~~ Silahkan dibaca, semoga suka.
Setelah
Catrin kecil selesai mandi dan memakai baju, ia pun dibawa ke kamar ibunya
untuk disusui. Saat berada didalam dekap sang Ibu, Catrin memperhatikan wajah
ibunya yang begitu teduh dan hangat. Ia ingat saat ia berumur 3 bulan ibunya
meninggal karna suatu penyakit. Jika dihitung dengan umurnya saat ini yang baru
beranjak satu bulan, berarti dua bulan lagi watunya tersisa bersama sang Ibu.
“Oekkk
oekkk oekk” Catrin kecil menangis. Ulu hatinya tertekan sangat keras saat mengingat
ibunya mati belum lama saat ia dilahirkan. Tak dapat berbicara maka tangislah
yang menjadi pelampiasannya sekarang.
“Catrin
kenapa nak??” Tanya sang Ibu cemas. Padahal air susunya dihisap cukup baik oleh
Catrin dan ia kaget tiba-tiba sang anak menangis begitu kencang.
(Kenapa
ibu cepat meninggalkanku?) Catrine kecil yang belum mampu berbicara itu hanya
bisa berbicara dalam pikiran dan hatinya saja. Ia pun memperhatikan wajah
ibunya yang teduh sambil terisak-isak.
“Ibu
disini sayang”
“Cup”Catrin
kecil pun mendapat ciumin kecil dari sang ibu. Tangisannya pun terhenti lalu
berusaha meraih leher ibunya. Melihat akan hal itu ia pun memeluk putri
kecilnya dengan lembut.
---
Kehidupan
baru yang Catrin jalani saat ini mungkin merupakan pertanda Tuhan baik
kepadanya. Bereinkarnasi kembali menjadi
dirinya yang dulu. Saat ia tahu bahwa ia lahir dan hidup kembali? Disanalah ia
bertekat untuk memulai dan mengubah hal-hal yang akan membuatnya celaka dimasa
depan. Dan membalaskan dendamnya terhadap Pangeran Andrea.
Ibu
Catrin membawa Catrin kecil berjalan-jalan disekitar taman dikediamannya.
Catrin kecil tampak anteng dipangkuan sang ibu, berjalan-jalan ditemani
beberapa pelayan dibelakangnya. Catrin kecil tampak antusias ketika melihat
kupu-kupu hinggap disalah satu bunga taman. Ia menggeliat-liat ketika kupu-kupu
mulai terbang mendekatinya. Ibunya tampak bahagia melihat putri kecilnya
antusias.
Bibi
Rose tak kalah bahagia ketika melihat kegemasan tingkat akut yang ia lihat dari sosokCatrin kecil ketika ia
menggeliat melihat kupu-kupu dihadapannya.
“Sungguh
imutnya ! ” Ucap Bibi Rose.
---
Semakin
lama penyakit Ibunda Catrine semakin terlihat. Setiap saat ibunya selalu batuk
setiap hari. Para dokter hampir setiap saat lalu lalang mengobati sang Ibu.
Catrine pun disarankan untuk meminum susu bantu. Catrin paham situasinya dan ia
pun mau meminum susu tersebut. Sambil menitikan air mata tanpa suara Catrine
meminum susu yang telah dibuat Bibi Rose untuknya. Seakan ia tahu bahwa tidak
lama lagi Ibunya akan pergi .
Bibi
Rose belakangan ini pun bingung dengan tingkah kecil Catrine yang selalu
menangis tanpa suara dan sebab. Fikirnya mungkin saat itu apakah Catrin sakit
?.
Setiap
saat Catrine kecil hanya ingin tidur dipangkuan ibunya. Meskipun ia tahu suara
batuk dari sang Ibu pastinya selalu membuatnya tak dapat tidur apalagi saat
malam. Catrine berusaha dengan kepura-puraannya tidur demi tidak mengganggu dan
membuat khawatir orang tuanya.
---
Tengah
malam Ibunya kembali batuk dan itu membuat sang suami siaga membantunya dan
memberikan teh untuknya.
“Istriku.
Minumlah” Sambil memberikan gelas berisi teh herbal. Istrinya pun menyambut
gelas tersebut dan meminumnya. Hanya satu tegukkan dan ia pun kembali
memberikan gelas yang masih berisi setengah tersebut kepada suaminya.
“Suamiku.” Panggilnya dengan lembut.
“Ada
apa sayang?” Jawab sang suami yang tampak iba melihat kondisi sang istri.
“Lekaslah cari penggantiku” Ucapan sang istri cukup membuat terkaget-kaget dirinya. Tiada hujan dan badai disaat seperti ini sang istri malah seperti memberi tikamankepada dirinya untuk segera mencari istri pengganti untuk ibu baru bagi anak-anaknya.
“Sayang, kau jangan bercanda. Kau pasti akan sembuh. Aku akan cari dokter yang paling pintar. Kalau perlu akan aku carikan dari seluruh belahan dunia sekalipun” Ucapnya yang mulai tak terima dengan sikap sang istri.
“Aku tak bercanda. Sudah berapa banyak dokter yang kau datangkan dan sudah berapa banyak pula obat yang
ku minum. Tidak ada yang bisa menyembuhkanku. Ajalku akan dekat. Carilah penggantiku yang bisa menyayangi anak-anak”
Suasana hening. Mereka terdiam dalam kebisuan yang mencekam hati. Buliran bening Air matanya mulai mengalir sedikit demi sedikit.
“Permohonanmu tidak akan ku penuhi. Kau pasti akan sembuh sayang. Aku sangat yakin” Ujarnya penuh tegar. Ia tak sebijak itu untuk segera mencari pendamping lain, katakanlah meskipun memang benar nyawa istrinya tidak akan lama lagi.
( Berhentilah kalian membahas itu. Telingaku cukup baik mendengar ucapan mereka yang tidak ingin aku dengar. Aku tidak tahan mendengar ucapan mereka.)
“Owekkkk owekkkkk” Mendengar Catrine kecil menangis membuat mereka mengalihkan perhatiannya kepada Catrine.
(Bisakah kalian jangan membahas itu?)
“Owekkk owekkkk”
Sang Ibu segera bangkit dan menggendong putri kecilnya. Sedangkan sang suami masih terpaku diatas ranjang. Ia tak kuasa menahan tangis diatas ranjangnya sambil menundukkan pandangannya kebawah. Ia masih memiliki seorang bayi yang baru saja lahir.
“Apa suara ibu dan ayah mengganggu mu tidur nak?” Ucapnya sambil tetap meneteskan air mata.
(Jangan tinggalkan aku Ibu) Owekkkk owekkkkk....” Catrine kecil semakin menangis tersedu-sedu.
---
Keesokan harinya seperti biasa dokter dan perawat lalu lalang untuk mengobati Ibunda Catrin. Catrin kecil yang saat ini sedang dalam pangkuan sang kakak pertama mendampingi sang Ibu dikamar yang sedang diobati oleh dokter.
“Nyonya. saya hanya bisa memberikan obat penghilang rasa sakit ini kepada anda. Tolong diminum dengan rutin” Ucap sang dokter sambil memberikan beberapa macam obat yang begitu banyak dihadapan Ibu Catrine.
“Kenapa ibu tidak sembuh-sembuh juga ?” Ucap sang kakak pertama yang mulai bingung dan semua yang berada dikamar tersebut mengalihkan pandangannya kepada Cleon dengan wajah penuh Iba. Catrin pun juga ikut melihat ke arah wajah kakaknya yang terlihat sedih. Tangan kecilnya mulai menyentuh pipi sang kakak yang terlihat
murung dan sedih (Jangan sedih kak).
Semuanya terdiam, tak dapat membalas apa yang pria kecil itu tanyakan. Casnav yang berada disampingnya pun menangis. “Hhuhhuuu”
“Kau jangan menangis, ibu hanya sakit kecil. Ibu pasti akan sembuh. Itu hanya batuk biasa” Suara sang kakak yang naik satu oktaf pun mendominasi seisi ruangan. Tak terima dengan tangisan Casnav. Sedangkan sang Ibu hanya tersenyum.
Jangan lupa tinggalkan Love, komen, like dan favoritenya ya. Gumauwo.
(Ig : Yulia.fernanda__ )
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
@Sakura Haruno🌸
NEXT
2020-09-10
0
tri myani
thor...bikin endingnya happy ya...
.
2019-10-19
1
Angelicha Tasya
waw.sngt menarik.lnjt thor.
2019-09-22
4