Penolakan

Sore itu aku mengikuti les dengan hati penuh tanya, aku merasa ada sesuatu dengan Adrian, namun aku berpikir positif, mungkin karena ia tahu aku tidak membawa kendaraan, oleh sebab itu Adrian ingin mengantarku pulang setelah les nanti.

Tibalah waktu istirahat dan suara Azan magrib pun terdengar sayup - sayup masuk ke ruangan les ku. Aku pun segera menuju Musolla, untuk melaksanakan sholat magrib, ku taruh mukena yang kubawa dari rumah kemudian aku mengambil air wudhu, di tempat wudhu banyak sakali anak – anak yang mengantri, akupun berdiri diantara mereka, tiba – tiba ada yang memelukku dari belakang ternyata yang memelukku adalah Nabila teman dari SMA ku.

Nabila : “ Hei.. ngantri juga ya.. !”

Asifa : “ Ya nih.. rame banget...! “

Nabila : “ Abis sholat kita cari makan yuk didepan “

Asifa : “ Boleh.. kamu mau makan apa ? “

Nabila “ Makan nasi aja yuk “

Asifa : “ Wah kebetulan aku memang laper nih “

Nabila : “ Ya sudah abis sholat kita kedepan ya..”

Asifa : “ Ok..!”

Ahirnya giliran kami untuk mengambil wudhu tiba, akupun segera memulainya dan melaksanakan sholat magrib di musolla, setelah sholat aku dan Nabila pergi membeli nasi di seberang jalan, ketika aku melewati lobi Arjuna kulihat Adrian ada diruang tunggu, aku pura - pura tidak melihatnya, tapi kenyataan berkata lain, Adrian malah melihatku dan mulai menuju arahku serta memanggilku.

Adrian : " Asifa....! "

Aku pun menghentikan langkah ku.

Asifa : " loh kamu, dari tadi gak pulang ya..! "

Adrian : " Tadi aku pulang dulu kok, gak liat bajunya udah berubah warna " ( sambil tersenyum )

Nabila : " Siapa tu..! " ( Menatap wajahku dan mengerlipkan mata )

Asifa : " Temen dari sekolah, oh iya kenalin ini Adrian dia jurusan IPS "

Nabila : "Oh ya aku tahu, Adrian kan Cowok IPS yang terkenal itu, Temen apa.. teman sifa.."

Aku pun hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Nabila

Asifa : " Bener kok adrian ini hanya temen sekolahku "

Adrian : " Iya saya Adrian teman sekolah kaliankan ha.. ha.. ha.. ha.."

Nabila : " Ok lah, kita jadikan sifa beli makannya.. aku laper nih..."

Asifa : " ya jadilah, Adrian sekalian ikut yuk, aku mau beli nasi di seberang jalan "

Adrian : " Aku udah makan sih tadi dirumah, tapi gak apa aku ikut aja sekalian nemenin kamu "

Nabila : " Oh... so sweet banget ya.. ! " sambil tertawa dan menyenggol pinggangku dengan siku tangannya

Asifa : " Is lebai bangen sih.." Tersipu malu " gak segitunya kali, kamu terlalu berlebihan, ayok kita pergi "

Nabila : " Yuk "

Kami pun segera ke seberang jalan untuk membeli nasi dan membungkusnya, kemudian kami makan di teras Arjuna tempat les ku, Adrian pun membelikan kami minuman air mineral dan duduk berhadapan dengan ku, aku hanya terdiam dan menikmati makan yang aku beli, begitu juga dengan Nabila, sesekali ku tatap wajah Adrian, kemudian aku tertunduk lagi untuk memasukan nasi dan lauk ke dalam mulut ku, begitu pun Adrian di menatap wajah ku kemudian dia bertanya,

Adrian : " Asifa tar pulangnya jam berapa ? "

Asifa : " Aku masih ada les lagi, seperti biasa jam 20.30 udah selesai, kenapa..! "

Adrian : " Tar aku aja yang ngater pulang ya, sekalian jemput kak Jimmi pulang praktek, karna tadi dia berangkat gak bawa mobil..! "

Asifa : " Kenapa gak bawa kendaraan " ( mengerutkan kening)

Adrian : " Mobilnya lagi masuk bengkel belum diambil. mau ya, biar aku ada teman dijalan..! "

Nabila : " Ho.. ho.. ho..ho.. sesuatu nih kayaknya..! ( sambil senyum - senyum ) " Emang sifa gak bawa kendaraan, tumben..! "

Aku hanya menganggukkan kepala ku ke arah Nabila

Nabila : " Ya udah gak usah nolak, bareng aja sifa, mumpung ada yang mau ngaterin lo.., lagian gak aman juga cewek pulang malem - malem sendirian, ya gak Yan..! "

Adrian : " Iya sifa, aku anter pulang ya..! " berharap

Aku diam dan hanya tersenyum kepada adrian, Aku merasa tidak enak dengannya kalau sampai dia mengantarku pulang, aku gak mau ngerepotin orang yang baru ku kenal walaupun dia teman sekolah ku.

Asifa : " Maaf ya, biar nanti ayah ku saja yang menjemputku, kamu mending pergi sana jemput kak jimmi kasian dia pasti udah nunggu - nunggu "

Adrian : " Kak jimmi selesai praktek jam sembilan malam, sedang kamu selesai jam setengah sembilan, Bareng aja yuk "

Asifa : " udahlah aku tuh masih lama, kamu mau nunggu sampek 2 jam gitu disini.. gak bosen tah "

Adrian : " gak lah, serius.. " tersenyum manis

" Ya Allah ini orang kok maksa banget sih " gumanku sinis didalam hati, tapi harus ku putuskan supaya dia tidak menungguku, Karna aku merasa canggung dengannya, ku ambil HP dari saku ku dan akupun menelpon ayahku. Tanpak wajah Adrian menunjukan kekesalan padaku, namun aku tak menggapi sinyal itu.

Ayah Asifa : " Halo kak, udah mau pulang ya.."

Asifa : " belum Ayah masih ada satu materi pelajaran lagi, nanti jemput jam setengah sembilan ya.."

Ayah Asifa : " Oh.. ya nanti ayah jemput "

Asifa : " eee.. Tapi kalau ayah repot, aku ada temen yang pulang searah dengan ku, bagaimana "

Ayah Asifa : " Siapa sifa "

Asifa : " Adiknya Dokter Jimmi yang praktek di Ruko Paman Budi "

Ayah Asifa : " Adik Dokter Jimmi? Emang bener dia teman sekolahmu, bukannya rumahnya di Bumi Jati "

Asifa : " Adrian mau sekalian jemput Dokter Jimmi yah, karna dokter Jimmi gak bawa kendaraan pas pergi praktek tadi sore "

Ayah Asifa : " Kalau dia tidak merasa direpotkan tidak apa kalau kau pulang bareng bersamanya"

Asifa : " Baiklah Ayah.."

Ayah Asifa : " Hati - hati ya.."

Asifa: " ya ayah..! "

Wajah Adrian nampak berseri, dan aku pun kembali menyantap kembali makananku.

Adrian : " Boleh ya sifa, Ayahmu mengizinkannyakan "

Asifa : " Ya...! " ( sambil tersenyum )

Nabila : " Cie yang mau pulang bareng, seneng banget kayaknya.. he.. he.. he..! "

Asifa : " Apaan sih.." Aku tertunduk malu

Mata Adrian selalu memandangku dan Aku hanya tertunduk malu, Aku merasa Adrian menyukaiku, Seakan dia memberiku sinyal itu, namun aku tidak menanggapinya karna bagiku aku belum bisa membuka lembaran baru, bagiku sekarang ini bayang - bayang Doni masih ada dan belum beranjak pergi dari hidupku. Atau kah ini hanya perasaan ku saja menganggap Adrian menyukaiku, " ke geeran kamu asifa " Gumanku dalam hati..

Nabila : " Aku duluan masuk ya.."

Asifa: " Bareng aja... ini aku udah mau selesai.."

Nabila : " Adriannya gimana, tar dia sendirian.."

Asifa : " Kamu gak apakan di tinggal, aku masih ada les nih..! Atau kamu pulang dulu nanti kesini lagi..!

Adrian : " Aku masih nunggu mbak Yani nih.. mau pindah jadwal kata mbak Rina aku disuruh nemuin mbak Yani.., urusan aku gampanglah.. kamu masuk aja dulu..!

Asifa : " Baiklah.. aku masuk dulu ya.., ayuk bil.. kita masuk..!

Akupun beranjak dari tempat dudukku kemudian kami pergi meninggalkan adrian yang masih duduk di teras arjuna. Aku mulai memasuki lorong kelas, di perjalanan kami Nabila terus menggodaku

Nabila : " Kayaknya dia suka sama kamu deh "

Asifa : " Is ngarang deh.. mana ada ngaur kamu, jangan ngomong sembarangan ah.. tar gak enak kalau ada yang denger.. "

Nabila : " Is emangnya kenapa.., kok bisa ada yang marah.. emang dia udah punya pacar.."

Asifa : " na itu yang aku gak tau, cowok tajir n cakep kayak dia mana mungkin gak ada pacar, lagiankan dia mau jemput kakaknya, dan aku kasian sama ayah kalau mau jemput, gitu lo ceritanya.."

Nabila : " Terserah kamu aja deh, yang pasti aku rasa dia tu suka sama kamu deh..."

Asifa : " Udah ah.. masuk yuk..! "

Materi pelajaran lesku telah dimulai dan aku pun mulai membuka - buka modul lesku sambil mendengarkan penjelasan dari Pak Rudi dan mencatat apa yang ia jelaskan. Hari ini aku lewati terasa berbeda, karna lebih berkurang aku memikirkan Doni yang telah tiada, aku lebih sibuk belajar dan juga ada dia yang selalu mengikutiku.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***