EMPEROR'S GARDEN
Aster POV
Di sebuah desa terpencil jauh dari ibu kota. Sebuah desa kecil yang masih termasuk bagian dari kekuasaan Kerajaan Heart. Sebuah kerajaan kedua terbesar di Benua Aquilani.
Sebuah benua dengan berjuta misteri yang tidak masuk akal. Apakah aneh kalau aku menyebutnya begitu? Tentu saja, bukan tanpa alasan aku mengatakan hal itu.
Namaku Aster Eryk, seorang anak laki-laki dari sebuah panti asuhan di desa kecil yang memiliki sedikit penduduk. Sebelumnya aku adalah seorang anak SMA biasa yang mati karena kecelakaan lalu lintas dan ketika aku bangun, aku sudah menjadi seorang bayi di sebuah panti asuhan reyot ini. Umurku baru saja menginjak 8 tahun.
Di dunia ini, setiap anak yang berumur 8 tahun akan mengikuti upacara kebangkitan.
Ini adalah ritual yang sudah menjadi adat-istiadat mereka sejak dulu. Dunia ini berbeda dengan duniaku dulu, ini adalah dunia dimana sihir dan spirit menjadi inti dari dunia ini. Kau mungkin menganggap ku gila. Tapi, ini adalah kenyataannya.
"Apa yang sedang kau lamunkan, Aster?"
Suara seseorang menarik ku kembali ke dunia nyata, aku menoleh ke belakang dan mendapati sebuah senyuman dari wajah cantik seorang gadis dengan rambut seputih salju.
Dia adalah Katasya. Cucu dari kepala desa. Dia merupakan seorang jenius di desa terpencil ini. Ketika usianya menginjak 5 tahun, Katasya sudah bisa menggunakan beberapa sihir level menengah, yang bahkan untuk anak usia 9 tahun saja kesulitan menggunakannya.
Rambutnya yang dikepang dua dengan poni yang menutupi dahinya membuatnya terlihat begitu imut. Katasya adalah satu-satunya orang yang mau berteman dengan ku di desa ini.
Sama sepertiku dia adalah seorang anak yatim-piatu, kedua orangtuanya meninggal saat dia berusia 2 tahun, mereka bertarung melawan monster dari daerah misterius.
Daerah misterius, adalah tempat yang memiliki berjuta misteri di benua Aquilani. Karena kerajaan Heart berdekatan dengan Pulau Misterius, tidak jarang monster-monster dari sana menyerang.
Berbeda dengan Katasya, aku tidak pernah bertemu dengan orang tuaku. Aku bahkan tidak tahu apakah mereka masih hidup atau sudah tiada, aku hanya memiliki keluarga di panti asuhan di desa Batalion. Meskipun bukan keluarga kandung, tapi kami tetap saling menyayangi satu sama lain.
"Aku hanya sedang berpikir, spirit apa yang akan ku dapatkan nanti." Aku mengelus kepalanya lembut yang membuat gadis itu tersenyum lebar.
Saat ini kami sedang menatap langit malam yang penuh bintang, menunggu upacara kebangkitan dimulai. Desa terlihat lebih terang dan ramai dari biasanya dan aku cukup menyukainya.
Ini mengingatkanku tentang pasar malam yang dunia modern. Begitu ramai, terang dan berisik.
"Apa kau begitu khawatir, Aster?" Dia tersenyum, lalu meraih tangan ku untuk segera menuju tempat upacara kebangkitan.
"Bagaimanapun, kita pasti akan menjadi seorang kesatria sihir," tambahnya.
...✨✨✨...
Author POV
Desa Batalion terlihat lebih ramai dari biasanya. Malam ini, adalah acara yang selalu mereka tunggu-tunggu. Pesta digelar di depan sebuah balai desa. Semua orang terlihat begitu bersemangat, terutama anak-anak yang akan mengikuti upacara kebangkitannya.
Semua orang yang tinggal di Benua Aquilani memiliki sesuatu yang spesial. Mereka menyebutnya sebagai "Spirit".
Spirit adalah bagian dari manusia yang dapat dibangunkan ketika seseorang menginjak umur 8 tahun. Kau bisa menyebutnya sebagai kloning dari dirimu sendiri. Karena itu adalah bagian dari diri manusia, hanya saja dia berwujud berbeda. Hal ini kembali ke seberapa berbakatnya dirimu. Tipe spirit setiap orang berbeda-beda, ada yang berbentuk hewan, alat atau bahkan tumbuhan dan spirit mental yang sangat langka. Setiap spirit memiliki beberapa keahlian khusus tergantung dengan jenis spirit yang dimiliki.
Aster menatap setiap anak seumuran yang berjalan mendekati sebuah batu besar di depan halaman. Itu bukanlah sebuah batu biasa, melainkan sebuah monumen yang memiliki ukiran kuno yang entah apa tulisannya. Gadis cantik disebelahnya menggenggam erat tangan Aster. Mungkin dia sedang sangat gugup, Aster dapat merasakan keringat yang mulai membasahi telapak tangannya dalam genggaman Katasya.
Aster menatap Katasya, wajah gadis itu terlihat pucat karena gugup.
"Semuanya akan baik-baik saja. Kau pasti akan memiliki spirit yang hebat," ucap Aster mencoba menenangkannya.
Gugup? Tentu saja, siapa yang tidak gugup. Ini lebih mengerikan dari ujian masuk perguruan tinggi. Nasibnya dipertaruhkan di sini.
Aster dan Katasya mendekati monumen batu itu bersama. Anak-anak lain juga melakukan hal yang sama. Mereka berbaris membentuk sebuah lingkaran, mengelilingi monumen batu itu.
"Anak-anak ku tersayang. Kalian tidak harus kecewa dengan apa yang akan kalian dapatkan nanti. Tidak semua orang bisa menjadi seorang kesatria sihir.
Namun, aku berharap salah satu dari kalian akan menjadi seorang jenius yang bisa membawa nama desa kecil kita."
Seorang pria tua dengan jubah berwarna ungu berpidato. Dia adalah kepala desa Batalion juga merupakan kakek dari Katasya. Matanya yang sudah sipit itu, terlihat seperti garis ketika dia tersenyum sambil mengelus jenggotnya.
"Baiklah tanpa membuang waktu lagi, aku akan memulai upacara kebangkitannya."
Davide yang berdiri ditengah anak-anak itu mengangkat sebelah tangannya. Begitu dia mengangkat tangannya, monumen batu disampingnya bersinar terang. Sebuah cahaya putih menyilaukan yang terasa hangat menyelimuti tubuh anak-anak itu.
Energi yang terasa panas itu merayapi kakinya, lalu masuk ke dalam hati Aster. Tubuh Aster bergetar, keringatnya bercucuran. Tubuhnya terasa disengat oleh listrik namun, juga terasa di bakar oleh api. Penglihatannya kabur, namun dia masih berusaha untuk terjaga. Apakah membangun spirit memang sesakit ini?
...✨✨✨...
Devide menatap satu persatu anak-anak itu tatapan penuh harapan. Sudah lama sejak dia memimpin upacara kebangkitan. Namun, kebanyakan dari anak-anak dari desanya hanya akan menjadi petani karena kebanyakan dari mereka memiliki spirit yang tidak bisa digunakan untuk bertarung.
Bahkan kekuatan sihir dari spirit mereka juga sangat kecil. Meskipun untuk menggunakan sihir diperlukan sebuah mana. Namun, mana dari seorang rakyat biasa tidak bisa disamakan dengan mana yang dimiliki oleh para bangsawan dan anggota kerajaan.
Namun, sekali lagi dia menghela napas panjang. Karena kebanyakan anak-anak yang baru saja menyelesaikan upacara mereka sama sekali tidak memiliki bakat untuk menjadi seorang kesatria sihir. Dia lalu beralih menatap cucunya, Katasya.
Cahaya putih itu menyelimuti tubuh Katasya. Cahayanya lebih terang dari anak-anak yang lain. Mungkinkah ini adalah sesuatu yang hebat?
Di sampingnya, Aster juga belum menyelesaikan upacara kebangkitannya. Meskipun cahaya yang menyelimutinya tidak seterang cahaya yang menyelimuti Katasya.
Namun, dia memiliki sebuah kemungkinan untuk memiliki masa depan yang cerah.
...~To Be Continued~...
Note:
Terimakasih untuk kalian yang sudah menemukan cerita ini. Mohon dukungannya, dan maaf karena cerita ini begitu berantakan. Aku masih seorang amatir yang membutuhkan kritik dan saran yang membangun 🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Iroshiki
up thor! Approve to Reach hadir.. jgn lp d feedback y kak
2022-06-23
1
PEROA
haii thorr.. karyanya ku favorit ya! keren ❤🔥
2022-06-05
0
PEROA
pasti penuh perjuangan ini
2022-06-05
0