Demigod

Demigod

Bab 1

Dunia fana sedang di ambang kehancuran. Manusia saling menyakiti, membunuh dan menipu satu sama lain. Akal sehat dan moral kini sudah menghilang dari jati diri manusia.

Ya, semua itu karena pengaruh dari para iblis jahat yang berusaha untuk menghancurkan umat manusia sekaligus menguasai dunia.

Sepuluh ribu tahun yang lalu, Dewa petir berhasil menangkap tujuh iblis jahat. Salah satu di antara mereka adalah raja dari semua iblis. Mereka di tangkap karena berusaha menghancurkan dan menguasai dunia Nirvana. Ketujuh iblis tersebut pun di serahkan ke raja dewa dan di kurung di penjara Nirvana.

Namun, seribu tahun yang lalu. Mereka berhasil keluar dari penjara Nirvana akibat dari kebodohan seorang dewa muda. Dewa muda yang masih berusia lima ratus tahun itu, tak sengaja berjalan-jalan di sekitar penjara Nirvana. Karena kebodohannya, dia pun telah di pengaruhi oleh iblis Lumia dan membebaskan mereka dari penjara.

Ketujuh iblis tersebut pun menyebar ke bumi dan bersembunyi di sana. Raja dewa pun gelisah, lalu mengutus beberapa dewa pilihan untuk turun ke bumi demi membasmi iblis-iblis tersebut. Namun, seribu tahun berjalan. Tidak ada hasil yang di dapatkan. Bahkan para dewa utusan pun menghilang tanpa jejak.

Seribu tahun di dunia Nirvana sama dengan sepuluh ribu tahun di bumi. Selama itulah mereka para iblis bersembunyi di bumi.

Dengan sifat iblis yang jahat dan licik. Mereka pun mempengaruhi manusia demi tujuan mereka dan membuat dunia fana sedang tidak stabil sekarang.

......................

Nirvana

"Yang mulia raja" sapa seorang dewa dengan jenggot panjang dan putihnya kepada raja dewa yang duduk di singgasana.

"Ya, dewa Satra. Apa kamu punya berita untuk di sampaikan?" ucap sang raja dewa tersebut dengan jubah bermotif naga yang melekat di tubuhnya.

Semua dewa di aula tersebut pun dengan seksama menunggu berita dari dewa Satra, dewa pengamat seluruh alam sekaligus pembawa berita tersebut.

"Ya yang mulia. Seperti yang kita ketahui, raja iblis telah bersembunyi di dunia fana. Mereka menghasut para manusia dengan kemampuan mereka, tapi yang mulia. Saya rasa, mereka sudah di luar kendali. Mereka bahkan dengan terang-terangan menyerang manusia, membunuh, bahkan menjadikan mereka sebagai makanan. Saya takut, jika ini tidak segera di atasi. Dunia fana akan segera hancur dan di kuasai oleh para iblis dan membuat keseimbangan alam tidak stabil" tuturnya.

"Apa? Bahkan sampai seperti itu?" bisik para dewa lainya yang tercengang mendengar penuturan dewa Satra.

"Ya, ini jauh lebih mengerikan daripada saat mereka mencoba menguasai Nirvana" lanjut mereka.

"Tidak ku sangka, para iblis itu semakin merajalela dan tak tahu malu"

"Jika di biarkan, maka mereka akan benar-benar menguasai dunia fana"

"Tapi bukankah, dewa Dyumna sudah di tugaskan ke bumi?" lanjut para dewa tersebut berbisik.

"Ehem"

Terlihat salah satu dari dewa tersebut maju menghadap raja dewa.

"Yang mulia, ini tidak bisa di biarkan begitu saja. Ini sudah menjadi masalah yang sangat serius. Kita harus segera mencari cara untuk segera mengatasi para iblis tersebut" ucap dewa dengan perawakan tampan, tinggi tegap tersebut.

"Kau benar dewa Yora. Tapi, bukankah kita harus menunggu laporan dari dewa Dyumna. Dia masih bertugas di bumi dan belum memberikan kabar" jawab sang raja.

"Mohon ampun yang mulia. Tapi ... Utusan kita yang datang ke bumi, selalu menghilang dan tanpa memberikan kabar. Takutnya dewa Dyumna juga sudah menghilang seperti para utusan tersebut"

"Apa maksudmu dewa Yora? Kau menyumpahi dewa Dyumna?" kata salah satu dari barisan para dewa.

"Maafkan hamba yang mulia. Tapi ini adalah benar adanya. Kita selalu menunggu kabar dari para utusan. Namun tidak ada yang pernah kembali. Jika terus seperti ini, kita sama saja sedang menunggu kehancuran dunia fana" lanjut dewa Yora.

"Hemmm ... Kau benar. Lalu, apakah kau punya rencana untuk mengatasi masalah ini?" kata sang raja.

"Ya yang mulia, saya terpikirkan sebuah cara untuk hal ini"

"Katakan dewa Yora"

"Kita akan mengirim dewa perang Lodra ke bumi untuk membunuh mereka semua" tutur dewa Yora.

"Apa? Apa kau sudah gila? Dewa sombong itu, bagaimana bisa dia di tugaskan ke bumi" protes salah satu dari mereka.

"Benar, dengan mengirim dia ke bumi sama saja dengan mencari masalah. Dia sama sekali tidak cocok dengan tugas itu"

Bak bagaikan angin lalu, dewa Yora tak menggubris perkataan mereka. Dia hanya berfokus terhadap keputusan raja dewa.

Begitupun dengan yang mulia raja dewa dan dewa Satra. Mereka merenung dan memikirkan perkataan dewa Yora yang di rasa cukup benar.

"Yang mulia, seperti yang kita ketahui. Dewa Lodra adalah dewa terkuat di Nirvana. Dengan kemampuannya saya yakin dia bisa mengalahkan para raja iblis tersebut" lanjut dewa Yora.

"Hemmm ... Masuk akal. Setelah dia kembali dari barat kita bisa membicarakannya. Tapi, apa kau yakin? Bagaimana jika dia juga menghilang seperti utusan yang lainya? Jika dia menghilang, kita akan kehilangan tameng terbesar kita" ucap raja dengan gagahnya.

"Tenang saja yang mulia. Saya punya sebuah cara"

......................

Gabatara, Nirvana bagian barat.

"Tuan besar" kata seekor burung kenari kecil berwarna kuning keemasan yang sedang terbang menghampiri seseorang.

Terlihat seorang dewa sedang berdiri di pinggir danau. Tubuh tinggi tegap nan gagah dengan rambut panjang hitamnya. Ia terlihat sangat tampan namun terlihat wajah yang tak pernah menunjukkan emosi sedikitpun.

Dengan berbalut jubah perang dan pedang kematian di tangannya. Menunjukkan siapa identitasnya yang sebenarnya. Ya, dewa perang Lodra. Seorang dewa perang yang terkenal angkuh, ganas, dan kejam.

Burung kenari kecil itupun menghinggap di pundak dewa Lodra.

"Ada apa?" ucapnya.

"Yang mulia raja baru saja mengadakan pertemuan di aula, tuan besar" kata kenari kecil itu yang sering di sebut dewa Lodra dengan nama kunang.

"Aku tidak peduli. Kunang, jika kau kemari hanya memberitahu ku kabar tidak penting maka pergilah. Sebelum aku menjadikanmu sup iga kenari pedas"

"Haish, tuan besar kau sangat kejam. Iga ku mana bisa kau jadikan sup. Tapi, ini bukan berita yang tidak penting. Pertemuan di aula hari ini sebagian besar telah membicarakan mu"

"Ada apa denganku? Kenapa mereka mau membuang waktu untuk membicarakan aku di ruang aula?"

"Hahahaha, akhirnya kau penasaran juga kan?"

Buaghhh

Dewa Lodra menghempaskan kunang ke tanah.

"Pergilah"

"Aaakkkkkkhhh, sepertinya tulangku benar-benar patah"

"Baguslah, lain kali akan aku biarkan lehermu yang patah"

Dengan kesal, kunang pun mengepakkan sayapnya dan terbang lalu menghinggap di atas pagar kayu di pinggir danau.

"Kau masih sama saja tuan besar, sangat kaku dan tak berperasaan. Pertemuan di aula tadi membahas soal iblis yang sedang berkeliaran di dunia fana. Mereka berencana mengutusmu untuk mengatasi mereka"

"Aku? Kenapa harus aku? Seperti tidak ada dewa yang lain saja. Lagipula, aku sangat sibuk. Aku tidak akan mau pergi ke dunia fana. Manusia bisa di kuasai iblis itu karena mereka lemah. Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan ku"

"Ya, tapi jika yang mulia menyuruhmu. Apa kau akan menolak?"

"Hah ... Semua utusan selalu menghilang dan tak kembali. Aku yakin yang mulia tidak akan mengutusku. Dia tidak akan bisa kehilangan benteng terbaiknya"

"Ya, tapi sepertinya yang mulia punya rencana lain"

Terpopuler

Comments

El Khan

El Khan

semoga tdk mengecewakan..

2022-06-26

0

anggita

anggita

mampir baca ae,,,

2022-05-05

2

REY ASMODEUS

REY ASMODEUS

semangat thor... awalan yang bagus

2022-05-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!