Jeratan Cinta Tuan Mafia
Embun terus berlari dengan sesekali menengok kebelakang dan menyeka keringat yang mulai nampak mengucur membasahi wajahnya
Dengan mengenakan kebaya putih yang melekat sempurna di tubuh mungilnya, Embun terus berlari menghindari kejaran penduduk kampung yang tadi terlihat berkumpul di rumahnya
Tepat pukul sepuluh hari ini, akan di adakan acara pernikahan antara dirinya dan Toni yang merupakan anak seorang kepala desa di kampungnya
Pernikahan yang tidak Embun inginkan ini, sudah ia tolak pada saat Toni mengutarakan keinginannya itu di hadapan kedua orang tuanya
Namun,orang tuanya justru menerima lamaran Toni dengan tangan terbuka. Mereka hanya meyakinkan Embun dengan mengatakan kalau anak perempuan setinggi apapun pendidikannya akan tetap berakhir menjadi ibu rumah tangga sesuai kodratnya
Embun tidak menyalahkan pemikiran orang tuanya, tapi ia sedikit menyayangkan kalau di zaman modern begini ia masih harus mengikuti adat istiadat yang berlaku di daerah tempat tinggalnya. Padahal ia juga masih memiliki cita-cita yang ingin ia raih.
Dengan nafas yang terputus-putus, Embun terus memaksa kakinya untuk berlari lebih cepat karena suara langkah kaki orang-orang yang mengejarnya mulai terdengar di kejauhan
Saat tiba di tepi jalan raya, Embun terus berusaha menghentikan tiap kendaraan yang melintas. Sayangnya tidak ada satu pun pemilik kendaraan yang berniat untuk menolongnya
Di tengah keputusasaannya, Embun melihat sebuah mobil Sedan hitam yang hendak melintas di depannya.
Berbekal ketakutan akan tertangkap, Embun memberanikan diri berdiri di tengah jalan bermaksud membuat pengemudi mobil itu menghentikan kendaraannya tepat di hadapannya
Pengemudi mobil yang terkejut melihat seorang wanita berdiri di tengah jalan, segera menginjak pedal rem hingga bunyi decitan ban yang bertemu dengan aspal terdengar memekakkan telinga
"Apa yang kau lakukan disana, hah? Kalau mau bunuh diri cari tempat yang lain" geram pria pemilik mobil pada perempuan yang tadi menghalangi jalannya
Embun mengabaikan kemarahan pria itu, pikirannya saat ini hanya terfokus pada usahanya agar tidak tertangkap
Di saat pengemudi mobil yang merupakan seorang pria dengan wajah yang tampan, namun tertutupi bulu halus di sekitaran dagunya keluar dari mobil miliknya justru Embun dengan tergesa-gesa masuk dan bersembunyi di dalam mobil tersebut.
"Keluar!" bentak pria itu
"Tolong om, bawa saya pergi dari sini" Embun memelas bahkan membuang rasa malunya pada pria yang tidak ia kenal itu
"Apa?om?" pria itu membelalakkan matanya, Ia tidak percaya dengan yang baru saja ia dengar
"Maaf, maksud saya kakak. Kalau kakak tidak keberatan, tolong bawa saya pergi dari sini" Embun menangkup kan tangannya di depan dada memohon, Ia tidak punya pilihan lain selain ikut dengan pria itu karena tidak ada waktu lagi untuk mencari tumpangan lain
"Aku bilang KELUAR!" Pria itu berusaha menarik paksa perempuan yang tidak di kenalnya itu keluar dari kendaraan miliknya, namun di luar dugaan perempuan itu justru menggigit tangannya
"Sakit!" pria itu meringis, di tangannya kini terdapat bekas gigitan yang masih memerah
"Maaf ka, saya tidak bermaksud kurang ajar. Saya janji akan keluar dari mobil ini tapi setelah kita berada di jarak yang sedikit lebih jauh dari sini"
"Tidak bisa, kau harus turun sekarang juga" tegas pria itu
"Tolong saya kak, sebentar lagi orang-orang yang mengejar saya akan tiba disini. Saya tidak mau sampai tertangkap oleh mereka"
"Itu bukan urusan saya, keluar!"
"Tapi kak…"
"Kalau memang kamu tetap tidak mau keluar dari mobil saya, saya tinggal memanggil orang-orang itu dan mengatakan tentang keberadaanmu disini" seringai pria itu
Embun makin gelisah, dalam keadaan terdesak otaknya selalu saja tidak bisa di ajak berpikir
"Saya tidak mau menikah kak, saya masih mau sekolah" ucap Embun memelas, namun di luar dugaan pria itu bahkan tidak tersentuh dengan ucapannya
"Itu masalahmu dan bukan urusanku" cibir pria itu
"Hhh… Kalau begitu silahkan katakan pada orang-orang itu tentang keberadaan ku disini, tapi aku juga akan mengatakan pada mereka kalau kakak yang sudah membawaku lari dari rumah"
Pria itu mengeraskan rahangnya menahan amarah, perkataan perempuan itu sudah pasti membuat posisinya saat ini tidak menguntungkan.
"Kalau kakak tidak mau berakhir di pelaminan bersama saya, silahkan jalankan mobil kakak sekarang juga karena saya sama sekali tidak menolak kalau sampai harus bersanding dengan kakak di pelaminan"
Jantung Embun berdetak kencang, ia menunggu reaksi pria itu atas ucapannya barusan. Ia tidak tau harus berbuat apa, sehingga ia memberanikan diri berkata hal yang tidak masuk akal seperti itu
Belum sempat menanggapi ucapan gadis yang baru di temuinya itu, di kejauhan sekumpulan orang telah melangkah mendekat ke arah mereka
Dengan sigap, ia membuka pintu mobilnya dan duduk di depan kemudi. Sedangkan Embun berada di kursi belakang seraya menunduk
Bukan takut menghadapi orang banyak, tapi pria itu memilih menghindari masalah karena saat ini sudah terlalu banyak hal yang ia pikirkan
Perlahan mobil itu pun berjalan meninggalkan sekumpulan orang-orang itu.
"Terima kasih kak, sudah mau menolong saya" ucap Embun tulus
Pria itu tidak menanggapi ucapan Embun, bahkan kehadiran Embun seakan tidak terlihat olehnya
"Saya janji akan membalas kebaikan kakak suatu saat nanti"
Pria itu seketika menginjak pedal rem mobilnya, ia sudah tidak tahan berada satu mobil dengan perempuan yang tidak ia kenal apalagi perempuan itu di nilainya begitu berisik
"Keluar!"
"Tapi om eh kakak eh tuan, disini kan sepi bisakah turunkan saya di terminal di depan sana"
"KELUAR!"
Embun yang terkejut dengan teriakan pria itu reflek membuka pintu mobil lalu dengan tergesa ia turun dan menutup pintu mobil tersebut.
Mobil itu pun langsung melaju dengan kencang tepat saat pintu mobil itu tertutup, hingga dalam sekejap mobil itu sudah tidak terlihat lagi dari pandangan mata Embun
"Huh, dasar om-om tidak punya akhlak." Cibir Embun sembari melanjutkan perjalanannya menuju terminal
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
de~javu. {° ~ °}
kayaknya bagus ceritanya mampir dulu tor
2023-07-28
0
Retnomaulida
nyimak,.. ini pasti seru
2023-06-10
0
Winsulistyowati
Assalamualaikum..Mampir aku Thor
2022-08-30
1