DI 4

Tepat jam 10 malam mereka sampai di Bandara Jakarta, Wiraa membawa Agus dan Atma ke mansion utama.

Disana sudah menunggu Mommy dan Daddy, serta Miraa dan Jonas.

Agus dan Atma hanya bisa menurut dan diam saja, mereka tak akan banyak tanya maupun protes pada Wiraa.

Sampai 1 jam kemudian mereka tiba di mansion utama, Wiraa keluar dengan membantu Agus naik ke kursi roda nya. Sedangkan Atma sendiri, ia sudah berlari dan menghambur ke pelukan Mora.

"Mommy" ucapnya dengan terisak.

"Ya ampun Atma" balas Mora lembut.

Mereka saling memeluk dengan erat, mencurahkan semua rasa rindu, bahagia dan juga kelegaan. Terutama Atma, dia merasa benar-benar aman hingga ia memeluk Mora begitu erat.

Setelah puas, Atma melepaskan pelukannya dan bergantian memeluk Miraa yang sudah dia anggap Kakak perempuannya.

"Adik kecil ku" ucap Miraa dengan penuh haru dan tetesan air mata

Wiraa tersenyum pada kedua orangtua nya, dan Agus juga memberi sapaan yang mana membuat Wildan bahagia bertemu kembali dengan diri nya.

"Ayo kita masuk" ajak Wildan pada semua nya.

Atma melepaskan pelukannya dari Miraa, kemudian mereka ikut masuk ke dalam mansion bersama-sama.

Mereka duduk di ruang keluarga agar nyaman untuk semua nya, Atma sendiri duduk di samping Miraa dan tak melepaskan rangkulannya.

"Kenapa kamu bisa pasrah begitu saja saat mereka membawa Ayah dan kamu? Bukannya kamu bisa beladiri?" tanya Miraa dengan raut wajah yang teduh.

"Aku bisa saja melawan mereka, Mbak. Tetapi aku takut cidera kaki dan tangan ku akan semakin bertambah buruk" jawab Atma dengan helaan nafas kasar dan panjang.

"Coba kalian ceritakan semua nya, bagaimana bisa kalian sampai begini?" tanya Wildan yang di angguki oleh semua nya.

Agus mengangguk, ia menghela nafas panjang kemudian menghembuskannya perlahan.

-FlashBack-

10 Tahun yang lalu, tepat nya pada hari ulangtahun Wiraa dan Miraa yang ke 16 Tahun.

Agus dan Atma berencana akan pergi ke Jakarta untuk memberikan kejutan kepada Wiraa, namun pesawat yang akan mereka tumpangi sudah berangkat dan mereka tertinggal.

Hingga pada akhir nya, Agus memutuskan untuk memesan tiket pada jam penerbangan berikut nya dan untung nya dia mendapatkannya.

Namun siapa sangka disana terjadi kecelakaan kecil saat akan mendarat, hingga pesawat mereka masuk ke dalam hutan belantara.

Singkat cerita, Agus , Atma dan yang lainnya masih bisa selamat dengan cepat keluar dari pesawat. Hingga pada saat Agus dan Atma akan pergi disana mereka melihat Nenek yang tengah kebingungan.

"Nek, mari ikut kami" ucap Agus dengan menggandeng tangan sang Nenek.

Sedangkan Atma pun berjalan beriringan dengan mereka. Hingga mereka menemukan tempat untuk istirahat dan mereka memutuskan untuk duduk terlebih dulu.

"Tunggu dulu ya, saya akan mengirimkan sinyal pada Anak saya bahwa saya ada disini" ucap sang Nenek.

"Ayo Nek, biar kita keluar dari Hutan seram ini" timpal Atma dengan nada riang nya.

Nenek mengangguk, ia lalu menekan tombol dan hanya berbunyi 'Klik' selebih nya tidak ada yang spesial lagi.

Mereka menunggu hampir 2 jam, dan yang lainnya pun sudah pergi entah kemana. Awal nya Agus pun akan pergi namun tak jadi karena Nenek tersebut terus saja melarang nya.

Hingga atensi mereka teralihkan pada sebuah Helikopter yang akan turun di dekat mereka yang memang kebetulan tidak ada pepohonan.

"Nah itu Anak Nenek" ucap Nenek dengan tersenyum.

Agus dan Atma pun ikut tersenyum, mereka melihat seorang pria turun dari sana dengan wajah cemas nya.

"Ibu" panggil nya dengan cemas.

Pria tersebut pun berlari ke arah Nenek tersebut dan memeluk nya dengan erat.

"Sudahlah Nak, Ibu tidak apa-apa" ucap Nenek.

"Ayo kita pulang Bu, Istri ku mencemaskan mu" ajak Pria itu.

"Bawa juga mereka, mereka yang peduli pada Ibu dan menyelamatkan Ibu" ucap Nenek menunjuk pada Agus dan Atma.

Pria tersebut langsung menganggukan kepala dengan wajah tersenyum. Lalu mereka pun naik pada Helikopter tersebut dan Agus pun hanya ikut saja.

Agus, Atma dan Nenek ketiduran karena saking lelah nya dan juga lapar. Hingga pada saat sampai, Agus kaget karena bukan di Jakarta.

"Loh ini bukan di Jakarta?" tanya Agus.

"Bukan, ini di Jepang. Kalian tinggal saja dulu disini ya" pinta Pria itu dengan tatapan memohon.

Agus hanya bisa pasrah, ia mengiyakan saja ajakan Pria asing itu.

Kemudian mrereka turun dari Helikopter dan sudah di sambut wanita cantik dengan wajah khawatir, cemas dan panik.

Singkat cerita, hingga tak terasa Agus dan Atma tinggal bersama dengan Bryan, Alexa dan Nenek Quen sudah hampir 7 Tahun.

Agus bekerja di perusahaan milik Alexa , sedangkan Atma ia sekolah dengan bersungguh-sungguh.

Hingga tepat pada Tahun ke 8, adik tiri Alexa membantai semua nya karena menginginkan harta. Untung pada saat itu, Atma sedang pergi bersama dengan sopir dan bibi pelayan.

Semuanya meninggal hingga tersisa Agus saja yang di buat lumpuh oleh, Tyo.

Agus dan Atma di jadikan pelayan di mansion itu oleh keluarga Tyo. Hingga pada Atma usia 20 tahun, Tyo menjual nya pada pemilik Club sahabat nya.

Namun semua nya selamat saat seseorang membeli nya dan menyuruh nya kabur dari sana. Dengan berbekal semua harta peninggalan Alexa dan keluarga nya, Agus dan Atma pergi pulang ke tanah air, tetapi bukan ke Jakarta melainkan mereka pergi ke Papua.

Sesampai nya disana, ternyata anak buah Tyo menemukan mereka dan menjual nya kembali pada Zabra, sang juragan terkaya di Kota itu.

Dalih dengan semua hutang yang di miliki Alexa dan mereka juga merampas semua harta di tangan Agus serta Atma.

Pada saat itu, Atma dan Agus berhasil kabur dari kejaran Zabra dan anak buah nya.

Namun mereka menemukan persembunyian Agus dan membawa paksa mereka pada Zabra.

Agus dan Atma hanya bisa meronta dan melawan dengan kemampuan minim mereka.

Pada saat itu, Atma tak bisa melakukan penyerangan karena kaki dan tangannya cidera saat menolong Alexa di Jepang.

Hingga pada akhir nya mereka di bawa ke Club dan disana Zabra sudah menunggu nya.

-FlashNow-

Mora, Wildan dan yang lainnya terdiam dengan raut wajah yang menahan amarah. Apalagi terlihat di wajah Wiraa, ia sudah sangat murka ketika mendengar semua nya.

Atma mengelus lengan Wiraa lembut, ia bahkan memeluk nya untuk meredakan amarah di diri Wiraa.

"Tenanglah, aku sudah disini bersama kalian" lirih Atma dengan menatap manik mata Wiraa yang sedang menatap nya.

Wiraa membalas pelukan itu, ia memeluk Atma dengan erat dan ia juga meneteskan air mata di pelukan itu.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bloblo

Bloblo

😢😢😢

2022-04-06

0

Henny

Henny

lanjut Thor...kyknya seru..

2022-04-06

0

Aulia Finza

Aulia Finza

otewe halal aja deh

2022-04-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!