Menejerku Mantanku

Menejerku Mantanku

Maharani

Setelah ditinggalkan pacarku, aku menjadi bosnya.

Ya tidak bisa Maharani pungkiri, rasa kecewa yang teramat disaat Andri kekasihnya meninggalkannya karena akan menikah dengan teman dekatnya.

" Ni, kita putus karna aku akan menikah". pesan singkat dari andri yang membuat Maharani syok.

" Apa salahku?." tanya Maharani.

" Kamu tidak salah apa-apa, hanya saja sinta mengandung anakku."

Bak disambar petir, badannya lemas tak berdaya. Maharani tidak bisa berbuat apa-apa, hanya air mata yang terus mengalir di pipinya.

" Baiklah, selamat untuk kalian berdua".

" Kapan akan dilangsungkan pernikahannya? aku akan datang menjadi saksi kalian berdua".

" Besok, tidak perlu datang. tapi kalau kamu memaksa untuk datang. ya silahkan ".

" Ok ... aku tunggu undangan resminya".

Setelah berbalas chat, Maharani melempar ponsel ke sembarang tempat. Dia menangis sejadi jadinya sampai tertidur.

Suara bel apertemen membangunkannya dan melirik jam yang ada di tangannya yang menunjukan jam 8 malam. Terasa pusing karena terlalu lama menangis, dengan malas Maharani harus bangun membuka pintu.

Tidak ada seorang pun, yang dia dapat hanya surat undangan berwarna ungu yang tertulis "Andri & Sinta " di lantai, Maharani mengambilnya dan meremas surat undangannya seperti hancur hatinya.

"Aarg ... kenapa harus begini? kenapa harus temanku sendiri? hiks ... hiks ..."

" Tak boleh begini maharani " menenangkan hatiku.

" Tak boleh kamu tunjukan lemahmu, aku akan datang ke pernikahannya"

Setelah menenangkan dirinya, Maharani membersihkan diri dan segera beristirahat.

Sinar matahari menghangatkan wajahnya, sehingga terbangun dengan perasaan campur aduk. Maharani duduk menyemangati dirinya untuk tidak terpuruk lebih dalam. " aku harus datang"

Dengan langkah gontai Maharani menuju kamar mandi, mengisi bathup dengan air hangat untuk merilekskan tubuh yang terasa lelah meski yang lelah hatinya.

Satu jam beredam, serasa cukup Maharani bangkit dan mulai mencari gaun yang cocok untuk dikenakan di hari pernikahan mantannya. Maharani memilih gaun berwarna peach tanpa lengan dan dilanjutkan dengan merias wajah natural serasi dengan gaunnya.

Serasa sudah siap, Maharani mengisi perutnya yang kosong sejak semalam dengan minum segelas susu. Maharani keluar dari apartemen dan menekan lif menuju tempat parkir mobil.

Sekali lagi, Maharani menyemangati dirinya sendiri " kamu kuat maharani" dan meluncur ke pernikahan mantannya.

Dalam perjalanan sekuat tenaga Maharani menahan tangisnya, beberapa menit kemudian mobil Maharani telah sampai dan masuk ke parkiran hotel berbintang lima.

Maharani masuk dengan elegan, sehingga yang melihat dirinya terpukau. Acara sakral telah diucapkan oleh mantannya, Maharani sengaja duduk didepan andri menunjukan wajah kuatnya. Andri menatapnya seolah tidak percaya jika dirinya bisa hadir, tersadar bahwa ini saatnya mengucapkan janji. Andri mengucapkan janji sucinya dengan lantang dan lancar.

" Harusnya aku yang berada disampingmu Dri." lirihku.

Acara sakral telah usai, saatnya para tamu mengucapkan selamat pada kedua mempelai. Tanpa ragu dan senyuman palsu, Maharani mendatangi sepasang mempelai yang sedang berbahagia

" Selamat atas pernikahannya, semoga selalu bahagia. trimakasih atas semuanya yang sudah menerimaku dan meninggalkanku."

Mereka berdua hanya diam dan mengangguk saja, tanpa menunggu lama Maharani pergi meninggalkan acara mereka yang belum selesai.

Maharani masuk ke mobil dan tak terbendung air matanya sudah mengalir tanpa sadar.

" Tidak boleh begini, aku harus bangkit ... bangkit ... tidak boleh rapuh, tidak boleh lemah." menyemangati hatinya yang sakit.

Beberapa menit kemudian Maharani melajukan mobilnya ke apertemen untuk beristirahat karna kepala terasa berat akibat menangis terus menerus.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu. Maharani bangkit dari rasa terpuruk yang dia rasakan.

Maharani bangkit dan memulai beraktivitas seperti biasa, pergi ke butik untuk mengecek pekerjaan yang terhambat akibat tidak masuk selama beberapa minggu terakhir karena keterpurukannya.

" Bos ... anda baik-baik saja?"tanya Rika asistenku

" Santai aja, aku baik. sekarang mana berkas yang harus aku cek dan ku beri tanda tangan."

" Ini bos ..."

" Oya bos, selama bos tidak ada di butik. Ada pemilik perusahaan yang datang ke butim untuk menawarkan 75% sahamnya dari perusahaannya."

" Perusahaan apa?."

" Perusahaan Mutiara Arta bos, pemilik Hartono perusahaan kain sutra yang sekarang sedang tranding topik di internet karena terlilit hutang." jelas Rika.

" Kok bisa?." bertanya keheranan.

" 3 minggu yang lalu, anak dari perusahaan itu menikah dan ingin diselenggarakan dengan sangat mewah." jelas Rika dengan runtut.

"Oo ... ok, mana berkasnya akan ku pelajari nanti" tanya Maharani

"Baik bos, saya ambilkan." Rika keluar dan mengambil berkas Mutiara Arta.

Selang beberapa waktu, Rika muncul membawa berkas perusahaan Mutiara Arta.

"Ini bos" Rika menyerahkan berkasnya.

"Trimakasih, silahkan kembali. Oya, buatkan aku coklat panas ya"

"Baik bos" Rika keluar dan membuatkan pesananan bosnya.

Maharani membuka berkas perusahan Mutiara Arta dan mempelajari keuntungan dan kerugian jika dia membelinya, tidak begitu buruk bagi Maharani untuk membelinya. Jikalau kerugian perusahaan yang akan di belinya banyak, toh dia bisa menutup dengan kecerdasan bisnisnya.

Tak berselang lama Rika masuk dan mbaca secangkir coklat panas.

" Ini bos ... "

" Ya ... trimakasih."

" Oya ... rika, kita akan membeli perusahaan Mutiara Arta."

" Tapi bos, perusahaan ini penuh dengan skandal. Bos hanya memiliki saham 75%, dan 25% masih ada di anak pak Hartono. Dan sekarang sedang mengalami kerugian." jelas Rika

" Tidak apa-apa, perusahaannya mengalami kerugian. kita beli dengan syarat, kita beli 75% sahamnya. Dan jika kita bisa menstabilkannya, sisa sahamnya menjadi milik kita." jelasku dengan penuh penekanan.

"Baiklah kalau begitu, saya akan mempersiapkan berkas. Oya bos, apa bos akan menemui langsung pemiliknya?." tanya Rika

" Seperti biasa Rika, kau yang akan menemuinya. Aku terlalu malas untuk berhadapan langsung, biarkan aku bekerja di belakang saja."

" Kalau begitu, besok saya akan mengurus berkasnya dan mulai membelinya untuk anda bos. "

" Bagus, aku mengandalkanmu."

" Baik, saya mohon undur diri."pamit Rika

" Ya ... Selamat bekerja."

Tak terasa sudah jam 12 siang, begitu malas Maharani harus keluar hanya sekedar mencari makan. Tanpa berpikir panjang Maharani pulang ke apartemen saja untuk beristirahat. Pekerjaan belum selesai aku serahkan kepada Rika.

Tak butuh waktu lama untuk sampai ke apartemen, karena jaraknya hanya 1 jam dari butik. Lelah Maharani tidak hanya badan, hatinya seolah hampa karna sudah kehilangan pujaannya. Maharani membaringkan badannya sehingga terasa nyaman, dan tidak terasa matanya terpejam.

Berbeda dengan Maharani yang sedikit demi sedikit menerima kenyataan, sepasang pengantin baru menikah ini didera pertengkaran yang sangat hebat karna Andri merasa pusing karena istrinya Sinta minta jatah bulanannya di tambah untuk keperluan shopingnya.

" Apa ga cukup uang 10 juta yang aku berikan, sehingga meminta lagi." hardik Andri

" Tidaklah, mana ada kata cukup untuk shoping." jawab Sinta dengan santainya.

" Aarg ... kamu tau sekarang perusahaan sedang diambang kehancuran, dan sebentar lagi 75% sahamnya akan di jual." bentak Ardi

" Aku tidak peduli, yang penting aku bisa shoping. sekarang cepat transfer uangnya kalau tidak aku akan menggugurkan anakmu ini." ancam Sinta.

" Kamu selalu mengancam dengan anak, kalau sudah begitu aku tidak bisa berbuat apa". sungut Ardi.

" Ya sudah cepetan, ada yang aku mau beli."pinta Sinta dengan tidak sabar.

" Sudah aku tranfers, hemat - hemat ya "

" Ok ... kalau habis, aku minta lagi" dengan genit menggoda.

" Yes ... aku bisa senang senang, untung aku bilang hamil. kalau gak, ga mungkin dia mau ngeluarin uang banyak " batin Sinta dengan senangnya.

" Ok ... aku pergi dulu, baik-baik ya sayang" Sinta berlalu sambil menyambar tas.

"Aarg ... kenapa bisa begini. Perusahaan akan jatuh ke tangan orang lain 75%." sambil mengacak rambut.

Ini karya kedua, semoga menikmati ☺

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!