My Life And You

My Life And You

kenyataan pahit dalam hidupku...

Pagi itu hari minggu, aku terbangun dari tidurku dan seperti biasa aku melakukan semua pekerjaan rumah untuk membantu mama tercinta, maklumlah aku mempunyai dua orang adik yang semuanya adalah perempuan. kami hanya tiga saudara dan berarti aku adalah anak yang paling tertua, aku bertanggung jawab untuk mengurus adik - adik ku yang masih beranjak remaja dan aku baru kelas dua SMA.

Namaku Asifa, aku bersekolah dipedasaan yang amat tentram. Masa remajaku ku jalani penuh dengan suka cita, dan aku mempunyai teman - teman yang selalu bersamaku dalam mengisi hari - hariku.

Pagi itu ketika aku mengerjakan pekerjaan rumah, mama memberi tahuku bahwa ada telepon dari rumah sakit.

Asifa : " halo"

Pihak rumah sakit : " apa yang berbicara ini Asifa ? kami pihak rumah sakit bunda "

Asifa : " ya, benar ! "

Pihak rumah sakit : " anda mengenal doni irawan, karna no Hp anda yang kami temukan dikotak Hpnya ?"

Asifa : " ya benar pak, dia teman saya ! ada apa ya, apa ada yang terjadi dengan teman saya ! "

Pihak rumah sakit : " Teman anda mengalami kecelakaan dan hingga sekarang belum sadarkan diri, bisakah anda memberi tahu pihak keluarganya !, atau memberi tahu kontak yang bisa kami hubungi "

aku terdiam sejenak, tidak lama kepanikan pun terjadi, aku menangis dan aku mulai berbicara kembali.

asifa : " ya pak saya akan segera kesana dan akan memberi tahu mama doni, Terimakasih ya pak atas infonya, selamat pagi ! "

diperjalan ke rumah sakit aku sibuk menelpon mama doni dan mengabari bawa doni ada di rumah sakit bunda, mama doni pun segera ke rumah sakit.

sesampainya aku dirmh sakit, aku melihat doni sedang dirawat secara intensif di ruang IGD, hatiku sakit sekali karna dia adalah teman baikku dan orang yang selalu memberiku suport dalam pelajaran dan kehidupanku, aku sangat menyukainya bahkan akupun sangat mencintainya, doni adalah kekasihku.

Dari kejauhan aku melihat wajahnya yang putih bersih dengan selang oksigen dihidungnya, selang infus ditangan sebelah kirinya, dan kepala yang dibalut perban, dan ada alat pendeksi jantung didadanya, tiada lagi tatapan manisnya, tiada lagi terdengar canda tawanya karna dia sedang berjuang untuk hidupnya. hatiku perih sekali, seandainya dia tahu bahwa aku ada disampingnya. mataku berderai air mata.

asifa : " don, kamu pasti bisa kuat aku ada disini untukmu, jangan pergi lekas sembuh ya ! "

( sambil memegang tangannya yg dingin sedingen es batu )

mama doni : " subuh tadi dia pamit dengan tante bilang mau sholat subuh di masjid !

dia bawa motor, menurut penjelasan saksi yang melihat kejadian itu mereka berkata doni di serempet mobil pas hendak pulang dan keluar dari masjid, penabraknya lari dan doni dibawa pengendara lain ke Rumah sakit ini, yang sabar ya asifa kita berdo'a semoga doni lekas sadar dan cepat sembuh ! "( sambil menangis dan membelai rambutku )

asifa : " ya, tante " ( aku hanya bisa menangis dan tertunduk sambil memegang jemari doni dan berdo'a sambil menunggu keajaiban datang untuknya)

hari berganti hari dan tiada kemajuan untuk kesehatan doni, dia koma sudah tiga hari, sampai terdengar azan magrib berkumandang dan lekas aku mengambil air wudhu untuk sholat magrib, telpon pun berdering. sayub sayub ku mendengar suara Soraya menerima telpon.

Soraya : " hallo, dari mana, oh tante ada apa ya?, kakak lagi sholat te.. ya te nanti saya suruh telpon balik aja te kalau penting banget, ya te.. terimakasih !".

Setelah sholat magrib dan berdoa aku melihat adikku Soraya sudah duduk di tempat tidurku dan berkata :

Soraya : " kak tadi ada telpon dari mama kak doni, kayaknya penting banget lo ! "

bergegas aku ambil HPku, dan aku telpon kembali mama doni dengan hati gelisah, karna takut ada sesuatu yang terjadi dengan doni.

Asifa : " Halo tante ini Asifa, gimana Doni sudah sadar ya ?

Mama Doni : " Asifa yang sabar ya Doni telah berpulang ke pangkuan Allah, mungkin dia lebih bahagia disana dari pada dengan kita, jenazahnya akan dibawa pulang malam ini juga, dan dimakamkan besok sebelum zuhur. " ( sambil menagis)

Asifa : " iya te ! "

dan telpon pun terputus. aku, aku menjerit sekencang - kencangnya membuat seisi rumah panik dan ketika sadar aku sudah di atas tempat tidurku, aku terbangun lalu aku memeluk mama dan berkata :

Asifa : " mama doni telah pergi, pergi meninggalkan aku dan dunia ini !" ( sambil menagis )

Mama asifa : " Kamu yang sabar ya, mungkin ini yang terbaik dari Allah untuk Doni, mau mama temenin melihat jenazah Doni untuk yang terahir " (sambil membelai rambutku )

Asifa : " Aku gak sanggup ma.. "

Mama Asifa : " Ya.. kamu harus sangguplah, gak mau liat wajahnya yang terahir kali ! "

Asifa : " mau sih ma, hanya saja mungkin besok pagi aja ya ma.., malam ini sifa mau berdo'a buat doni di rumah saja "

Mama Asifa : " Ya sudah kalau begitu, besok pagi mama izinin sifa dengan bu susi ya, biar sifa tausah masuk sekolah "

Asifa : " Ya ma..! "

Malam itu terasa panjang sekali, ku buka album foto kenangan kami berdua bersama selama setahun ini selama aku menjadi siswa di SMA, dimana tempatku menimba Ilmu pelajaran, dan aku dipertemukan dengan doni, dia sudah pergi dan tak akan kembali selamat jalan doni, aku akan selalu mengenangmu dan selamanya kau akan ada dihati dan do'aku. rasa cinta ini mungkin melibihi dirimu yang mencintaiku, tapi aku sangat kehilangan dirimu.

Keesokan harinya dimana hari itu adalah rabu pagi, aku bergegas mandi dan berpakaian Tanpa sarapan akupun pamitan dengan mama untuk pergi melayat ke rumah doni.

Aku pergi bersama ayah, dan sesampainya dirumah doni sayub- sayub terdengar suara ayat - ayat al qur'an dibacakan, aku melihat tubuh doni terbujur kaku ditutup kain panjang dan wajahnya ditutupi kerudung putih tipis, dadaku perih dan sesak, ku buka perlahan kerudung putih yang menutupi wajah doni, wajah kekasihku yang sudah pergi menghadap sang ilahi..

Asifa : " Doni... " ( samar samar ku memangil namanya sambil meneteskan air mata )

ku membacakan surat Al Fatihah didalam hatiku dan ku kirimkan untukmu, sayangku, aku iklas akan kepergianmu, selamat jalan sayang Semoga Allah SWT menerima ibadahmu dan amal sholehmu, mengampuni salah dan khilafmu serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, keikhlasan dan tawaqal menerima ketentuan-NYA..

"Ya Allah , ampunilah dia, rahmatilah dia, selamatkanlah dia dan maafkanlah dia, Ya Allah karuniakanlah dia surga dan selamatkanlah dia dari azab kubur dan neraka"

Aamiin Yaa Robbal' Aalamiin...

Ku tutup kembali wajahnya yang putih bersih itu, kemudian persiapan memandikan jenazah doni mulai dilaksanakan, sampai dengan selesai dikapankan dan hingga prosesi penguburan, satu persatu papan menutupi tubuhnya dan tanahpun mulai dikeruk untuk menutupi papan tadi, aku hanya bisa terdiam tanpa kata sampai ahirnya aku tersadar bahwa doni telah pergi mengadap sang ilahi...

Terpopuler

Comments

Nadia Fitri

Nadia Fitri

jjjj

2021-04-20

0

nda

nda

semogaa sukses iy ibu karyanya . 🥰🥰

2021-04-10

1

love u...

love u...

mapir di sni...baca langsng nyezekkk ya...

2019-09-23

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!