Office Boy

Pov Maharani.

" Mana menejer kita." tanya Maharani.

" Sebentar saya cek dulu." belum sempat mengecek, Andri sudah masuk dengan terburu-buru dan duduk disebelah kanan bosnya.

" Loh ko Andri." batin maharani.

Maharani sedang menatap tak disangka Andri menengok kesebelah kiri dan beradu pandang. Maharani sempat gugup, tapi dengan cepat menguasainya.

Rapat tahunan telah usai, setiap bagian kembali ke tempatnya masing-masing hingga menyisakan mereka termasuk Rika. Rika meminta izin mengambil makan siang yang tertinggal di mobil yang sudah dibeli sebelum datang ke perusahaan, Maharani mengijinkannya.

" Bagaimana kabarmu?." tanya Andri

" Baik." jawab Maharani

" Bagaimana dengan Sinta?." tanya Maharani

" Aku sudah tidak bersamanya."jelas Andri

" Kenapa?." tanya maharani penasaran.

" Sinta menipuku dengan dia pergi membawa semua barang berhargaku disaat tau perusahaan berpindah tangan."jelas Andri.

" Aku turut prihatin."

" Trimakasih, apa kamu sudah nikah?." tanya Andri.

" Belum, aku belum bisa membuka diri setelah kau meninggalkanku."

" Maafkan aku yang telah egois, aku sekarang sadar jika aku salah telah meninggalkanmu dulu." keluh Andri.

" Sudahlah, jangan diingat membuat lukaku terluka kembali." berusaha untuk tersenyum.

" Maaf sekali lagi, apa aku masih ada kesempatan untuk kembali." tutur Andri.

" Maaf ... untuk menerimamu lagi aku tidak bisa, tapi untuk memaafkan sebisa mungkin akan ku maafkan. Walau retak hatiku tidak bisa tersusun rapi karenamu."

Tidak berselang lama, Rika datang dengan membawa makanan.

" Ini makanannya menejer." Trimakasih Rika

" Ini bos." Maharani menerima dan melahapnya meski tidak berselera.

Makan siang usai, Maharani dan Rika beranjak untuk pergi ke butiknya. Maharani merasa canggung dengan situasi ini.

" Menejer ... saya dan bos pamit undur diri karena masih ada pekerjaan di butik" pamit Rika.

" Ya ... hati-hati." jawab Andri.

Baru selangkah Andri memanggil Maharani.

" Ni ... Trimakasih karena kamu masih percayakan perusahaanmu kepadaku, dan sekarang kamu menjadi bosku." Andri berkata dengan rasa sesal.

" Sama-sama, ayo Rika." ajak Maharani.

Meski gugup menyerang Maharani, tapi sebisa mungkin menutupinya. Dan ada kebanggaan tersendiri, jika aku sekarang bos dari mantan pacarku.

Terasa lelah di tubuhnya yang harus bertemu dengan semua bawahannya untuk pertama kali.

Termasuk bertemu Andri mantannya yang hanya membuka luka lama, " Sudahlah,." Maharani menepis semua ketepurukanny,

Pov. Andri

" Maafkan aku Ni yang dulu telah mencampakkanmu, dan kini kamu menjadi atasanku." batin Andri melihat punggung Maharani dan asistennya pergi.

Andri membereskan barangnya dan keluar dari ruang rapat kembali ke ruangannya.

*

*

*

Sore hari Maharani dan asistennya telah sampai di butiknya. " Bos ... ada perusahaan yang mau membeli saham perusahaan kita seharga 50%, karena melihat kondisi perusahan semakin meningkat." ucap Rika.

" Perusahaan mana?." tanya Maharani sambil menatap layar monitornya.

" PT. Adi Karya." jawab Rika.

" Serahkan saja, sebenarnya aku juga tidak mampu mengurus 2 usaha sekaligus." keluh Maharani pada asistennya.

" Baik bos, akan ku persiapkan berkasnya dan akan menghubungi CEOnya langsung." ucap

" Ya kamu boleh pergi, " perintahnya dengan kepala disandarkan di kursinya.

Keesokan harinya di perusahaan Mutiara Arta.

" Eh ... tadi aku lihat ada karyawan baru lo, orangnya tinggi tampan. gemesin dan akan gabung sama kita." ucap Caca salah satu office girls penuh semangat.

" Tau dari mana kamu?" tanya lainnya.

" Tadi nguping sedikit he he he ." jawabnya cekikikan.

" Nguping ko sampai tau dia tampan gaknya." jawab temennya menggelengkan kepala.

Beberapa menit kemudian para cleaning sevis dikumpulkan oleh kepala HRD karna akan ada karyawan baru.

" Kenalkan nama saya Adi, " ucapnya ramah memperkenal diri.

" Tuh kan, aku bilang dia cakep." lirih caca, menyenggol tangan temennya.

" Iya nih, aduh." ucap lainnya.

" Mohon kerja samanya." pintanya tersenyum membuat semua office girls klepek-klepek.

" Aduh gemesin deh, mau dong dicolek babang." celetuk Caca. Semua yang ada di sana menoleh ke arah caca, ada tertawa ada juga yang menatap tajam yang membuat dirinya kikuk.

" Mulai sekarang, kamu bisa bekerja. Silahkan yang lain bubar." perintah kepala HRD.

" Doni, kamu ajak Adi." ucap kepala HRD.

" Baik pak." jawab Doni. " Ayo, ikut aku." ajak Doni ke ruang properti.

Di ruang itu, Doni mengeluarkan peralatannya.

" Ni diambil ... untuk sementara kita bersihkan kaca-kaca." ucap Doni menyerahkan alat kebersihan.

" Baik,." Adi menerimanya.

Setelah mengambil peralatan kebersihan, mereka berjalan ke depan kantor dan mulai membersihkan kaca-kaca yang ada di sana.

Saat sedang asik membersihkan kaca, tiba-tiba terdengar ciiit ..... dug suara mobil menambrak. Adi dan Doni menoleh dan langsung menghampiri mobil tersebut. Adi mengintip ke dalam mobil ternyata si empunya tidak sadarkan diri.

Adi mencoba membuka pintu mobil dan segera membawanya ke rumah sakit menggunakan mobil yang ditawarkan salah satu karyawan, sedangkan Doni melapor ke kepala HRD bahwa ada kecelakaan yang korbannya adalah Maharani CEO nya.

Beberapa menit kemudian, sampailah di halaman Rumah Sakit Harapan. Adi turun membuka pintu belakang dan membawanya ke IGD untuk segera diatasi.

Di kantor

Mobil Andri masuk ke halaman dan memarkirkan mobilnya. Andri heran kenapa banyak orang mengerumuni sebuah mobil yang menabrak tembok, dia pun bertanya kepada salah satu karyawan. " Ada apa?" tanya Andri penasaran.

" Itu pak, tadi ada mobil yang menabrak tembok." jawab karyawan tersebut.

" Oo ..." jawab Andri masuk tidak peduli.

Saat Andri menunggu lif terbuka, kepala HRD menemuinya tergesa-gesa.

" Pak Andri, bu Maharani kecelakaan barusan di depan kantor." ucap kepala HRD.

" Sekarang di mana?" tanya Andri berjalan keluar kantor yang diikuti kepala HRD.

" Sudah di Rumah Sakit pak, diantar OB memakai mobil karyawan sini." jawab Kepala HRD

" Ya sudah kembali bekerja." ucap Andri masuk ke dalam mobil.

" Baik pak." jawab kepala HRD melihat Andri menyalakan mobil dan melajukan keluar kantor menuju Rumah Sakit.

Sedangkan di Rumah Sakit, Adi menunggu dokter yang sedang memeriksa Maharani.

Ceklek .. pintu terbuka dokter pun keluar menyampaikan kalau pasien sudah sadar dan dipindahkan ke ruang rawat inap.

" Bagaimana nyonya keadaannya?" tanya Adi duduk disamping ranjang pasien.

" Sudah membaik ... trimakasih sudah menolong." ucap Maharani.

" Kamu siapa?" tanya Maharani

" Saya Guna, OB karyawan baru di perusahaan Mutiara Arta." jawab Adi.

" Oya ..." jawab Maharani mengangguk.

" Apa ada keluarga yang bisa dihubungi?" tanyanya Adi.

" Nanti saja, sekarang tolong ambilkan saya minum." ucap Maharani minta tolong.

" Baik nyonya." ucapnya Adi mengambil air minum.

" Trimakasih, "

Selang beberapa menit, pintu terbuka nampak Andri masuk. " Bagaimana keadaanmu? ko bisa sampai begini biasanya diantar Rika." tanya Andi khawatir.

" Sudah tidak apa-apa, tadi saat pergi ke kantor kepalaku pusing hingga menabrak tembok. Untung tidak ada korban." jawab Maharani tersenyum.

" Dari mana kamu tau aku ada di sini?" tanyanya Maharani.

" Dari kepala HRD," jawab Andri yang sekarang melihat Adi.

" Kamu siapa?" tanya Andri penuh selidik memandangi orang yang ada di depannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!