Selama seminggu ini Embun hanya sibuk dengan ponselnya saja, melihat sosial medianya berkirim pesan dengan adiknya selebihnya ia hanya mengerjakan pekerjaan rumah saja
Ia cukup tau diri dengan tidak terus-menerus bergantung pada Nabila, apalagi setelah apa yang Nabila lakukan padanya akhir-akhir ini
Berbekal tabungannya yang tidak seberapa itu, setidaknya Embun bisa sedikit membantu Nabila selama ia menumpang hidup disana
Tapi sayangnya, tabungan yang sudah menipis itu mengharuskannya untuk mencari pekerjaan guna menyambung hidupnya beberapa bulan ke depan
Namun, lagi-lagi Embun harus berdamai dengan hidupnya karena saat ini ia hanya memiliki ijazah SMP saja sebagai bekalnya mencari pekerjaan
Tahun ini merupakan tahun ketiganya bersekolah di sebuah sekolah menengah atas negeri yang berada di desanya
Tinggal sejengkal lagi, kakinya melangkah menuju ke perguruan tinggi yang selama ini selalu ia impikan.
Tapi ternyata impiannya kandas hanya karena lamaran seorang anak kepala desa datang kepadanya.
Seorang pria yang saat itu masih berstatus mahasiswa di sebuah fakultas pertanian yang sedang menyelesaikan tugas akhirnya
Entah apa yang ada di pikiran orang tuanya saat itu, karena tanpa persetujuan dari Embun kedua orangtuanya justru menerima lamaran pria tersebut bahkan telah menentukan tanggal pernikahan bagi mereka berdua
Hingga akhirnya, Embun mengambil sebuah keputusan besar dalam hidupnya. Keputusan yang membuat nama kedua orangtuanya menjadi buruk di mata warga di desanya
Meskipun menyesal, Embun hanya bisa menjalani kehidupannya dengan baik saat ini setidaknya itu lah cara yang bisa ia lakukan untuk menebus kesalahannya pada kedua orangtuanya
Ternyata tinggal di lingkungan yang di kelilingi dengan gedung-gedung perkantoran tidak ikut memudahkan Embun menemukan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya
Sudah beberapa tempat yang ia kunjungi, namun tidak ada satu pun yang memberikannya pekerjaan padanya.
Hingga akhirnya ia memutuskan untuk pulang setelah berkeliling cukup jauh dari tempat tinggalnya
***
Di tempat lain tepatnya di Jarvis Company (JC) terlihat seorang pria tengah bergelut dengan berkas-berkas yang memenuhi meja kerjanya
Sudah seminggu pula ia mempelajari semua hal yang berkaitan dengan perusahaan yang saat ini ia pimpin
Di samping pria itu, ada pula pria paruh baya yang dengan kesabarannya memberikan pemahaman pada pria muda tersebut tentang hal-hal yang tidak ia ketahui
Sesekali pria paruh baya itu, menceritakan bagaimana tuan besarnya memimpin perusahaan itu hingga bisa bertahan sampai saat ini.
Tentu saja pria paruh baya itu menceritakan hal itu, untuk memberikan gambaran pada pemimpin barunya itu cara bersikap dan berkelakuan selama memegang tanggung jawabnya yang begitu besar
Sekalipun kepemimpinan keduanya berbeda, setidaknya ada hal baik yang bisa pria muda itu contoh dari sikap orang tuanya selama ini.
Pria muda itu adalah Mike, pemimpin baru di JC yang belum lama ini di limpahi pekerjaan yang begitu banyak dari papanya yang merupakan pemilik perusahaan tempatnya bekerja
Ia sudah menukar kebebasannya selama ini, dengan sebuah pekerjaan yang membutuhkan kehadirannya lebih lama dari waktu yang di milikinya untuk dirinya sendiri
Karena itu pula, ia berjanji untuk memimpin perusahaan ini dengan caranya sendiri. Terlepas bagaimana cara papanya selama ini mengurus perusahaannya itu
Mendengar hal itu tentu saja membuat pak Abbas menarik senyum di sudut bibirnya, pria paruh baya itu tidak pernah ragu akan kepiawaian serta kejeniusan tuan mudanya itu.
Meskipun mereka jarang bertemu tapi ia yang sudah lama mendampingi tuan Max sedikit banyaknya tau tentang kepribadian tuan mudanya itu
Terbukti dengan kecepatan tuan mudanya itu dalam mempelajari berbagai macam hal yang berhubungan dengan tanggung jawabnya, sekalipun ia tidak pernah terjun langsung dalam urusan perusahaan setidaknya ia bisa dengan mudah mempelajarinya
"Sudah waktunya makan siang, tuan muda mau makan apa biar saya siapkan" ucap pak Abbas yang masih berdiri di samping tempat duduk Mike
"Saya makan di luar saja, setelahnya saya akan kembali lagi kesini"
"Baik tuan muda, saya harap tuan muda tidak lupa dengan meeting yang akan kita lakukan setelah makan siang nanti"
"Ya, saya tidak akan lupa" Mike melangkah menjauh meninggalkan Pak Abbas yang masih berdiri menatapnya
Semenjak menggantikan posisi papanya, pak Abbas telah menyediakan seorang supir pribadi yang akan mengantarkannya kemanapun ia pergi
Meskipun kebebasannya akan sedikit terganggu tapi ia juga tidak menolak mengingat pekerjaannya begitu menguras tenaga dan pikiran sehingga memiliki supir pribadi bukanlah hal yang buruk
Mobil pun mengantarkannya ke Club miliknya yang masih ia kunjungi di sela-sela kesibukannya walaupun tidak sesering waktu ia mengelola club itu sendirian
Ia telah membuat janji temu dengan sahabat baiknya yang karena kesibukan keduanya membuat mereka jarang sekali menghabiskan waktu bersama
Mike memejamkan matanya sembari menunggu mobil yang mengantarkannya sampai kesana, sungguh ia merindukan tidur yang nyenyak setelah beberapa hari ini ia hanya bisa memejamkan mata tidak lebih dari tiga jam lamanya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments