Eps 3 Nabila dan cinta tak berbalas (Revisi)

Embun telah menapakkan kakinya di Jakarta setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, kemacetan menjadi hal yang membuatnya harus bersabar berada di dalam bus cukup lama

Seseorang yang sedari tadi menunggunya pun tersenyum lega saat melihat adiknya itu telah sampai dengan selamat disana

"Kak Nabil!" teriak Embun memeluk tubuh Nabila yang lebih tinggi darinya

"Alhamdulillah, kamu sampai disini dengan selamat" Nabila sedikit khawatir,mengingat ini merupakan kali pertama Embun berangkat seorang diri ke Jakarta

"Tuhan ternyata masih sayang sama aku kak," ucap Embun sembari memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapi

Nabila merupakan tetangga dekat Embun yang sudah di anggap seperti kakak kandung bagi Embun yang nota bene adalah anak tertua di keluarganya

Embun memang merupakan anak pertama dalam keluarganya, ia memiliki seorang adik laki-laki yang usianya terpaut lima tahun darinya

Namun, kehadiran Nabila seolah membuatnya memiliki seorang kakak. Apalagi dengan kepribadian Nabila yang pendiam serta santun, senantiasa membuat Embun menjadikannya sebagai panutan

Sebenarnya banyak hal yang ingin Nabila tanyakan pada Embun, tapi saat melihat wajah lelah serta pakaian yang terlihat sangat mencolok itu membuat Nabila menahan keinginannya

Nabila pun mengajak Embun pulang ke kostan yang sudah dua tahun ini ia tinggali, terhitung sejak ia memutuskan untuk merantau ke Jakarta demi mendapatkan kehidupan yang lebih layak

Nabila merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang merantau ke Jakarta, untuk membantu orang tuanya memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

Ayah Nabila sudah tidak segagah dulu, kerja kerasnya di waktu muda perlahan memakan tubuhnya di usia yang semakin senja. Sedangkan Nabila masih memiliki dua orang adik yang masih bersekolah,membuat Nabila harus bekerja menggantikan peran ayahnya

Embun sempat menceritakan rencana pernikahannya kepada Nabila. Namun,bukan kabar itu yang membuat Nabila terkejut melainkan kehadirannya disana yang seperti tidak di harapkan oleh Embun

Awalnya Nabila merasa cukup tersinggung, tapi tak berselang lama Embun menjelaskan alasannya yang setidaknya dapat ia terima sekalipun sebagian hatinya memprotes keras tindakan Embun tersebut

Keduanya kini telah sampai di kostan sempit yang hanya ada satu kasur kecil, lemari pakaian yang juga dalam ukuran mini, serta beberapa piring, gelas dan peralatan untuk memasak

"Beristirahat lah dulu, kau pasti lelah" Nabila meletakkan tas yang di bawanya, lalu bergerak ke arah kompor untuk menghangatkan makanan yang tadi sempat ia masak

"Tubuhku rasanya lengket kak, aku mau membersihkan diri dulu." Embun mengambil pakaian yang sudah ia kirim lebih dulu, lalu menuju ke kamar mandi yang terletak di luar kamar itu

Nabila sengaja mengambil libur bekerja di hari ini, sehingga pagi hari tadi Ia sempat memasak makanan terlebih dulu sebelum menjemput Embun.

Nabila yakin kalau Embun pasti lupa kapan terakhir kali mengisi perutnya, kebanyakan orang yang sedang memiliki banyak pikiran akan seperti itu termasuk dirinya

Tidak lama kemudian Embun muncul dengan kaos oblong dan celana selutut, pakaian kegemarannya kalau di rumah

"Maaf, hanya makanan ini yang bisa aku hidangkan," lirih Nabil

"Kakak tidak perlu repot-repot begini, aku di izinkan tinggal disini saja sudah bersyukur. Makanan ini pasti enak apalagi kakak yang memasaknya"

Embun tidak sekedar memuji, tapi itu semua bentuk ungkapan kekaguman lainnya pada gadis di hadapannya itu.

Sebenarnya Embun pernah merasa iri dengan semua yang di miliki oleh Nabila, sosok gadis yang menjadi menantu idaman bagi para ibu yang memiliki anak lelaki

Cantik,pintar memasak, rajin, baik, apalagi bentuk tubuhnya yang seperti artis yang ia lihat di televisi menjadi nilai plus tersendiri untuk gadis itu

Tapi Embun tidak pernah tau kalau Nabila pun pernah merasa iri dengan kehidupan yang di milikinya. Kehidupan yang berkecukupan setidaknya Embun tidak pernah merasa seperti dirinya yang harus menahan lapar ketika tidak memiliki uang untuk membeli makanan

Bukankah sudah sewajarnya dalam pertemanan ataupun persaudaraan ada perasaan saling iri?

Namun sebesar apapun rasa iri itu akan terkalahkan oleh rasa sayang serta rasa tidak ingin kehilangan

Kedua gadis itu pun melepaskan kerinduan dengan bercengkrama hingga keduanya merasa lelah dan terbuai dengan mimpi indahnya

***

Di sebuah apartemen mewah di Jakarta, sejak semalam di hiasi dengan suara desah*n dari dua insan yang tengah memadu kasih.

Entah sudah berapa kali keduanya mencapai puncak kenikmatannya, tapi keduanya seperti tidak merasa lelah sama sekali.

Hingga matahari telah memasuki celah dalam jendela kamarnya, keduanya masih saling menyentuh dan memuaskan seakan keduanya baru bertemu setelah lama berpisah.

"Aku tidak keberatan kalau kau mau tetap disini menemaniku" ucap Liora sembari mengelus wajah kekasihnya itu

"Tidak bisa Liora, masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan" timpal Mike sembari bangkit dan mengenakan pakaiannya

Raut wajah Liora sedikit berubah, ia sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini demi bisa bersama dengan Mike sedikit lebih lama. Namun, harapannya kandas karena Mike lagi-lagi pergi setelah bercinta dengannya

"Aku masih merindukanmu…" Liora mendekati Mike yang terlihat masih mengancingkan kemejanya, dengan tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun melekat disana

Mike tentu saja tergoda, tapi ancaman papanya membuatnya lebih memilih menemui pria tua itu ketimbang menghabiskan hari yang panas bersama Liora

"Aku harus pergi sekarang," Mike menepis tangan Liora, mengancingkan kemejanya dengan cepat kemudian keluar dari kamar gadis itu

Suara barang yang berjatuhan di lantai terdengar beriringan dengan pintu yang menutup.

Liora melampiaskan kekesalannya dengan membanting apa saja yang ada di hadapannya. Kekesalan karena hingga detik ini ia masih belum bisa meluluhkan hati Mike, sedangkan ia telah begitu dalam mencintai pria itu.

Mike bukannya tidak mendengar suara kegaduhan di dalam kamar itu, hanya saja ia tidak perduli bahkan pada Liora yang semalam sudah memuaskannya

Hubungan mereka akan tetap sebagai rekan di atas ranjang saja, tentu saja Liora tau akan hal itu dan tidak pernah mempermasalahkannya selama ini

Mike memacu mobilnya dengan lebih cepat, satu jam lagi ia harus bertemu dengan papahnya yang akan menyerahkan perusahaan secara resmi kepadanya

Terpopuler

Comments

Retnomaulida

Retnomaulida

lanjuttttt bacaa,..

2023-06-10

0

Sebutir Debu

Sebutir Debu

judulnya bikin mewek

2022-05-10

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Awal Bertemu
2 Eps 2 Kesan yang buruk
3 Eps 3 Nabila dan cinta tak berbalas (Revisi)
4 Eps 4 Direktur utama yang baru
5 Eps 5 Bertahan hidup
6 Eps 6 Teman lama
7 Eps 7 Asisten baru
8 Eps 8 Kecemburuan Liora
9 Eps 9 Perpisahan
10 Eps 10 Hari pertama kerja
11 Eps 11 Melatih kesabaran
12 Eps 12 Merasa tertantang
13 Eps 13 Terbayang-bayang
14 Eps 14 Pengakuan Bian
15 Eps 15 Dokter Bima
16 Eps 16 Masalah baru
17 Eps 17 Alasan Max
18 Eps 18 Menagih utang
19 Eps 19 Keributan kecil
20 Eps 20 Menyesal
21 Eps 21 Peringatan
22 Eps 22 Gaji pertama
23 Eps 23 Makan malam
24 Eps 24 Pergerakan awal Edwar
25 Eps 25 Hari penyidikan
26 Eps 26 Demo besar-besaran
27 Eps 27 Badai kedua Edwar
28 Eps 28 (Bala bantuan)
29 Eps 29 (Sengketa Lahan)
30 Eps 30 Membayar Utang
31 Eps 31 Menahan diri
32 Eps 32 Kelemahan Mike
33 Eps 33 Perkelahian Kecil
34 Eps 34 Melewati Malam bersama
35 Eps 35 Menunda keberangkatan
36 Eps 36 Memulai hubungan
37 Eps 37 Hari penangkapan
38 Eps 38 Mata-mata musuh
39 Eps 39 Tempat persembunyian
40 Eps 40 Merindukanmu
41 Eps 41 Tertangkap
42 Eps 42 Menghilang
43 Eps 43 Di sandera
44 Eps 44 Perlakuan buruk
45 Eps 45 Melarikan diri
46 Eps 46 Hukuman
47 Eps 47 Kritis
48 Eps 48 Menyusun rencana
49 Eps 49 Menyerang
50 Eps 50 Penyelamatan
51 Eps 51 Trauma
52 Eps 52 Pulang
53 Eps 53 Khawatir
54 Eps 54 Permohonan
55 Eps 55 Menemui calon mertua
56 Eps 56 Taman bunga
57 Eps 57 Pulang
58 Eps 58 Godaan pagi
59 Eps 59 Pesan ancaman
60 Eps 60 Pembantaian
61 Eps 61 Kehilangan
62 Eps 62 Kabar duka
63 Eps 63 Pemakaman
64 Eps 64 Rencana Pernikahan
65 Eps 65 Gaun pengantin
66 Eps 66 Berkunjung
67 Eps 67 Makan malam keluarga
68 Eps 68 Tanda kepemilikan
69 Eps 69 Cemburu
70 Eps 70 Buket bunga
71 Eps 71 Pesan singkat
72 Eps 72 Permohonan
73 Eps 73 persiapan
74 Eps 74 Hari pernikahan
75 Eps 75 Resepsi
76 Eps 76 Koma sementara
77 Eps 77 Pulang
78 Eps 78 Kamar pengantin
79 Eps 79 Menggoda
80 Eps 80 Bulan madu
81 Eps 81 Lingerie
82 Eps 82 Malam yang panjang
83 Eps 83 Hari kedua
84 Eps 84 Pantai dan kenangannya
85 Eps 85 Pulang
86 Eps 86 Kawan lama
87 Eps 87 Kelelahan
88 Eps 88 Keinginan
89 Eps 89 Jenuh
90 Eps 90 Berpisah
91 Eps 91 Berbohong
92 Eps 92 Jalan-jalan
93 Eps 93 Trauma kecelakaan
94 Eps 94 Melepas rindu
95 Eps 95 Pemeriksaan kesuburan
96 Eps 96 Kabar baik
97 Eps 97 Pernikahan Nabila
98 Eps 98 Positif
99 Eps 99 Kehidupan baru
100 Eps 100 tempramen buruk
101 Eps 101 Melarikan diri
102 Eps 102 Babak belur
103 Eps 103 Mengidam
104 Eps 104 Drama kehamilan
105 Eps 105 Hiperemesis
106 Eps 106 Mencari solusi
107 Eps 107 Mengidam
108 Eps 108 Uring-uringan
109 Eps 109 Bertemu kembali
110 Eps 110 Kekhawatiran
111 Eps 111 Bersembunyi
112 Eps 112 Pertemuan yang tidak diinginkan
113 Eps 113 Kembalinya ingatan yang terlupakan
114 Eps 114 Luapan kemarahan
115 Eps 115 Secangkir kopi
116 Eps 116 Petunjuk
117 Eps 117 Memohon ampunan
118 Eps 118 Terlambat
119 Eps 119 Doa
120 Eps 120 Berkunjung
121 Eps 121 Tangisan bahagia
122 Eps 122 Perdebatan
123 Eps 123 Perdebatan
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Eps 1 Awal Bertemu
2
Eps 2 Kesan yang buruk
3
Eps 3 Nabila dan cinta tak berbalas (Revisi)
4
Eps 4 Direktur utama yang baru
5
Eps 5 Bertahan hidup
6
Eps 6 Teman lama
7
Eps 7 Asisten baru
8
Eps 8 Kecemburuan Liora
9
Eps 9 Perpisahan
10
Eps 10 Hari pertama kerja
11
Eps 11 Melatih kesabaran
12
Eps 12 Merasa tertantang
13
Eps 13 Terbayang-bayang
14
Eps 14 Pengakuan Bian
15
Eps 15 Dokter Bima
16
Eps 16 Masalah baru
17
Eps 17 Alasan Max
18
Eps 18 Menagih utang
19
Eps 19 Keributan kecil
20
Eps 20 Menyesal
21
Eps 21 Peringatan
22
Eps 22 Gaji pertama
23
Eps 23 Makan malam
24
Eps 24 Pergerakan awal Edwar
25
Eps 25 Hari penyidikan
26
Eps 26 Demo besar-besaran
27
Eps 27 Badai kedua Edwar
28
Eps 28 (Bala bantuan)
29
Eps 29 (Sengketa Lahan)
30
Eps 30 Membayar Utang
31
Eps 31 Menahan diri
32
Eps 32 Kelemahan Mike
33
Eps 33 Perkelahian Kecil
34
Eps 34 Melewati Malam bersama
35
Eps 35 Menunda keberangkatan
36
Eps 36 Memulai hubungan
37
Eps 37 Hari penangkapan
38
Eps 38 Mata-mata musuh
39
Eps 39 Tempat persembunyian
40
Eps 40 Merindukanmu
41
Eps 41 Tertangkap
42
Eps 42 Menghilang
43
Eps 43 Di sandera
44
Eps 44 Perlakuan buruk
45
Eps 45 Melarikan diri
46
Eps 46 Hukuman
47
Eps 47 Kritis
48
Eps 48 Menyusun rencana
49
Eps 49 Menyerang
50
Eps 50 Penyelamatan
51
Eps 51 Trauma
52
Eps 52 Pulang
53
Eps 53 Khawatir
54
Eps 54 Permohonan
55
Eps 55 Menemui calon mertua
56
Eps 56 Taman bunga
57
Eps 57 Pulang
58
Eps 58 Godaan pagi
59
Eps 59 Pesan ancaman
60
Eps 60 Pembantaian
61
Eps 61 Kehilangan
62
Eps 62 Kabar duka
63
Eps 63 Pemakaman
64
Eps 64 Rencana Pernikahan
65
Eps 65 Gaun pengantin
66
Eps 66 Berkunjung
67
Eps 67 Makan malam keluarga
68
Eps 68 Tanda kepemilikan
69
Eps 69 Cemburu
70
Eps 70 Buket bunga
71
Eps 71 Pesan singkat
72
Eps 72 Permohonan
73
Eps 73 persiapan
74
Eps 74 Hari pernikahan
75
Eps 75 Resepsi
76
Eps 76 Koma sementara
77
Eps 77 Pulang
78
Eps 78 Kamar pengantin
79
Eps 79 Menggoda
80
Eps 80 Bulan madu
81
Eps 81 Lingerie
82
Eps 82 Malam yang panjang
83
Eps 83 Hari kedua
84
Eps 84 Pantai dan kenangannya
85
Eps 85 Pulang
86
Eps 86 Kawan lama
87
Eps 87 Kelelahan
88
Eps 88 Keinginan
89
Eps 89 Jenuh
90
Eps 90 Berpisah
91
Eps 91 Berbohong
92
Eps 92 Jalan-jalan
93
Eps 93 Trauma kecelakaan
94
Eps 94 Melepas rindu
95
Eps 95 Pemeriksaan kesuburan
96
Eps 96 Kabar baik
97
Eps 97 Pernikahan Nabila
98
Eps 98 Positif
99
Eps 99 Kehidupan baru
100
Eps 100 tempramen buruk
101
Eps 101 Melarikan diri
102
Eps 102 Babak belur
103
Eps 103 Mengidam
104
Eps 104 Drama kehamilan
105
Eps 105 Hiperemesis
106
Eps 106 Mencari solusi
107
Eps 107 Mengidam
108
Eps 108 Uring-uringan
109
Eps 109 Bertemu kembali
110
Eps 110 Kekhawatiran
111
Eps 111 Bersembunyi
112
Eps 112 Pertemuan yang tidak diinginkan
113
Eps 113 Kembalinya ingatan yang terlupakan
114
Eps 114 Luapan kemarahan
115
Eps 115 Secangkir kopi
116
Eps 116 Petunjuk
117
Eps 117 Memohon ampunan
118
Eps 118 Terlambat
119
Eps 119 Doa
120
Eps 120 Berkunjung
121
Eps 121 Tangisan bahagia
122
Eps 122 Perdebatan
123
Eps 123 Perdebatan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!