Dewi Untuk Arjuna

Dewi Untuk Arjuna

Pertemuan yang tak di inginkan

Sudah sepuluh tahun ini Dewi hidup dalam status menggantung atas pernikahannya dengan Arjuna.

Arjuna meninggalkan Dewi demi menikah dengan anak seorang pengusaha yang ternyata pengusaha itu masih teman dari papanya.

Dewi tidak tahu bahwa sebenarnya Arjuna sangat tidak menginginkan pernikahan itu terjadi tapi mamanya yang selalu memaksanya untuk menikahi anak pengusaha itu.

Arjuna masih mencintai Dewi, ia tidak mau berpisah dari Dewi, ia masih ingin mempertahankan pernikahannya dengan Dewi tapi mamanya memaksanya untuk menikah dengan Sarah anak pak Daniel teman papanya.

Dan ternyata usut punya usut papanya Arjuna terjerat hutang piutang dengan papanya Sarah dan untuk membebaskan hutangnya tersebut jaminannya adalah Arjuna harus menikah dengan Sarah, dan dengan terpaksa Arjuna melakukan itu demi membebaskan papanya dari hutang-hutang nya.

Dewi tidak pernah tahu kalau alasan Arjuna menikah lagi itu untuk melunasi hutang papanya dan Arjuna juga tidak pernah bercerita soal itu sampai akhirnya Dewi sudah tidak kuat lagi dan pergi meninggalkan Arjuna.

Sementara Arjuna selalu mencari keberadaan Dewi namun tak pernah menemukannya dan sampai hari ini Arjuna masih berharap bertemu dengan Dewi dan ingin memperbaiki hubungannya lagi dengan Dewi istri yang sangat ia cintai.

"Dew, nanti jadwal meeting jam sepuluh jangan lupa," pesan pak Satya pada Dewi sekretarisnya itu.

"Iya pak, sudah saya siapkan semua," jawab Dewi sambil membereskan semua berkas-berkas yang diperlukan untuk acara meeting nanti.

Waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh kurang lima belas menit dan semua tamu sudah berkumpul di meja meeting tak terkecuali pak Satya juga sudah duduk di sana dan Dewi pun duduk di samping pak Satya.

"Masih ada satu orang yang belum datang, yaitu pak Arjuna pemegang saham terbesar di perusahaan ini, kita tunggu beberapa menit lagi," kata pak Satya pada semua orang yang sudah duduk di meja meeting tersebut.

"Arjuna....," spontan Dewi agak terperanjat mendengar nama Arjuna yang di sebutkan pak Satya tadi.

Pak Satya yang mendengar Dewi dengan kaget menyebut nama Arjuna langsung menoleh ke arahnya dan menatap Dewi.

"Kamu kenal dengan Arjuna Dew?" tanya pak Satya agak menyelidik.

Dewi kaget ia tak mengira tadi ia dengan spontan menyebut nama Arjuna dan membuat pak Satya mendengar nya.

"Emmmm ....enggak pak s....s...saya tidak kenal dengan pak Arjuna," kata Dewi dengan terbata.

"Oh, saya kira kamu kenal dengan Arjuna," kata pak Satya lagi sambil tersenyum

Pikiran Dewi melayang ke sepuluh tahun kisah hidupnya ketika ia masih menjadi istri Arjuna dan sampai ia harus pergi meninggalkan Arjuna karena sudah tidak tahan lagi di madu oleh Arjuna.

"Apa....yang di maksud pak Satya, Arjuna.......," belum sempat Dewi melanjutkan lamunannya tiba-tiba datang sesosok pria bertubuh tinggi sedang berkulit putih dan berwajah tampan dengan memakai stelan jas berwarna biru muda dengan potongan rambut agak cepak memasuki ruangan meeting.

Pria itu berjalan sambil tersenyum kepada semua yang sudah hadir di ruangan, mata Dewi seolah mau copot dari cangkangnya ketika melihat pria yang datang itu adalah Arjuna mantan suaminya dulu.

Buru-buru Dewi menundukkan wajahnya berpura-pura membereskan kertas berkas yang ada di depannya ketika mata Arjuna mulai menuju ke arahnya.

Arjuna tak begitu memperdulikan Dewi, ia terus saja berjalan menuju ke tempat duduknya yang tepat berada di depan tempat duduk Dewi.

"Oke teman-teman acara meeting hari ini bisa kita mulai karena pak Arjuna sudah datang," kata pak Satya ketika Arjuna sudah duduk di kursinya.

"Maaf pak ada salah satu berkas yang ketinggalan, saya mau ambil dulu," kata Dewi pada pak Satya yang ada di sampingnya.

"Oke, tapi jangan lama-lama karena meeting segera berjalan," bisik Satya pada Dewi.

Dengan perlahan Dewi bangkit dari tempat duduknya sambil tetap menunduk kan wajahnya, ia berjalan dengan bergegas menuju ke pintu keluar dan langsung berlari menuju ke ruangannya.

Dewi menghempaskan tubuhnya seketika ke kursi kerjanya sambil menghela nafas dalam-dalam dan memejamkan matanya.

"Oh Tuhan.....kenapa aku harus bertemu dengan Arjuna lagi....di saat aku ingin membuangnya jauh-jauh dari hatiku....,"

Dewi menundukkan kepalanya dalam-dalam sampai menyentuh meja kerjanya.

"Apa yang harus aku lakukan ........???"

Tiba-tiba ponsel Dewi berdering dan ternyata pak Satya yang meneleponnya.

"Sudah ketemu berkasnya?" tanya pak Satya.

"Sudah pak," jawab Dewi.

"Kalau begitu kamu cepat kembali ke ruang meeting," perintah pak Satya pada Dewi.

"Iya pak," jawab Dewi dengan lemas.

"Aku harus bisa hadapi situasi ini meski hatiku menolak untuk bertemu dengan Arjuna tapi ini demi pekerjaan ku."

Lalu dengan sedikit menenangkan hatinya, Dewi melangkah menuju ke ruang meeting itu lagi.

Suasana sangat hening sekali di ruang meeting itu ketika Dewi masuk, Dewi merasa semua orang sedang memperhatikan dirinya yang berjalan menuju kursinya.

Dengan langkah yang berat Dewi memaksakan diri untuk secepatnya berjalan ke arah kursinya.

"Sudah ketemu berkasnya?" tanya pak Satya ketika Dewi sudah duduk di sampingnya.

"Sudah pak," jawab Dewi sambil menunjukan map yang ia bawa.

"Baikan teman-teman, meeting segera kita mulai ya," ucap pak Satya pada semua anggota meeting.

Beberapa jam berlalu meeting pun telah selesai di laksanakan.

Semua anggota meeting mulai keluar ruangan satu persatu dan Dewi pun membereskan semua kertas yang ada di atas mejanya.

Semua anggota meeting sudah keluar semua tinggal Arjuna yang masih diam di tempat duduknya.

Dewi mulai gusar ia takut kalau-kalau Arjuna bakalan mengenali dirinya.

Tiba-tiba Arjuna mendekati Satya dan bertanya padanya.

"Satya, itu sekretaris baru ya?" tanya Arjuna sambil melihat ke arah Dewi yang sedang sibuk mengutak-atik ponselnya.

"Iya Jun, dia baru sebulan jadi sekretaris ku," ucap Satya sambil tersenyum pada Arjuna.

"Degh," jantung Dewi serasa berhenti mendengar Arjuna menanyakan tentang dirinya pada Satya.

"Emang kenapa Jun, kamu tanya-tanya Dewi sekretaris ku itu?" tanya Satya pada Arjuna.

"Emmmm...gak apa-apa, cuma sepertinya aku tidak asing dengan wajahnya," kata Arjuna sambil melihat ke arah Dewi yang semakin menekuk wajahnya.

"Oh ya, kamu kenal dengan Dewi?" Satya mengerutkan dahinya menatap Arjuna.

Dewi sudah merasa akan ketahuan oleh Arjuna dan mau menyembunyikan wajahnya pun tetap Arjuna akan melihatnya.

"Dew, kenalkan ini pak Arjuna!" kata Satya tiba-tiba pada Dewi.

Tak ayal Dewi pun harus memperkenalkan dirinya pada Arjuna yang saat ini sedang tepat berada di hadapannya.

"Iya pak," kata Dewi sambil menganggukkan kepalanya pada Arjuna.

"Kamu.....," belum sempat Arjuna melanjutkan kata-katanya tiba-tiba ponsel Dewi berdering.

"Maaf pak saya terima telpon dulu," ucap Dewi.

"Ya, silahkan Dew," kata Satya pada Dewi.

Lalu Dewi berjalan keluar ruangan meeting dan kabur menuju ke dalam ruangan kantornya.

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Mampir ya

2022-10-25

0

Eika

Eika

jangan takut hadapi mantan😍

2022-07-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!