DI 2

Ke esokan pagi nya, terlihat Wiraa yang sudah tampan dengan mengenakan pakaian biasa saja. Dia akan langsung ke Bandara bersama dengan Asistennya.

"Akbar, jaga selalu Wiraa dan jangan biarkan hal apapun terjadi pada kalian" ucap Daddy Wildan.

"Siap Tuan" balas Akbar dengan patuh.

Terlihat Wiraa yang menuruni anak tangga tersebut, ia menyeret koper nya dengan wajah yang berseri.

Setelah tiba di bawah, Akbar mengambil alih koper sang Tuan dan Wiraa sendiri memeluk tubuh Mommy dan Daddy nya.

"Do'akan aku ya, Dad, Mom" ucap Wiraa lembut.

Mora menganggukan kepala dengan tersenyum lembut, ia lalu mengusap kepala Wiraa dengan sayang.

"Kami menunggu kabar bahagia itu, Nak" ucap Mommy dengan tersenyum.

Wiraa mengangguk pasti, ia lalu berpamitan pada kedua nya dan setelah itu pergi bersama dengan Akbar.

Mora dan Wildan mengantar kepergian Putra nya dengan penuh senyuman yang tulus. Memang sejak kecil, Wiraa kerap sekali menginap jauh dari mereka dan tentu nya ia menemani sang Adik, Atma.

Mora melambaikan tangannya saat melihat mobil yang di tumpangi oleh Putra nya melaju keluar dari halaman mansion.

"Ayo Mom kita masuk" ajak Wildan pada Mora.

Mora memeluk pinggang Wildan, ia merasa sangat bahagia denhan kehidupannya yang sekarang.

"Oma, Opa" sapa Erika dengan riang.

Mora tersenyum, ia lalu menggendong cucu nya dan membawanya ke ruang makan.

Mereka akan sarapan terlebih dulu sebelum beraktifitas.

"Oma, Om Papa apa sudah pelgi?" tanya Erika dengan mengerjap lucu.

"Sudah sayang" jawab Mora lembut.

Erika hanya menganggukan kepala nya saja, lalu ia meminta duduk di kursi yang memang khusus untuk nya. Setelah nya, mereka langsung saja memulai sarapan pagi dengan diam.

**

Sedangkan di dalam perjalanan, Wiraa makan sandwich buatan sang Mommy. Dia juga memberikan nya satu kotak untuk Akbar sarapan.

Wiraa dan Akbar terus saja fokus pada ponsel nya karena anak buah mereka yang akan melapor keadaan disana.

"Tuan, mereka sudah menemukan titik terang nya, jadi kita nanti akan langsung ke Hotel untuk istirahat lebih dulu" ucap Akbar dengan tersenyum tipis.

"Baiklah, kita akan seharian mencari nya karena perasaan ku tak enak, aku takut terjadi sesuatu pada Atma" balas Wiraa dengan wajah datar nya namun menyiratkan kesedihan.

Akbar hanya mampu menganggukan kepala nya, ia juga tak tega melihat wajah sendu dari Tuan nya setiap saat menatap poto Atma kecil.

Hingga fokus mereka teralihkan saat mobil berhenti tepat di halaman Bandara. Akbar dan Wiraa langsung saja keluar dari dalam mobil, Wiraa dengan langkah lebar nya langsung menuju ke tempat pesawat pribadi nya.

Wiraa tidak ingin membuang waktu nya lagi karena perasaan nya semakin tak karuan, bahkan jantung nya berdetak dengan cepat. Seperti akan terjadi sesuatu tetapi ia juga tak tahu apa yang akan terjadi.

"Ya Allah, aku mohon jagalah Atma dan Paman Agus" batin Wiraa dengan meringis.

Hingga pada akhir nya, pesawat tersebut pun lepas landas saat Wiraa dan rombongannya sudah menduduki kursi yang sudah tersedia.

"Tuan, anda kenapa?" tanya Akbar

"Tidak apa, aku hanya tak enak perasaan saja" jawab Wiraa gelisah.

Akbar paham, ia lalu menanyakan kabar pada anak buah nya, ia semakin tak karuan saat melihat wajah Wiraa yang gelisah.

Sampai 5 jam perjalanan mereka di udara akhir nya sampai juga di Jayapura.

Wiraa langsung menyuruh anak buah nya untuk menjemput mereka.

Drtt

Drtt

Ponsel Wiraa bergetar tanda ada yang menelpon, ia melihat siapa yang memanggil nya dan ternyata adalah Mommy nya.

"Halo, Nak. Apa kamu sudah sampai?" tanya Mora di seberang sana.

"Baru saja tiba Mom, Wiraa akan langsung menuju ke lokasi karena perasaan Wiraa saat ini tak enak dan tak menentu" jawab Wiraa dengan lirih.

"Baiklah Nak, semoga tak terjadi apapun disana ya" balas Mora dengan lembut.

Setelah nya, panggilan pun terputus dan Wiraa masuk ke dalam mobil yang sudah ada Akabar disana.

"Tuan" panggil Akbar serius.

Wiraa menatap Akbar, ia tau bahwa ada hal yang serius yang sedang terjadi.

"Ada apa Akabr?" tanya Wiraa datar.

"Laporan dari anak buah mengatakan bahwa memang benar itu Nona Atma dan Tuan Agus. Tetapi saat ini mereka sedang mengejar sekelompok orang yang membawa kedua nya secara paksa" jelas Akbar dengan menatap kilatan marah dari dalam mata sang Tuan muda.

"Langsung saja ikuti kemana Atma pergi, aku tak ingin istirahat dulu, Akbar" perintah Wiraa dengan sengit.

"Baik Tuan muda" balas Akbar patuh.

Akbar lalu mengambil alih kemudi, dan kebetulan sekali lokasi mereka tidak terlalu jauh dengan lokasi dimana Atma sedang di bawa.

Sepanjang jalan, Wiraa terus saja menelpon anak buah nya agar tidak kehilangan jejak Atma.

"Sebenarnya apa yang terjadi pada kalian" gumam Wiraa dengan sendu.

***

Sedangkan di Club terbesar, anak buah Wiraa berhenti dan langsung masuk ke dalam.

Akan tetapi mereka di halau oleh penjaga dan terpaksa saja mereka melawan karena nyawa Nona muda nya dalam bahaya.

Dan di dalam ruangan VIP, terlihat seorang gadis cantik sedang terisak di pelukan sang Ayah.

Dia meronta saat akan di pisahkan dengan Ayah nya, sedangkan Ayah nya sendiri tak bisa apa-apa karena lumpuh.

"Saya mohon, jangan menjual Putri saya" teriak pria paruh baya tersebut.

"Hutang kalian sudah sangat banyak, jadi aku akan menikmati tubuh Putri mu dan kemudian menjualnya pada pria lain" ucap seorang pria muda yang tampan.

"Lebih baik aku mati daripada harus melayani mu, Zabra" teriak wanita cantik itu dengan terisak.

Plak.

Pria bernama Zabra itu sontak langsung saja menampar pipi mulus wanita tersebut.

"Kau tak tau berterimakasih hah, kalian sudah di tolong olehku" bentak nya dengan marah.

"Kau berbohong, bukan kau yang menolongku dari kejaran rentenir itu. Kau hanya memanfaatkan kekuasaan disini agar bisa menjerat kami" balas wanita itu dengan membentak.

"Diam kau Atma" teriak Zabra yang sudah murka.

Lalu ia menatap anak buah nya untuk membawa paksa Atma masuk ke dalam kamar.

"Atma, jangan bawa Putri ku aku mohon" ucap Agus dengan menangis.

Bruk.

Salah satu anak buah Zabra menggulingkan kursi roda milik Agus sampai Agus sendiri tertimpa oleh nya.

"Ayah" teriak Atma dengan histeris.

"Lepaskan aku" berontak Atma dengan terus saja memanggil Ayah nya.

Namun sayang, anak buah Zabra sangat kuat dan berhasil membawa Atma masuk ke dalam kamar yang sudah ada Zabra.

Klik.

Pintu terkunci dari luar, Atma langsung saja bergetar ketakutan saat melihat Zabra yang mendekat.

"Ayo sayang, kita akan bermain sepuasnya disini" ucap Zabra dengan tersenyum mesum.

Atma menggelengkan kepala nya, ia menjauh dari jangkauan Zabra dan terjadilah saling mengejar.

Atma terus saja mengelak tetapi sayang, saat akan berlari kaki nya tersandung oleh pakaian Zabra yang ada di lantai.

"Hahaha kau tak bisa lari dari ku, cantik" ucap Zabra dengan tertawa puas.

Zabra lalu menyeret Atma ke atas ranjang, ia sudah tidak sabar untuk mencicipi tubuh indah itu.

"Lepaskan aku breng*ek" teriak Atma dengan air mata yang sudah menetes.

Zabra diam saja, ia mengikat tangan dan kaki Atma agar tidak bisa kemana-mana.

Hingga Atma menangis dengan ketakutan pun Zabra tak memikirkannya.

Zabra membuka kemeja atas Atma dan ia langsung meneguk ludah kasar saat melihat dada Atma yang putih.

"Ya Allah, aku lebih baik mati daripada harus melayani pria bejad ini" batin Atma dengan menangis pilu.

Zabra sudah bermain di area atas Atma, dan Atma sendiri hanya bisa menggerekan tubuh nya tanda menolak. Tetapi hal tersebut malah membuat Zabra kesenangan.

"Abang Wir" panggil Atma dengan lelehan air mata yang sudah menetes.

Atma pasrah, ia sudah tak ada tenaga lagi untuk melawan apalagi dengan posisi tangan dan kaki nya terikat.

Dia semakin menangis terisak saat Zabra mencoba membuka rok yang sedang ia pakai.

Brak.

"Bajingan kau" teriak seseorang yang berhasil masuk paksa ke dalam kamar.

.

.

.

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

aku mampir Thor

2024-11-24

0

Sur Anastasya

Sur Anastasya

lnjut🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2022-08-08

0

Jeni Safitri

Jeni Safitri

Wah seru nih penasaran nasib atma dan agus

2022-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!