PAPA BUCIN - Gairah Cinta Hot Duda
"Aku menolak!!"
Gadis itu berdiri dari duduknya setelah melayangkan sebuah penolakan pada rencana perjodohan yang di berikan oleh kedua orang tuanya. Luna menyambar tasnya dan pergi begitu saja.
"Luna, tunggu." Seru Tuan William namun di hiraukan oleh putrinya.
"Paman, biar aku saja yang mengejarnya."
"Delon, tolong bawah Luna kembali, Nak.'
"Pasti, Paman."
Delon segera mengejar Luna yang berlari keluar restoran. Delon tidak bisa membiarkan Luna pergi. Sejak awal ia sudah mencintai Luna dan Delon ingin menjadikan gadis itu sebagai miliknya.
Jika Luna tidak ingin menikah dalam waktu dekat, bagi Delon itu tidaklah masalah. Mereka bisa bertunangan terlebih dulu dan soal pernikahan mereka bisa membahasnya nanti, setidaknya sampai Luna lulus kuliah.
Luna sendiri adalah tipe gadis yang menyukai kebebasan dan benci di kekang. Luna merupakan putri tunggal dalam keluarga William. Tahun ini usianya baru 20 tahun. Itulah alasan utama kenapa dia menolak perjodohan itu.
Luna masih ingin kuliah dan menikmati masa mudanya. Lagipula ia tidak pernah menyukai Delon, pemuda seperti Delon bukanlah tipenya. Dan Luna hanya akan menikah dengan pria yang dia cintai.
Bisa di bilang jika Luna memiliki hidup yang lumayan rumit. Ibunya meninggal ketika Luna berusia sepuluh tahun. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan adik kembar ibunya. Sejak awal Luna menentang keras pernikahan mereka dan dia menolak memiliki ibu tiri meskipun orang itu adalah bibinya sendiri.
"Luna, tunggu...!!" Seru Delon namun tak di indahkan oleh Luna. Luna menghentikan taksi yang melintas di depannya. Dan taksi itu langsung melesat jauh membelah jalanan kota yang padat kendaraan.
-
"Tuan, Zhao. Tolong ampuni saya."
Pria bermarga Zhao itu hanya menatap datar pria yang sedang berlutut di depannya itu. Wajah dan tubuhnya babak belur dan penuh luka. Entah sudah berapa banyak pukulan dan siksaan yang telah terima.
"Aku paling benci penghianatan. Dan hukuman paling tepat untuk seorang penghianat adalah kematian!!"
"Sa-saya mohon, Tuan. Beri saya satu kesempatan lagi. Saya berjanji tidak akan menghianati Anda lagi." Pria itu terus menggosokkan kedua tangannya di depan pria.
"Terlambat,"
Tubuh itu ambruk seketika setelah satu timah panas menembus kepalanya. Ken tak segan-segan menghabisi siapa pun yang berani membuat masalah dengannya. Dan harga mahal untuk sebuah penghianatan adalah kematian.
Ken sendiri adalah pria berdarah China yang menetap di Korea. Mungkin orang tidak akan percaya jika Ken adalah pria berdarah dingin yang tidak pernah menggunakan hati nuraninya.
Ken memiliki wajah yang bisa di bilang unik. Dia terlihat tampan namun juga cantik di waktu yang berbeda. Dia adalah CEO dan pewaris tunggal Zhou Empire.
Ken tak akan segan-segan menyingkirkan siapapun yang berani menghalangi jalannya. Dan harga mahal yang harus di bayar seorang penghianat adalah kematian.
"Urus mayat ini." Ucap Ken dan pergi begitu saja.
"Baik, Tuan."
-
Luna tiba di club' malam yang terletak di pusat kota. Gadis itu segera turun dan masuk ke dalam setelah menunjukkan identitas dirinya pada pria bertubuh besar yang berjaga di depan pintu.
"Nona Muda, kau datang lagi. Kali ini apa lagi yang membuatmu datang ke mari?" Tanya si bartender menyambut kedatangan Luna.
"Bukan urusanmu!! Berikan aku yang seperti biasa."
"Segera datang.'
Bisa di bilang jika Luna adalah seorang pelanggan setia club' malam tersebut. Setiap ada masalah pasti dia selalu datang ke sana untuk menenangkan pikiran dan pulang ketika menjelang pagi.
Bunyi ponsel yang berdering membuatnya menoleh ke arah suara berasal. Nama yang terpampang di layar ponsel membuat Luna mendesah berat.
Luna terus membiarkan ponselnya terus berdering. Hingga akhirnya dering ponsel itu berhenti, dengan cepat ia meraih ponsel itu dan mematikannya. Luna tidak ingin di ganggu untuk saat ini.
Luna meraih gelasnya lalu meneguk minumannya hingga tandas tak tersisa. Mengkonsumsi minuman beralkohol memang menjadi cara terjitu untuk pengalihan permasalahannya kali ini. Dan bar adalah satu-satunya tempat yang paling tepat untuk ia kunjungi saat ini.
"Berikan satu gelas lagi untukku." Pinta Luna pada bartender yang berdiri di balik bar stool.
"Aku harap ini gelas terakhirmu, Nona Muda. Kau sudah hampir mabuk,"
"Kau terlalu berisik, Paman!!"
Luna menyapukan pandangannya. Sejauh ini tak ada yang menarik di matanya. Semua terlihat sama, pemandangan mengerikan yang hampir ia lihat setiap harinya. Di mana para hidung belang sedang bercinta dengan wanita sewaan mereka di sudut-sudut gelap dan bercahaya remang.
Luna merasa mual, dia ingin muntah melihat apa yang tengah mereka lakukan. Luna menjatuhkan kepalanya yang mulai memberat pada meja bar, pandangannya masih menyapu ke segala penjuru arah dan mutiara hazel nya memindai apa yang ada di sekitarnya satu persatu. Lagi-lagi tidak ada yang menarik.
Sampai akhirnya pandangan Luna berhenti di satu titik. "Omo!! Siapa dia? Aku belum pernah melihat pria berwajah tampan dan cantik seperti itu. Apakah dia pelanggan baru di sini?" Luna mengangkat kepalanya dan menatap bartender dihadapannya.
Bar tender bernama Sammy itu kemudian mengikuti arah tunjuk Luna dan mendesah berat. "Ternyata matamu sangat jelih, Nona Muda. Namanya Ken Zhao, dia adalah pemilik Zhao Empire. Dan dia adalah pelanggan tetap di bar ini." Tutur Sammy menjelaskan.
"Zhao, sepertinya bukan warga pribumi. Apa dia berkebangsaan China?" Tanya Luna penasaran.
"Begitulah yang aku dengar, tapi dia sudah lama menetap di Korea."
"Ahhh, begitu. Dia sangat tampan tapi juga terlihat cantik. Ini akan sangat menarik." Luna meraih gelasnya yang ada di atas meja dan membawanya menuju tempat di mana pria bermarga Zhao itu berada.
Luna menghampiri Ken dengan langkah sedikit sempoyongan. Gadis itu mulai mabuk, tanpa mengatakan apapun, Luna langsung duduk di atas pangkuan Ken. Dan apa yang Luna lakukan tentu membuat Ken terkejut bukan main.
"Apa-apaan kau ini. Turun dari pangkuanku sekarang juga!!" Pinta Ken menuntut.
Luna menggeleng. "Aku tidak mau!!" Gadis itu mengalungkan kedua tangannya pada leher Ken lalu mencium bibir kiss ablenya dengan keras.
Aroma tembakau yang bercampur dengan aroma alkohol membuat Luna semakin pusing. Gadis itu melepaskan tautannya dan menatap dalam manik mata pria dihadapannya.
"Paman, menikahlah denganku. Aku akan membayarmu dengan harga tinggi." Ucap Luna sambil mengunci Biner mata milik Ken.
"Jika aku menolak bagaimana?"
"Maka aku akan memaksamu!! Kau adalah pria tertampan dan tercantik yang pernah aku temui dalam hidupku. Dan aku akan melakukan apapun supaya kau mau menikah denganku!!" Jawab Luna menegaskan.
"Pulanglah, tempat ini bukanlah tempat yang tepat untuk anak kuliahan sepertimu!!"
"Aku tidak mau!! Aku..." Luna jatuh tak sadarkan diri pelukan Ken.
Ken mendengus berat. Sepertinya wanita muda ini sedang mabuk berat. Pikirnya.
Awalnya Ken berniat mengabaikan Luna dan meninggalkannya. Tapi ia merasa tidak tega. Entah kenapa hati kecilnya malah melarangnya untuk meninggalkan gadis itu. Dan akhirnya Ken memutuskan untuk membawa gadis cantik itu ke hotel.
.
Ken menurunkan Luna dan membaringkannya secara perlahan dan hati-hati. Karena tidak tau di mana tempat tinggal gadis itu, akhirnya Ken memutuskan untuk membawanya ke hotel.
Diamatinya wajah Luna yang sedang tertidur pulas. Mulai dari mata, hidung sampai bibir. Luna begitu cantik dan penuh pesona. Wajahnya terlihat polos seperti anak kecil.
Ken menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis. Ini pertama kalinya Ken bisa bersikap selembut itu pada mahluk yang di sebut wanita.
"Kau sudah membuat kesalahan yang sangat besar, Nona Muda. Aku tidak akan melepaskanmu meskipun kau memohon!!"
Kemudian Ken beranjak dari samping Luna dan pergi begitu saja. Ken berjalan ke arah kamar mandi. Sekujur tubuhnya terasa lengket semua. Ia perlu mandi dan mengganti pakaiannya, tubuhnya benar-benar terasa tidak nyaman.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Supi
mampir
2022-10-13
0
Tobeli Hiatus 💞
jadi kepo cowok tampan + cantik kek gimana ya rupanya 🤔 kayak jin bts gak🤧
2022-07-05
7
rudy adji
❤️💕🇲🇨♨️
2022-06-07
3