Miraa lalu mengambil Erika yang sudah terlelap, ia juga beranjak ke kamar nya untuk menidurkan Erika.

Wiraa sendiri melangkah menuju ke kamar nya, ia akan mandi lalu setelah nya akan langsung istirahat.

Mora dan Wildan tersenyum bahagia melihat Putra nya yang bersemangat, bahkan ia juga tersenyum. Wiraa selalu saja berlaku dingin dimanapun ia berada, dan hal itu yang membuat Mora menjadi sedih.

"Wiraa kita sudah kembali, Dadd" ucap Mora tersenyum haru.

"Iya Mom, semoga saja dia benar-benar Atma" balas Wildan.

Jonas tersenyum melihat kedua mertua nya yang sedang bahagia.

Ia memilih berpamitan pada kedua nya dan masuk ke dalam kamar yang dimana Istri dan Putri nya berada.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Aisyah Nabila

Aisyah Nabila

aku dsni thor🥰

2023-09-17

0

Sur Anastasya

Sur Anastasya

moga ceritax bgs..lnjut🌹🌹🌹🌹🌹

2022-08-08

0

Samiati Ati

Samiati Ati

assallamualaikum saya datang.....

2022-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!