~~ Happy reading, semoga suka.
Dengan penuh kasih sayang sang suami menggenggam kedua tangan sang istri saat mereka
berada didalam kamarnya “Sayang jangan paksa aku untuk menikah lagi. Aku telah bersumpah dengan janjiku” Sang Suami berusaha untuk tetap protes terhadap sang istri.
Ia pun balik menggenggam tangan sang suami “Dengarkan aku. Anak-anak masih kecil. Mereka masih butuh seorang Ibu. Kau juga butuh pendamping untuk membantu dirimu nanti. Cuma ini permintanku” Mendengar ucapannya. Layaknya seperti wasiat yang ia inginkan sebelum ia benar-benar pergi. Lantas tak bisa ia terima dengan baik.Begitu suasana pada malam itu serasa terasa hening.
pertahanan pun runtuh begitu saja. air mata lolos begitu saja. Luka yang cukup menyayat ulu hatinya, cukup
membuatnya frustasi. Sebagai seorang kesatria yang paling berpengaruh dinegeri ini, air mata bukanlah suatu kesalahan bagi seorang laki-laki untuk melampiaskan amarahnya.
---
Dimalam hari, hujan yang turun dengan deras diiringi gemuruh yang tiada henti. Dikediaman dominique, semua yang berada dikediaman tersebut tampak riuh. Bagaimana tidak, dimalam itu penyakit tuan rumah semakin memburuk. Casnav menangis histeris ketika dokter berusaha menyelamatkan sang Ibu yang tampak tak
berdaya diatas ranjang. Cleon hanya terdiam, terlihat tegar namun kenyataan suduthatinya berkecamuk. Tatapannya begitu intens melihat sang Ibu yang tak berdaya. Otak kecilnya mulai berperang dikepalanya, apakah Ibunya bisa selamat?
Catrine kecil yang telah menginjak umur tiga bulan yang saat ini sedang dalam gendongan Bibi Rose pun terpana akan kondisi ibunya yang sedang berusaha menentang maut. Bibirnya berusaha untuk memanggil sang ibu yang sebentar lagi akan meninggalkannya. (Ayolah aku ingin memanggilnya. Kenapa sulit sekali). Catrine kecil tampak berusaha mengeluarkan suara. “Buuuuuuuu...” Pelafalan kalimat yang baru saja keluar dari mulut kecilnya, langsung terdengar oleh seisi ruangan.
(Aku bisa mengucapnya) “Buuuuuu...” Sekali lagi yang membuat seisi ruangan terkejut mendengar ucapan Catrin kecil. Anak berumur tiga bulan mulai bisa memanggil sang Ibu yang setengah sadar. Bibi Rose terpana dan langsung menutup mulutnya yang menganga tak percaya. Sang Ibu yang masih setengah sadar pun meminta
anaknya. Bibi Rose pun memberikan Catrine kecil di pangkuan Ibunya.
Sang Ibu memandangi wajah putri kecilnya dengan penuh kasih sayang “Buu.....” Ucap Catrin kecil sekali lagi.
“Sayang. dia bisa memanggilmu” Ucap sang suami tak percaya. Termasuk semua orang yang berada diruangan tersebut. Bahkan dokter pun dibuat bingung.
“Dia sudah bisa memanggilmu diumur yang baru tiga bulan” Ucap sang dokter.
Cleon dan Casnav hanya terdiam walaupun ia terkejut awalnya. Catrine kecil mulai menangis. buliran bening membasahi kedua pipi mungilnya melihat sang Ibu “Buu....” Sang Ibu pun segera menghapus air mata nya walaupun gerakan tangannya tak sekuatdikala ia sehat dulu.
---
Kediaman Dominique ramai dihadiri para tamu dan kerabat untuk melayat. Peti mati berisikan jenazah Jamia Dovan Dominique, Ibu dari Cleon, Casnav dan Catrin. Jenazah yang tertata di aula kediaman Dominique. Keluarga Dominique pun telah siap dengan baju berkabung yang alaserba hitam. Catrin kecil terus menangis dipelukan sang Ayah. Dadanya naik turun disertai isakan hebat yang menemaninya dihari kepergiang sang Ibu.
Pemandangan yang begitu memilukan dan mengerikan dihadapan mereka, dengan penuh kekesalan dan rasa marah (Ibuuuu....). Kakak keduanya pun juga ikut menangis histeris. Berbeda dengan sang kakak pertama yang tidak mengeluarkan suara namun air matanya masih absen disetiap tetesan dikedua pipinya. Sesak yang luar biasa. Nyeri yang tak dapat dikatakan lagi. Begitu hebat rasa sakit yang ia rasakan. Seperti ratusan anak panah yang menyerang tepat di tengah dadanya, merobek seketika dan mengoyak seluruh organ dalamnya.
Kecantikan sang Ibu yang membuat luluh semua pria di kerajaan Skanea bahkan diluar sekalipun yang mengetahuinya. Hanya satu pria yang dapat menjebolkan hati wanita cantik ini yang kini berstatus suaminya dan telah meninggalkan tiga orang anak, dua laki-laki dan satu perempuan. Cleon yang masih berumur 6 tahun.
Casnav yang berumur 4 tahun. Catrin yang masih bayi berumur 3 bulan. Dan seorang suami yang masih gagah sempurna.
“Selamat tinggal istriku” Ucap sang suami sambil mengecup dahi sang istri disamping peti jenazahnya. Catrine kecil pun ikut menciumi ibunya dipangkuan sang Ayah. Saatnya mengucapkan selamat tinggal dan selamat pergi kepada istri yang meninggalkannya selamanya. Wanita yang mampu merebut hatinya, begitu pula
sebaliknya.
Bagai dihantam berton-ton batu. Kematian ibunya sungguh terasa menyayat ulu hatinya saat ini. Kematian yang dikarenakan penyakit yang diderita sang Ibu tidak akan bisa ia hentikan. Setelahnya saat ia telah dewasa nanti ia harus menjaga dan melindungi keluarganya dari kejahatan Pangeran Andrea.
(Selamat tinggal dan selamat jalan Ibu. Saat ini kau tidak akan merasa sakit lagi. Semua penyakitmu telah pergi. Pergi bersama sosokmu yang sudah diambil Tuhan dari kami. Kepergianmu begitu memilukan bagi kami tapi mungkin itu yang terbaik bagi kami. Terima kasih kau hidup dengan kasih sayang yang tak terukur oleh apapun.
Terima kasih telah menjaga kami. Kini saatnya aku melakukan apa yang harus aku lakukan. Menjaga keluarga yang tersisa ini dari kejahatan yang akan menimpa kami suatu saat) Seru Catrin dihati kecilnya.
---
Oktober 1641
Seiring berjalannya waktu, Catrin kecil telah beranjak umur. Kini ia berumur lima tahun. Kelincahan dan kecerdasannya semakin terlihat ketika sejak dini ia telah dibekali beberapa ilmu pengetahuan. Sang Ayah pun telah menikah dengan putri keluarga Baren bernama Lauren dan mendapatkan gelar Dominique dibelakang namanya. Setelah setahun Ibu meninggal Lewis pun akhirnya memenuhi wasiat sang Istri untuk menikah lagi. Lauren., Meskipun bergelar Ibu tiri, namun Lauren Ibu yang sangat lembut dan baik hati.
Memang dikehidupan Catrin dulu, Lauren adalah wanita yang bijaksana dan ramah. Ia selalu mendidik anak-anak tirinya dengan penuh kasih sayang namun tegas. Ia juga bahkan rela menukarkan nyawanya untuk melindungi Catrin dari Raja Andrea dikehidupan terdahulu. Namun, semenjak menikah dengan Lewis, Lauren tak bisa memiliki
keturunan dikarenakan penyakit rahim yang tak memperbolehkannya untuk hamil. Meski kenyataan pahit itu dideritanya, lantas ia tak berkecil hati. Baginya, anak-anak lewis yang menjadi anak tirinya saat ini sudah seperti darah dagingnya sendiri. Untungnya semua anak Lewis cepat beradaptasi dengan Lauren. Meskipun awalnya mereka ragu untuk menerima Lauren disisi mereka.
Jangan lupa kasih komen dan love kalian ya. Trims.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
🍫 Hiat^٥MayΤυΙρa🍥╏ 🍨
mengharukan
2020-12-19
1
Sisilia Jho
aku pikir ini Catrine bereinkarnasi di dunia baru dengan kelahiran baru dan usia manusia lainnya tetap terus berlanjut, seperti Catrine muda bertemu Andrean tua, ternyata perputaran waktu dengan orang yg sama dan usia kembali muda
2020-11-21
0
senja
sedih
2020-06-07
1