Setelah 30 menit berkendara, Ken tiba di sebuah klub malam yang berada di pusat kota. Pria itu memasuki klub malam tersebut seraya menyapukan pandangannya ke segala penjuru arah.
Tapi sepertinya orang yang dia cari tidak juga terlihat batang hidungnya, sampai akhirnya Ken mendengar suara yang begitu familiar berkaur di dalam telinganya.
"APA KALIAN INGIN YANG LEBIH?!"
"NIKMATI PESTANYA DAN LUPAKAN SEMUA KEPENATAN KITA!!"
Lantas Ken menoleh pada asal suara, dan mendapati Luna tengah memimpin para manusia yang sedang menari menikmati alunan musik yang dia mainkan di sebuah ruangan yang dibatasi oleh sebuah dinding kaca transparan.
Kemudian Ken melangkahkan kakinya untuk pergi ke ruangan yang ada di ujung sana. Tanpa mengatakan apapun, Ken menarik Luna keluar dari ruangan tersebut. Dan apa yang Ken lakukan tentu saja membuat gadis itu terkejut bukan main.
"Yakk!! Apa yang kau lakukan?! Lepaskan aku, dan jangan seenaknya menarikku seperti ini!!" Teriak Luna sambil terus meronta, mencoba melepaskan cengkraman Ken pada pergelangan tangannya.
Tapi teriakan Luna tak dihiraukan sama sekali oleh Ken. Ken menarik Luna dan membawanya ke sebuah ruangan, yang sepertinya itu adalah ruangan milik DJ yang bekerja secara resmi di sana.
Ken baru melepaskan cengkramannya setelah mendorong Luna pada dinding Kaca yang jadi batasan ruangan tersebut, dengan Ken yang berdiri tepat di belakang Luna.
"Coba kau lihat di bawah sana, apakah kau melihat wanita-wanita itu? Apa kau ingin menjadi salah satu diantara mereka, menjadi makanan para hidung belang yang haus akan belaian?!"
Luna mengangkat wajahnya, dan menatap langsung ke dalam mata hitam Ken. Mata itu memancarkan sebuah amarah dan emosi, aura yang dipancarkan oleh sepasang binder hitam itu membuat Luna merinding sendiri.
"Apakah dia marah? Tapi kenapa?" batin Luna bertanya.
"Jujur saja, Luna. Aku sangat tidak menyukai pakaian yang dipakai saat ini. Di mana mantelmu? Segera ambil dan akan aku antar kau pulang,"
Luna menyentak tangan Ken. "Tidak perlu!! Aku bisa pulang sendiri, dan lagi pula siapa kau dan kenapa kau harus peduli padaku?!" Luna menatap Ken tidak suka.
"Kau masih tanya siapa aku? Apa kau lupa dengan surat kontrak nikah yang aku tunjukan padamu tadi pagi?! Jika kau lupa, baiklah akan ku ingatkan lagi. Aku adalah suami kontrak mu, dan selama kontrak itu belum berakhir, aku memiliki hak penuh atas dirimu!!"
Kedua mata Luna membelalak saking kagetnya."Apa-apaan ini, memangnya siapa yang setuju menikah kontrak denganmu?! Bahkan aku tidak mengatakan ia ataupun menandatangani kontrak nikah itu, jadi jangan sembarangan memutuskan apalagi mengklaim dirimu sebagai suami kontrak ku!!" tegas Luna.
Kemudian Ken mengeluarkan surat nikah itu dan menunjukkan pada Luna. "Memang, tapi di sini ada Cap jempol mu. Surat kontrak nikah ini sah dimata hukum!!" ujar Ken dengan senyum penuh kemenangan.
"KEN ZHAO, KAU!!!"
Lagi-lagi kedua mata Luna membelalak, kali ini bukan karena ucapan Ken melainkan karena tindakan pria itu. Menarik tengkuk Luna dan mencium bibirnya dengan paksa.
Luna yang merasa terancam segera mendorong Ken dan berusaha untuk melepaskan ciuman pria itu, tapi tidak bisa. Tenaga Ken lebih kuat darinya, kini kedua tangannya berada dalam genggaman pria itu.
Dalam hatinya Luna terus merutuki dan memaki Ken karena sudah berani mencium bibirnya dengan seenak jidatnya.
Dan ciuman itu baru berakhir beberapa saat kemudian. "Ken Zhao, kau benar-benar keterlaluan!! Kau... adalah pria paling kurang ajar yang pernah aku temui!!" teriak Luna marah.
"Aku hanya ingin membantumu, Nona William. Atau kau memang ingin dinikahkan dengan pria bermarga Lee itu?!"
Tapp ..
Luna menghentikan langkahnya. Dia berbalik dan mendapati Ken berjalan menghampirinya. Ken menyerahkan surat kontrak Nikah itu pada Luna. "Aku sudah memperbaiki isi dari kontrak Nikah ini yang menurutmu sangat berat sebelah. Kau bisa membacanya lagi."
Luna menerima surat nikah itu sambil menatap Ken yang juga menatap padanya."Tapi aku masih ingin kuliah dan mewujudkan impianku menjadi seorang Desainer. Jika aku menyetujui kontrak Nikah ini, aku akan kehilangan kebebasanku. Sebaiknya kau cari orang lain saja!!"
"Ini hanya kontrak Nikah, dan aku tidak akan membatasi kebebasan mu. Kita juga memiliki privasi masing-masing, dan aku juga tidak akan mengganggu privasimu. Tapi ada satu hal yang harus aku tegaskan padamu, selama kontrak Nikah kita belum berakhir, kau tidak boleh dekat dengan pria mana pun!!"
"Lalu bagaimana jika kita malah saling mencintai sebelum kontrak Nikah itu berakhir?"
"Maka kontrak Nikah itu batal. Dan kita akan hidup sebagai suami-istri yang sebenarnya. Sebelum kau tanda tangani kontrak nikah ini, aku ingin memberitahumu jika aku adalah seorang duda dan memiliki satu putra."
Mata Luna membelalak dan dia menatap Ken tak percaya. "Hah, jadi kau duda?! Dan kau sudah memiliki anak?!" Ken mengangguk.
"Aku bercerai dengan mantan istriku sekitar 5 tahun yang lalu. Sebenarnya anak itu bukan anak kandungku, tapi anak dari mendiang kakakku yang meninggal dalam kecelakaan. Dia memintaku untuk menjaga dan melindungi dia, mengganggap nya sebagai anakku sendiri." Tutur Ken.
"Lalu kenapa kau memberitahuku?"
"Karena aku tidak ingin ada rahasia diantara kita berdua. Aku rasa kejujuran sangat penting dalam membina sebuah hubungan, meskipun pernikahan kita hanya sekedar kontrak, tapi aku juga ingin tetap menjaga perasaanmu. Aku tidak ingin kau merasa dibohongi jika tau belakangan."
Luna terdiam selama beberapa saat. Kemudian gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap Ken yang juga menatap padanya. "Baiklah, aku setuju menjadi istri kontrakmu!!" Jawab Luna pada akhirnya.
Ken tersenyum penuh kemenangan. "Kalau begitu aku antar kau pulang." Ken melepaskan mantel hitamnya lalu menyampirkan pada punyak Luna. Dia tidak rela jika tubuh mulus gadis itu sampai terlihat oleh orang lain.
.
Ken menghentikan mobilnya di depan pagar kediaman Luna. Gadis itu menatap pria yang telah resmi menjadi suami kontraknya itu yang juga menatap padanya.
"Kenapa tidak segera turun, apa kau masih mengharapkan sesuatu dariku?" Ken menyeringai.
"A..Apa maksudmu? Ja..Jangan berpikir sembarangan. Aku hanya.. Emmpp!!" Kalimat Luna di putus oleh Ken yang membenamkan bibirnya pada bibir tipis itu. Melum@tnya dan memagutnya atas bawah bergantian.
Ken melepaskan ciumannya 30 detik kemudian. "Apa kau tidak ikut masuk dan bertemu orang tuaku? Bagaimana pun aku harus memberitahu mereka jika aku sudah memiliki pasangan."
"Ini sudah terlalu malam. Sebelum bertemu mereka nasih ada beberapa hal yang harus aku urus, aku akan menemui mereka akhir pekan ini dan menjemputmu secara resmi sebagai Nyonya Muda Zhao." Jawab Ken yang sontak membuat kedua pipi Luna memerah.
"Hm, terserah kau saja. Aku masuk dulu, hati-hati dan jangan mengebut."
Ken mencium bibir Luna sekali lagi, kali ini tak lebih dari 10 detik. "Baiklah, aku mengerti. Good Night," Ken langsung tancap gas setelah memastikan Luna telah masuk ke dalam rumahnya.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Inha Eljernst Sweet
lanjut thor,sepertinya ken sdah mlai jatuh hati dgan luna
2022-06-05
4
Eli sa,adah Elsa
lanjuttt thorrr
2022-06-02
3
SumaYani
Sepertinya Ken sdh jatuh cinta pada Luna saat pandangan pertama
2022-06-02
2