Bab 2

Keesokan harinya tepat pukul tujuh malam keluarga Arman datang kekediaman Kusuma Admaja untuk menyampaikan niat baik mereka.

Namun saat itu Risa sedang tidak berada dirumah karena harus menyelesaikan urusan kuliah, karena saat ini dia sedang mengurus skripsi nya, namun mereka tetap menyampaikan niat mereka tanpa harus menunggu kedatangan Risa.

Brata sebagai kepala keluarga membuka suara "Selamat malam pak Kusuma, mungkin bapak heran mengapa kami sampai datang berkunjung kerumah bapak tanpa memberitahu bapak sebelumnya. Adapun niat saya dan keluarga datang kesini sebelumnya ingin meminta maaf kepada bapak atas apa yang sudah dilakukan anak kami kepada putri bapak Risa, sangat lah tidak terpuji".

"Maksudnya bagaimana ya pak saya tidak mengerti, bisa bapak jelaskan dengan jelas maksud bapak minta maaf kepada saya. Karena saya benar-benar bingung , karena sepengetahuan saya bapak tidak pernah melakukan kesalahan kepada saya" kata Admaja penasaran , karena tidak mungkin seorang Brata Wijaya yang terkenal sebagai orang kaya raya dengan bisnis serta perusahaan yang hampir tersebar di seluruh Indonesia, mau menginjakkan kaki dirumah seorang pengusaha kecil seperti dirinya.

"Begini pak anak saya Arman dan Risa putri bapak sudah melakukan hubungan intim padahal mereka belum menikah. Jadi...maksud kedatangan kami kesini untuk melamar putri bapak sebagai menantu kami serta mempertanggungjawabkan segala kesalahan yang diperbuat oleh anak saya terhadap putri bapak, sebelum semua hal yang dapat memalukan keluarga kita terjadi" kata Brata tegas.

"Jujur saya tidak tahu harus bagaimana, karena Risa tidak pernah mengatakan apapun kepada kami sebagai orang tuanya mengenai hal ini dan saya semakin bingung." Admaja berkata dengan nada serak karena terlalu terkejut dengan apa yang baru saja disampaikan pak Brata, kalau anak gadis nya itu sudah berbuat hal yang seharusnya belum boleh dia lakukan.

" Risa memang tidak menginginkan anak saya untuk mempertanggungjawabkan semua karena menurut Risa ini semua terjadi karena kesalahannya sendiri. Namun anak saya ingin bertanggung jawab dan ternyata anak saya mencintai putri bapak dan dia ingin bertanggungjawab serta memperjuangkan cintanya terhadap putri bapak" timpal Brata.

"Selamat malam pa...ma..." kata Risa sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya tanpa menyadari siapa yang sekarang sedang ada bersama orang tuanya.

"Risa kamu duduk dekat mama" ucap Kusuma.

Setelah duduk Risa langsung terkejut dengan sosok yang ada dihadapannya. "Kamu?".

"Risa papa sudah tahu semua yang terjadi pada dirimu dan Arman, dan kedatangan Arman dan kedua orang tuanya bermaksud untuk melamar kamu sebagai istri nak Arman" kata Kusuma dengan suara yang sangat berat dan serak.

"Aku sudah bilang lupakan semua anggap kejadian itu tidak pernah ada. Lagi pula aku tidak mencintaimu dan perlu kamu tahu aku masih ingin mengejar mimpi ku. Jadi...maaf aku tidak mau menikah dengan kamu Arman" tegas Risa.

"Nak Risa... biarkan Arman bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada kalian berdua nak" kata Rachmi mencoba menenangkan calon menantunya itu.

"Tapi...Tante... Risa tidak mau kalau Arman berpikir Risa menjebaknya. Jujur tante Risa juga tidak mencintai Arman. Jadi...biarlah Arman menikahi perempuan yang Arman cintai. Karena tidak mungkin kami membina rumah tangga tanpa landasan cinta yang kuat. Lagi pula Risa tidak hamil kenapa harus menikah? " kata Risa menolak dengan tegas agar Risa tidak menikah dengan Arman.

"Kamu memang tidak mencintai Arman tapi.... Arman sangat mencintai kamu. Jadi...tante rasa kamu bisa belajar mencintai Arman juga". Kata Rachmi mama Arman menyakinkan Risa si calon menantu.

"Tidak Tante maaf Risa tidak bisa, karena Risa masih belum bisa menerima niat baik Arman dan keluarga. Sekali lagi maaf Tante hiks hiks hiks" kata Risa sambil menangis.

"Risa...kamu terima saja lamarannya, kita tidak tahu apakah saat ini benih Arman sudah bersemayam dalam rahim kamu. Sebelum kamu menyesal dan masa depan kamu hancur" bujuk Airin mama Risa.

"Tidak...ma... Risa tidak mau" kata Risa sambil pergi meninggalkan orang-orang yang sangat mengharapkan pernikahan itu bisa terjadi.

"Pak... karena putri bapak yang berkeras untuk menolak niat baik kami sekeluarga kami bisa apa? Untuk itu kami undur diri dulu" kata Brata sambil memohon undur diri.

"Maafkan putri kami pak" kata Kusuma.

Setelah kepergian keluarga Brata Wijaya , Kusuma dan Airin mendatangi kamar Risa putrinya.

"Risa bagaimana jika nanti kamu hamil seperti yang mama Arman katakan tadi? Tidak mungkin kita datang ke pada mereka dan meminta pertanggung jawaban setelah apa yang kamu lakukan tadi. Kamu tidak mungkin menjilat ludah kamu sendiri" kata mama Airin kepada putrinya.

"Sekali pun Risa mengandung Risa tidak akan pernah menuntut sesuatu kepada Arman ma...pa...dan jika sampai itu terjadi Risa akan menjadi orang tua tunggal untuk anak Risa" jawaban Risa sukses membuat kedua orang tuanya geleng kepala. Dimana semua wanita yang berada di posisi Risa saat ini pasti akan sangat senang jika lelaki yang menodai kesuciannya mau bertanggung jawab tapi berbeda dengan Risa putri mereka. Padahal orang yang akan menjadi suaminya itu adalah seseorang yang menjadi idaman setiap wanita.

"Terserah kamu saja Risa mama dan papa sudah habis akal menghadapi keputusan kamu ini" kata Airin dan mengajak sang suami meninggalkan kamar Risa.

" Anak kamu itu pa...keras kepala sekali persis seperti ayahnya, kalau sudah punya kemauan pasti dijalan kan tanpa berpikir kedepannya apa yang akan terjadi kedepannya" kata Airin kepada suami nya dan Kusuma hanya diam karena membenarkan apa yang dikatakan oleh istrinya itu. Karena dulu juga dia sangat keras kepala ketika orang tua Kusuma menjodohkan dirinya dengan Airin.

Sementara di kediaman Brata Wijaya , pak Brata sangat mengagumi keputusan Risa karena dari situ Brata menilai, memang Risa tidak menjebak putra mereka dan membenarkan apa yang terjadi merupakan kesalahan nya. Yang membuat Brata semakin angkat topi pada Risa. Risa tidak seperti gadis yang selama ini yang selalu mendekati anaknya karena ada maunya.

Pantas saja Arman putranya sangat mencintai Risa dan Brata sebagai orang tua juga sangat ingin menjadikan Risa menantu nya.

Walaupun Risa menolak lamaran Arman , Brata tidak tinggal diam tanpa sepengetahuan Arman dan Rachmi Brata mengawasi gerak-gerik Risa. Brata berharap agar Risa hamil karena Arman, karena Brata tahu betul sifat putranya itu. Arman dipastikan tidak akan pernah mau menikah dengan perempuan mana pun, jika tidak dengan Risa. Karena Arman sama seperti dirinya yang sangat susah untuk berpindah ke lain hati.

Arman benar-benar kecewa dengan sikap Risa yang tidak mau menerima niat baik Arman.

Arman benar-benar menutup pintu hati nya rapat-rapat dan hanya dia buka untuk Risa.

****"

Risa menjalani hidupnya seperti biasa dan sekarang dia telah menjadi seorang sarjana lulusan terbaik di kampusnya.

Sebenarnya Risa sudah mempunyai kekasih namun saat ini kekasihnya sedang berada di luar negeri untuk menjalankan bisnis. Risa juga sudah memberi tahukan semua hal itu kepada Dandi kekasihnya dan mau menerima kenyataan bahwa Arman sudah mengambil mahkota kesucian calon istrinya itu. Dandi tidak keberatan dengan hal itu dan Risa berniat untuk menyusul Dandi ke Canada setelah urusan kampus selesai. Dandi juga berencana untuk menikah dengan Risa di Canada.

Semua persiapan telah dilakukan mulai dari mengurus Visa, tiket dan barang sudah siap dan Risa tinggal berangkat minggu depan.

Saat ini Risa, pak Kusuma beserta istri mengantarkan sang putri di bandara. Namun sebelum Risa melakukan penerbangan Risa pingsan dan orang tua Risa membawa Risa kerumah sakit.

Disinilah Risa berada disebuah rumah sakit ditemani oleh kedua orang tuanya yang saat ini sedang menunggu dokter memeriksa sebenarnya Risa mengidap penyakit apa hingga pingsan di bandara.

Akhirnya dokter keluar dari ruangan dimana Risa diperiksa dan menjelaskan perihal keadaan Risa.

Bagai disambar petir di siang hari mendengar keterangan dokter, kalau saat ini Risa sedang mengandung. Benar saja hari itu adalah dua bulan setelah Risa menolak lamaran Arman. Apa yang dikatakan oleh Rachmi istri pak Brata benar-benar terjadi, Risa hamil.

Tidak menunggu waktu yang lama pak Brata langsung tahu berita kehamilan Risa dan pak Brata langsung kerumah sakit menemui Risa dan keluarga Risa untuk melamar Risa untuk kedua kalinya untuk menjadi suami Arman dan menantunya.

Lagi-lagi Risa menolak dengan alasan tidak mencintai Arman dan mencintai orang lain.

Namun bukan Brata namanya jika dia menyerang begitu saja. Dia selalu punya cara untuk membujuk Risa agar mau menikah dengan Arman. Cara ampuh yang pak Brata adalah dengan mengatakan pada Risa, pernikahan ini dilakukan sampai anak itu lahir agar mendapatkan status yang jelas sebagai keturunan dari Brata Wijaya. Setelah anak itu lahir Risa bisa melanjutkan hidupnya dan meminta bercerai dari Arman dan boleh melanjutkan hubungan dengan orang yang Risa cinta dan tidak perlu repot-repot lagi mengurus anak yang akan dilahirkan oleh Risa karena anak itu kelak akan menjadi tanggung jawab Arman sebagai ayahnya.

Akhirnya Risa menyetujui permintaan pak Brata dengan syarat Risa tetap tinggal bersama orang tuanya dan begitu pula Arman juga harus tetap tinggal di rumah pak Brata dan hanya boleh sesekali mengunjungi Risa, itupun disiang hari dengan menayangkan terlebih dahulu sebelum kepada Risa boleh atau tidak dia bertemu dengan Risa dan etelah dia melahirkan Risa harus diceraikan dan melanjutkan hidupnya.

Terpopuler

Comments

Ni Wayan Meta Susanty

Ni Wayan Meta Susanty

Thor buat Risa cinta sama ayah bayinya ya

2022-05-16

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!