Duet

Sari tergopoh-gopoh berjalan cepat menuju ke ruang makan pagi itu, Pak Sugandi dan istrinya Bu Mutia sedang terlihat sarapan di meja makan itu.

Sementara Bu Minah nampak sibuk berkutat di dapur, membersihkan sisa-sisa bekas dia memasak untuk sarapan tadi pagi.

"Ada apa Sari?" tanya Bu Mutia.

"Non Anna mimisan lagi nyonya! sekarang dia masih berbaring di kamarnya!" jawab Sari.

Dengan cepat Bu Mutia bangkit dari duduknya, dan berjalan menuju ke kamar Annabella, Pak Sugandi suaminya mengikuti di belakangnya.

Annabella nampak berbaring sambil membersihkan darah yang keluar dari hidungnya itu dengan tissue yang ada di samping ranjangnya di atas meja.

Hal itu sudah biasa terjadi, namun entah mengapa Pak Sugandi dan Bu Mutia selalu saja merasa begitu khawatir, jikalau Annabella mulai kembali mengeluarkan darah.

"Ada apa Sayang, apa yang kau rasakan saat ini?" tanya Bu Mutia sambil membelai rambut Putrinya itu.

"Aku tidak apa-apa, kepalaku hanya sedikit pusing, mungkin karena aku tadi terlalu semangat bernyanyi!" jawab Annabella.

"Bernyanyi?"

Pak Sugandi dan Bu Mutia saling berpandangan.

"Tadi, Non Anna bernyanyi dengan cukup keras!" kata Sari yang berdiri di belakang Pak Sugandi dan Bu Mutia.

"Anna, Ayah tidak melarangmu bernyanyi, tapi kau harus ingat kesehatanmu kalau kau bernyanyi cukup keras, kamu mengeluarkan tenaga yang cukup besar!" ucap Pak Sugandi.

"Sari, kau tetap temani Anna, kalau dia mulai menyanyi lagi dengan suara keras tolong kau beri tahu dia, karena dia tidak sehat yang lain!" ujar Bu Mutia sambil menoleh ke arah Sari ia masih berdiri di belakangnya.

"Baik Nyonya!" jawab Sari.

"Kamu banyak-banyak istirahat lah Anna, dan jangan lupa minum yang teratur obatmu, besok kita akan kontrol lagi ke rumah sakit!" Ucap pak Sugandi.

"Iya Ayah!"

Tak lama kemudian, Pak Sugandi dan Bu Mutia berjalan keluar meninggalkan kamar Annabella.

Sari Masih Berdiri terpaku, dan kemudian dengan perlahan dia maju mendekati Annabella, anak majikannya itu.

"Hmm, kamu pasti mengadu pada Ayah dan Bunda kan!" sungut Annabella sambil menatap ke arah Sari yang kini berdiri di hadapannya.

"Saya hanya tidak ingin, Non Anna drop lagi, seperti waktu itu!" jawab Sari.

"Sari, Kamu tahu tidak, tadi ketika aku unggah nyanyian ku Disini, ada banyak sekali orang yang berkomentar lho!" kata Annabella sambil menunjuk ponselnya itu.

"Oya? Itu karena suara Non Anna sangat bagus!" sahut Sari.

"Bukan itu saja!"

"Lalu?"

"Katanya, selain suara bagus dan merdu, wajahnya juga manis!"

Sari terdiam mendengar ucapan dari Annabella, dia tahu di profile akun Annabella tempat dia bernyanyi itu, memakai foto dirinya bukan foto Annabella.

"Aku tahu, foto itu adalah foto mu Sari, tapi aku cukup senang, ternyata melalui ini, Aku merasa tidak sendirian aku merasa duniaku begitu ramai, penuh dengan nyanyian!" ucap Annabella dengan mata yang menerawang ke langit-langit kamarnya.

"Iya Non ..."

"Aku tahu, mungkin ini tidak berlangsung lama, Sari, kalau suatu saat nanti aku pergi, kalau kamu kangen, kamu bisa putar semua lagu ku si sini, aku sudah menyanyi sebanyak 3 lagu lho, dan aku akan terus menyanyi selama aku masih bisa!" ucap Annabella.

"Jangan bicara seperti itu Non, Non Anna pasti akan cepat sembuh seperti sedia kala!" kata Sari yang kini duduk di sisi pembaringan Annabella.

"Sembuh? Bahkan dokter sendiri pun bilang Kalau mungkin usiaku tidak akan lama lagi, Bagaimana mungkin kamu bisa mengatakan kalau aku akan sembuh?!" ujar Annabella sambil menatap dalam ke arah Sari, ada air yang menggenang di sana.

"Tapi Non, masalah umur itu adalah rahasia Tuhan, siapapun tidak berhak untuk menentukan, termasuk dokter!" kata Sari.

Tring... Tring ...

Tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari ponsel Annabella, Annabella lalu dengan cepat mengusap air matanya yang sempat terjatuh itu.

Kemudian dia langsung mengusap layar ponselnya itu, membaca pesan singkat yang ada di salah satu aplikasi ponselnya itu.

Tiba-tiba ada ada senyuman yang tersungging di bibir Annabella.

"Dia chat aku lagi!" gumam Annabella.

"Siapa Non?"

"Satria, si ganteng bersuara emas!" jawab Annabella.

"Ya sudah, Non Anna balas saja, mengobrol dengan dia, mumpung dia juga ada waktu, dia itu banyak fansnya lho di sini!" kata Sari.

Annabella menganggukkan kepalanya, kemudian dia mulai membalas pesan singkat dari salah satu idolanya itu.

"Bang Satria? Apa kabar?"

"Baik Ann, oya, tadi Abang baru saja mendengar nyanyianmu, suaramu indah, judulnya apa ya lagunya?"

"Oh, itu judulnya Nyanyian suara hati, dulu di bawakan oleh Inka Kristi!" jawab Annabella.

"Mirip dengan penyanyi aslinya!"

"Bang Satria bisa saja!"

"Sungguh, Abang tidak bercanda!"

"Trimakasih, ngomong-ngomong kenapa Abang tidak menyanyi lagi hari ini?" tanya Annabella.

"Kamu mau Abang menyanyi apa?"

"Memangnya aku boleh request?"

"Boleh dong!"

"Bang ..."

"Ya!"

"Maukah Abang menyanyikan lagu Kenangan Terindah, penyanyi aslinya itu Samsos!" kata Annabella.

"Hmm, oke, nanti kalau aku sudah menyanyi, aku akan beritahukan kamu ya!" ujar Satria.

"Iya Bang!"

"Kalau kamu mau, kita bisa duet!"

"Duet?"

"Iya, duet, nanti lagunya kamu yang pilih, Abang yang akan buatkan lagunya!" sahut Satria.

"Tapi bagaimana caranya?"

"Gampang, nanti Abang ajarin, ini duet online!"

"Hmm, Baiklah, sepertinya menarik!" gumam Annabella.

"Baiklah, Abang mau coba nyanyi dulu ya, tunggu ya, jangan lupa like dan komennya!"

"Siap Bang!"

Annabella tersenyum, ketika dia menutup layar ponselnya dan menaruhnya di bawah bantal.

Sari yang memperhatikan sejak tadi juga ikut tersenyum, melihat ada raut kegembiraan di wajah anak majikannya itu, yang dia sudah anggap sebagai sahabatnya sendiri.

"Sepertinya Non Anna senang sekali, setelah chat dengan dia!" kata Sari.

"Iya Sari, Aku tidak menyangka kalau ternyata Bang Satria itu orangnya baik sekali, meskipun followersnya banyak, tapi dia tidak sombong, dia malah mengajak aku berduet dengannya!" ungkap Annabella.

"Duet??"

"Iya, duet online, aku jadi penasaran, bagaimana ya jadinya!" gumam Annabella.

"Aku senang melihat Non Anna senang, aku mendukungmu!" ucap Sari.

"Sari, sekali lagi aku pakai fotomu ya, Bang Satria tidak akan mau menoleh ke arahku, kalau aku memakai foto asliku, kamu tahu bagaimana buruknya diriku!" ungkap Annabella dengan suara sedikit bergetar.

Sari menganggukkan kepalanya, dia menyadari Gadis malang yang kini ada di hadapannya, adalah gadis yang begitu rapuh.

Pengobatan dan kemoterapi yang selama ini dijalaninya, membuat tubuhnya begitu kurus dan tirus, dengan bola mata yang cekung dan berwarna kehitaman, dan rambut yang begitu tipis karena terlalu banyak yang rontok.

Bersambung ....

****

Terpopuler

Comments

Nova Yuliati

Nova Yuliati

kenapa gak pake foto anna sebelum sakit aja....jadi gak akan salah kenal orang satria nanti. ..

2022-04-13

2

Nurak Manies

Nurak Manies

😥😥😥😥
sedih🥺

2022-04-03

0

Nurak Manies

Nurak Manies

😥😥😥😥

2022-04-03

0

lihat semua
Episodes
1 Buih Jadi Permadani
2 Duet
3 Menolak Kemoterapi
4 Semakin Dekat
5 Terpaksa Di Rawat
6 Sebuah Harapan
7 Curahan Hati Satria
8 Memborong Permadani
9 Memulai Usaha Baru
10 Ucapan Annabella
11 Kedatangan Satria
12 Suara Yang Berbeda
13 Ulang Tahun
14 Sebuah Permintaan
15 Lagu Untuk Anna
16 Keadaan Annabella
17 Gelang
18 Bertemu Deni
19 Perasaan Satria
20 Mulai Curiga
21 Pengakuan Sari
22 Rahasia Annabella
23 Annabella Pasrah
24 Kebenaran Yang Tertunda
25 Menanti Kejujuran
26 Cahaya Harapan
27 Sebuah Ketulusan
28 Hiburan Dari Satria
29 Kegalauan Bu Mutia
30 Rencana Bu Mutia
31 Kedatangan Satria
32 Tetesan Air Mata Anna
33 Rencana Pengobatan Selanjutnya
34 Rencana Pertemuan
35 Kenangan Terindah
36 Air Mata Perpisahan
37 Separuh Jiwaku Pergi
38 Menepis Masa Lalu
39 Teman Baru
40 Mengejar Harapan
41 Sebuah Kerinduan
42 Nekat Pergi
43 Pertemuan
44 Di Rumah Satria
45 Harapan Satria
46 Menyembunyikan
47 Ketulusan Hati Satria
48 Ketahuan
49 Terpaksa Di Penjara
50 Janji Satria
51 Kondisi Annabella
52 Satria Bebas
53 Annabella Belum Sadar
54 Niat Hati Satria
55 Persiapan Pernikahan
56 Dalam Keheningan Malam
57 Masih Ada Seberkas Sinar
58 Cahaya Kehidupan
59 Toko Permadani Satria
60 Pengakuan Anisa
61 Berangkat Bulan Madu
62 Yang Tak Terduga
63 Permadani Cinta (End)
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Buih Jadi Permadani
2
Duet
3
Menolak Kemoterapi
4
Semakin Dekat
5
Terpaksa Di Rawat
6
Sebuah Harapan
7
Curahan Hati Satria
8
Memborong Permadani
9
Memulai Usaha Baru
10
Ucapan Annabella
11
Kedatangan Satria
12
Suara Yang Berbeda
13
Ulang Tahun
14
Sebuah Permintaan
15
Lagu Untuk Anna
16
Keadaan Annabella
17
Gelang
18
Bertemu Deni
19
Perasaan Satria
20
Mulai Curiga
21
Pengakuan Sari
22
Rahasia Annabella
23
Annabella Pasrah
24
Kebenaran Yang Tertunda
25
Menanti Kejujuran
26
Cahaya Harapan
27
Sebuah Ketulusan
28
Hiburan Dari Satria
29
Kegalauan Bu Mutia
30
Rencana Bu Mutia
31
Kedatangan Satria
32
Tetesan Air Mata Anna
33
Rencana Pengobatan Selanjutnya
34
Rencana Pertemuan
35
Kenangan Terindah
36
Air Mata Perpisahan
37
Separuh Jiwaku Pergi
38
Menepis Masa Lalu
39
Teman Baru
40
Mengejar Harapan
41
Sebuah Kerinduan
42
Nekat Pergi
43
Pertemuan
44
Di Rumah Satria
45
Harapan Satria
46
Menyembunyikan
47
Ketulusan Hati Satria
48
Ketahuan
49
Terpaksa Di Penjara
50
Janji Satria
51
Kondisi Annabella
52
Satria Bebas
53
Annabella Belum Sadar
54
Niat Hati Satria
55
Persiapan Pernikahan
56
Dalam Keheningan Malam
57
Masih Ada Seberkas Sinar
58
Cahaya Kehidupan
59
Toko Permadani Satria
60
Pengakuan Anisa
61
Berangkat Bulan Madu
62
Yang Tak Terduga
63
Permadani Cinta (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!