"deg" jatung mereka berdegup kencang kembali saat beradu pandang sangat dekat.
" Maaf..." keduanya berucap dan menurunkan pandangannya dan diam. Saat mereka merasakan malu-malu kucing, di sisi lain ada yang tidak terima sambil mengepalkan tangan.
" Trimakasih atas tumpangannya." ucap Maharani menyerahkan helmnya.
" Sama-sama." jawab Adi.
" Aku masuk dulu ya." ucapnya lagi' membalikkan badannya.
" Iya, silahkan." jawabnya menatap punggung wanita yang membuat jantungnya berdegup kencang. Andi meregangkan badannya agar menetralkan keadaan hatinya, " Hai.." ucap seorang wanita mengagetkannya.
" Eh ..." Andi kaget menatap temannya." Ada apa?" tanyanya pada caca. Ya ... caca yang tadi melihat mereka berdua.
" Ayo sudah ditunggu Pak HRD, katanya akan ada seseorang yang akan dikenalkan pada kita." ucap caca menarik Adi masuk ke ruangan cleaning servis.
Mereka tiba, semua sudah berkumpul di sana termasuk kepala HRD dan seseorang di sampingnya.
" Kenalkan ini bu Maharani, CEO kita." ucap kepala HRD.
" Wah CEO kita cantik dan masih muda," celetuk salah satu karyawan.
" Huus ... tidak selevel dengamu ha ... ha ...ha .." jawab lainnya tertawa.
" Trimakasih semuanya, sebenarnya saya bukan satu-satunya pemilik perusahaan ini." jawab Maharani ramah hingga yang lainnya mengangguk.
" Saya ke datang ke sini, hanya ingin berterimakasih pada seseorang yang sudah menolong saya saat kejadian tiga hari lalu. Dan karena saya sudah sembuh, kalian semua saya traktir makan di kantin restoran ini saat jam kerja usai nanti." ucap Maharani membuat semua para cleaning servis gembira karena dapat makanan gratis kecuali caca yang semakin membecinya karena tau kalu wanita bersama Adi adalah pemimpin perusahaan.
" Trimaksih bu, anda sungguh baik." ucap kepala HRD.
" Sama-sama pak, ini bentuk syukur saya pak." jawabnya lagi tersenyum.
" Kalau begitu, perkenalan ini cukup. Sekarang silahkan kembali bekerja karena tinggal beberapa jam lagi jam kerja kalian usai. Setelah itu pergi Kantin kantor, Kalian paham! " perintah kepala HRD.
" Paham pak." jawab mereka kompak dan membubarkan diri.
" Adi " panggil kepala HRD
" Iya pak, ada apa?" jawab Adi menghampiri.
" Ini bu Maharani, mau bicara sebentar. Silahkan duduk." ucap kepala HRD keluar dari ruangan.
" Tee ... trimakasih atas pertolongannya waktu itu, dan tadi siang." ucap Maharani yang sedari tadi menahan gugupnya.
" Tidak apa-apa bu, sudah menjadi kewajiban saya menolong. Justru saya yang harus minta maaf karena sudah lancang." jawab Adi.
" Ini, pemilik perusahaan." batin Adi yang masih melihat Maharani penuh arti.
" Tidak lancang, ya sudah habis ini kamu ke kantin." ucap Maharani tersenyum.
" Ya bu, saya undur diri." Adi bangkit dan keluar dari ruangan. "Huff ... kenapa perasaanku." gerutu Adi.
Tak berselang lama, di kantin rame dipenuhi para CS untuk makan gratis. " Hem, baik banget ya bos kita." ucap salah satu CS sambil melahap makanannya.
" Baik apaan, cuma bakso aja. Aku juga bisa traktrik semua." jawab caca yang kesal melihat Adi dan Maharani sedang ngobrol di meja pojok kantin.
" Idih sewot amat, makan noh. Kalau ga, aku makan nih."
" Nih, aku ga mau." ucap Caca cemberut.
" Kalau kamu ga mau, kamu bisa pesen yang lain kok. Tuh banyak menunnya." tunjuk ke papan menu.
" Ga nafsu., ni malsn aja jatahku" jawab caca ketus menyodorkan bakso miliknya.
" Yei, bakal kenyang perutku ni." ucapnya mengambil jatah Caca.
Di meja pojok.
" Oya bu, trimakasih ya traktirannya? lumayan menghemat makan malam." ucap Adi pada Maharani.
" Sama-sama, maaf hanya ini yang bisa saya berikan." jawab Maharani tersenyum.
" Senyummu manis sekali," batin Adi yang dari tadi mencuri pandang.
" Kalau begitu, saya permisi dulu." ucap Maharani bangkit.
" Oh .. ibu ga makan?" tanya Adi karena dari tadi hanya diam saja.
" Tidak," jawabnya berlalu.
Adi menganggukkan kepalanya, semenit kemudian. " Hai Adi." sapa Caca
" Ada apa?'" tanya Adi dingin menoleh dan melanjutkan lagi makannya.
" Kenapa kamu jadi dingin begitu? " tanya Caca
" Ada apa, kalau tidak ada yang penting pergi dari hadapanku." ucapnya datar,.
Caca yang tak kunjung pergi, akhirnya Adi menghabiskan makannya dan bangkit dari tempat duduknya meninggalkan Caca.
" Kenapa dia jadi begitu, tidak biasa-biasanya." batin Caca kesal.
*
*
*
Di ruangan Maharani.
" Kenapa aku nyaman jika bersamanya." batin Maharani sambil tersenyum-senyum sendiri sampai Andri masuk tidak ia ketahui.
" Eemh ... kenapa senyum - senyum?." tanya Andri penasaran.
" Eh kamu, tidak apa - apa." jawab maharani menoleh Andri.
" Oia Ndri, sarapannya trimakasih ya. Kenapa kamu tidak membangunkanku?" tanya balik Maharani.
" Kamu terlihat nyenyak, jadi ga berani bangunin kamu." jawabnya senyum., Maharani hanya mengangguk.
" Ada apa kamu ke kantor, biasanya Rika yang akan ke sini.?" tanya Andri.
" Tadinya aku sama Rika, karena mobil kami mogok akhirnya aku duluan ke sini." jawab Maharani.
" Oya Ndri, aku sudah menjual setengah saham dari perusahaan ke PT Adi Karya." ucapnya.
" Loh, Kenapa kamu menjualnya padahal omset kita semakin naik.?" tanya Adi penasaran.
" Sebenarnya ini bukan bidangku, aku terlalu capek. Aku hanya fokus pada butikku saja." jawabnya.
" Kan ada aku, Kamu ga percaya?"
" Bukan aku tidak percaya, tapi ini bener - benar menguras tenagaku." jawab Maharani.
" Tapi kenapa kamu tidak membahas denganku?" tanya Andri.
" Tidak, ini sudah keputusanku."
" Baiklah." ucap Andri membalikan badan dan berjalan keluar dengan rasa kecewa pada Maharani.
" Kenapa dia yang menjadi sewot?" tanya Maharani melihat punggung Andri yang sudah hilang di balik pintu.
Maharani melihat benda yang melingkar di tangannya, " Sudah jam lima sore, aku harus segera bersiap.." Maharani berdiri berjalan keluar ruangan menuju pintu lif yang dekat dengan ruangannya untuk ke lantai dasar.
Tak berselang lama, kantor tampak sepi karena sebagian sudah pulang. Maharani berjalan ke depan kantor untuk menunggu Rika menjemputnya, sepuluh menit berlalu Rika pun tak kunjung datang. Maharani mengambil benda pipih di dalam tas dan menghubungi Rika.
" Halo, kamu ko lama sekali." tanya Maharani.
" Baiklah aku akan menunggu." ucap Maharani mematikan ponselnya.
Di ruang ganti karyawan.
" Duh sudah jam lima, aku harus bergegas." Batin ada yang terburu - buru karena ada janji.
Adi menerima panggilan masuk.
" Halo ... iya, sebentar aku ajan ke sana." jawab Adi yang sedang berganti pakaian dan mematikan ponselnya. Adi berjalan keluar, suasana tampak sepi hanya sebagian yang masih karena ada lembur.
Adi berjalan menuju parkir mengambil kunci motornya di saku jaket, memakai perlengkapan motor. Menyalakan motor dan melajukan keluar parkir, dari kejauhan terlihat Maharani di depan kantor.
" Bu nunggu siapa?" tanya Adi
" Eh kamu Di, saya nunggu Rika. Katanya belum selesai mobilnya." jawab Maharani.
" Kamu mau pulang?" tanya balik Maharani.
" Iya bu .... Kalau begitu saya antar." Adi menawarkan diri.
" Tidak usah, nanti merepotkan lagi.'" tolak Maharani.
" Tidak apa-apa," ucap Adi berdiri dan memakaikan helm, Maharani hanya diam.
" Sudah aman, ayo bu naik." ajak Maharani yang masih diam.
" Iii ya ..." jawabnya terbata.
" Pegangan ya bu, maaf lancang." ucapnya Adi tersenyum karena merasa nyaman dipeluk olehnya.
" Iya, " ucap Maharani yang tangannya langsung melingkar ke pinggang Adi.
Serasa sudah siap Adi melajukan kendaraannya keluar area kantor. Tanpa mereka ketahui ada yang memperhatikan mereka berdua.
*
*
Wah ada yang cemburu nih.😂😂
siapa ya🤔
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments