Bab 5

Sesampainya dikediaman Brata Wijaya, Arman masuk dan tidak lupa memberi salam ke pada , mama dan papa yang sedang duduk diruang keluarga. "Malam Ma...Pa".

"Malam sayang bagaimana hubungan kamu dengan istri kamu apa ada kemajuan?" cerca Rachmi tak sabar ingin mengetahui bagaimana cerita selanjutnya hubungan antara anak dan menantunya itu.

"Biasa ma masih jalan ditempat, tanpa kemajuannya yang berarti" jawab Arman singkat.

"Kamu harus sabar menghadapi nya , apalagi saat ini istri kamu lagi hamil. Moodnya pasti berubah-ubah" kata Rachmi sambil mengelus pundak anaknya dengan lembut.

"Iya ma... Arman tahu itu, kalau pun nanti pada ujungnya Arman hanya mendapatkan anak itu tanpa Risa sebagai mamanya, Arman juga sudah rela kok ma dan mulai sekarang... Arman juga sudah membiasakan diri untuk menerima semua konsekuensinya. Karena secara tidak langsung Arman lah yang sudah memaksa agar Risa mau menerima Arman sebagai suami yang hanya di atas kertas" kata Arman dengan suara serak menahan rasa sakit di dada.

"Tapi kamu harus memberikan Risa nafkah untuk keperluannya, bagaimanapun dia istrimu dan ibu dari calon anak kamu" tambah Brata.

"Iya pa... Arman tahu besok genap sebulan kami menikah dan Arman akan mentransfer uang belanja Risa dan calon anak kami" jawab Arman "ooh iya Pa...Ma... Arman mandi dulu ya? Soalnya udah bau kecut nih" goda Arman ke pada mama dan papanya.

Brata dan Rachmi hanya tersenyum dan mengangguk tanda mengiyakan.

Arman masuk kedalam kamar mandi dan langsung membersihkan dirinya, setelah selesai mandi dan ganti baju, Arman menghubungi Risa dengan chat melalui WhatsApp , karena jika dia melakukan panggilan suara atau video call Risa tidak pernah mengangkat. Walau pun chat dari Arman tak pernah dibalas paling tidak, Risa membacanya dan tahu kabar dari Arman itu sudah cukup.

Arman📩

"Halo anak papa yang lagi tidur diperut mama...apa kabar sayang pasti kamu lagi anteng kan sama mama. Baik-baik ya diperut mama jangan buat mama mual lagi ya sayang 😍😍😘😘 ohh ya papa udah kirim uang belanja kalian ya... Kalau uang itu habis atau kurang kalian bilang ya sayang. Udah dulu ya papa mau istirahat dan kalian berdua juga istirahat ya. Peluk cium dari papa untuk kamu, kalau untuk mama tidak usah dulu karena mama belum mau dipeluk karena mama...maunya dipeluk sama om... Dandi. Udah ya sayang kamu istirahat ya dadah sayang peluk cium untuk mama dan kamu , ehh salah untuk kamu aja deh 😍😘😍😘"

Lagi dan lagi chat dari Arman hanya dibaca oleh Risa.

Namun diseberang sana Risa yang membaca chat itu mulai merasa tercubit hatinya membaca pesan dari Arman itu.

Risa juga terkejut dengan jumlah uang yang dikirim oleh Arman seratus kali lipat jumlahnya dari uang jajan yang selalu orangtuanya berikan kepadanya.

Diluar dugaan Risa membalas chat dari Arman. Namun bukan balasan yang mesra yang Arman dapatkan melainkan sebuah kalimat marah-marah.

Risa📩

" Kenapa kamu kirim uang bulanan ke aku, kamu memang bodoh sudah tahu aku tidak pernah menganggap kamu tapi kamu masih mau berbaik hati ke aku"

Arman📩

"Aku bukan bodoh Risa aku hanya ingin menjadi suami dan calon ayah yang bertanggungjawab atas kalian sebagai orang yang dikirim Tuhan untuk menjadi pengisi hati dan hidup ku😊

Risa📩

"Apa jumlahnya tidak terlalu besar biaya bulanan yang kamu kirim?"

Arman📩

"Tidak malah kalau uang itu habis kamu boleh minta lagi , aku akan kirim lagi jangan sungkan"😘😘😘

Risa📩

"Ihh dasar cowok aneh "

Arman📩

"Kamu yang aneh dikasih uang banyak kok marah✌️✌️✌️ jangan marah kasihan anak kita nanti wajahnya jelek😍"

Risa📩

"Anak kamu😠"

Arman📩

"Kamu bobo gih sudah malam.. jangan kebanyakan marah nanti tambah Lo kerutan kamu"

Acara saling membalas chat pun usai dan mereka terlelap dalam mimpi indah ditempat yang berbeda.

Tapi mimpi indah itu hanya berlaku untuk Arman berbeda dengan Risa yang cemberut.

Arman pun tertidur pulas dengan senyum yang tak pernah lepas , karena menurut Arman ini adalah satu kemajuan dalam hubungan mereka karena Risa sudah mau membalas chat dari dirinya.

Arman memang lelaki yang luar biasa sabar menghadapi segala tingkah laku Risa dan tidak pernah marah menghadapi Risa.

Arman yang super sibuk namun masih bisa memberikan perhatian kepada Risa, dengan meluangkan waktu untuk sekedar membeli keinginan ngidam istri nya. Tepatnya Risa tidak pernah menyuruh namun Arman lah yang berinisiatif.

******

Dengan semangat pagi hari ini Arman sudah rapih dan akan berangkat ke kantor. Dia sengaja berangkat pagi-pagi sekali dan tidak ikut sarapan dengan tuan dan nyonya Brata.

Melihat anaknya yang tidak sarapan tuan dan nyonya Brata sudah tahu mengapa Arman tidak sempat sarapan tentu alasannya adalah ingin kerumah mertuanya. Bukan untuk melihat sang Papa dan Mama mertua tapi tentu istri dan jabang bayi yang sedang dikandung oleh istrinya.

Sepasang paruh baya itu hanya geleng-geleng melihat tingkah laku anak yang sebentar lagi akan menjadi seorang ayah itu.

" Ma... Pa... Arman pergi dulu ya, dan Arman sarapan dirumah Risa saja"

" Iya kamu hati-hati salam pada Risa dan juga Papa Mama mertua kamu. Tolong kamu bawa makanan ini untuk mertua kamu. Ini kari kambing kesukaan mereka, kalau untuk Risa mama tidak tahu mau dibawain apa karena Mama tidak tahu makanan kesukaan Risa"

" Ok ma " Arman membawa kari kambing kesukaan Papa Mama mertua.

Sebelum Arya melangkah Rachmi kembali berkata " Arman nanti kamu tanya Risa dia ngidam makanan apa biar mama memasak nya. Satu lagi kamu bawa mangga muda ini untuk Dia , karena biasanya wanita yang lagi hamil suka makan mangga muda."

Arman kembali membawa kantong plastik yang berisi mangga muda itu. Arman melajukan mobilnya dengan perasaan yang sangat senang karena semalam untuk pertama kalinya Risa mau membalas pesannya.

Arman tidak sabar ingin segera sampai di rumah keluarga istrinya itu.

******

Akhirnya tidak memerlukan waktu yang lama karena jalanan masih sepi, Arman sampai juga.

Setelah keluar dari mobil dengan menenteng segala titipan mamanya, dia langsung masuk kerumah Risa.

Arman langsung menuju dapur dan bertemu dengan sang ibu mertua dan memberikan titipan sang Mama.

" Ma...ini gulai kambing dari Mama Arman. Kata Mama ini makanan kesukaan Mama Airin dan papa Wijaya"

" Wah terimakasih jadi ngerepotin"

" Tidak kok Ma. Ohh ya Ma Risa mana? "

" Belum bangun"

" Aku bangunin ya ma "

" Iya boleh sudah halal ini, masa mama ngelarang suami bangunin istrinya "

Arman tersenyum dan berlalu menuju kamar sang istri.

Arman sengaja tidak mengetuk pintu namun langsung masuk dan Arman dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah. Karena Risa baru keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk yang dililitkan pada bagian dada hingga lutut.

Risa yang menyadari keberadaan Arman langsung berteriak " kamu, ngapain disini?"

" Aku mau bangunin kamu tapi ternyata kamu sudah bangun dan sudah mandi lagi" jawab Arman santai.

" Sudah kamu keluar aku mau pakai baju"

" Ya pakai saja gitu saja kok repot. Lagian aku juga sudah melihatnya "

Risa yang mendengar jawaban dari Arman langsung membulatkan mata dengan sempurna. Arman yang melihat tatapan itu menanggapinya santai.

Dengan mengangkat kedua tangannya " ok aku keluar jangan marah dong" Arman memberikan senyum yang manis.

Risa langsung mengunci pintu kamar setelah Arman pergi dari kamar itu.

Arman kembali kemeja makan dan dia belum melihat susu untuk Risa di atas meja.

" Ma susu Risa mana ma "

" Ahh iya mama lupa , biar mama buatkan dulu"

Arman mencegah nya " Biar Arman aja ma "

" Biar mama saja nak Arman kamu sudah rapih nanti kotor. Lagian kamu kan mau ngantor "

" Tidak apa ma, lagian kalau kotor Arman masih ada gantinya di dalam mobil."

" Ya sudah kalau begitu " Airin pasrah dengan kemauan menantunya itu.

Risa sudah duduk di kursi meja makan sebelum Arman datang membawa segelas susu. Arman tersenyum dan meletakkan susu itu samping Risa.

" Silahkan diminum istri aku yang cantik." bisik Arman ditelinga Risa.

Risa yang mendengar bisikan Arman tambah kesal dan memasang wajah judesnya.

" Ayo Risa di minum Arman sudah capek buatnya dan kalau tidak di minum mubasir. Lagian itu penting untuk kamu dan bayi kamu". Airin membela sang menantu.

" Iya Risa kamu harus minum karena itu buat kebaikan kamu dan bayi kamu " kali ini Pak Kusuma angkat bicara.

Risa melirik Arman dan Arman tersenyum penuh kepuasan karena papa dan mama mertua sangat membela dirinya.

Risa mengangkat kepalan tangan ke udara " Awas kamu " dan Risa kembali membulatkan matanya dan lagi lagi Arman tersenyum.

Terpopuler

Comments

Leni

Leni

istri ke gitu aja dipingini. ogah

2023-05-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!