Kehadiran Cinta

Kehadiran Cinta

Eps. 1

Sebuah rumah mewah tempat tinggal keluarga Andi pratama, baru pagi-pagi sudah di buat bangun dengan teriakan anak kecil. Andi adalah seorang ceo diperusahaannya sendiri, tripeles group. Tetapi dia membiarkan adiknya yang mengelolahnya. Jika ada masalah mendesak, barulah dia turun tangan. Andi juga seorang ketua mafia yang ditakuti belahan bumi. Tidak ada yang berani melawannya atau menentangnya. Semua musuh mereka hilangkan dengan sadis. Dia seorang duda yang memiliki anak laki-laki berusia 4 tahun. Istrinya meninggal sewaktu melahirkan.

"Ah......" Teriak Rendy dengan keras.

"Tuan tidak apa-apa? Ada yang bisa saya bantu tuan" Tanya bi ina pembantu di rumahnya.

"Ah....." Rendy tambah berteriak dengan suarannya yang keras.

Andi menuruni tangga mendengar teriakan anaknya.

"Ada apa, apa yang terjadi?" Tanyanya memandang bi ina yang berada di dekat anaknya.

"Saya tidak tahu tuan, saya hanya mendengar tuan rendy berteriak dan lari menghampirinya" kata bi ina dengan jujur.

"Ada apa sayang, apa sesuatu terjadi padamu?" Kata Andi sambil memegang pundak anaknya dengan lembut.

Rendy menggeleng kepalanya, berlari masuk ke kamarnya. Andi pusing dengan tingkah anaknya, sejak kecil rendy tidak mau terbuka dengan ayahnya. Dia terus saja mencari mamanya, beberapa wanita cantik selalu mendekati Andi tetapi dia tidak ingin menjalin hubungan asrama. Dirinya fokus mengurus anaknya yang banyak tingkah.

"Apa kau baik-baik saja? Kenapa berteriak?" Tanya Andi kepada anaknya.

Rendy hanya diam dengan muka cemberut sambil memegang guling di tanggannya.

"Sebenarnya apa lagi yang terjadi denganmu? Kenapa kamu selalu saja bertingkah aneh di depanku dan tidak mengatakan apapun" guman Andi sambil memegang kepalanya.

"Kakak, aku mendengar rendy berteriak tadi. Ada apa?" Tanya faul adik Andi.

"Jika kamu berhasil membujuknya aku akan memberimu uang 1 M"

"Benarkah 1 M, aku bisa beli mobil baru. Aku terima kak, deal?" Kata Faul sambil menjabat tangan kakaknya.

"Keponakan tersayang, kenapa kamu cemberut. Apa sesuatu terjadi padamu, katakan saja pada paman. Paman akan membantumu menyelesaikannya" kata faul dengan lembut kepada rendy.

Rendy acuh tak acuh, dia tambah kesal dan menampakkan wajah cemberutnya.

"Susah juga ini keponakan di bujuk, sama persis dengan ayahnya. Kenapa kamu harus mengikut sifat ayahmu, sifatku jauh lebih baik. Jadi susah di bujuknya, aku tidak bisa dapat uang 1 M jika begini terus" guman faul dengan kesal.

Andi hanya melihat bagaimana adiknya membujuk anaknya. Dia juga bingung untuk membujuk anaknya sendiri. Rendy selalu saja berteriak tanpa di ketahui sebabnya. Bertingkah aneh, tidak mau berbicara jika di tanya dan tidak mau di lihat orang banyak. Andi sebagai seorang ayah, sering mengajak rendy untuk konsultasi dengan dokter psikologis anak tetapi tidak ada hasil. Rendy masih tetap sama.

"Hei keponakan manis, jika kamu tambah cemberut, mukamu bisa saja hilang nanti. Bicaralah pada paman, paman akan membantumu. Janji?" Kata faul tetapi rendy tidak tertarik sama sekali.

"Kak, aku benar-benar kewalahan. Lihatlah anakmu, dia sangat sulit di tebak. Dia sama persis dengamu, hanya membuatku sebal saja berurusan dengan kalian berdua" kata faul sambil berjalan keluar. Tidak ingin bermain-main dengan rendy. Rendy tidak akan bicara padanya walau dia memaksa. Keponakannya selalu saja seperti itu.

Rendy cemberut sesekali melirik ke papanya. Andi hanya diam mematung menyaksikan tatapan aneh anaknya.

"Jika kau butuh sesuatu, katakan pada papa. Papa akan membelikan untukmu sebanyak-banyak. Mau mainan, boneka, apa saja katakan saja pada Papa. Jadi bicaralah, rendy ingin apa?"

Rendy menunjuk sebuah lap di atas mejanya. Andi melihatnya, tidak mengerti dengan maksud anaknya. Untuk apa anaknya butuh lap, pikir Andi. Tidak mungkin anaknya membutuhkan lap lalu berteriak memanggil semua penghuni rumah.

"Lap, kau mau papa belikan lap?" Tanya Andi untuk memastikan.

Rendy mengangguk sambil menunjuk bukunya yang berwarna merah.

"Rendy mau lap warna merah?"

"Jadi hanya lap yang rendy mau kemudian berteriak? Apa tidak bisa bicara kepada papa dulu. Lap sangat mudah di dapat, tidak ada yang lain yang ingin rendy beli?" Tanya Andi

Rendy mengeleng kepala, hanya menginginkan lap berwarna merah.

"Baiklah, nanti papa belikan. Jangan berteriak lagi" kata Andi menenangkan anaknya.

Di kantor....

"Ada apa dengan keponakanku, kau sudah berhasil membujuknya?" Tanya faul yang melihat kakaknya datang ke ruangannya.

"Dia ingin dibelikan lap berwarna merah" kata Andi sambil duduk di kursi depan adiknya.

"Aku tidak menyangka, dia marah hanya karena masalah lap. Kenapa tidak meminta toko mainan, kue, baju dan hal lain yang lebih mewah. Memang benar aneh, bagaimana bisa aku terpencil di keluarga yang aneh" kata faul mengeritkan alisnya mendengar rendy meminta lap.

"Kau berani dengannya, aku sarankan untuk tidak menyentuhnya. Aku bisa saja hilang kendali dan membuatmu terbaring lemah di ICU"

"Selama ini aku tidak pernah menyentuh rendy, walau di keponakanku. Aku bukan pencuri anak-anak, aku juga bukan orang lain baginya. Aku adalah paman yang baik sebaik dan sebening air putih"

"Jika di campur dengan tanah, airnya akan kotor juga" kata Andi sambil tersenyum sinis.

"Sudahlah, kau tidak bisa di ajak bercanda. Ada yang lebih penting dari lap, kemarin perusahaan kita hampir saja di bobol data-datanya. Aku sudah menyuruh Irfan untuk menyelidiki pelakuanya tetapi tidak menemukan apapun"

"Sepertinya aku yang harus turun tangan lagi. Kamu tidak pernah bisa di andalkan, aku akan pergi ke markas dan mencari tahu" kata Andi yang melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Faul.

"Tapi kak, akan ada pertemuan penting malam ini. Mereka ingin ceo perusahaan yang terjun langsung" kata Faul menghentikan langkah kakaknya.

"Aku tidak mau pergi, kau saja. Jika mereka tidak setuju, biarkan saja. Lagian mereka yang meminta kerja sama bukan kita" kata Andi sudah berada di luar pintu.

"Susah juga punya kakak seorang mafia. Merepotkan sekali"

1 Tahun yang lalu....

Andi membantu papanya bekerja di perusahaannya. Papanya selalu membawanya mememui rekan bisnisnya. Dia ingin Andi yang mengelolah perusahaannya nanti mengingat andi anak sulung di keluargannya.

Di tempat parkiran perusahaannya, Andi berjalan bersama papanya setelah selesai menemui rekan bisnisnya.

"Kalian kenapa baru datang? Aku sudah dari tadi menunggu" kata mama Andi bernama Arsila yang sedang berdiri di depan mobil bersama cucunya.

"Mama sudah marah, papa harus membujuknya" kata Andi sambil masuk ke dalam mobil bersama putranya yang masih berumur 3 tahun.

"Maaf sayang, tadi banyak klien yang komplen. Aku harus mengurusnya terlebih dulu" kata papa andi, rayen.

Andi menunggu papa dan mamanya berbicara sembari dirinya duduk memainkan ponsel dan mengajak rendy bermain.

"Papa habis kelja?" Tanya rendy dengan polosnya.

"Pasti capek pah kalau habis kelja. Rendy pijit yah? Kata oma, Rendy tidak boleh nakal kalau ada papa" kata rendy dengan polosnya.

"Papa kerja untuk rendy, jadi papa tidak merasa capek" kata Andi sambil tersenyum melihat tingkah anaknya yang baru berumur 3 tahun sudah mengerti yang dirasakan papanya.

Seketika lampu mati, tempat parkiran jadi gelap karena malam hari. Rendy memeluk erat papanya yang berada di dekatnya. Mama Andi menjerit, membuat Andi sedikit was-was. Ini pertama kalinya, lampu di tempat parkiran mati.

"Papa, Rendy takut" kata rendy sambil mendekatkan wajahnya pada dada papanya.

"Ma, semuanya baik-baik saja kan?" Teriak Andi tetapi tidak mendapat respon.

"Pa, lampunya mati. Semuanya baik-baik saja kan? Mama kenapa pah, berteriak?" Teriak Andi sekali lagi tetapi papa dan mamanya tidak menjawab.

"Ada yang tidak beres" guman Andi.

Andi menyalakan lampu mobil papanya, dia melihat mama dan papanya sudah terbaring bersimpa darah.

Tidak lama, pintu mobil Andi di buka oleh seseorang, dengan cepat Andi menendangnya orang tersebut hingga terjungkir. Andi mengemudi mobilnya tetapi dia sadar, rendy tidak ada di dekatnya.

"Sial, rendy pasti terjatuh saat aku menendang orang tadi"

Terpopuler

Comments

Riyadi Argiodi AHahai

Riyadi Argiodi AHahai

semoga semakin seru ceritanya semakin banyak pembacanya 👍✨✨

2022-05-08

1

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

ᵉˡ̳𝐀𝐘𝐃𝐀⸙ᵍᵏ

nyimak dulu ya 😁😁😁

2022-04-07

2

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

haii thorr aku mampir di karyamu

2022-04-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!