Permadani Cinta

Permadani Cinta

Buih Jadi Permadani

'Oh Mungkinkah diri ini, dapat merubah buih yang memutih, menjadi permadani ... seperti pinta yang kau ucap, dalam janji cinta ...'

'Salah aku juga, telah jatuh cinta, insan seperti dirimu, se anggun bidadari... seharusnya aku, cerminkan diriku, sebelum tirai hati aku buka, untuk mencintai mu ...'

...***...

Annabella terpana melihat layar ponselnya di salah satu aplikasi menyanyi karaoke online, yang baru saja dia download itu.

Segurat senyum terpancar dari wajah gadis penulis novel, yang kesehariannya hanya menghabiskan waktu di rumah, karena dia memiliki penyakit kanker darah.

"Sari, lihat deh yang nyanyi, Suaranya bagus banget! orangnya juga ganteng banget! Siapa sih namanya?" tanya Annabella.

"Lihat saja Non di profilnya, di situ kan biasanya ada namanya dan biodatanya, Non Anna kan baru satu hari pakai aplikasi ini, diutak-atik saja dulu!" jawab Sari.

Sari adalah anak dari Bu Minah, seorang asisten rumah tangga yang sudah puluhan tahun bekerja di rumah keluarga Sugandi, ayah Annabella.

Karena mereka seumuran, sejak kecil Annabella selalu menganggap Sari adalah sahabatnya, saudaranya, meskipun mereka memiliki perbedaan latar belakang.

"Sari, Aku mau coba nyanyi lagu Pertamaku di aplikasi ini!" kata Annabella.

"Wow, Non Anna mau nyanyi lagu apa?" tanya Sari.

"Hmm, lagu apa ya, aku bingung, maklum baru pertama kali, kamu ada ide?" tanya Annabella balik.

"Kenapa Non Anna tidak nyanyi lagu ceria saja, yang waktu itu lho, kopi dangdut!" sahut Sari.

"Kopi dangdut?? Ide yang bagus, aku mulai ya!"

Annabella kemudian mengambil headset dan langsung memasangnya, dia mulai membuat aplikasi di ponselnya itu dan mulai bernyanyi.

'Api asmara yang dahulu pernah membara ....semakin hangat bagai ciuman yang pertama, detak jantung ku seakan ikut irama, karena terlena alunan lagu, semerdu kopi dangdut...'

'Irama kopi dangdut yang ceria ... menyengat hati menjadi gairah ...'

****

"Minah, apakah obat Anna hari ini sudah di berikan?" tanya Bu Mutia, Bundanya Annabella.

"Sudah Nyonya!" jawab Bu Minah, wanita paruh baya yang sudah bekerja di rumah keluarga itu selama puluhan tahun.

"Bagus!"

"Kata Sari, Non Anna sedang men download aplikasi menyanyi online, supaya dia terhibur dan melupakan penyakitnya!" lanjut Bu Minah.

"Yah, lakukanlah apa yang membuat putriku senang, aku hanya tidak ingin, dia kembali murung dan putus asa!" gumam Bu Mutia.

"Baik Nyonya, nanti saya suruh Sari terus menemani Non Anna, supaya tidak sendirian!" jawab Bu Minah.

Bu Mutia lalu melangkah pergi meninggalkan Bu Minah, dia kembali mengurus butiknya, yang berada tepat di depan rumah besarnya itu.

Sudah 3 bulan ini annabella divonis memiliki penyakit kanker darah oleh dokter, dan kondisinya juga tidak seperti dulu, seolah keceriaannya hilang dan harapannya pupus.

Annabella terpaksa berhenti dari pekerjaannya menjadi seorang guru, dan kini dia menjadi seorang penulis novel digital dibeberapa aplikasi novel yang ada di ponselnya.

Untuk mengusir kegundahan dan kesepiannya, Annabella mendownload salah satu aplikasi bernyanyi karaoke online dari ponselnya, dan dia terlihat begitu senang, seolah melupakan penyakit yang kini tengah menggerogotinya.

Annabella suka sekali bernyanyi, biasanya dia hanya bernyanyi dengan diiringi gitar yang dimainkannya sendiri atau piano, baru kali ini dia mulai bernyanyi secara online.

Dan selama itu pula, Annabella selalu ditemani oleh Sari, Sari tinggal bersama dengan Ibunya, Bu Minah, di salah satu kamar di dekat dapur yang ada di rumah besar itu.

Bu Minah adalah seorang janda, sekitar 10 tahun yang lalu suaminya meninggal dunia karena sakit, Sejak saat itu dia dan Sari bekerja mengabdi di keluarga Sugandi, dan tinggal bersama-sama di rumah itu.

Sari di sekolahkan, bahkan dikuliahkan supaya dia bisa bekerja layak di luar sana, dan terbukti setelah lulus kuliah, Sari bekerja di salah satu bank swasta yang ada ada di Jakarta.

*****

"Non Anna! Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Sari saat berada di dalam kamar Annabella yang luas itu.

"Sari, aku sudah tahu siapa namanya!" sahut Annabella dengan mata berbinar.

"Namanya?"

"Ya, nama orang yang tadi, yang menyanyikan lagi 'Buih Menjadi Permadani' dengan sangat merdu!" kata Annabella.

"Oya? Siapa?" tanya Sari antusias.

"Namanya Satria, dia banyak followersnya lho, dan lagu-lagunya, semua bagus dan menyentuh!" jawab Annabella.

"Wah, Non Anna sudah follow dia?" tanya Sari.

"Belum, biar dia yang follow aku duluan, Sari, Aku pinjam fotomu ya, aku pakai di profil aku!" sahut Annabella.

"Ehm, bo-boleh!"

"Kamu tau sendiri, wajahku pucat dan mulai kehitaman karena kemoterapi, rambutku juga jelek dan tipis, semua orang yang melihatku pasti kabur!" ungkap Annabella dengan wajah sedih.

"Iya Non, tidak apa-apa pinjem foto saya, tapi yang nyanyi tetap Non Anna, suara saya kayak kaleng rombeng Non, tidak sepintar Non Anna menyanyi!" kata Sari berusaha menghibur anak majikannya itu.

"Oke, trimakasih ya Sari, harusnya kamu jangan panggil aku Non segala, kita kan teman!" ucap Annabella sambil memeluk Sari.

"Ibu akan marah padaku kalau aku memanggil tanpa kata Non, walau bagaimana, Non Anna ini kan anak majikan!" sahut Sari.

"Tapi aku selalu menganggapmu teman baik Sari!" bisik Annabella.

Tring... Tring

Tiba-tiba terdengar suara bunyi notifikasi dari ponsel annabella.

Annabella kemudian meraih ponselnya itu, kemudian mulai membuka notifikasi yang masuk dalam ponselnya itu.

"Sari! Lihat, Satria follow aku!" seru Annabella sambil menunjukan ponselnya pada Sari.

"Oya, Waah, ayo follow balik Non!" kata Sari.

"Oke!"

Annabella kemudian mulai memfollow pria yang pertama kali dilihatnya di aplikasi menyanyi online itu.

Entah kenapa ada perasaan berdebar dalam hatinya, meskipun dia tidak pernah mengenal siapa orang yang bernama Satria itu.

Tring ...

Ada pesan masuk, Annabella langsung membuka pesan itu.

"Hai, aku Satria, suaramu bagus juga saat membawakan lagu kopi dangdut, boleh kita kenalan?"

Annabella membaca pesan itu tanpa berkedip, segurat senyuman tersungging di bibirnya. Dia kemudian mulai membalas pesan singkat itu.

"Hai, namaku Anna, sesuai dengan akunku, terima kasih karena kamu sudah mendengarkan nyanyian ku, suaramu juga bagus saat membawakan lagu 'Buih Menjadi Permadani', sangat menyentuh!" balas Annabella.

Bersambung...

****

Halo guys,

Ini adalah novel terbaru Author, Jangan lupa tetap dukung Author ya ..

Kisah ini berbeda dari kisah-kisah sebelumnya, kisah ini terinspirasi dari kisah nyata, kisahnya sangat menyentuh dan banyak mengandung bawang ...

Di tunggu dukungannya selalu ya terima kasih ...😊😊🥰😍

Terpopuler

Comments

Juwandi

Juwandi

ninggalin jejak kak..

2022-04-22

1

Nova Yuliati

Nova Yuliati

jangan sampe nanti rebutan cowok....

2022-04-13

1

Nurak Manies

Nurak Manies

hadir✋✋✋✋

2022-04-03

1

lihat semua
Episodes
1 Buih Jadi Permadani
2 Duet
3 Menolak Kemoterapi
4 Semakin Dekat
5 Terpaksa Di Rawat
6 Sebuah Harapan
7 Curahan Hati Satria
8 Memborong Permadani
9 Memulai Usaha Baru
10 Ucapan Annabella
11 Kedatangan Satria
12 Suara Yang Berbeda
13 Ulang Tahun
14 Sebuah Permintaan
15 Lagu Untuk Anna
16 Keadaan Annabella
17 Gelang
18 Bertemu Deni
19 Perasaan Satria
20 Mulai Curiga
21 Pengakuan Sari
22 Rahasia Annabella
23 Annabella Pasrah
24 Kebenaran Yang Tertunda
25 Menanti Kejujuran
26 Cahaya Harapan
27 Sebuah Ketulusan
28 Hiburan Dari Satria
29 Kegalauan Bu Mutia
30 Rencana Bu Mutia
31 Kedatangan Satria
32 Tetesan Air Mata Anna
33 Rencana Pengobatan Selanjutnya
34 Rencana Pertemuan
35 Kenangan Terindah
36 Air Mata Perpisahan
37 Separuh Jiwaku Pergi
38 Menepis Masa Lalu
39 Teman Baru
40 Mengejar Harapan
41 Sebuah Kerinduan
42 Nekat Pergi
43 Pertemuan
44 Di Rumah Satria
45 Harapan Satria
46 Menyembunyikan
47 Ketulusan Hati Satria
48 Ketahuan
49 Terpaksa Di Penjara
50 Janji Satria
51 Kondisi Annabella
52 Satria Bebas
53 Annabella Belum Sadar
54 Niat Hati Satria
55 Persiapan Pernikahan
56 Dalam Keheningan Malam
57 Masih Ada Seberkas Sinar
58 Cahaya Kehidupan
59 Toko Permadani Satria
60 Pengakuan Anisa
61 Berangkat Bulan Madu
62 Yang Tak Terduga
63 Permadani Cinta (End)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Buih Jadi Permadani
2
Duet
3
Menolak Kemoterapi
4
Semakin Dekat
5
Terpaksa Di Rawat
6
Sebuah Harapan
7
Curahan Hati Satria
8
Memborong Permadani
9
Memulai Usaha Baru
10
Ucapan Annabella
11
Kedatangan Satria
12
Suara Yang Berbeda
13
Ulang Tahun
14
Sebuah Permintaan
15
Lagu Untuk Anna
16
Keadaan Annabella
17
Gelang
18
Bertemu Deni
19
Perasaan Satria
20
Mulai Curiga
21
Pengakuan Sari
22
Rahasia Annabella
23
Annabella Pasrah
24
Kebenaran Yang Tertunda
25
Menanti Kejujuran
26
Cahaya Harapan
27
Sebuah Ketulusan
28
Hiburan Dari Satria
29
Kegalauan Bu Mutia
30
Rencana Bu Mutia
31
Kedatangan Satria
32
Tetesan Air Mata Anna
33
Rencana Pengobatan Selanjutnya
34
Rencana Pertemuan
35
Kenangan Terindah
36
Air Mata Perpisahan
37
Separuh Jiwaku Pergi
38
Menepis Masa Lalu
39
Teman Baru
40
Mengejar Harapan
41
Sebuah Kerinduan
42
Nekat Pergi
43
Pertemuan
44
Di Rumah Satria
45
Harapan Satria
46
Menyembunyikan
47
Ketulusan Hati Satria
48
Ketahuan
49
Terpaksa Di Penjara
50
Janji Satria
51
Kondisi Annabella
52
Satria Bebas
53
Annabella Belum Sadar
54
Niat Hati Satria
55
Persiapan Pernikahan
56
Dalam Keheningan Malam
57
Masih Ada Seberkas Sinar
58
Cahaya Kehidupan
59
Toko Permadani Satria
60
Pengakuan Anisa
61
Berangkat Bulan Madu
62
Yang Tak Terduga
63
Permadani Cinta (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!