Cintai Aku Istriku
"Kamu tidak perlu bertanggung jawab atas apa yang baru saja terjadi di antara kita saat ini. Anggap saja tidak pernah terjadi apa-apa semalam, aku mau pulang " kata wanita itu sambil melangkah keluar dari ruangan kamar hotel yang semalam jadi saksi bisu hilang nya mahkota kesuciannya sebagai wanita. Bukan tanpa alasan wanita itu mengatakan hal itu pada pria yang sekarang masih bingung serta berpikir dan mengingat apa yang terjadi semalam.
Laki-laki yang dalam keadaan polos tanpa sehelai benang itu pun mulai mengingat semua yang terjadi semalam , dan dia melihat bercak darah yang ada di seprai putih hotel dan dia sadar bahwa lelaki itu telah menodai dan merenggut kesucian gadis yang selama ini dia cintai dalam diam.
"Tidak...aku tidak mungkin melupakan kejadian ini, aku akan bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada dirimu" kata Arman kepada Risa.
Ya...pria itu bernama Arman Brata Wijaya. Anak konglomerat yang selalu kaku dan pemalu pada wanita. Sebenarnya dia sangat mencintai wanita yang sekarang ada bersamanya saat ini. Tentu saja dia ingin bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada mereka semalam. Karena inilah satu-satunya cara agar Arman bisa memiliki wanita yang selama ini dia cintai dalam diam.
"Aku sudah bilang lupakan saja , aku tidak akan menuntut mu dengan semua yang sudah terjadi. Aku akan anggap apa yang terjadi pada kita semalam tidak pernah ada dan terjadi. Lagi pula aku sudah punya kekasih dan aku juga akan menikah dengan kekasih ku itu. Tiga bulan lagi akan menyusulnya ke Canada" kata wanita yang kekeh dengan apa yang dikatakan nya karena rasa bersalah dan penghianatan yang dilakukannya telah merusak semuanya. " Sudah aku mau pergi dan aku harap kita tidak bertemu lagi , dan ingat aku tidak akan pernah menghubungi mu apalagi mencari untuk meminta pertanggungjawaban. Begitu juga dengan kamu jangan pernah coba menghubungi aku. Walaupun kita tidak sengaja bertemu, anggap kita tidak pernah saling mengenal. Aku pergi!" Kata Risa dan berlalu dari kamar hotel itu.
Ya...wanita itu adalah Risa Kusuma Admaja putri dari seorang pengusaha kecil yang tidak sekaya Brata Wijaya ayah dari Arman.
Sementara Arman tidak terima dengan apa yang dikatakan Risa kepadanya, seakan-akan Risa sudah menginjak-injak harga dirinya sebagai seorang laki-laki. Arman benar-benar ingin bertanggungjawab atas semua yang terjadi dan dia tidak mau lagi menjadi pecundang.
"Apa yang harus aku lakukan untuk memperjuangkan cinta ku" kata Arman yang terus berpikir untuk mencari jalan agar dia bisa bertanggungjawab dan mendapatkan cintanya.
*****
Kediaman keluarga Kusuma Admaja.
Sesampainya dirumah Risa langsung membersihkan dirinya dengan berendam di dalam bathtub yang ada dikamar pribadi nya, dia juga meratapi nasib yang begitu malang karena kehilangan mahkota kesucian yang selama ini selalu di jaga dengan baik. Parahnya lagi mahkota itu direnggut dengan pria yang tidak dia cinta. Lebih parah lagi mahkota itu harus hilang karena sebuah permainan konyol yang dibuat oleh teman-temannya.
Mahkota itu pun kini hilang oleh orang yang sama sekali tidak dia cinta. Entah iblis apa yang berada di dalam tubuh nya saat itu , sampai dia setuju dengan hukuman untuk meminum obat perangsang dan terjadilah hal terkutuk itu dimana dirinya harus kehilangan kesuciannya.
Air mata Risa tak henti-hentinya menetes menyesali apa yang terjadi pada dirinya saat ini. Mau menuntut Arman pun tidak mungkin karena apa yang terjadi semalam murni karena kesalahan dirinya sendiri.
*****
Kediaman keluarga Brata Wijaya, Arman duduk bersama kedua orang tuanya diruang makan, suasana begitu hening yang terdengar hanya suara sendok garpu yang saling beradu.
Arman memecahkan kesunyian saat itu dengan kalimat " pa...ma..aku..." kalimat Arman terhenti namun sukses membuat kedua orang tua yang berada di depannya itu menatap dan penasaran dengan lanjutan kalimat anak tunggalnya itu.
"Kenapa? Teruskan kalimat kamu" kata Brata sambil menatap wajah putranya penuh selidik.
Arman menatap lekat kedua wajah orang tua nya dan melanjutkan kalimatnya "pa...ma...aku sudah merusak kesucian seorang gadis"
Kedua orang tua paruh baya itu terkejut dengan pernyataan anaknya.
"Siapa dan mengapa?" kata Brata dengan wajah datar karena sedang menahan amarahnya.
"Risa...ya...namanya Risa, aku tahu siapa dia, aku kenal dia dengan baik. Namun dia tidak tahu siapa aku dan semua itu terjadi sebenarnya murni karena kesalahannya sendiri. Semua peristiwa ini murni hanyalah sebuah kecelakaan yang tidak sengaja kami perbuat. Tapi...aku ingin bertanggungjawab pa ...ma..." kata Arman mencoba menjelaskan dengan suaranya yang serak karena rasa takut dan bersalah.
"Maksudnya bagaimana, bagaimana bisa kamu tidak sadar dalam melakukan hal yang sama sekali belum waktunya kamu lakukan?" tanya Brata semakin ingin tahu.
" Iya pa...ma...itu terjadi karena ulah teman-teman kami. Waktu itu kami bermain satu permainan yang cukup konyol dan begitu biadab, karena kami harus meminum obat perangsang sebagai hukumannya" kata Arman lagi menjelaskan.
Brata bangkit dari duduknya dan berjalan menuju Arman dan mengangkat tangan lalu menampar anaknya.
Plak...
"Anak kurang ajar , kau ku besar kan bukan untuk membuat cemar keluarga. Tapi ... apa yang kau lakukan? Kau telah mencoreng arang di pipi kedua orang tua mu" katanya Brata dengan penuh emosi.
"Sudah pa... jangan lakukan itu, lebih baik kita suruh Arman untuk bertemu dengan orang tua gadis itu dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Karena itu lebih baik daripada papa menghajarnya, karena anak kita sudah dewasa bukan lagi bocah. Kalaupun papa menghajar Arman sampai dia kehilangan nyawanya semua sudah terjadi dan tidak mungkin kesucian yang sudah hilang bisa kembali oleh kematian Arman anak kita" kata Rachmi mamanya Arman untuk melerai pertikaian antara anak dan papanya.
"Ma...pa...itu masalah nya gadis itu tidak memperkenankan Arman untuk melakukan pertanggungjawaban terhadap dirinya. Dia meminta Arman untuk melupakan semua kejadian itu, karena dia merasa Arman tidak punya salah dalam kejadian itu" kata Arman dengan suara bergetar.
"Kamu tahu rumah gadis itu dimana?" Kata Brata.
Arman hanya mengangguk lemah, untuk menjawab pertanyaan papanya.
"Kalau begitu kita besok kerumah gadis itu untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan kamu, sekalipun gadis itu tidak mau menuntut pertanggungjawaban kamu" kata Brata dengan tegas.
"Iya... Arman mau. Tapi... masalahnya gadis itu bersikeras agar Arman tidak bertanggung jawab. Jujur pa..ma.. Arman sangat mencintai dirinya dari dulu hingga sekarang. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa Arman sangat mencintai dirinya. Arman juga sangat ingin bertanggungjawab pa...ma.." kata Arman meratapi nasib cintanya.
"Mama dan papa pasti akan membantu kamu Arman untuk bertanggungjawab atas apa yang kamu perbuat" kata Rachmi lembut.
"Tapi...ma, jika nanti Risa tidak mau dan berkeras? Karena memang dia tidak mencintai Arman. Bagaimana ma...pa?" kata Arman tertunduk lemah.
"Kamu harus mencoba dan menyampaikan maksud kamu kepada dirinya dan juga keluarganya. Lagi pula kamu belum mencoba bagaimana kamu bisa yakin kalau mereka tidak menerima niat baik kamu" kata mama Rachmi sambil menyakinkan Arman putranya. "Laginya kamu bisa memperjuangkan cinta kamu saat ini" kata mama Rachmi lagi.
"Baiklah ma... Arman akan mencoba. Setidaknya memperjuangkan cinta Arman untuk orang yang Arman cintai" kata Arman yakin.
Sementara Brata hanya diam dengan pernyataan anaknya itu, karena itu sifat yang sangat sama dengan dirinya sekali mencintai akan terus mencintai dan tidak bisa berpindah ke lain hati.
"Sudah selesaikan makan kamu, besok kita kerumah gadis itu" kata Rachmi dengan senyum agar anaknya itu tidak merasa sendirian menghadapi masalah yang dihadapinya saat ini.
"Baik ma..." jawab Arman memeluk Rachmi mamanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
gaby
Baru baca. Gw suka baca novel yg dah tamat tp ga tll panjang babnya. Awal crita yg menarik, smoga tetap menarik smp ending y thor😁😁
2022-08-25
2
Ni Wayan Meta Susanty
lanjut episode berikutnya Thor ,
biar saya tidak nungguin tiap hari
2022-05-12
1