Menikah kontrak mungkin saja adalah sebuah keputusan terbodoh yang pernah Luna perbuat. Luna sungguh tak habis pikir, bagaimana ia bisa melakukannya. Menikah dengan pria yang baru ia kenal, dalam suatu perjanjian bersyarat.
Bahwa pernikahan mereka hanya sebagai status artifisial. Tapi bukan berarti mereka tidak akan menjalani kewajiban layaknya pasangan suami-istri seperti pada umunya. Dan sayangnya pernikahan ini hanya sementara saja.
Luna memijit pelipisnya yang terasa pening. Dia tidak tau apakah keputusan yang diambilnya itu benar atau salah.
Sekali lagi Luna membaca isi kontrak nikah itu. Kontrak nikah yang ada di tangannya sangat berbeda dengan yang pertama kali Ken tunjukkan padanya, dan kali ini tidak berat sebelah.
Tokk.. Tokk.. Tokk..
Ketukan pada pintu kamarnya menyita perhatian Luna. Gadis itu mengangkat wajahnya dan mendapati Anna berjalan menghampirinya sambil membawa segelas susu hangat yang kemudian dia letakkan di atas meja.
"Kenapa semalam kau pulang sampai larut malam, Lun? Bagus papamu tidak ada di rumah, jika papamu ada dan tau kau pulang dalam keadaan mabuk. Pasti dia akan sangat murka." Ujar Anna.
"Kenapa kau harus peduli? Aku mau pulang jam berapa pun itu tidak ada hubungannya denganmu," Luna mengangkat wajahnya dan membalas tatapan ibu tirinya. "Bukankah kalian sendiri yang membuatku seperti ini?!"
"Apa maksudmu?"
"Memaksaku menikah dengan orang yang tidak aku cintai hanya demi bisnis dan kepentingan kalian sendiri, apakah itu pantas?! Jujur saja, aku sangat muak dengan segala aturan yang kalian ciptakan dalam keluarga ini!!!"
"Luna, kenapa kau bicara begitu?! Seharusnya kau sadar dan paham jika semua itu kami lakukan untuk kebaikanmu. Delon adalah pemuda yang baik. Dia sangat menyukaimu dan dia juga memiliki segalanya, dia mapan dan hidupmu sudah pasti terjamin jika menikah dengannya!!"
"Lalu bagaimana dengan perasaanku?! Apa kalian tidak pernah memikirkan tentang perasaanku sama sekali? Sejak awal aku sudah mengatakan jika aku tidak ingin bertunangan apalagi menikah dengan orang kulit putih, tapi kenapa kalian tetap memaksa?!"
"Dia orang barat, dan aku orang Asia, aku tidak Sudi menikah dengan pria yang beda rumpun denganku!! Jujur saja, Lama-lama keluarga ini membuatku muak!!!" Teriak Luna penuh emosi.
"LUNA!!!"
Plakk...
Satu tamparan mendarat mulus pada pipi Luna. Karena tiba-tiba, Luna tidak bisa menghindari dan menahan tamparan Anna.
"Kau!! Berani sekali kau menamparku!!!" Geram Luna sambil menatap Anna marah.
"Sebaiknya segera persiapkan dirimu. Papamu akan segera pulang, dan keluarga Delon juga akan datang siang ini. Pertunangan kalian harus tetap di lanjutkan!!!" Anna meninggalkan kamar Luna begitu saja.
Gyutt ..
Luna menggerakkan tangannya dengan erat. Kilatan kemarahan tampak pada sepasang biner Hazel nya. Kemudian dia mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang.
"Jemput aku siang ini juga. Aku tidak Sudi jika harus menikah dengan pria berkebangsaan Inggris itu!!!" Lalu Luna memutuskan sambungan telfonnya begitu saja.
Gadis itu sudah memantapkan hatinya. Dari pada harus menikah dengan Delon Brian, lebih baik dia menikah dengan Ken meskipun pernikahan mereka tak lebih dari sebuah pernikahan kontrak.
Luna menjatuhkan tubuhnya pada kasur super nyaman miliknya. Wajahnya menatap lurus pada langit-langit kamarnya. Setitik kristal bening mengalir dari pelupuk mata yang kemudian membasahi wajah cantiknya.
Luna tidak tau kenapa takdir berlaku kejam padanya. Semua tidak berjalan sesuai harapannya.
-
Hari berlalu begitu cepat. Pagi yang cerah telah berlalu dan siang sudah mulai menjelang. Di sebuah mansion mewah yang memiliki dua lantai. Terlihat dua keluarga besar berkumpul di ruang tamu untuk membahas sebuah hal yang sangat penting.
"Sudah di tentukan, mereka tidak akan bertunangan tapi langsung menuju jenjang pernikahan. Dan pernikahan mereka akan dilangsungkan akhir Minggu ini!!" Ujar sang tuan rumah.
"Bagaimana Tuan Brian, apakah Anda setuju dengan keputusan suami saya?" Anna ikut angkat bicara.
"Itu adalah keputusan yang bijak. Lagipula Delon sudah begitu tidak sabar untuk menikah dengan Luna. Masalah cinta bisa tumbuh belakangan, bukankah begitu Tuan William?"
"Hahaha, benar sekali."
"Tapi Uncle, dimana Luna? Kenapa dia masih belum menampakkan batang hidungnya?"
"Dia masih berdandan di kamarnya. Dia harus terlihat cantik karena akan bertemu dengan calon suaminya." Jawab Anna mewakili suaminya.
Panjang umur. Baru saja dibicarakan, orang yang mereka bahas akhirnya muncul juga. Luna datang dengan wajah memerah dan langkah sedikit sempoyongan, di tangannya menggenggam sebuah botol minuman keras yang hanya tinggal beberapa teguk lagi isinya.
"Wah, wah, wah, tamu kehormatan keluarga ini sudah tiba rupanya. Hahaha, maaf aku tidak bisa menyambut kalian dengan baik." Ujar Luna.
Mata tuan William dan juga Anna membelalak melihat keadaan Luna yang begitu berantakan. Pakaian yang jauh dari kata rapi, aroma alkohol yang sangat menyengat di tambah make up pada wajahnya yang sedikit berantakan.
Tuan William yang murka segera menghampiri Luna. "Luna, apa-apaan kau ini?! Kenapa kau bisa seperti ini, apa kau ingin mempermalukan keluarga ini?!" Bentak Tuan William penuh emosi.
"Ckckck, jangan marah Papa. Kau sudah tua, bagaimana kalau jantungmu sampai kambuh. Kau juga punya tekanan darah tinggi, jadi jangan terlalu emosi jika tidak ingin mati dengan cepat." Ujar Luna lalu meneguk kembali minumannya.
Plakkk!!!
Luna menahan tangan Anna yang hendak menamparnya, lalu balik menampar ibu tirinya itu. "Ingin menamparku lagi, tidak semudah itu, Ibu tiri. Dan kalian semua, kenapa kalian masih begitu bersikeras. Apa kalian tidak merasa malu jika memiliki menantu seperti diriku ini?!"
"Hobiku mabuk-mabukan, pergi ke club' malam dan terkadang membuat onar. Apa kalian masih bisa mempertahankan nama baik dan martabat kalian sebagai orang terhormat jika Delon menikah denganku?!"
"Aku tidak peduli!!" Delon menyahut cepat. "Aku hanya ingin menikahi mu, Luna. Aku tidak peduli seperti apa dirimu, jika kau tidak baik, maka aku akan merubahmu menjadi lebih baik. Itulah janjiku padamu!!"
Perbincangan mereka di intrupsi oleh seorang bodyguard yang tiba-tiba masuk dan berbisik di telinga Tuan William. Sontak saja kedua mata Tuan William membelalak saking kagetnya.
"Apa?!"
Ia pun segera keluar. Penasaran apa yang terjadi dan kenapa suaminya sampai sekaget itu, Anna pun bergegas menyusulnya. Begitupun dengan keluarga Brian. Sedangkan Luna tampak menyeringai. Gadis itu meletakkan botol minumannya lalu kembali ke kamarnya untuk membenahi penampilannya yang berantakan.
Apakah Luna mabuk?! Maka jawabannya tidak, dia pura-pura mabuk lebih tepatnya. Dia ingin menciptakan citra buruk di depan keluarga Brian. Dan sekali-kali keluarga William perlu di beri pelajaran.
.
Anna dan Tuan William terkejut melihat beberapa mobil mewah berjajar di halaman Mansion mereka. Seorang pria terlihat keluar dari mobil yang berada di barisan paling depan. Sekali lagi Tuan William membelalakkan matanya melihat siapa yang datang.
Ia segera menghampiri pria itu dan membungkuk padanya. "Tuan Muda Zhao, ada angin apa sampai-sampai Anda Sudi datang ke gubuk kami?" Tanya paruh baya itu.
"Aku datang untuk menjemput istriku!!"
"Istri, memangnya siapa istri Anda?" Kini giliran Anna yang membuka suara.
"Aku istrinya!!" Sahut seseorang dari belakang.
Sontak kedua mata pasangan suami istri itu pun membelalak saking kagetnya. "LUNA?!"
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Tobeli Hiatus 💞
jadi si zhao disini kek penyelamat luna ya . eh btw ibu tirinya kok gitu ya
2022-07-06
5
SumaYani
Wow kereennn
2022-06-02
4
Noer Anisa Noerma
wow kereeeeenn
2022-04-28
4