"Mas gak sarapan dulu?" tanya Sarah pada Arjuna yang terburu-buru mau berangkat kerja.
"Gak, aku sarapan di luar saja," kata Arjuna sambil memasang jas nya dan berjalan menuju meja makan untuk sekedar minum teh hangatnya.
"Kenapa buru-buru mas?" tanya Sarah lagi pada Arjuna.
"Mmmmm ada pekerjaan kantor yang harus segera di selesaikan," jawab Arjuna.
Kemudian Arjuna bergegas keluar menuju ke mobilnya dan melaju meninggalkan rumahnya.
"Ada apa Sarah?" tanya mamanya Arjuna pada Sarah yang masih melanjutkan sarapannya.
"Mas Arjuna ma, gak biasanya dia gak sarapan dan sepertinya terburu-buru banget mau berangkat ke kantor," kata Sarah pada mertuanya.
"Memangnya kenapa Arjuna buru-buru?" tanya mamanya Arjuna sambil menarik kursi dan duduk hendak mengambil sarapan juga.
"Katanya tadi sih ada pekerjaan kantor yang harus di selesaikan," gitu ma.
"Oh, ya sudah kamu lanjutkan saja sarapannya."
"Iya ma," jawab Sarah sambil melanjutkan makannya.
Arjuna menjalankan mobilnya menuju ke rumah Dewi, ia ingin mengajak Dewi berangkat kerja bareng pagi ini.
Jam menunjukkan pukul tujuh lewat tiga puluh menit pagi ini dan Arjuna sudah tiba di depan rumah Dewi, lalu ia mengetuk pintu rumah Dewi dan tak lama kemudian Dewi pun membukakan pintu untuknya.
"Mas Juna? ngapain?" tanya Dewi kaget melihat Arjuna yang datang.
"Mau jemput kamu," kata Arjuna sambil masuk ke dalam rumah.
"Tapi mas ...aku gak minta di jemput kan....?" kata Dewi sambil mencegah Arjuna masuk.
"Iya, kamu memang tidak minta di jemput Wi, tapi aku ingin menjemputmu dan mengantarmu berangkat kerja hari ini."
"Enggak mas, aku mau naik taksi saja, lagian setiap hari aku juga naik taksi kok."
"Mulai sekarang kamu gak usah naik taksi karena aku akan antar jemput kamu setiap hari," kata Arjuna sambil tersenyum pada Dewi.
"Kamu apa-apaan sih mas, aku gak mau aku tetap mau naik taksi saja."
"Dewi please.....untuk kali ini saja aku pingin bareng kamu wi..."
"Mas...nanti kalau ada yang lihat gimana? kamu kan sudah punya istri, nanti di kira aku yang ganjen sama kamu mas, sudahlah mas, mas berangkat saja sana."
"Gak, aku gak mau berangkat kalau tidak sama kamu," Arjuna bersikeras.
"Oke, oke, aku mau bareng kamu mas, tapi kali ini saja ya," kata Dewi dengan kesal sambil meraih tas kerjanya.
Kemudian mereka pun masuk ke dalam mobil dan Arjuna mengemudikan mobilnya menuju ke tempat kerja Dewi.
Selama dalam perjalanan Dewi tidak bersuara, ia sibuk mengutak-atik ponselnya.
"Wi, kamu kok diem aja dari tadi? kenapa?" tanya Arjuna pada Dewi.
"Gak apa-apa mas, cuma males saja mau bicara."
"Kamu sudah sarapan?" tanya Juna lagi.
"Belum," jawab Dewi sambil tetap mengutak-atik ponselnya.
"Kalau begitu kita makan dulu ya," ajak Arjuna yang langsung membelokkan mobilnya masuk ke dalam sebuah resto.
"Mas, aku gak lapar lagian aku nanti bisa sarapan di kantin kantor sana," kata Dewi mencegah Arjuna masuk ke resto.
"Wi, aku cuma mau ngajak kamu makan itu aja aku gak akan apa-apakan kamu," kata Arjuna sambil membukakan pintu mobil untuk Dewi.
Akhirnya Dewi pun keluar dari mobil dan mengikuti Arjuna masuk ke dalam resto, Dewi capek mau bersitegang dengan Arjuna kalau dia menolak ajakan Arjuna.
"Mau makan apa Wi?" tanya Arjuna ketika mereka sudah duduk di dalam resto.
"Terserah," jawab Dewi dengan agak kesal.
"Kamu marah?" tanya Arjuna pada Dewi.
"Enggak."
"Kok jawabnya terserah gitu."
"Ya terus aku mau jawab apa mas....,' Dewi mulai gregeten dengan sikap Arjuna yang menjengkelkan itu.
"Ya.....kamu sukanya apa gitu."
"Oke, aku makan nasi rames," kata Dewi sambil menghempaskan punggungnya di kursi.
"Kamu tidak pernah berubah dari dulu Wi, masih suka marah-marah gitu, dan itu yang membuat aku jatuh cinta padamu," kata Arjuna sambil menatap Dewi.
"Sudah ah, gak usah ngelantur gitu."
Kemudian mereka berdua pun makan setelah semua pesanan sudah terhidang di atas meja mereka.
"Ayo mas, cepetan keluar dari sini......," ajak Dewi pada Arjuna.
"Kenapa sih buru-buru."
"Mas....aku gak mau ada orang yang melihat kita berduaan, gak enak di lihat soalnya mas kan udah punya istri." kata Dewi dengan kesal.
"Gak ada yang lihat kita Wi....," ucap Arjuna meraih tangan Dewi.
"Ayo mas....aku nanti telat ini datang ke kantor," kata Dewi menatap Arjuna dengan kesal dan bergegas pergi meninggalkan Arjuna.
"Oke, oke," Arjuna segera mengejar Dewi yang sudah berjalan lebih dulu menuju ke pintu keluar.
"Hei tunggu aku Wi," kata Arjuna sambil mencekal lengan Dewi.
Dewi menepiskan tangan Arjuna yang mencekal lengannya namun Arjuna semakin erat mencekal lengan Dewi.
'Sakit mas," kata Dewi sambil meringis.
"Maaf," jawab Arjuna sambil melepaskan tangannya dari tangan Dewi.
"Ayo masuk," kata Arjuna sambil membukakan pintu mobilnya untuk Dewi.
Lalu Dewi masuk ke dalam mobil dengan wajah masih kesal.
Arjuna pun masuk ke dalam mobil dan duduk di samping Dewi, sejenak Arjuna melihat kearah Dewi yang masih cemberut.
"Kamu marah pun jadi semakin cantik sayang," ucap Arjuna sambil mencubit dagu Dewi.
"Apaan sih mas.....ayo ah jalan gak usah bercanda terus," ucap Dewi sambil membuang tangan Arjuna dari dagunya.
Arjuna tersenyum melihat Dewi yang semakin kesal dan marah padanya, lalu dengan perlahan Arjuna pun mulai menyetir mobilnya dan menjalankannya dengan kecepatan yang sangat kencang sampai-sampai membuat Dewi berteriak ketakutan.
"Mas Arjuna....!!! jangan ngebut-ngebut....." kata Dewi sambil memukul lengan Arjuna yang sedang menyetir.
"Katanya tadi takut telat ke kantornya," seloroh Arjuna sambil melirik ke arah Dewi.
"Iya, tapi gak pakai ngebut juga kan mas....."
Arjuna mencibirkan bibirnya sambil tetap fokus ke jalanan yang mulai ramai.
Dan beberapa menit kemudian mobil Arjuna sudah memasuki pelataran gedung perkantoran Dewi, lalu dengan segera Dewi membuka pintu mobil dan berlari menuju ke pintu masuk gedung perkantoran itu.
Arjuna menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Dewi yang masih saja seperti dulu tidak ada perubahan.
"Aku sayang kamu Wi dari dulu sampai kapan pun, kamu adalah istriku yang sangat aku sayangi dan cintai," Arjuna tersenyum sendiri merasa ia sudah menemukan belahan jiwanya lagi setelah berpisah selama ini.
Kemudian Arjuna memutar balik mobilnya dan segera pergi dari tempat itu menuju ke kantornya sendiri.
"Pagi pak," sapa Dewi pada Satya yang melihatnya baru datang.
"Pagi, kamu telat Dew?" kata Satya sambil melihat jam tangannya.
"Mmmmm...iya pak maaf," ucap Dewi sambil menganggukkan kepalanya pada Satya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
baru bca dah bkin jengkel krn skp dewi pdhl dlu ngapain kbur trma az suami y nikah lg klau skrng lngsung az pasrah sm s juna
2022-07-17
0