"Dew, nanti ikut aku nemuin pak Andre untuk tanda tangan kerjasama, jangan lupa bawa MOU nya," perintah Satya pada Dewi.
"Iya pak," jawab Dewi lalu berjalan menuju ke meja kerjanya.
Dewi mulai menyiapkan MOU yang di minta Satya tadi, tiba-tiba ponselnya berdering dan Arjuna yang menelponnya.
"Ada apa mas?"
"Nanti waktunya makan siang aku jemput kamu ya Wi?" tanya Arjuna pada Dewi.
"Mau apa mas?"
"Mau ngajak kamu makan siang Wi."
"Aku gak bisa mas."
"Kenapa gak bisa?"
"Pak Satya minta aku untuk temani dia mas."
"Temani Satya? kemana? ngapain?" Arjuna memberondong Dewi dengan banyak pertanyaan.
"Menemani untuk menemui klien," kata Dewi.
"Kenapa harus kamu?"
"Aku kan sekretarisnya mas."
"Dew, kita berangkat sekarang," ucap Satya yang tiba-tiba sudah berdiri di depan Dewi.
"Ya pak," jawab Dewi sambil memasukkan berkas MOU ke dalam map.
Kemudian Dewi dan Satya pun berjalan meninggalkan ruangan kantor mereka menuju ke parkiran di mana mobil Satya di parkir di sana.
"Kita makan siang dulu ya Dew?" ucap Satya sebelum menjakankan mobilnya.
"Ya pak," kata Dewi sambil tersenyum.
Kemudian Satya pun menjalankan mobilnya dan berjalan menuju ke sebuah resto yang tak jauh dari kantor mereka.
Dewi dan Satya keluar dari mobil dan berjalan menuju ke dalam resto.
Lalu mereka mengambil tempat duduk dan memesan makanan.
Tak lama kemudian makanan yang mereka pesan pun datang.
"Ayo Dew, di makan," kata Satya pada Dewi.
"Iya pak," lalu Dewi pun mulai menyantap makan siangnya.
Arjuna yang kebetulan juga sedang makan siang di sana melihat Dewi dan Satya yang sedang makan siang berdua juga di sana.
"Katanya mau nemuin klien, tapi kok makan siang di sini," ucap Satya sambil memperhatikan ke arah Dewi dan Satya.
"Dew, kamu ada hubungan apa sama Arjuna?" tanya Satya di tengah-tengah mereka makan.
Dewi sempat tersedak mendengar pertanyaan Satya barusan, lalu buru-buru Dewi meminum jusnya.
"Kenapa Dew?"
"Mmmmm gak apa-apa pak," kata Dewi yang masih memegang gelas jusnya.
"Kamu dan Arjuna sudah kenal lama?"
"Mmmmm enggak pak, saya baru ketemu dengan pak Arjuna pas di meeting kemarin itu."
"Sepertinya pas meeting itu, sikap Arjuna juga aneh ketika melihatmu kayaknya dia mengenalmu."
"Mungkin pak Arjuna mengira saya seperti temannya, makanya dia kaget pas melihat saya sewaktu di ruang meeting tersebut," ucap Dewi sambil menyeruput jusnya lagi.
Satya menganggukkan kepalanya sambil menatap Dewi.
"Sebentar Dew," kata Satya sambil tangannya mengelap bibir Dewi dengan tisu yang ada bekas makanannya.
"Maksih pak," ucap Dewi dengan malu karena sikap Satya barusan.
"Ngapain sih Satya menyentuh bibir Dewi seperti itu," Arjuna mulai kesal melihat tingkah Satya pada Dewi.
"Ting, katanya tadi bilang mau menemui klien tapi kok malah makan siang bareng Satya di sini, terus ngapain juga itu Satya pegang-pegang bibir kamu tadi!!!" begitu bunyi pesan dari Arjuna di ponsel Dewi.
"Mas Arjuna? dia ada disini juga?" pekik Dewi dalam hati, lalu Dewi melihat ke sekeliling resto dan pandangannya berhenti tepat di kursi pojok yang ada di depannya sana di mana Arjuna sedang duduk di sana sambil melihat ke arahnya.
"Pak saya sudah selesai makannya," kata Dewi pada Satya.
"Oh ya, ayo kita berangkat," Satya lalu berdiri dari tempat duduknya dan berjalan di samping Dewi.
"Satya!!" panggil Arjuna pada Satya.
"Arjuna, kamu ada di sini juga?" tanya Satya sambil menghentikan langkahnya.
"Ya, kebetulan aku juga lagi makan siang tadi si sini," ucap Arjuna sambil mengambil posisi berdiri di samping Dewi dan menggenggam tangan Dewi dengan erat.
Dewi kaget dan berusaha melepaskan genggaman tangan Arjuna tapi Arjuna malah mempererat genggamnya dan akhirnya Dewi mengalah takut ketahuan sama Satya.
"Kalian mau ke mana?" tanya
Arjuna sambil melirik Dewi yang sudah melotot dari tadi menatapnya.
"Kita mau ketemuan sama klien Jun," jawab Satya.
"Oh," kata Arjuna sambil tersenyum pada Satya.
"Kalau begitu aku duluan ya Jun," kata Satya pada Arjuna.
"Ya, silahkan," Arjuna lupa kalau tangannya masih menggenggam tangan Dewi dan hal itu membuat Dewi jadi ketarik dan hampir terjatuh, tapi dengan sigap Satya menangkap tubuh Dewi dan sesaat Dewi dan Satya saling berpandangan.
"Brengsek Satya main peluk-peluk aja istri orang," gumam Arjuna sambil berjalan kearah mereka lagi.
"Kamu gak kenapa-kenapa Wi?" tanya Arjuna pada Dewi.
Sebenarnya Dewi kesal dengan Arjuna sebab gara-gara dia Dewi hampir terjatuh tadi.
"Gak apa-apa pak," ucap Dewi sambil mendelik dan geram menatap Arjuna.
Satya merasa aneh dengan sikap Arjuna yang sebegitu perhatiannya pada Dewi sekretarisnya itu.
"Mari pak Satya kita sudah di tunggu klien dari tadi," kata Dewi menghindari Arjuna.
"Ya," lalu Satya dan Dewi pun pergi meninggalkan Arjuna.
Di dalam mobil, wajah Dewi tampak sekali masih menyimpan rasa kekesalannya pada Arjuna karena peristiwa tadi.
Diam-diam Satya memperhatikan Dewi.
"Apa...Arjuna suka juga sama Dewi?" Satya bertanya sendiri.
Setelah saling menandatangani MOU dengan klien, Satya dan Dewi akhirnya balik lagi ke kantor mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments