Episode 5 / Alasan

~~ Happy reading, semoga suka.

Pagi-pagi, Lauren akan sibuk ke kamar Catrin untuk membantu mengikat rambut panjang anaknya. Rambut panjang terjuntai hanya sampai punggung atas. Itu adalah rutinitasnya setiap hari setelah menyiapkan pakaian sang suami.

“Ibu, aku tidak ingin rambutku ada yang tergerai. Ikat saja semuanya” Ujar Catrin kecil dengan mulut bijaknya, melihat lekat-lekat pantulan bayangnya dilayar kaca.

“Mau diikat semua? Baiklah bos kecil” Ujarnya seraya tersenyum.

Tiba-tiba Casnav membuka pintu dan masuk tanpa mengetuk pintu.

“Ibu. Kata pamansmith aku sudah naik level 2. Aku ingin hadiah yang ibu janjikan” Ujarnya menggebu-gebu sambil meminta perjanjian hutang yang pernah ia tawarkan pada anaknya. Dengan wajah yang berbinar-binar Lauren tampak senang.

“Benarkah?? baiklah ibu akan membelinya nanti”

“Selamat kakak, akhirnya kau naik level lagi” Senyuman Catrin cukup membuat kakak keduanya terhanyut akan keimutan adiknya.

“Terima kasih adikku” Tidak tahan dengan keimutan sang adik ia pun memeluknya. Untung saja tubuh kecil itu tidak jatuh dari tempat duduknya.

“Kau masih tertinggal jauh dariku” Ucap Cleon yang entah sejak kapan berada disamping Casnav sambil melipat kedua tangannya didada. Dan itu cukup membuat seisi kamar kaget.

“Kakak tenang saja, aku akan mengalahkanmu” Ucapnya menggebu-gebu sambil melepaskan pelukannya.

Untuk urutan kesatria, level paling tertinggi adalah level 21 dan itu adalah level yang dimiliki Ayah mereka saat ini dan baru satu-satunya. Level selanjutnya yang berada ditingkat 18 adalah tangan kanan Raja saat ini yakni Prajurit Shane lalu Prajurit Henry Green yang menjadi kepala pengawal keluarga Dominique sekaligus tangan kanan lewis. Lalu level 15 dimiliki oleh Pangeran Andrea dan Phillip sepupu pangeran Andrea. Sedangkan Cleon berada di level 6 diumurnya 11 tahun. Casnav level 2 diumur 9tahun.

Catrin kecil sedang berada disisi utara kediamannya tempat latihan sekolah para kesatria muda Skanea. Ditempat itu ia menemani kedua kakaknya latihan pedang. Ia sangat intens memperhatikan kedua kakaknya bermain pedang. Dikehidupannya yang dulu ia tidak bisa memegang pedang. Sampai saat ini pun keluarganya tidak

menyinggung soal latihan pedang untuknya.

Kediaman Dominique terdiri 3 sisi bangunan. dua sisi bangunan saling menempel. Bangunan itu adalah bangunan utama dan bangunan tempat tinggal para pelayan. 1 bangunan lagi adalah bangunan sekolah prajurit militer Skanea. Bangunan itu dilengkapi dengan fasilitas seperti kandang kuda. ruang penyimpanan pedang, baju Zirah dan

alat-alat perang lainnya, lapangan untuk memanah. dan kolam renang.

Tidak hanya itu. bangunan prajurit Skanea juga memiliki dapur, asrama dan aula untuk bekumpul. Kedatangan Catrin justru membuat para kesatria menjadi hiruk pikuk. Pasalnya mereka belum pernah melihat sosok nona muda kecil dari keluarga Dominique yang terkenal cantik menyerupai sang Ibu. Latihan para kesatria pun terganggu dan mereka berbondong-bondong datang mendekati Catrin.

“Nona kecil, apakah nona adalah Nona muda Catrin ??” Kedatangan kerumunan para kesatria membuat Catrin kaget, termasuk bibi Rose dan Alexa pelayan catrin. Kedua bola mata Catrin terbelalak heran melihat antusias para kesatria melihatnya.

“I,iya” Respon Catrin grogi.

Sementara beberapa jarak dari kerumunan terlihat dua pasang manik tak suka dengan hawa menakutkan memandangi para kesatria yang mengerumuni adiknya.

“Rrrggghhhhhhh” begitu kedua gigi itu terapit dan menggeser disela-selanya.

“Aku merasakan hawa yang buruk” Tutur salah satu kesatria ketika melihat dua tuan muda memandangi mereka dengan pandangan tak suka alias cemburu.

---

Catrin membuang vas bunga kaca kesembarang arah tepat dihadapan kedua orang tua nya yang sedang duduk diruang tengah. Sesuatu membuatnya tak ingin dan begitu marah. Emosinya tersulut ketika ia mendapatkan surat yang turun dari kerajaan. Sesuatu yang akhirnya akan terjadi, persis dikehidupannya yang dulu. Surat titah bahwa dirinya akan dinikahkan dengan Pangeran Andrea. Seseorang yang ia kutuk seumur hidupnya saat ini.

Entah apa yang dirasuki Catrin saat itu, hingga kedua orang tuanya dan para pelayannya terkejut bukan main melihat tingkah Catrin.

“Catrin sayang, apakah kamu tidak ingin menikah dengan Pangeran?” Gumam sang Ibu yang mulai berkaca-kaca melihat tingkah anaknya yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Begitu pula sang Ayah dan

kedua kakak laki-lakinya.

“Aku tidak ingin masuk istana, aku tidak ingin menikah dengannya. aku nggak mau Ayah huhuhuu” Gumamnya sambil menangis histeris. Catrin frustasi sambil menarik kedua sisi rambutnya. Bayangan saat pedang Andrea menghunus ke arah jantungnya dan membunuh semua keluarganya belum bisa ia lupakan.

Kedua orang tuanya sungguh bingung. Memang tinggal diistana tidak seenak yang terlihat. Membatasi gerak-gerik termasuk menemui keluarga dan teman. Kecuali atas izin Pangeran atau Raja. Tapi menjadi istri Pangeran adalah impian bagi seluruh para wanita di Kerajaan Skanea. Bahkan yang sudah menikah sekali pun. Para bangsawan bahkan bersusah payah memperkenalkan anaknya kepada sang Raja untuk diperkenalkan sebagai calon Pangeran Andrea. Bahkan tidak sedikit pula yang menggunakan cara tidak baik demi ingin menjadi bagian dari istana.

Namun berbeda dengan Catrin yang langsung dipilih oleh Raja untuk menjadi calon mantunya di kerajaan. Catrin justru menolak. menolak dengan cara yang tidak lazim.

“Hhuufftttt” Ayah Catrin menghela nafas panjang dan gusar disela kegalauan anaknya.

“Bisakah kau berikan ayah alasan yang bisa ayah terima nak?” Ucap sang Ayah.

Catrin bingung ingin berucap apa. tidak mungkin ia bilang bahwa ia bereinkarnasi kembali dari kehidupannya yang dulu dan menceritakan segala yang ia alamai saat itu. Pasti ia dicap gila oleh Ayahnya.

“A,aku..aku hanya tidak ingin. istana terlalu ketat.” Hanya itu yang bisa ia sampaikan. Bibirnya seolah tercekat untuk bisa memberi alasan yang panjang.